Anda di halaman 1dari 26

PEMERIKSAA

N
OESOPHAGOGRAFI

TR. DIGESTIVUS
Dosen Pengampu : Ibu Ardiana, SKM., M.Kes.
Kelompok 3 – TRO 16 A

01 02 03
M. Ardiansyah
Ibnu Silma Mausuli M. Alfariza Nugraha

04 05 06
Roihan Sheyra Alya Syiar Gema
Khoirunnawa Mayfina Ramadhan
DEFINISI
Oesophagografi adalah suatu
pemeriksaan radiografi pada
bagian oesophagus dan pharynx
dengan menggunakan sinar-x dan
bantuan media kontras positif untuk
menegakkan diagnosa.
TUJUAN
Bertujuan untuk melihat strictura, benda asing, kelainan anatomis,
tumor dan struktur dari oesophagus
ANATOMI

Oesophagus terletak di
belakang trakea, terbentang
dari laringopharynx s/d
lambung. Panjangnya 10
inch, diameter ¾ inc
INDIKASI & KONTRA INDIKASI
INDIKASI
 Achalasia ( Penurunan pergerakan peristaltic 2/3 distal oesophagus )
 Anatomic anomalies
 Foreign bodies ( bolus of food , metallic object, fish bone)
 Carcinoma
 Dysphagia
 Esophagitis
 Refluks
 Spasme oesophagus

KONTRA INDIKASI
 Jarang ditemukan karena menggunakan BaSO4.
 Adanya komplikasi perforasi pada oesophagus yang tidak diketahui sebelumnya
PERSIAPAN PASIEN
• Tidak ada persiapan khusus, kecuali dilanjutkan untuk pemeriksaan Maag dan
Duodenum
• Berikan penjelasan pada pasien
PROYEKSI PEMERIKSAAN

AP / PA LATERAL RAO LAO


AP / PA
AP / PA
Posisi Pasien
Erect

• MSP pada pertengahan meja / kaset.


• Shoulder dan hip tidak ada rotasi.
• Tangan kanan memegang gelas barium.
• Tepi atas film 5 cm di atas shoulder.
AP / PA
Central Ray
Tegak lurus terhadap kaset.

Central Point
Pada MSP 2,5 cm inferior angulus sternum (T5-T6 ) atau 7,5 cm inferior jugular notch.

FFD
100 cm
Eksposi pada saat tahan nafas setelah menelan barium.

Catatan
• Pasien menelan 2/3 sendok barium kental kemudian diekspose.
• Untuk “full filling” digunakan barium encer. Pasien minum barium dengan straw langsung expose
dilakukan setelah pasien menelan 3-4 tegukan.
AP / PA

Kriteria Evaluasi
• Oesophagus terisi barium.
• Tidak ada rotasi dari pasien (Sternoclavicular joint simetris).
• Seluruh oesophagus masuk pada lapangan penyinaran.
• Teknik yang digunakan mampu menampakkan oesophagus
superimposed dengan vertebra thorakalis.
• Tepi yang tajam menunjukkan tidak ada pergerakan pasien
saat eksposi.
LATERAL
LATERAL
Posisi Pasien
Recumbent / erect ( recumbent lebih disukai karena
pengisian lebih baik )

 Atur kedua tangan pasien di depan kepala saling


superposisi dan elbow flexi.
 MCP pada garis tengah meja / kaset.
 Shoulder dan hip diatur true lateral, lutut flexi
untuk fiksasi.
 Tangan kanan memegang gelas barium.
 Tepi atas kaset 5 cm di atas shoulder.
LATERAL
Central Ray
Tegak lurus terhadap kaset.

Central Point
Pada MSP setinggi T5-T6 / 7,5 cm inferior jugular notch.

FFD
100 cm bila pasien recumbent
180 cm bila pasien berdiri
Eksposi pada saat tahan nafas setelah menelan barium.

Catatan
• Pasien menelan 2/3 sendok barium kental kemudian diekspose.
• Untuk “full filling” digunakan barium encer. Pasien minum barium dengan straw langsung expose
dilakukan setelah pasien menelan 3-4 tegukan.
LATERAL
Kriteria Evaluasi
• Oesophagus terisi barium dan terlihat diantara columna
vertebral dan jantung
• True lateral ditunjukan dari superposisi costa posterior.
• Bahu pasien tidak superposisi dengan oesophagus.
• Oesophagus terisi media kontras.
• Seluruh Oesophagus masuk pada lapangan penyinaran.
• Teknik yang digunakan mampu menampakkan oesophagus
secara jelas yang terisi dengan kontras.
• Tepi yang tajam menunjukkan tidak ada pergerakan pasien
saat eksposi.
RAO
(Right Anterior Oblique)
RAO
Posisi Pasien
Recumbent / erect (recumbent lebih disukai karena
pengisian lebih baik)

 Rotasi 350 – 400 dari posisi prone dengan sisi


kanan depan tubuh menempel meja / film.
 Tangan kanan di belakang tubuh, tangan kiri flexi
di depan kepala pasien memegang gelas barium
dengan straw pada mulut pasien.
 Lutut kiri flexi untuk tumpuan.
 Pertengahan thorax diatur pada posisi oblique
pada pertengahan film / meja.
 Tepi atas kaset 5 cm di atas shoulder.
RAO
Central Ray
Tegak lurus terhadap kaset.

Central Point
Pada MSP setinggi T5-T6 / 7,5 cm inferior jugular notch.

FFD
100 cm bila pasien recumbent
180 cm bila pasien erect
Eksposi pada saat tahan nafas setelah menelan barium.

Catatan
• Pasien menelan 2/3 sendok barium kental kemudian diekspose.
• Untuk “full filling” digunakan barium encer. Pasien minum barium dengan straw langsung expose
dilakukan setelah pasien menelan 3-4 tegukan.
RAO
Kriteria Evaluasi
• Oesophagus terisi barium terlihat diantara columna vertebral dan
jantung (RAO menunjukan gambaran lebih jelas antara vertebrae dan
jantung dibandingkan LAO).
• Rotasi yang cukup akan menampakkan oesophagus diantara
columna vertebral dan jantung jika oesophagus superimposed di atas
spina, rotasi perlu ditambah.
• Bahu pasien tidak superposisi dengan oesophagus.
• Oesophagus terisi media kontras.
• Seluruh oesophagus masuk pada lapangan penyinaran.
• Teknik yang digunakan mampu menampakkan oesophagus secara
jelas yang terisi dengan kontras.
• Tepi yang tajam menunjukkan tidak ada pergerakan pasien saat
eksposi.
LAO
(Left Anterior Oblique)
LAO
Posisi Pasien
Recumbent / erect (recumbent lebih disukai karena
pengisian lebih baik)

 Rotasi 350 – 400 dari posisi prone dengan sisi kiri


depan tubuh menempel meja / film.
 Tangan kiri di belakang tubuh, tangan kanan flexi
di depan kepala pasien memegang gelas barium
dengan straw pada mulut pasien.
 Lutut kiri flexi untuk tumpuan.
 Pertengahan thorax diatur pada posisi oblique
pada pertengahan film / meja.
 Tepi atas kaset 5 cm di atas shoulder.
LAO
Central Ray
Tegak lurus terhadap kaset.

Central Point
Pada MSP setinggi T5-T6 / 7,5 cm inferior jugular notch.

FFD
100 cm bila pasien recumbent
180 cm bila pasien erect
Eksposi pada saat tahan nafas setelah menelan barium.

Catatan
• Pasien menelan 2/3 sendok barium kental kemudian diekspose.
• Untuk “full filling” digunakan barium encer. Pasien minum barium dengan straw langsung expose
dilakukan setelah pasien menelan 3-4 tegukan.
LAO
Kriteria Evaluasi
• Oesophagus terisi barium terlihat diantara columna vertebral dan
jantung (RAO menunjukan gambaran lebih jelas antara vertebrae dan
jantung dibandingkan LAO)
• Rotasi yang cukup akan menampakkan oesophagus diantara
columna vertebral dan jantung jika oesophagus superimposed di atas
spina, rotasi perlu ditambah.
• Bahu pasien tidak superposisi dengan oesophagus.
• Oesophagus terisi media kontras.
• Seluruh Oesophagus masuk pada lapangan penyinaran.
• Teknik yang digunakan mampu menampakkan oesophagus secara
jelas yang terisi dengan kontras.
• Tepi yang tajam menunjukkan tidak ada pergerakan pasien saat
eksposi.
TERIMA KASIH!
Any questions?
LIST PERTANYAAN
● You can list your reference websites or publications here

Anda mungkin juga menyukai