Anda di halaman 1dari 29

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN

DI KOMUNITAS DALAM PERSALINAN


BERDASARKAN
EVIDENCE BASED PRACTICE
Kelompok Dosen Intervensi Kesehatan Reproduksi
FAKULTAS VOKASI
UIMA
OUTLINE  Kebidanan Komunitas dalam Persalinan
 Aplikasi Terbaik dari Praktik Berbasis
Evidence
 Keuntungan dan Tantangan dalam Penerapan
EBP
 Manajemen Continuum Care untuk
Menurunkan AKI dan Anak berbasis Evidence
Based Intervention
 Evidence Based Kala II Persalinan
 Persalinan Aman di Masa Pandemi
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN
DI KOMUNITAS DALAM PERSALINAN
Kebidanan Komunitas dalam Persalinan

 Tujuan asuhan kebidanan komunitas adalah untuk keselamatan ibu. Pada prinsipnya
asuhan kebidanan yang diberikan di komunitas sama dengan asuhan kebidanan yang
diberikan di klinik, baik yang diberikan di Puskesmas ataupun rumah sakit.
 Namun asuhan kebidanan di komunitas lebih memanfaatkan sumber daya dan potensi
yang dimiliki oleh masyarakat.
 Asuhan kebidanan yang merupakan wewenang bidan dalam persalinan ialah mampu
memberikan pelayanan persalinan di rumah.
 Asuhan kebidanan persalinan merupakan lanjutan pemantauan dari asuhan kebidanan
kehamilan, karena diharapkan kehamilan yang berlangsung normal persalinannya pun
demikian. Bidan berharap segala kondisi faktor risiko dapat disingkirkan dengan observasi
yang maksimal selama ibu hamil, tidak ditemui adanya kelaianan atau penyakit yang akan
meyulitkan proses persalinan.
Persalinan di Rumah
 Asuhan kebidanan persalinan merupakan lanjutan pemantauan dari asuhan kebidanan kehamilan,
karena diharapkan kehamilan yang berlangsung normal persalinannya pun demikian. Bidan
berharap segala kondisi faktor risiko dapat disingkirkan dengan observasi yang maksimal selama
ibu hamil, tidak ditemui adanya kelaianan atau penyakit yang akan meyulitkan proses persalinan.

 Falsafah Asuhan Ibu Bersalin :


1) Bidan meyakini bahwa setiap individu mempunyai hak untuk aman, puas terhadap
pelayanan kesehatan dengan menghargai martabat manusia dan perbedaan adat kebiasaan
2) Yakin bahwa proses kehamilan dan persalinan dapat ditingkatkan melalui Pendidikan
kesehatan dan intervensi berbentuk dukungan keluarga
3) Berfokus pada kebutuhan individu dan keluarganya baik fisik, emosi dan sosial,
terlibat aktif sesuai dengan nilai sosial
4) Asuhan yang terus menerus yang menekankankan pada aspek keamanan, manajemen
klinis yang kompeten, mempertahankan tidak adanya intervensi pada keadaan normal dan
meningkatkan pendidikan kesehatan bagi ibu selama proses persalinan
Persalinan di Rumah
 Persiapan Keluarga dan Kondisi Rumah

Rumah dan Tempat


Keluarga
pertolongan persalinan

• Keluarga bersedia dilakukannya pertolongan • Apakah cukup hangat dan aman?


di rumah, memberikan ide, dan dukungan. • Apakah tersedia ruangan yang akan
• Membahas kegiatan rumah tangga untuk digunakan untuk menolong persalinan?
persiapan persalinan di rumah. • Apakah tersedia air mengalir?
• Apakah kebersihan cukup terjamin?
• Rumah, sebaiknya bidan mengecek rumah
sebelum kehamilan 37 minggu.
Persalinan di Rumah

Harus Dipersiapkan Persalinan di Rumah:


a. Ruangan yang bersih, aman, dan nyaman.
b. Makanan dan minuman untuk ibu yang akan melahirkan
c. Tempat tidur yang dapat dicapai dari dua sisi
d. Penerangan yang cukup
e. Peralatan untuk perawatan bayi baru lahir (penghangat dll)
f. Peralatan mandi dan kebersihan tubuh ibu
g. Tempat/meja untuk meletakkan peralatan
h. Sebaiknya ada sarana telekomunikasi
i. Tersedianya pakaian bayi dan pakaian ibu yang bersih
j. Tempat sampah atau kantong plastik, ember untuk klorin atau detergent.
Persalinan di Rumah

 Pertolongan asuhan Persalinan di komunitas juga dapat dilakukan dengan cara


DOMINO, yaitu pertolongan persalinan DOMINO (DOMICILIARY In and
Out)

 Karakteristik persalinan DOMINO :


a. Pelayanan kombinasi antara rumah pasien dan unit Kesehatan
b. Bidan dipanggil saat ada/mulai tanda persalinan
c. Bila ada penyimpangan dapat segera ditangani
d. Bila persalinan tidak ada komplikasi ibu dapat pulang 2-6 jam postpartum atau
esok harinya
Persalinan di Rumah

KEUNTUNGAN DOMINO
a. Pelayanan berkesinambungan antara komunitas dan dokter
b. Kontak dengan kegiatan rumah sakit sedikit
c. Gangguan kehidupan keluarga sedikit atau minimal
d. Mudah memperoleh fasilitas untuk pertolongan emergensi
e. Pilihan alternatif untuk ibu yang tidak memenuhi persyaratan persalinan di rumah
f. Bidan tetap dapat mempertahankan keterampilan menolong persalinan
Persalinan di Rumah

KERUGIAN DOMINO
a. Risiko tertunda ke rumah sakit karena jarak yang jauh
b. Merepotkan waktu pulang ke rumah dari rumah sakit setelah persalinan
EVIDENCE BASED PRACTICE
(EBP)
TERKINI PADA PERSALINAN
Aplikasi Terbaik dari Praktik Berbasis
Evidence
• Apakah praktik yg ada sesuai atau tepat bagi mereka ?
• Apakah pilihan yg tersedia bagi mereka tersedia, bisa dipraktikkan,
Perempuan sesuai etik, serta budaya dari klien dan keluarganya?;dan

(fetus/neonates/keluarga)

• Apakah praktik tersebut sesuai dengan kompetensi dan kewenangan bidan?;


• Apakah bidan memiliki pendidikan, keterampilan, dan sumber-sumber yg
memadai untuk memfasilitasi perawatan yg diberikan?;
Bidan atau Profesional • Apakah secara professional dan pribadi bidan dapat diterima untuk meyediakan
Kesehatan perawatan atau merujuk kepada orang lain yg lebih ahli?
Keuntungan dan Tantangan dalam
Penerapan EBP
KEUNTUNGAN TANTANGAN
(Gabby and Le May, 2004) (Straus and McAlister, 2000)
Informasi dan praktik yg lebih baik Menyita waktu dan sumber daya untuk mengembangkan
keterampilan dalam melakukan EBP
Panduan EBP mampu menyediakan lingkup perawatan lintas Tidak cukup bukti mengenai EBP
profesi yang konsisten
Berfokus pada alur perawatan pasien Menurunkan atau mengurangi pilihan bagi pasien
Proses terstruktur untuk diseminasi dari bukti terbaik Tidak dapat menjangkau kebutuhan klien yg unik dan berbeda-beda
Cara bekerja eksplisit dan transparan dgn mengurangi mis- Menurunkan/mengurangi otonomi profesional
interpretasi
Ketersediaan informasi bagi public sehingga dapat terlibat dalam Menekan kreativitas
proses pengambilan keputusan mengenai perawatannya
Klarifikasi mengenai apa yg diketahui dan apa yg tidak diketahui Persepsi mengenai nilai legalitas dan norma bukan menjadi hierarki
sebagai target penelitian selanjutnya evidence yg utama; bisa mempengaruhi prosiding/prosedur/SOP
EBP Terkini pada Persalinan
Upaya untuk menyusun kebijakan program penurunan kejadian kematian ibu, bayi
baru lahir, dan anak ialah berdasarkan hasil evidence yang direkomendasikan melalui:
 Cochrane review systematic database
 The Cochrane database of abstract reviews of effectiveness (DARE)
 The Cochrane database of systematic reciews of systematic reviews of randomized
control trials (RCTs)
 Pubmed

Fokus atau perhatian lebih mendalam merujuk pada systematic reviews dan meta-analisis
(WHO, The Aga Khan University, dan The Partenership for Maternal, Newborn & Child
Health, 2011)
Pemilihan atau seleksi Intervensi yg Dipilih
Menurut Evidence berdasarkan kriteria, sbb:
1. Intervensi yang dipilih diharapkan memiliki manfaat yg signifikan pada kelangsungan
hidup maternal, bayi baru lahir, dan anak-anak; ditunjukkan kepada penyebab utama
kematian maternal, bayi baru lahir, dan anak-anak
2. Intervensi yang tepat untuk implementasi di negara-negara miskin dan berkembang berupa
perawatan minimal esensial
3. Intervensi yang diberikan melalui sektor kesehatan, dari komunitas sampai rujukan tahap
pertama

Sejak diluncurkan program continuum care bagi program Maternal and Child Health (MNH) secara
global, telah difokuskan pelayanan kesehatan bagi perempuan sepanjang siklus hidup, yaitu dari
masa prenatal sampai masa menopause. Pelayanan kesehatan yg disediakan di berbagai tingkat
layanan kesehatan, yaitu dari layanan primer sampai rujukan dengan berbagai program atau paket
layanan bagi kesehatan perempuan sepanjang suklus hidup berbasis evidence based intervention.
Manajemen Continuum Care untuk Menurunkan AKI
dan Anak berbasis Evidence Based Intervention

Continuum of Remaja dan Kehamilan Kelahiran Bayi


Care Prakehamilan (Antenatal Care) (Intranatal Care)
A. Semua 1. Plyn. KB (nasihat, metode, 1. Suplementasi tablet besi dan Folid 1. Pemberian Propilaksis
Level/Tingkat hormonal, dan barrier) Acid uterotonika untuk mencegah
Rujukan 2. Pencegahan & manajemen 2. Vaksinasi Tetanus perdarahan pascasalin
infeksi menular seksual, HIV 3. Pencegahan dan Manj. Malaria dgn (perdarahan hebat setelah
3. Tambahan atau pemberian tatalaksana insektisida sarang bayi lahir)
Rujukan Primer Folid Acid untuk mencegah nyamuk dan pengobatan 2. Manj. Perdarahan pascasalin
Komunitas neural tube defect. antimalarial menggunakan uterotonika
4. Pencegahan dan Manj. dari IMS dan masase uterus
dan HIV, termasuk pengobatan 3. Dukungan Sosial selama
antiretroviral proses kelahiran
5. Pemberian suplementasi kalsium
untuk pencegahan hipertensi
(tekanan darah tinggi)
6. Intervensi untuk menghentikan
kebiasaan merokok.
Manajemen Continuum Care untuk Menurunkan AKI
dan Anak berbasis Evidence Based Intervention

Continuum of Remaja dan Kehamilan Kelahiran Bayi


Care Prakehamilan (Antenatal Care) (Intranatal Care)
A. Semua 1. KB (hormonal, metode 1. Skrining untuk dan tatalaksana 1. Manajemen Aktif Kala III
Level/Tingkat barrier, dan metode bedah sifilis (MAK III) ditambah
Rujukan terpilih) 2. Aspirin dosis rendah untuk penegangan tali pusat
mencegah preeklamsi terkendali (PTT) untuk
3. Obat-obat anti-hipertensi (untuk melahirkan plasenta dan untuk
Primer dan Rujukan tatalaksana tekanan darah tinggi) mencegah perdarahan
4. Magnesium Sulphate untuk pascapersalinan
eklamsia 2. Manajemen perdarahan
5. Antibiotik untuk persalinan dan pascapersalinan (ditambah
Ketuban Pecah Dini dengan mendorong plasenta
6. Kortikosteroid untuk mencegah secara manual)
sindrom distress respiratory dalam 3. Skrinning dan manajemen HIV
persalinan bayi preterem
7. Aborsi aman
8. Perawatan pascaaborsi
Manajemen Continuum Care untuk Menurunkan AKI
dan Anak berbasis Evidence Based Intervention

Continuum of Remaja dan Kehamilan Kelahiran Bayi


Care Prakehamilan (Antenatal Care) (Intranatal Care)
A. Semua 1. KB (metode 1. Menurunkan malpresentasi pada 1. Seksio sesaria bagi indikasi ibu dan
Level/Tingkat pembedahan) waktunya (at term) dengan versi janin (untuk menjaga kelangsungan
Rujukan eksternal cephalic. hidup ibu dan bayi)
2. Induksi persalinan untuk menata 2. Antibiotik propilaksis pada seksio
laksana ketuban pecah dini pada sesaria
Rujukan kehamilan atterm (partus 3. Induksi persalinan pada kehamilan
percobaan) lewat waktu (persalinan percobaan)
4. Manajemen perdarahan
pascapersalinan (seperti di atas
ditmbah prosedur pembedahan)
B. Strategi-strategi 1. Kunjungan rumah bagi perempuan dan anak sepanjang continuum of care
komunitas 2. Kelompok-kelompok perempuan

Sumber: WHO, The Aga Khan University, The Partnership For Maternal, Newborn, and Child Health, 2011.
Alur Pelayanan Rujukan Continuum of Care

Pelayanan Tingkat Pelayanan Kesehatan Tingkat Pelayanan Rujukan


Komunitas/rumah dan Tingkat Pertama ke RS (Kabupaten sampai
pusat rujukan)
di rumah

• Merupakan plyn. Kesehatan • Dikenal sbg. Pusat kesehatan • Memberikan Pelayanan


yg tersedia di masy. Baik yg masyarakat/puskesmas diagnostic, pengobatan,
disediakan pemerintah • Plyn: upaya promotif, perawatan, konseling, dan
(tenaga-sarpras) maupun preventif, dan kuratif rehabilitasi
swadaya desa. • Program Plyn: perawatan • Umumnya mengangani
• Misal: Pondok bersalin desa kehamilan,persalinan normal, kasus-kasus yg sulit dan
(Polindes), Pos Kesehatan KB, & masalah kesehatan memerlukan keahlian
Desa (Poskesdes) lain tertentu/spesialis
• Upaya/Program diutamakan • Misal: kasus kelainan letak
dgn promkes & pencegahan pada persalinan yg telah
di bid. Gizi masyarakat, safe terdeteksi di fasilitas dasar,
motherhood, serta persalinan SC di RS rujukan,
penanganan kasus ringan/ Asfiksia pada BBL &
sederhana. perdarahan bulin dgn atonia
uteri.
EVIDENCE BASED KALA II
PERSALINAN
NO Tindakan yg Sebelum EBM Sesudah EBM
dilakukan
1. Asuhan sayang ibu Ibu bersalin dilarang untuk makan dan Ibu bebas melakukan aktifitas
minum bahkan untuk membersihkan apapun yg mereka sukai
dirinya

2. Pengaturan posisi Ibu hanya boleh bersalin dengan Ibu bebas untuk memilih posisi
persalinan posisi telentang yg mereka inginkan

3. Menahan nafas saat Ibu harus menahan nafas pada saat Ibu boleh bernafas seperti biasa
meneran meneran pada saat mengeran

4. Tindakan episiotomi Bidan rutin melakukan episiotomy Hanya dilakukan pada saat
pada persalinan tertentu
EVIDENCE BASED KALA II
PERSALINAN
Review dari Cochrane menginformasikan bahwa epidural tidak hanya menghilangkan nyeri persalinan, namun seperti
tindakan medikal lainnya berdampak pada perpanjangan persalinan, peningkatan penggunaan oksitosin, peningkatan
persalinan dengan tindakan seperti forcep atau vakum ekstraksi, dan tindakan seksio sesarea karena kegagalan putaran
paksi dalam, resiko robekan hingga tingkat 3-4 dan lebih banyak membutuhkan tindakan episiotomy pada nulipara.
(Sumber: Rock JP. Epidural Anasthesia in Labor. Journal for Midwifes. 2000)

Studi lain tentang sentuhan persalinan membuktikan bahwa dengan sentuhan persalinan 56% lebih sedikit
yang mengalami tindakan Seksio Sesarea, pengurangan penggunaan anestesi epidural hingga 85%, 70 %
lebih sedikit kelahiran dibantu forceps, 61% penurunan dalam penggunaan oksitosin; durasi persalinan yang
lebih pendek 25%, dan penurunan 58% pada neonatus yang rawat inap.
(Sumber: Field T, Hermandez-Reif M, Taylor S, O.Quintino, Burman I. Labor pain is reduced by massage therapy. 1997).
Persalinan Aman di Masa Pandemi
 Upaya untuk mencapai target penurunan kematian ibu dan bayi harus tetap dilakukan
meskipun di masa pandemi Covid-19.
 Kementerian Kesehatan telah menyiapkan aturan penanganan persalinan di rumah sakit
untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19 kepada ibu bersalin.
 Aturan tersebut tercantum dalam surat edaran Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Nomor HK.02.02/III/2878/2020 tentang Kesiapsiagaan Rumah Sakit Rujukan dalam
Penanganan Rujukan Maternal dan Neonatal Dengan Covid-19.
 Surat edaran tersebut telah disampaikan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi,
Kabupaten/Kota, para direktur rumah sakit rujukan Covid-19, para direktur rumah sakit
vertikal, direktur rumah sakit rujukan nasional, provinsi, dan regional
Langkah Kewaspadaan Pelayanan Maternal
Neonatal di Masa Pandemi

1. Menggunakan Delivery Chamber dalam melakukan pelayanan


persalinan pervaginam. Hal ini dilakukan untuk mengurangi
transmisi udara.
2. Melakukan modifikasi aliran udara atau melakukan tindakan
di ruang operasi dengan tekanan negatif (jika ada).
3. Ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai standar
untuk petugas kesehatan yang memberi layanan maternal dan
neonatal.
Persiapan Melahirkan Bagi Ibu Hamil Mencakup
Rencana Pemeriksaan Trimester Kehamilan Atau Tiga
Bulanan

a. Melakukan screening (penyaringan) faktor risiko sangat diperlukan di awal masa kehamilan
b. Menunda pemeriksaan kehamilan pada trimester kedua. Konsultasi dapat dilakukan secara
online. Kunjungi pelayanan kesehatan saat merasakan tanda bahaya pada kehamilan
c. Pemeriksaan kehamilan pada trimester ketiga wajib dilakukan satu bulan sebelum hari
perkirakan lahir bayi
d. Rutin memantau kondisi sendiri sehingga bisa langsung ke fasilitas pelayanan kesehatan
terdekat jika ada tanda risiko bahaya.
e. Sejak usia kehamilan 20 minggu ibu dapat mendeteksi gerakan janin secara mandiri.
f. Setelah 28 minggu, pastikan ada pergerakan sebanyak 10 kali dalam dua jam
g. Mengikuti kelas online, rutin berolahraga, dan makan makanan seimbang dapat menjadi
pengganti kegiatan ibu di luar rumah.
Hak Ibu Hamil yg Melahirkan jika Positif
Covid-19
a) Mendapatkan perlakuan yang hormat dan bermartabat
b) Ditemani saat melahirkan
c) Mendapatkan informasi yang jelas mengenai kehamilan atau proses persalinan dari dokter atau bidan yang
merawatnya
d) Mendapatkan pengobatan yang sesuai kebutuhannya
e) Mendapatkan rujukan jika diperlukan
f) Menentukan pilihan terkait kehamilannya

Untuk ibu hamil yang tidak terinfeksi Covid-19, memilih tempat melakukan persalinan pun penting untuk
diperhatikan. Pastikan lokasi melahirkan itu aman dan tepercaya, terutama dalam kaitan dengan Covid-19.
Perhatikan sarana dan prasarana di layanan kesehatan tempat ibu akan melahirkan. Akan lebih baik jika
memiliki fasilitas yang lengkap untuk penanganan persalinan dan bukan merupakan rumah sakit rujukan Covid-
19. Dengan begitu, risiko penularan Covid-19 dapat diminimalisir. Alternatif lain adalah melahirkan di rumah.
Namun, keputusan ini perlu dikonsultasikan pada bidan atau dokter
Persiapan Melahirkan di Masa Pandemi

Penanganan khusus bagi


Proteksi Diri Pilihan Tempat Melahirkan Metode Melahirkan
ibu hamil dengan Covid-19

• Mencuci • Perlu dipertimbangkan oleh • Ibu hamil dibebaskan untuk • Jika ibu hamil mengalami
tangan/menggunakan hand ibu hamil dan keluarga memilih metode persalinan, gejala seperti demam,
sanitizer • Konsultasi tempat baik normal maupun SC batuk, dan sesak napas,
• Membatasi kegiatan di luar persalinan dgn bidan/dokter • Pemilihan metode harus segera lakukan isolasi
rumah • Kontrol mengenai tetap disesuaikan dgn mandiri dan hubungi hotline
• Physical distancing kehamilan dan prediksi hari kondisi ibu dan keputusan Covid-19 di 119 Ext. 9 untuk
• Menggunakan masker lahir harus dilakukan untuk atas diskusi bersama dokter mendapatkan arahan lebih
• Menghindari kontak dgn maksimalkan persiapan mengenai metode terbaik lanjut
orang sakit untuk ibu dan bayi
• Tdk menyentuh mata,
hidung dan mulut jika belum
cuci tangan
• Menerapkan etika batuk dan
bersin
Rangkuman
 Evidence Based Practice atau EBP ialah proses yang dinamis dan terbuka  Bidan hendaknya memahami tugas dan tanggung jawabnya
untuk diberi penilaian sebagai upaya memperbaiki dan memberi nilai baru dalam rangka mencegah keterlambatan ibu dan bayinya
dalam praktik secara konstan mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat

 Praktik terbaik dilakukan secara berkesinambungan dan merefleksikan  Kesalahan dalam alur rujukan perempuan yang membutuhkan
peningkatan kualitas yg konsisten bagi pelayanan ibu demi pelayanan yg penanganan lebih lanjut merupakan penyebab tingginya
excellence, pelayanan yg berkualitas tinggi, berpusat pada perempuan, dan kesakitan dan kematian ibu serta bayi baru lahir
bagi professional kesehatan sebagai sarana pembelajaran sepanjang hidup

 Terdapat 5 (lima) komponen sebelumnya yg menjadi rujukan dalam


rangka membantu bidan memberikan asuhan holistic, yaitu:
a. identifikasi secara jelas/kelompok atau kondisinya (populasi)
b. Intervensi atau isu berupa uji diagnostik & pilihan perawatan,
c. compare/garis dasar titik pembanding intervensi
d. Outcome berupa luaran atau hasil intervensi yg diberikan
e. Time atau waktu berupa durasi pelaksanaan pengumpulan data dan
intervensi.
Referensi

 Djami, Moudy. Isu Terkini dan Evidence Based dalam Praktik Kebidanan.
https://moudyamo.wordpress.com/2013/06/01/isu-terkini-dan-evidence-based-dalam-praktik-kebidana
n/comment-page-1/
. Posted on June 1, 2013
 Hakimi, Mohammad dan Rahyani, Ni Komang. 2020. Critical Thingking dalam Asuhan Kebidanan
Berbasis Bukti. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
 Kostania, Gita. dkk. 2021. Adaptasi Kebiasaan Baru dalam Kebidanan di Era Pandemi Covid-19 Edisi
2. Malang: CV Penulis Cerdas Indonesia.
 Prijatni, Ida. dkk. 2016. Modul Bahan Ajar Cetak Kebidanan Kesehatan Reproduksi dan Keluarga
Berencana. BPP-SDM: Kemenkes.
 POGI. 2020. Rekomendasi Penanganan Infeksi Virus Corona (Covid-19) pada Maternal (Ibu Hamil,
Bersalin, dan Nifas). Jakarta: POGI
 World Health Organization. 2019. Maternal mortality. www.
who.int/news-room/fact-sheets/detail/maternal-mortality, diakses tanggal 29 juni 2020.

Anda mungkin juga menyukai