MATSAAA
MATSAAA
STATUS GENERALIS
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital : TD 140/ 90 mmHg, HR 81x/mnt, RR 20x/mnt, Suhu 36,7°C
Kepala : Tidak dilakukan
Leher : Tidak dilakukan
Paru-paru : Tidak dilakukan
Jantung : Tidak dilakukan
Abdomen : Tidak dilakukan
Ekstremitas : Tidak dilakukan
STATUS OPHTALMOLOGIS
PEMERIKSAAN OD OS
1. VISUS
Axis Visus Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Koreksi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Addisi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Distansia Pupil Tidak dilakukan Tidak dilakukan
6. KONJUNGTIVA BULBI
Sekret Tidak ada Warna putih, Kental
Injeksi Konjungtiva Tidak ada Tidak dapat dinilai
Injeksi Siliar Tidak ada Tidak dapat dinilai
Injeksi Subkonjungtiva Tidak ada Tidak dapat dinilai
Pterigium Tidak ada Tidak dapat dinilai
Pinguekula + Tidak dapat dinilai
Nevus Pigmentosus Tidak ada Tidak dapat dinilai
7. SISTEM LAKRIMALIS
Punctum Lakrimalis Terbuka Terbuka
Tes Anel Tidak dilakukan Tidak dilakukan
8. SKLERA
Warna Putih Tidak dapat dinilai
Ikterik Tidak ada Tidak dapat dinilai
Nyeri Tekan Tidak ada Tidak dapat dinilai
9. KORNEA
Kejernihan Jernih Tidak dapat dinilai
Permukaan Licin Tidak dapat dinilai
Ukuran 12 mm Tidak dapat dinilai
Sensibilitas Tidak dilakukan Tidak dapat dinilai
Infiltrat Tidak ada Tidak dapat dinilai
Keratik Presipitat Tidak ada Tidak dapat dinilai
Sikatriks Tidak ada Tidak dapat dinilai
Ulkus Tidak ada Tidak dapat dinilai
Perforasi Tidak ada Tidak dapat dinilai
Arkus Senilis + Tidak dapat dinilai
Edema Tidak ada Tidak dapat dinilai
Tes Placido Tidak dilakukan Tidak dilakukan
10. BILIK MATA DEPAN
Kedalaman Dalam Tidak dapat dinilai
Kejernihan Jernih Tidak dapat dinilai
Hifema Tidak ada Tidak dapat dinilai
Hipopion Tidak ada Tidak dapat dinilai
Efek Tyndall Tidak ada Tidak dapat dinilai
11. IRIS
Warna Hitam Tidak dapat dinilai
Kripte Tidak ada Tidak dapat dinilai
Sinekia Tidak ada Tidak dapat dinilai
Koloboma Tidak ada Tidak dapat dinilai
12. PUPIL
Letak Di tengah Tidak dapat dinilai
Bentuk Bulat Tidak dapat dinilai
Ukuran 3-4 mm Tidak dapat dinilai
Refleks Cahaya Langsung + Tidak dapat dinilai
Refleks Cahaya Tak Tidak dapat dinilai Tidak dapat dinilai
Langsung
13. LENSA
Kejernihan Keruh Tidak dapat dinilai
Letak Di tengah Tidak dapat dinilai
Shadow Test Negatif Tidak dapat dinilai
Seorang laki-laki 60 tahun dengan keluhan utama bengkak kelopak mata kiri sejak 2 hari SMRS.
Sejak 2 hari, pegal dan nyeri di area disekitar mata kiri, mata berair, demam (sebelum muncul
bengkak). Penglihatan ganda pada mata kanan, melihat seperti berkabut, berlangsung cukup lama.
Memiliki riwayat DM, Hipertensi.
Pemeriksaan fisik : tampak sakit sedang, edema palpebra superior dan inferior, palpebra hiperemis,
sekret warna putih kental di kedua mata, lensa keruh.
Pemeriksaan lab : Leukosit 10,6 g/dL, GDS 256 mg/dL.
DIAGNOSIS KERJA
Selulitis orbita OS, dan suspek katarak senilis matur OD
PENATALAKSANAAN
a. Selulitis orbita OS b. Suspek katarak senilis matur OD
• Metronidazol 500gr vial no X Melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan slit
S3 dd simm lamp dengan merujuk ke dr. spesialis mata
• Metilprednisolon 8mg tab no X
Memberikan edukasi terkait katarak yang dialami
S3 dd tab I
• Chloramphenicol 0,2%, Hydrocortisone 0,5% tb Melakukan pembedahan
No I
S3 dd prn OS
• Lefofloxacin 5mg 0,6 ml md No I
S3 dd gtt OS
PROGNOSIS
OKULO DEXTRA (OD) OKULO SINISTRA (OS)
◦ Ad Vitam : Bonam Bonam
◦ Ad Fungsionam : Bonam Bonam
◦ Ad Sanationam : Bonam Bonam
DEFINISI
Selulitis orbita merupakan peradangan supuratif jaringan ikat jarang infraorbita
di belakang septum orbita.
ANATOMI
◦ Orbita tulang adalah piramida persegi empat terpotong terletak di antara fosa kranial
anterior di atas dan sinus maksilaris di bawah
◦ Tinggi orbita adalah sekitar 40 mm
◦ Disusun dari tujuh tulang:
1. frontal
2. rahang atas,
3. zigomatik,
4. sphenoid,
5. palatina,
6. etmoid
7. lakrimal
◦ FACIA ORBITA jaringan ikat tipis yang melapisi berbagai lapisan struktur intraorbital. dibagi menjadi
bulbi fascia, selubung otot, septa intermuscular, ekspansi membran dari otot-otot ekstraokular dan
ligamen Lockwood.
◦ Fascia bulbi (kapsul Tenon) menyelimuti daerah margin kornea ke saraf optic bagian bawah menebal
untuk membentuk umban atau tempat gantung, dimana bola mata berada; ini disebut ligamen 'suspensori
Lockwood
EPIDEMIOLOGI
◦ Selulitis orbita meningkat pada musim dingin karena adanya peningkatan
insiden sinusitis pada cuaca dingin. Anak >
◦ Di Amerika Serikat, selulitis orbita meningkat karena infeksi S. aureus resisten
meticilin yang didapat dari komunitas.
◦ Anak-anak 2x lebih sering pada laki-laki
◦ Dewasa laki-laki = perempuan, kecuali kasus yang disebabkan oleh S. aureus
resisten methicilin yang lebih banyak terjadi pada perempuan dengan rasio 4:1.
◦ Anak-anak > Dewasa
◦ Rentang usia anak yang dirawat di rumah sakit dengan selulitis orbita ialah 7-12
tahun.
ETIOLOGI
◦ Trauma pada kulit, seperti laserasi atau gigitan serangga. Organisme
penyebab biasanya S. aureus atau S. pyogenes.
◦ Sebaran infeksi lokal, seperti hordeolum, dacryocysistis atau sinusitis
◦ Penyebaran infeksi jarak jauh, dari infeksi saluran napas atas atau telinga
tengah secara hematogen.
PATOFISIOLOGI
Drainase vena dari sepertiga tengah wajah, tidak
Dinding medial orbita tipis
memiliki katup
Infeksi.
GEJALA KLINIS
◦ Demam,
◦ Mata merah
◦ Kelopak mata sangat edema dan kemotik
◦ Mata proptosis atau eksoftalmos
◦ Diplopia
◦ Nyeri ketika digerakan
◦ Tajam penglihatan menurun bila ada penyulit neuritis
retrobulbar.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
◦ Pemeriksaan darah lengkap Leukositosis
◦ Kultur darah, atau sekret dari mata pewarnaan gram dan kultur
◦ Pemeriksaan CT-Scan
◦ MRI
Tatalaksana
◦ Pengobatan harus segera dimulai sebelum organisme penyebabnya diidentivikasi
◦ Terapi awal harus yang dapat mengatasi stafilokokus, H influenza dan bakteri anaerob. Pada selulitis
pasca trauma terutama karena gigitan hewan diberikan antibiotic untuk mengatasi basil gram negative
dan positif.
◦ Dekongestan hidung dan vasokonstriktor membantu drainase sinus paranasal.