Anda di halaman 1dari 13

PSIKOLOGI AGAMA

DEFINISI DAN ARTI


Dibuat sebagai tugas dalam mata kuliah PSIKOLOGI AGAMA

PENYUSUN: LIZA

PROGRAM PASCASARJANA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI CIREBON 2007

BAB 1 PENDAHULUAN Manusia adalah suatu mahluk somato-psiko-sosial dan karena itu maka suatu pendekatan terhadap manusia harus menyangkut semua unsur somatiK, psikologik, dan social.1 Psikologi secara etimologi memiliki arti ilmu tentang jiwa. Dalam Islam, istilah jiwa dapat disamakan istilah al-na s, namun ada pula yang menyamakan dengan istilah al-ruh, meskipun istilah al-na s le!ih populer penggunaannya daripada istilah alna s. "sikologi dapat diterjamahkan ke dalam !ahasa #ra! menjadi ilmu al-na s atau ilmu al-ruh. "enggunaan masing-masing kedua istilah ini memiliki asumsi yang !er!eda. "sikologi menurut "lato dan #ristoteles adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hakikat jiwa serta prosesnya sampai akhir.Menurut $ilhem $undt %tokoh eksperimental& !ahwa psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul alam iri manusia ! seperti penggunaan pan"ain era! pikiran! perasaan! #eeling an kehen aknya .' Menurut Pro#$ Dr$ %akiah Darajat !ahwa psikologi agama meneliti pengaruh agama terhadap sikap dan tingkah laku orang atau mekanisne yang !ekerja dalam diri seseorang, karena cara seseorang !erpikir, !ersikap, !ereaksi dan !ertingkah laku tidak dapat dipisahkan dari keyakinannya, karena keyakinan itu masuk dalam kostruksi pri!adi (elajar psikologi agama tidak untuk mem!uktikan agama mana yang paling !enar, tapi hakekat agama dalam hu!ungan manusia dengan kejiwaannya , !agaimana prilaku dan kepri!adiannya mencerminkan keyakinannnya Mengapa manusia ada yang percaya )uhan ada yang tidak , apakah ketidak percayaan ini tim!ul aki!at pemikiran yang ilmiah atau sekedar naluri aki!at terjangan co!aan hidup, dan pengalaman hidupnya.

1 '

$ *. Maramis , Ilmu kedokteran +iwa, #irlangga uni,ersity "ress, 1-./, hal .. Drs 0. #hmad *au1i , "sikologi 2mum "ustaka setia (andung, '//3 hal -

'

BAB & DE'(N()( A*A+A ! ,UHAN! )P(-(,UAL! .EPE-/A0AAN A$ A*A+A an P)(.1L1*( A*A+A Agama !erasal dari kata latin religio! yang dapat !erarti obligation2kewajiban #gama dalam 4ncyclopedia o "hilosophy adalah keper"ayaan kepa a ,uhan yang selalu hi up! yakni kepa a jiwa an kehen ak ilahi yang mengatur alam semesta an mempunyai hubungan moral engan umat manusia 34ames +artineau5 5 #gama seseorang adalah ungkapan dari sikap akhirnya pada alam semesta, makna, dan tujuan singkat dari seluruh kesadarannya pada segala sesuatu, %4dward 6aird&3 #gama hanyalah upaya mengungkapkan realitas melalui setiap aspek wujud kita %*.0 (radley&7 #gama adalah pengalaman dunia dalam seseorang tentang ke)uhanan disertai keimanan dan peri!adatan8 +adi agama pertama-tama harus dipandang se!agai pengalaman dunia dalam indi,idu yang mengsugestit esensi pengalaman semacam kesu ian, karena kata )uhan !erarti sesuatu yang dirasakan se!agai supernatural, supersensi!le atau kekuatan diatas manusia. 0al ini le!ih !ersi at personal9pri!adi yang merupakan proses psikologis seseorang: ;ang kedua adalah adanya keimanan, yang se!enarnya intrinsik ada pada pengalaman dunia dalam seseorang. Kemudian e ek dari adanya pengalaman dunia yaitu peri!adatan.. )idak ada satupun de inisi tentang agama %religion& yang dapat diterima secara umum, karena para ilsu , sosiolog, psikolog merumuskan agama menurut caranya masing-masing, menurut se!agian ilsu religion adalah )upertitious stru"ture o# in"oheren metaphisi"al notion. <e!agian ahli sosiolog le!ih senang menye!ut religion
5 3

sempurna tentang ke!aikan

keimanan dan

+alaluddin =akhmat , "sikologi #gama se!uah pengatar, Mi1an '//3 hal7/ I!id hal 71 7 I!id hal 7/ 8 Drs. "sy 0.#. #1i1 #hyadi , "sikologi #gama, pner!it Martiana (andung, hal 1: : i!id . i!id

se!agai "olle"ti6e e7pression o# human 6alues. "ara pengikut Karl Mar> mendi inisikan =eligion se!agai the opiate o# people. <e!agian "sikolog menyimpulkan religion a alah mysti"al "omple7 surroun ing a proje"te superego disini menjadi jelas !ahwa tidak ada !atasa tegas mengenai agama9religion yang mencakup !er!agai enomena religion.Menurut 4instein , pada pidato tahun 1-5- di depan "rinceton )heological seminar, ilmu pengetahuan hanya dapat diciptakan oleh mereka yang dipenuhi dengan gairah untuk mencapai ke!enaran dan pemahaman, tetapi sum!er perasaan itu !erasal dari tataran agama, termasuk didalamnya keimanan pada kemungkinan !ahwa semua peraturan yang !erlaku pada dunia wujud itu !ersi at rasional, artinya dapat dipahami akal. <aya tidak dapat mem!ayangkan ada ilmuwan sejati yang tidak mempunyai keimanan yang mendalam seperti itu, ilmu pengetahuan tanpa agama lumpuh, agama tanpa ilmu pengetahuan !uta1/ (eragama !erarti melakukan dengan cara tertentu dan sampai tingkat tertentu penyesuaian ,ital !etapapun tentati,e dan tidak lengkap pada apapun yang ditanggapi atau yang secara implicit atau eksplisit dianggap layak diperhatikan secara serius dan sungguh-sungguh %?ergulius *erm&11 "sikologis atau ilmu jiwa mempelajari manusia dengan memandangnya dari segi kejiwaan yang menjadi o!yek ilmu jiwa yaitu manusia se!agai mahluk !erhayat yang !er!udi. <e!agai demikian, manusia tidak hanya sadar akan dunia disekitarnya dan akan dorongan alamiah yang ada padanya, tetapi ia juga menyadari kesadaranya itu , manusia mempunyai kesadaran diri ia menyadati dirinya se!agai pri!adi, person yang sedang !erkem!ang , yang menjalin hu!ungan dengan sesamanya manusia yang mem!angun tata ekonomi dan politik yang menciptakan kesenian, ilmu pengetahuan dan tehnik yang hidup !ermoral dan !eragama, sesuai dengan !anyaknya dimensi kehidupan insani , psikologi dapat di!agi menjadi !e!erapa ca!ang 1'

0. 4ndang <ai uddun #nshari M. #. Ilmu , *ilsa at dan #gama, "ener!it (ina Ilmu 1-:-, 0al 111 I!id hal 75 11 I!id hal 71 1' Dr. @ico <yukur Dister, "sikologi #gama, pener!it Kanisius, hal 1/

Kepercayaan dan pengamalannya sangat !eragam antara tradisi yang utama dan usaha dalam mendi inisikan agama itu sendiri secara keseluruhan yang sempurna. #gama sendiri menurut !ahasa latin !erasal dari kata religio, yang dapat di artikan se!agai kewaji!an atau ikatan 15 Menurut A> ord 4nglish Dictionary, religion represent the human recognition o super human controlling power, and especially o a personal Bod or Bods entitle to o!edience and worship, agama menghadirkan C manusia yang kehidupannya di kontrol oleh se!uah kekuatan yang dise!ut )uhan atau para dewa-dewa untuk patuh dan menyem!ahnya. Psikologi agama merupakan !agian dari psikologi yang mempelajari masalahmasalah kejiwaan yang ada sangkut pautnya dengan keyakinan !eragama, dengan demikian psikologi agama mencakup ' !idang kajian yang sama sekali !erlainan , sehingga ia !er!eda dari ca!ang psikologi lainnya.13 Menurut "ro . Dr. Dakiah Darajat !ahwa psikologi agama meneliti pengaruh agama terhadap sikap dan tingkah laku orang atau mekanisne yang !ekerja dalam diri seseorang, karena cara seseorang !erpikir, !ersikap, !ereaksi dan !ertingkah laku tidak dapat dipisahkan dari keyakinannya, karena keyakinan itu masuk dalam kostruksi pri!adi17 "sikologi agama tidak !erhak mem!uktikan !enar tidaknya suatu agama, karena ilmu pengetahuan tidak mempunyai tehnik untuk mendemonstrasikan hal-hal yang seperti itu !aik sekarang atau masa depan, Ilmu pengetahuan tidak mampu mem!uktikan ketidak-adaan )uhan, karena tidak ada tehnik empiris untuk mem!uktikan adanya gejala yang tidak empiris, tetapi sesuatu yang tidak dapat di!uktikan secara empiris !ukanlah !erarti tidak ada jiwa. "sikologi agama se!agai ilmu pengetahuan empiria tidak menguraikan tentang )uhan dan si at-si at@ya tapi dalam psikologi agama dapat diuraikan tentang pengaruh iman terhadap tingkah laku manusia. "sikologi dapat menguraikan iman agama kelompok atau iman indi,idu, dapat mempelajari lingkunganlingkungan empiris dari gejala keagamaan , tingkah laku keagamaan, atau pengalaman keagamaan , pengalaman keagamaan, hukum-hukum umum tetang terjadinya keimanan,
15 13

Da,ic *ontana, "sychology , =eligion and spirituality, (ps (lackwell, '//5, hal 8 "ro Dr. 0. =amayulis, "sikologi #gama , Kalam Mulia '//3 hal1 17 I!id hal 7

proses tim!ulnya kesadaran !eragama dan persoalan empiris lainnya. Ilmu jiwa agama hanyalah menghadapi manusia dengan pendirian dan per!uatan yang dise!ut agama, atau le!ih tepatnya hidup keagamaan18 B$ ,uhan2 *o 2Allah Menurut 6arl +ung %1-77& )uhan adalah sesuatu kekuatan yang !erpengaruh !esar yang alami dan pengaruhnya tidak dapat di !endung E ?ery personal nature and an irresisti!le in luence, I call it Bod )homas ?an #Fuino mengemukakan !ahwa yang menjadi sum!er kejiwaan agama itu ialah !er ikir , manusia !er)uhan karena manusia menggunakan kemapuan !er ikirnya. Kehidupan !eragama merupakan re leksi dari kehidupan !er ikir manusia itu sendiri. "andangan semacam ini masih tetap mendapatkan tempatnya hingga sekarang ini dimana para ahli mendewakan ratio se!agai satu-satunya moti yang menjadi sum!er agama1: *redrick <chleimacher !erpendapat !ahwa yang menjadi sum!er keagamaan itu adalah rasa ketergantungan yang mutlak %sense o depend&. Dengan adanya rasa ketergantungan yang mutlak ini manusia merasakan dirinya lemah, kelemahan ini menye!a!kan manusia selalu tergantung hidupnya dengan suatu kekuasaan yang !erada diluar dirinya, !erdasarkan rasa ketergantungan ini tim!ullah konsep tentang )uhan. Mengapa manusia ada yang !ersi at #theis , tidak percaya adanya )uhan, ucapan terkenal sepanjang masa adalah dari seorang yang !ernama @ietscshe yang mengatakan Bott ist Bestor!en )uhan sudah mati. "aul ?it1 yang menceritakan kisah @ietscshe menyampaikan teori keka iran @ietsche %theory o un!elie & !ukan karena perenungan dan penelitian yang sadar , anda tidak percaya kepada agama !ukan karena secara ilmah anda menemukan agma itu hanya sekumpulan tahayul, anda menolak agama !ukan karena anda alas an rasional ,melainkan akto psikologis yang tidak anda sadari, @ietsche menolak )uhan seperti yang diakuinya !ukan karena pemikiran tapi karena naluri.1. Kematian ayah nya diusia 58 tahun mem!awa kesedihan yang mendalam pada diri @iersche
18 1:

Drs. 0. #1i1 #hyadi , "sikologi #gama, Mertiana (andung hal - - 1/ "ro Dr. 0 =amayulis , Ap cit hal '8 1. +alaluddin =akhmat op cit hal 13-

)idak !er!eda dengan @ietsche , maka *reud menulis dalam uture o an Illusion !ahwa gagasan-gagasan agama muncul dari ke!utuhan yang sama seperti yang memunculkan pencapaian perada!an lainnya , yakni dari desakan untuk mempertahankan diri melawan kekuatan alam yang le!ih perkasa dan menaklukkan %kepercayaan agama hanyalah& ilusi, pemuasan dari keinginan manusia yang paling tua, paling kuat, dan yang paling penting seperti yang kita ketahui, kesan tidak !erdaya yang menakutkan pada masa anak-anak mem!angkitkan ke!utuhan akan perlindungan melalui cinta yang di!erikan oleh sang (apa jadi peraturan )uhan yang maha kuasa dan Maha pengasih menentramkan ketakutan kira akan !ahaya kehidupan. <ecara singkat pada waktu kecil anak mengidola ayahnya se!agai pelindung dan pemelihara , ketika posisi anak tidak !erdaya, setelah dewasa ketika manusia !erhadap dengan kekuatan yang maha perkasa, ia kem!ali ingat kepada ayahnya, lalu ia !erilusi tentang )uhan yang seperti ayahnya , untuk memenuhi ke!utuhan seorang ayah ia menciptakan )uhan (apak, manusia diciptakan tidak !erdasar citra )uhan , tetapi )uhan diciptakan !erdasar citra manusia.1(agaimana *reud seorang psikoterapi dan seorang atheis !erpendapat unsur kejiwaan yang menjadi sum!er keagamaan ialah se>ual %naluri seksual&. (erdasarkan li!ido ini tim!ullah idea tentang ketuhanan, upacara keagamaan setelah melalui proses Aedipus 6omple> %se!uah mythos ;unani yang menceritakan !ahwa karena perasaan cinta kepada i!unya, maka Aedipus mem!unuh ayahnya, sehingga setelah mem!unuh ayah tim!ul rasa !ersalah %sense o guilt& pada diri anak-anak itu. *ather Image %citra !apak& setelah mem!unuh tim!ul rasa !ersalah yang kemudian perasaan itu menim!ulkan ide mem!uat suatu cara pene!usan dengan memuja arwah ayah yang telah mereka !unuh, =ealisasi dari pem!awaan itulah menurutnya se!agai asal upacara keagamaan. <igmund reud yakin akan ke!enaran pendapatnya itu !erdasarkan ke!encian setiap agama terhadap dosa'/ <eperti @ietscshe , *reud memandang ayahnya se!agai !apak yang lemah, pengecut dan !erprilaku se>ual yang menyimpang , Ia mem!enci ayahnya dan selanjutnya mem!enci )uhan yang tercipta !erdasarkan citra ayahnya, "sikoanalis akhirnya mem!uang )uhan se!agai sekadar ilusi kekanak-kanakan, !agi reud agama

1'/

I!id hal 13- - 17/ I!id hal '.

adalah irasional dan patologi, prilaku yang diperteguh , respons pada situasi yang tak terduga dan pemuasan keinginan kekanak-kanakan'1 *reud mem!agi jiwa dalam 5 !agian yang semuanya punya ungsi sendiri-sendiriE ( adalah tempat dorongan naluri %instinct& dan !erada di!awah pengawasan proses primer, id !ekerja sesuai prinsip kesenangan. Ego %pri!adi& tugasnya menghindari ketidak senangan dan rasa nyeri dengan melawan atau mengatur pelepasan dorongan nalurinya agar sesuai dengan tuntutan dunia luar. 4go !ekerja sesuai dengan prinsip kenyataan dan mempunyai mekanisme pem!elaan seperti represi, salah pindah, rasionalisasi dan lainlain. 4go mulai ter!entuk ketika anak !erumur 1 tahun. )uperEgo ajaran dan hukuman yang diletakkan kepadanya oleh orang tua dari luar, dimasukan kedalam superego %internalisasi& yang selanjutnya menilai dam mem!im!ing prilakunya dari dalam, !iarpun orang tua tidak ada lagi disampingnya, <uperego yang mulai ter!entuk umur 7 G 8 tahun mem!antu ego dalam pengawasan dan pelepasan impuls id, mengadung moral, hatinurani, rasa salah, '' /$)piritual De inisi spiritual le!ih sulit di!andingkan mendi inisikan agama9religion, di!anding dengan kata religion, para psikolog mem!uat !e!erapa de inisi spiritual, pada dasarnya spitual mempunyai !e!erapa arti, diluar dari konsep agama, kita !er!icara masalah orang dengan spirit atau menunjukan spirit tingkah laku . ke!anyakan spirit selalu dihu!ungkan se!agai actor kepri!adian. <ecara pokok spirit merupakan energi !aik secara isik dan psikologi,
'5

Menurut kamus $e!ster %1-85& kata spirit !erasal dari kata !enda !ahasa latin C<piritus yang !erarti na as %!reath& dan kata kerja <pirare yang !erarti !erna as. Melihat asal katanya , untuk hidup adalah untuk !erna as, dan memiliki na as artinya memiliki spirit. Menjadi spiritual !erarti mempunyai ikatan yang lebih kepa a hal yang bersi#at kerohanian atau kejiwaan iban ingkan hal yang bersi#at #isik atau material. <piritual merupakan ke!angkitan atau pencerahan diri dalam mencapai makna

'1 ''

+alaluddin =ahmat op cit 0al 17' $4 Maramis, Ilmu Kedoteran +iwa, #irlangga 2ni,ersity "ress, 1-./ hal 5: '5 Da,id *ontana op cit hal 11

hidup dan tujuan hidup. <piritual merupakan !agian esensial dari keseluruhan kesehatan dan kesejahteraan seseorang.'3 <piritual dalam pengertian luas merupakan hal yang !erhu!ungan dengan spirit , sesuatu yang spiritual memiliki ke!enaran yang a!adi yang !erhu!ungan dengan tujuan hidup manusia, sering di!andingkan dengan <esuatu yang !ersi at duniawi, dan sementara, Didalamnya mungkin terdapat kepercayaan terhadap kekuatan supernatural seperti dalam agama , tetapi memiliki penekanan terhadap pengalaman pri!adi. <piritual dapat merupakan eksperesi dari kehidupan yang dipersepsikan le!ih tinggi, le!ih kompleks atau le!ih terintegrasi dalam pandangan hidup seseorang,dan le!ih dari pada hal yang !ersi at indrawi. <alah satu aspek dari menjadi spiritual adlah memiliki arah tujuan, yang secara terus menerus meningkatkan ke!ijaksanaan dan kekuatan !erkehendak dari seseorang, mencapai hu!ungan yang le!ih dekat dengan ketuhanan dan alam semesta dan menghilangkan ilusi dari gagasan salah yang !erasal dari alat indra , perasaan, dan pikiran. "ihak lain mengatakan !ahwa aspek spiritual memiliki dua proses , pertama proses keatas yang merupakan tum!uhnya kekuatan internal yang mengu!ah hu!ungan seseorang dengan )uhan , kedua proses ke!awah yang ditandai dengan peningkatan realitas isik seseorang aki!at peru!ahan internal. Konotasi lain peru!ahan akan tim!ul pada diri seseorang dengan meningkatnya kesadaran diri, dimana nilai-nilai ketuhanan didalam akan termani estasi keluar melalui pengalaman dan kemajuan diri, '7 #pakah ada per!edaan antara spiritual dan religius, spiritualitas Hdalah kesadaran diri dan kesadaran indi,idu tentang asal , tujuan dan nasi!. #gama Hdalah ke!enaran mutlak dari kehidupan yang memiliki mani estasi isik diatas dunia. #gama merupakan praktek prilaku tertentu yang dihu!ungkan dengan kepercayaan yang dinyatakan oleh institusi tertentu yang dihu!ungkan dengan kepercayaan yang dinyatakan oleh institusi tertentu yang dianut oleh anggota-anggotanya. #gama memiliki kesaksian iman , komunitas dan kode etik, dengan kata lain spiritual mem!erikan jawa!an siapa dan apa seseorang itu %ke!eradaan dan kesadaran& , sedangkan agama mem!erikan jawa!an apa yang harus dikerjakan seseorang %prilaku atau tindakan&. <eseorang !isa saja mengikuti agama tertentu , namun memiliki spiritualitas . Arang G orang dapat menganut agama

'3 '7

#liah (. "urwakanta 0asan, "sikologi "erkem!angan Islami, ") =aja Bra indo "ersada, +akarta, hal '.. I!id haIl '-/

yang sama, namun !elum tentu mereka memiliki jalan atau tingkat spiritualitas yang sama.'8 D. 'A(,H AND BEL(E' Dalam iman , seorang manusia !erkeyakinan !ahwa ia !erhu!ungan dengan #llah sendiri, )uhan sendiri tujuan dan isi iman kepercayaan. . Maka dari itu o!yek iman !ukanlah pengertian-pengertian, gagasan-gagasan atau ide-ide mengenai )uhan melainkan )uhan sendiri. )uhanlah yang dipercayai manusia, )uhan dalam kepri!adian dan dalam mani estasi-mani estasi-@ya. #ntara orang yang !eriman dengan )uhan terdapat hu!ungan pri!adi, !agi orang !eriman, )uhan menjadi tujuan hasrat-hasratnya yang intim , tetapi juga sekaligus penolong yang diandalkannya dalam mengejar kesempurnaan eksistensinya. Aleh karena itu tindakan percaya merupakan kenyataan yang kompleks. Didalamnya terdapat keyakinan intelektual, ketaatan yang taFwa dan hu!ungan cinta kasih. Kompleksitas ini !ersesuaian dengan majemuknya aham ke!apa ilahi': <ecara "skologis kita harus mem!edakan arti kata iman dan percaya. Kata percaya le!ih statis dan tidak menunjukan adanya sikap emosi yang positi terhadap o!yek atau ide yang dipercayainya itu. Misalnya kita percaya !esok akan hujan, kepercayaan ini tidak selalu disertai adanya kewaji!an terhadap kepercayaan itu Jin dengan iman yang !ersikap dinamis , kata iman menunjukan adanya kehangatan emosi dan mengandung keharusan-keharusan atau kewaji!an-kewaji!an se!agai aki!at adanya keimanan. Misalnya anda iman kepada #llah ini !erarti !ukan hanya percaya secara lisan kepada@ya, tapi juga mengandung kesetiaan , kecintaan se!agai implikasi kewaji!an kepada si muknin. Kepercayaan !isa menjadi keimanan melalui perkem!angan sedikit demi sedikit . Dalam perkem!angan ini !erperan pengarug orang tua dan lingkungannya. Keimananpun !erkem!ang pula'. Keimanan $.0. 6lark mem!agi tara perkem!angan keimanan seseorang kedalam 3 le,elE''8 ': '.

"ro @ico <yukur Dister op cit 0al 1'8 0. # #1i1 #hyadi op cit hal '1 'I!id hal7. - 7-

1/

1. <timulus response ,er!alism, pada le,el ini keimanan hanyalah di !i!ir %anak-anak&, mekanismenya disini seperti orang yang !elajar, mereka mengulang-ulang per!uatan yang mendapat hadiah dan menghilangkan kata atau per!uatan yang tercela, kata-kata yang menim!ulkan rasa aman akan diulang-ulang oleh si anak, dengan demikian tim!ul rasa aman, kepercayaan yang hanya di!i!ir akan dikem!angkan oleh anak dengan memasukkan kepercayaan itu dalam dirinya, dan ini sangat pendtin untuk menjadi dasar dan sikapnya dan menjadi pegangan hidup. '. Intelectual comprehension )erlihat pada masa remaja, le!ih memerlukan intelek dan adanya proses kreati yang le!ih kmpleks dari pada respons !ersyarat saja, pikirna dan logika !erperan dalam setiap proses keimanan, jiwa mula-mula percaya, yang ada dan ke!im!angan 5. (eha,ioral demonstration "ada le,el ini se!agai aki!at kepercayaan yang kuat akan keimanan seorang terlihat dalam timdakannya. )ingkah laku le!ih menunjukan kesungguhan adanya keimanan daripada sekedar ucapan-ucapan saja, !eha,ior demonstraton contoh nya pada su i9mistikus yang teguh imannya 3. 6omprehensi,e integration 0al-hal yang termasuk ketiga le,el diatas merupakan penampilan aspek-aspek saja dari pada kepercayaan . Disamping tiu yang le!ih dalam ialah yang mencakup ketiga-tiganya menjadi satu kesatuan, !aik kata-kata , pemikiran dan juga per!uatan di integrasikan untuk me!entuk satu kesatuan dalam diri indi,idu K4IM#@#@ mem!erikan makna pada hidup, mem!erikan arti pada kehidupan ini. "em!erian makna pada hidup itulah yang menurut 6lark !ekerja se!agai dinamika dan sekaligus daya tarik agama tim!ul ke!im!angan, kemudian proses !er ikir tim!ul kepercayaan yang !aru atau insight !aru se!agai sintesa dari kepercayaan

11

K4<IM"2J#@ Menurut Pro#$ Dr$ %akiah Darajat !ahwa psikologi agama meneliti pengaruh agama terhadap sikap dan tingkah laku orang atau mekanisne yang !ekerja dalam diri seseorang, karena cara seseorang !erpikir, !ersikap, !ereaksi dan !ertingkah laku tidak dapat dipisahkan dari keyakinannya, karena keyakinan itu masuk dalam kostruksi pri!adi (elajar psikologi agama tidak untuk mem!uktikan agama mana yang paling !enar, tapi hakekat agama dalam hu!ungan manusia dengan kejiwaannya , !agaimana prilaku dan kepri!adiannya mencerminkan keyakinannnya Agama !erasal dari kata latin religio! yang dapat !erarti obligation2kewajiban #gama dalam 4ncyclopedia o "hilosophy adalah keper"ayaan kepa a ,uhan yang selalu hi up! yakni kepa a jiwa an kehen ak ilahi yang mengatur alam semesta an mempunyai hubungan moral engan umat manusia 34ames +artineau5 Menurut 6arl +ung %1-77& )uhan adalah sesuatu kekuatan yang !erpengaruh !esar yang alami dan pengaruhnya tidak dapat di !endung E ?ery personal nature and an irresisti!le in luence, I call it Bod )homas ?an #Fuino mengemukakan !ahwa yang menjadi sum!er kejiwaan agama itu ialah !er ikir , manusia !er)uhan karena manusia menggunakan kemapuan !er ikirnya. Kehidupan !eragama merupakan re leksi dari kehidupan !er ikir manusia itu sendiri. "andangan semacam ini masih tetap mendapatkan tempatnya hingga sekarang ini dimana para ahli mendewakan ratio se!agai satu-satunya moti yang menjadi sum!er agamaMenurut kamus $e!ster %1-85& kata spirit !erasal dari kata !enda !ahasa latin C<piritus yang !erarti na as %!reath& dan kata kerja <pirare yang !erarti !erna as. Melihat asal katanya , untuk hidup adalah untuk !erna as, dan memiliki na as artinya memiliki spirit. Menjadi spiritual !erarti mempunyai ikatan yang lebih kepa a hal yang bersi#at kerohanian atau kejiwaan iban ingkan hal yang bersi#at #isik atau material. <piritual merupakan ke!angkitan atau pencerahan diri dalam mencapai makna hidup dan tujuan hidup. <piritual merupakan !agian esensial dari keseluruhan kesehatan dan kesejahteraan seseorang Kata percaya le!ih statis dan tidak menunjukan adanya sikap emosi yang positi terhadap o!yek atau ide yang dipercayainya itu.

1'

Iman yang !ersikap dinamis , kata iman menunjukan adanya kehangatan emosi dan mengandung keharusan-keharusan atau kewaji!an-kewaji!an se!agai aki!at adanya keimanan. D#*)#= "2<)#K# Drs 0. #hmad *au1i , "sikologi 2mum "ustaka setia (andung, '//3 +alaluddin =akhmat , "sikologi #gama se!uah pengatar, Mi1an '//3 Dr. @ico <yukur Dister, "sikologi #gama, pener!it Kanisius, Da,ic *ontana, "sychology , =eligion and spirituality, (ps (lackwell, '//5 4ndang <ai uddun #nshari M. #. Ilmu , *ilsa at dan #gama, "ener!it (ina Ilmu 1-:"ro Dr. 0. =amayulis, "sikologi #gama , Kalam Mulia '//3 Drs. 0. #1i1 #hyadi , "sikologi #gama, Mertiana (andung #liah (. "urwakanta 0asan, "sikologi "erkem!angan Islami, ") =aja Bra indo "ersada, +akarta $4 Maramis, Ilmu Kedoteran +iwa, #irlangga 2ni,ersity "ress, 1-./

15

Anda mungkin juga menyukai