(KB)
DALAM PANDANGAN
HINDU
• Pengertian Keluarga Berencana
• Keluarga berencana adalah:
Bagaimana keluarga merealisasikan
periode kehidupan Grihasta yang
sejahtera dan bahagia dengan
merencanakan lahirnya anak yang
suputra.
Keluarga Berencana dalam paradigma
baru bukan hanya sebatas pada
pembatasan kelahiran, yang hanya
ditujukan untuk mengurangi laju
pertumbuhan kelahiran tetapi lebih
diarahkan pada terwujudnya kualitas
keluarga , baik dari sisi material, moral
maupun spiritual.
Keluarga Berncana merupakan salah satu
bentuk perencanaan keluarga yang mapan
dan sejahtera hingga jangka panjang,
termasuk dalam mempertimbangkan masa
depan anak-anak kelak ( Pendidikan,
kebutuhan makan yang bergizi )
Untuk mewujudkan kondisi keluarga
dimaksud perlu adanya perencanaan
keluarga yang matang.
Perencanaan keluarga dimulai dari
persiapan jenjang perkawinan.
Paradigma baru program KB
Menekankan pentingnya upaya menghormati
hak-hak reproduksi, sebagai upaya integral
dalam meningkatkan kualitas keluarga.
Tujuan dan Manfaat KB
KB bertujuan untuk membentuk keluarga kecil
sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu
keluarga dengan cara mengatur kelahiran anak
agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan
sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya
Upaya Terwujudnya kwalitas keluarga
perlu dilakukan tindakan sebagai berikut:
1.Mengatur jarak kelahiran (kehamilan)
2.Syarat umur untuk mendapat pengesahan hidup sebagai Grhasta
( berkeluarga)adalah minimal 20 tahun
3.Membatasi kelahiran (kehamilan)
Ketentuan tersebut terdapat dalam sloka berikut :
Taki-takining sewaka guna wdya , semara wisaya
Rwang puluh ing ayusa, tengah i tuwuh san wacana gegonta, patilaring ,Atmeng
paguroken .( Niticastra, V.1)
Artinya :
Seseorang pelajar wajib menuntut pengetahuan dan keutamaan . Jika sudah
berumur (minimal) 20 tahun , ia boleh dikawinkan . Jika sudah setengan tua
usahan berpegang pada ucapan yang baik dan berguru tentang hal-hal yang
menyebabkan atma (jiwa) lepas dari kesengsaan.
Rtu kalabhigamisyat , svadaranitaratan sada, parvajan wrajeccainam tad wrato
rati kamyaya
Artinya:
Haendaknya suami menggauli isrtinya dalam waktu –waktu tertentu dan selalu
puas dengan istrinya seorang. Ia juga boleh dengan menyenangkan hati istrinya
dengan mengadakan hubungan kelamin (senggama) pada hari apa saja , kecuali
perwani.
Pandangan Agama Hindu terhadap
Pemasangan alat kontrasepsi
• Ditinjau dari sifat dan kegunaannya alat kontrasepsi sebagai
tindakan preventif atau pencegahan sebelum terjadinya
pembuahan yaitu bertemunya seperma dan sel telur (ovum),
karena belum terjadinya pebuahan ini berarti belum adanya
benih –benih kehidupan dalam rahim , dalam konsep Hindu
disebut belum adanya pertemuan antara Purusah dan
Prakerti.
• Karena belum terjadinya benih-benih kehidupan maka
tindakan pemasangan alat kontrasepsi tidak dilarang karena
tindakan pemasangan alat kotrasepsi tidak ada unsur tindakan
Himsa Karma (tindakan pembunuhan)
MACAM –MACAM ALAT KONTRASEPSI
1.Patang berkala
2.Senggama terputus
3.Kondom
4.Tisu KB
5.Susuk KB
6.IUD atau Spiral atau AKDR
• Yang dimaksud pantang berkala adalah:
Merupakan cara pencegahan kehamilan dengan tidak melakukan senggama pada
saat istri dalam masa subur. Cara ini dapat digunakan bila perempuan
memepunyai siklus menstruasi yang teratur.