Anda di halaman 1dari 2

Glossodynia

Glossodynia merupakan rasa nyeri dan sensasi rasa terbakar pada lidah. Lidah akan terasa
tidak nyaman dan seperti mati rasa. Faktor etiologi dari glossodynia ada 3 macam, yaitu
faktor infeksi lokal, faktor sistemik, dan kerusakan saraf. Faktor infeksi lokal yang dimaksud
adalah kebiasaan buruk (contoh : kebiasaan merokok yang berlebihan, kebiasaan minum-
minuman beralkohol, atau bruksism), iritasi terhadap bahan dental, alergi terhadap pepermint
oil, alergi terhadap medikasi, alergi terhadap makanan, dan alergi terhadap obat kumur
(Ghom, 2010). Lesi ini terkait juga dengan atrofi glossitis, yang memiliki gambaran klinis
permukaan dorsum lidah halus akibat kehilangan papilla filiformis. Glossitis dapat
menimbulkan sensasi rasa terbakar (Byrd dan Bruce, 2003). Etiologi glossodynia secara
sistemik adalah faktor defisiensi vitamin B
12
. Keadaan ini terkait dengan pola makan,
misalnya pada kaum vegetarian, lansia, malnutrisi, atau peminum alkohol. Glossodynia bisa
menimbulkan gejala hematologik, neuropsychiatric, atau gangguan gastrointestinal, tetapi
dapat juga asimptomatik (Dharmarajan, dkk., 2003; Oh dan Brown, 2003). Faktor neurologi
juga merupakan etiologi munculnya glossodynia. Kerusakan saraf trigeminal dapat
menyebabkan rasa nyeri pada lidah (Ghom, 2010).
Gambaran klinis
Rasa sakit yang timbul berbeda pada individu yang satu dengan individu yang lain. Beberapa
ada yang menganggap seperti rasa nyeri, tetapi ada beberapa yang menganggap seperti rasa
terbakar, geli, atau mati rasa pada lidah. Bentuk lidah mengalami perubahan yaitu permukaan
lidah menjadi halus akibat kehilangan papila filiformis, berwarna kemerahan, dan berfisur
pada daerah midline lidah.
Pemeriksaan penunjang
Tidak ada pemeriksaan penunjang untuk lesi ini.
Treatment
1. Terapi paling tepat untuk glossodynia adalah menghilangkan penyebab lokal.
2. Terapi sistemik dengan memberikan medikasi berupa suplemen vitamin B
12
dosis
tinggi (1000 sampai 2000 mg/ hari).
3. Operasi bedah untuk glossodynia yang disebabkan oleh faktor neurologik.
4. Menggunakan obat topikal yaitu analgesik Diphenhydramine 0,5% atau dikombinasi
dengan lidokain 0,5%.

Referensi :
Byrd, JA, Bruce, AJ, Rogers 3
rd
, RS, 2003, Glossitis and Other Tongue Disorders,
Dermatologic Clinical J., vol. 21, h. 123-134.
Dharmarajan, TS, Adiga, GU, Norkus, ER, 2003, Vitamin B
12
Deficiency : Recognizing
Subtle Symptoms in Older Adults, Geriatrics, vol. 58, h. 30-38.
Oh, RC dan Brown, DL, 2003, Vitamin B
12
Deficiency, American Family Physician J., vol.
67, h. 979-986.
Ghom, AG, 2010, Textbook of Oral Medicine, 2
nd
edition, Jaypee Brothers Medical
Publisher, New Delhi, h. 550-551.

Anda mungkin juga menyukai