Anda di halaman 1dari 32

Wawancara dalam psikiatri

Pemeriksaan Psikiatri

OUTLINE PEMERIKSAAN PSIKIATRI


Penampilan Bicara 3. Mood a. Subyektif b. Obyektif 4. Berpikir a. Bentuk b. Isi
1. 2.

6. Sensorium a. Kesiagaan/kesadaran b. Orientasi o/t/w c. Konsentrasi d. Daya ingat e. Kemampuan berhitung f. Pengetahuan g. Pikiran abstrak

5.

Persepsi

7. Insight

8. Kemampuan menilai (judgment)


2

GAMBARAN UMUM

Penampilan
penampilan, gambaran fisik, postur, cara berjalan, ketenangan, cara berpakaian, sikap tubuh, lebih tua/muda dari umur, kerapian. Rambut, kuku. Bila tampak aneh ditanyakan : bagaimana anda mendeskripsikan penampilan anda saat ini. Atau dapatkah anda menolong saya memahami pilihan anda dalam penampilan anda.

Gambaran penampilan : sehat, sakit,keracunan, terlihat tua,


terlihat muda, seperti anak, aneh. Amati tanda kecemasan : telapak tangan lembab, berkeringat di dahi,

Perilaku dan aktivitas psikomotor

Manerisme Cara berjalan Tiks Ketangkasan Gerakan isyarat Gelisah Negativism Meremas remas tangan Perilaku stereotipik Fleksibilitas wax Ekopraksi Perlambatan gerakan Hiperaktivitas Rigiditas Agitasi Grimace Gambaran emosi :anxious, tegang, panik, bingung, sedih, suara-lemah, keras, parau, kontak mata.

Sikap terhadap Pemeriksa

SIKAP SAAT INTERVIEW : hubungan pasien dg pemeriksa iritabel, agresif, seduktif, hati-hati, defensif, indiferent, apatis, kooperatif, sarkastik

Bekerjasama Bertahan Bersahabat Merendahkan Penuh perhatian Kebingungan Tertarik Berlindung Datar Bermusuhan Menggoda Main-main Menyenangkan Mengelak Tiap kata sifat lain dapat digunakan. Catat Rapport

KARAKTERISTIK BICARA
Dinilai : kuantitas, kecepatan produksi, kualitas Gambaran : Senang bicara Pendiam Suka mengomel Spontan Fasih Terputus-putus Bicara cepat/lambat Monoton Tertekan Keras Ragu-ragu Berbisik Emosional Bersambungan Dramatik

Gagap Artikulasi Afasia Koprolali Ekolali Mutis

MOOD DAN AFEK


MOOD : emosi meresap dan pervasive yang mewarnai persepsi pasien terhadap dunia. (subyektif)
Depresi Sia-sia Kecewa Merendahkan diri Mudah marah Ketakutan Cemas Membingungkan Marah Labil Meluap-luap Terpesona Elasi - Euforik - ekstasi Kosong Apatis Putus asa Tegang Sedih Malu Kebesaran Bersalah

AFEK Adalah respon emosi pasien yang tampak dari ekspresi pasien(obyektif), sejalan/tidak dg mood Dibedakan sesuai kedalaman emosi : Normal Terbatas Tumpul Datar
Kesesuaian Dinilai kesesuaian respon emosional (dalam konteks suasana pasien)

PERSEPSI
Halusinasi dan ilusi Gambarkan : sistim sensori yang terlibat (auditorik, visual, taktil, olfaktorik) dan isi pengalaman Perasaan depersonalisasi dan derealisasi (ekstrim lepas dari seseorang atau lingkungan) Kokainism : kesemutan, (formikasi)- rasa ada kutu berjalan pada atau dibawah kulitnya. - Apakah anda pernah mendengar suara atau bunyi yg tak dapat didengar
-

orang lain disekitar anda? Apakah anda mengalami sensasi aneh pada tubuh anda yang tak dialami orang lain ? Apakah anda pernah punya penglihatan atau melihat sesuatu yang tampaknya tak dilihat orang lain ?.

GANGGUAN BERPIKIR FORMAL


Sirkumstansial: memasukkan banyak hal irelevan dan tak
penting sehingga tak mencapai tujuan Clang association : berpikir yang lebih dihubungkan dengan suara dari kata-kata daripada artinya Derailment : (= asosiasi longgar). Hilangnya hubungan logis antara idea dan semua tujuan. Kata-kata membuat kalimat tapi kalimat tak punya arti. Flight of ideas : gabungan berbagai asosiasi sehingga pikiran meloncat dari idea ke idea sering dengan bicara cepat.

10

Neologism : pemakaian kata-kata baru yg diciptakan pasien dg


kombinasi atau kondensasi kata lain. Perseveration : pengulangan kata atau frase atau ide Tangentiality : dalam merespon pertanyaan dengan topik yang apropriate tetapi tdak mennjawab pertanyaan. Terpengaruh banyak stimuli eksternal yang irelevan shg tak kembali keawal. Thought blocking : putusnya alur pikiran sebelum gagasan selesai : terdapat gangguan mengingat yg akan dikatakan

Diamati: menjawab segera/tidak, punya kemampuan berpikir ke tujuan, relevan, punya hubungan sebab akibat jelas,

11

PIKIRAN
Proses/bentuk : cara menyatukan gagasan/ide dan asosiasi. Gangguan kontinuitas pikiran : tangensial, sirkumstansial, melantur, mengelak-elak. Isi : apa yang dipikirkan pasien

12

ISI PIKIRAN
Waham - sesuai /tidak dg mood Preokupasi Obsesi Kompulsi Fobia Ide suicide

Gejala hipokondriakal
Dorongan antisosial spesifik

Waham : keyakinan yg salah dan terpaku yang tak berhubungan dg kultural pasien.

13

SENSORI DAN KOGNISI


Fungsi organ organik Intelegensi Kemampuan berpikir abstrak Tilikan Pertimbangan

MMSE memeriksa kasar fungsi kognitif : orientasi, daya ingat, menghitung, baca/tulis, visuospasial, berbahasa. (nilai maks 30)
14

KESADARAN
Gangguan kesadaran = gangguan organik Derajad kesadaran : Pengaburan Somnolen Stupor Koma Letargi Kewaspadaan Fuga

15

ORIENTASI
Waktu Tempat Orang : gangguan biasanya terjadi urut dan perbaikan juga dalam urutan terbalik. Waktu :menyebut tanggal, hari, berapa lama tinggal di RS. Tempat : tahu dan mengerti dimana saat itu. Amati pasien harus berperilaku seperti mereka tahu dimana berada. Orang : ditanya apa tugas/peran orang disekitar dalam hubungannya dg pasien. Apakah tahu siapa pemeriksanya.

16

DAYA INGAT

Daya ingat jauh (remote memory) : masa anak Daya ingat masa lalu yg belum lama ( recent past m) : beberapa bulan lalu Daya ingat yg baru saja (recent m) : beberapa hari lalu Penyimpangan dan daya ingat segera ( immediate retention and recall): meniru 6 gambar yg dilihatkan 3-5 menit sebelumnya Konfabulasi : membuat jawaban palsu yg tak disadari jika daya ingat terganggu.

17

KONSENTRASI DAN PERHATIAN


Terganggu karena : ggn kognitif, cemas, depresi, stimulasi internal (halusinasi) Test :mengurangi 7 atau 3 dari 100 terus. Tugas mengalikan 4x9, 5x4. singkirkan ggn mood, kecemasan, defisit belajar. Perhatian dinilai dg kemampuan berhitung atau mengeja D U N I A secara mundur. Menyebut 5 benda yg diawali huruf tertentu. Kemampuan baca-tulis : diminta melaksanakan perintah seperti yang kita tulis dia baca. Diminta menulis kalimat sederhan tapi lengkap. Kemampuan visuospasial : mencontoh suatu gambar Berpikir abstrak : kemampuan berhadapan dg konsep.
18

PENGENDALIAN IMPULS
Memastikan kesadaran pasien tentang perilaku yg sesuai secara sosial dan suatu pengukuran ttg kemungkinan bahaya pasien bagi dirinya sendiri dan bg orang lain. Cont : ggn kognitif, kepribadian

TILIKAN DAN PERTIMBANGAN (judgment)


Apa pasien mengerti kemungkinan akibat perilakunya Cont apa yg dilakukan pasien bila mencium bau asap dalam ruangan yg padat ?

19

TILIKAN
Derajat kesadaran dan penegrtian pasien tentang sakitnya 1. Penyangkalan sakit sama sekali 2. Agak menyadari bahwa mereka sakit dan membutuhkan bantuan tapi dalam waktu bersamaan menyangkal penyakitnya 3. Sadar bahwa mereka sakit tapi melemparkan kesalahan pada orang lain, pada faktor eksternal, atau faktor organik. 4. Sadar bahwa penyakitnya disebabkan oleh sesuatu yang tak diketahui pada diri pasien.

20

5. Tilikan Intelektual : menerima bahwa pasine sakitdan

bahwa gejala atau kegagalan dalam penyesuaian sosial disebabkan oleh perasaan irasional atau gangguan tertentu dalam diri pasien sendiritanpa menerapkan pengetahuan tersebut ntuk pengalaman dimasa datang 6. Tilikan emosiaonal sesungguhnya : kesadaran emosional tentang motif dan perasaan dalam diri pasien dan orang lain yang penting dalam kehidupoannya yang dapat menyebabkan perubahan dasar dalam perilaku.

21

OUTLINE Medical Record


1. Riwayat Psikiatri
a. b.

c.
d. e. f. a. b. c.

Identifikasi Keluhan utama Riwayat Penyakit Sekarang Riwayat Psikiatri Dahulu dan Riwayat Medis Riwayat Keluarga Riwayat Pribadi Penampilan Bicara Mood dan Afek

2. Status Mental

22

d. Pikiran dan Persepsi


1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Bentuk Pikir Isi pikir : preokupasi Gangguan pikiran : waham, idea of reference, idea of influence Gangguan Persepsi : halusinasi & ilusi, depersonalisasi &derealisasi Impian dan Fantasi Kesadaran Orientasi Konsentrasi & Menghitung Daya Ingat Pengetahuan Pikiran abstrak

e. Sensorium

23

f.
g.

Insight Penilaian
1) 2)

Penilaian sosial Tes Penilaian Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Neurologis Pemeriksaan Psikiatri Tambahan Wawancara dg Keluarga, teman atau tetangga Pemeriksaan penunjang (lab dll)

h.

Pemeriksaan Diagnostik
1) 2) 3) 4) 5)

Ringkasan j. Diagnosis : multiaxial k. Prognosis l. Formula Psikodinamik m. Rencana Penatalaksanaan


i.
24

ASPEK PRAKTEK PADA INTERVIEW PSIKIATRI

PANJANG SESI Waktu : 30 menit 1 jam tergantung masalah. Pasien psikotik lebih cepat karena sesi wawancara membuatnya stressful Pasien dg cemas datang sangat awal. Tanyakan sebabnya datang sangat awal. Yang terlambat sebentar dengarkan alasannya. Apakah ada ketidaknyamanan dan keengganan pasien dg sesi konseling. SETTING DAN TATA RUANG KONSULTASI Duduk harus dengan tinggi yang sama dengan pasien Banyak tak suka diantara pasien dan psikiater terdapat furnitur, tanpa penghalang lebih bisa mengobservasi pasien.

25

TIPE INTERVENSI Selama interview selain bertanya juga : memberi feedback, informasi, memberi keyakinan, respon emosional thd apa yg dikatakan pasien. Intervensi bisa dukungan atau rintangan tergantung keadaan yg dibutuhkan pasien. MENGAKHIRI INTERVIEW Harus memberi kesan dan saran walaupun baru pertemuan awal. Pasien pertama kali bertemu psikiater merasa khawatir. Takut dibilang gila - yg penting adalah keyakinan apakah mereka masih bisa ditolong. MEMBUAT CATATAN Banyak tak suka menulis saat interview karena mengurangi kemampuan mendengar.
26

STRESS INTERVIEW Pada pasien yg insufisiensi emosi perlu distimulasi emosi dengan probing, menantang, konfrontasi untuk meningkatkan perasaan.
FOLLOW UP INTERVIEW Pada pertemuan kedua ditanyakan apa yang dipikirkan tentang pertemuan pertama, apa reaksinya. Ada yang kurang yang harusnya disampaikan pada pertemuan pertama. Bila sesudah pertemua I bercerita ke orang lain siapa orang yg diajak cerita, apa yg diceritakan.

27

INTERVIEW DG PASIEN PSIKIATRI TIPE KHUSUS PASIEN PSIKOTIK Pertanyaan pendek. Pertanyaan lebih terstruktur dan fokus. Pasien dg halusinasi harus menggambarkan mis auditorik : isi bicara, konteks, volume, kejelasan, respon pasien. PASIEN DEPRESI DG POTENSI SUICIDE Pasien punya kesulitan : konsentrasi, berpikir jernih, bicara spontan. Perlu dokter yg mengarahkan dan memaksa, bertanya ulang, yg suka termenung harus diinterupsi dan di arahkan kembali Semua pasien depresi harus ditanya pikiran suicide apakah anda pernah berpikir untuk menyakiti didi sendiri ?. Apakah berpikir bahwa hidup ini tak berguna?.

28

PASIEN AGITASI DG POTENSI KEKERASAN


Biasa disertai : turunnya kemampuan pertimbangan, meningkatnya impulsivitas, pikiran paranoid. Potensi kekerasan bisa : karena alkohol dan intoksikasi stimulansia, delirium, psikosa paranoid, manic. Tugas psikiater : minimalkan kekerasan, lakukan evaluasi dan berikan treatment. Prodromal agitasi : mengepalkan tinju, bicara keras, kasar, mengancam. Arteri temporal berdenyut. Berlangsung 30 60 menit sebelum agitasi. Meminimalkan potensi resiko : interview di ruang tenang, nonstimulating. Dokter dan pasien punya ruang /jarak. Dokter harus punya akses mudah keluar ruang. Dokter tak boleh melakukan tindakan/sikap yg memancing kekerasan cont berdiri didepan pasien, atau menyentuh tanpa ijin.

29

PASIEN BERBOHONG Kebohongan biasanya tentang : tugas, finansial, obatobatan, peran sakit Diagnosa gangguan buatan (factitious) digunakan untuk pasien yg berpura-pura sakit dg sebab emosi internal yg tak jelas Secara umum psikiater menerima keterangan pasien sebagai statement yg dipercaya. Mempercayai kebohongan pasien bukan kesalahan profesional. Tetapi kecurigaan harus menyertai dalam praktek psikiater.

30

EMPATI
Sangat esensial dilakukan psikiater. Ekspresi empati bisa dilatih. Statemen empati penting untuk memperkuat hubungan dokter-pasien. Saat melakukan observasi empati jangan terjebak hanya sebagai introyeksi psikiater Pasien tak mencari seseorang yg bisa merasakan apa yg mereka rasakan tetapi yg bisa mengerti apa yg mereka rasakan

31

32

Anda mungkin juga menyukai