Asuhan Keperawatan Sirosis Hepatis
Asuhan Keperawatan Sirosis Hepatis
Oleh:
Rizka Rahmaharyanti, S.Kep
G4D014001
PENGKAJIAN
A. Identitas Pasien
Nama
: Tn. SS
Umur
: 56 th
Jenis Kelamin
: Laki - laki
Agama
: Islam
Pendidikan
: Sekolah Dasar
Pekerjaan
: Petani
Alamat
Suku Bangsa
: Jawa / Indonesia
Diagnosa Medis
Nomor RM
: 717917
Masuk RS
: 11/10/2014
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengeluhkan nyeri pada perutnya yang membesar.
2.
Diagnosa medik pada saat pasien masuk rumah sakit (MRS), pemeriksaan
penunjang dan tindakan yang telah dilakukan, mulai dari pasien masuk rumah
sakit, sampai diambil kasus kelolaan. Masalah atau Dx medis pada saat MRS
yaitu dari asites sampai ke suspek sirosis hepatis.
Selama sakit
1200 cc/hari)
: Sejak sebulan yang lalu:
Makan:
- Rumah : Nasi, lauk, porsi sedikit. makan 2x/hari.
- RS : Nasi Lembek dengan Diet Hati 3 sendok sekali
makan. Makan 3x/hari.
Selama sakit
1000-1400 cc/hari)
BAK 3-5x/hari dengan frekuensi banyak, warna
kuning, jernih dan bau khas. (Sekali BAK 200 cc,
600-1000 cc/hari)
4. Aktifitas-pola latihan
Sebelum sakit
Selama sakit
Keterangan :
0 : mandiri, 1: dengan alat, 2 : dibantu orang lain, 3 : di bantu orang lain dan
alat, 4 : tergantung total.
5. Pola kognitif dan sensori
Kognitif:
a. Penglihatan
Penglihatan pasien masih baik, tidak menggunakan kacamata dan dapat
membaca tulisan dengan baik.
b. Pendengaran
Pasien masih dapat mendengar dengan baik dan jelas pada jarak lebih dari 3
meter.
c. Pengecap
Pasien masih dapat membedakan rasa antara manis, pahit, asam dan asin
dengan baik.
d. Sensasi
Pasien masih dapat membedakan panas, dingin, sakit maupun nyeri.
Sensori:
Pasien berbicara dengan lancar, mengerti perkataan lawan bicara dan merespon
dengan baik.
6. Pola istirahat-tidur
Pasien sebelum dirawat tidur 7-8 jam/hari. Selama dirawat pasien tidur 4-5
jam/hari terputus-putus karena nyeri yang hilang timbul dan terpengaruh
kondisi lingkungan.
7. Pola konsep diri
a. Gambaran diri/body image
Pasien mengatakan bahwa Pasien merasa bersyukur dengan anugrah yang
Tuhan telah berikan kepadanya. Pasien merasa gelisah karena perutnya
yang membengkak dan terus merasakan sakit.
b. Identitas diri
Pasien adalah seorang laki-laki dan pasien merasa puas dengan keadaannya
sekarang karena ia percaya sedang dalam ujian Tuhan. Pasien merasa
bersyukur atas apa yang ia miliki walaupun masih belum bisa beraktivitas
seperti biasa.
c. Peran
Pasien berperan sebagai seorang ayah dari kelima orang anaknya dan kakek
dari cucu-cucunya.
d. Ideal diri
Pasien mengatakan bahwa walaupun Pasien sudah tua, tetapi Pasien ingin
cepat sembuh agar tidak merepotkan anak-anaknya dan dapat tetap
bermanfaat dan melakukan aktivitas secara mandiri.
e. Harga diri
Pasien tidak mempunyai harga diri rendah. Pasien tidak merasa malu karena
penyakitnya, melainkan ingin cepat sembuh.
8. Pola peran dan hubungan
Selama di rumah sakit, pasien ditunggu oleh istri dan anak-anaknya secara
bergantian. Kelima anaknya telah menikah dan mempunyai kehidupan rumah
tangga masing-masing. Pasien sangat dekat dengan anak keempat dan
kelimanya karena tinggal serumah. Setiap ada masalah, pasien selalu
menceritakan kepada mereka.
9. Pola reproduksi dan seksual
Pasien berjenis kelamin laki-laki dan berperan ayah dari kelima orang anaknya.
Selama pasien masih sehat, masih berhubungan seksual dengan istrinya yang,
namun dengan intensitas yang jarang. Pasien mempunyai 5 orang anak, 4 orang
perempuan dan 1 orang laki-laki.
10. Pola pertahanan diri/koping
Pasien dan keluarga pasien mengatakan jika pasien ada masalah selalu bercerita
kepada keluarganya.
11. Pola keyakinan dan nilai
Pasien beragama Islam, sebelum sakit pasien rajin beribadah. Sesudah sakit,
pasien juga rajin beribadah dengan kemampuannya.
D. Pemeriksaan Fisik
1. Kesadaran : CM dengan GCS = E4M6V5
2. Tanda vital
a. Pernafasan: 18 x/menit
b. Nadi
: 82 x/menit
c. Suhu
: 36,5 0 C
2)Mulut
stomatitis
d. Genitalia : Laki-laki.
e. Ekstremitas
1) Ekstremitas atas : Terpasang infus NaCl pada tangan kanan
Warna kuku putih, tidak terdapat clubbing finger
Telapak tangan kasar
2) Reflek dan kekuatan motorik :
Tangan kanan
(5)
(5)
Kaki kanan
(5)
f.
Tangan kiri
Kaki kiri
(5)
4. Antopometri:
a.
Berat Badan
Sebelum sakit
: 54 Kg
Selama sakit
: 48 Kg
b. Tinggi Badan : 163 cm
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
Jenis Pemeriksaan
Nilai Normal
Hasil
Interprestasi
Darah Lengkap :
11-10-2014
- WBC
3,70-10,1 103/uL
5,89 103/uL
Normal
- NEU
1,63-6,96 %
3,48 %
Normal
- LYM
1,09-2,99 %
1,40 %
Normal
- MONO
0,24-0,79 %
0,495 %
Normal
- EOS
0,03-0,44 %
0,420 %
Tinggi
- BASO
0,00-0,08 %
0,090 %
Tinggi
- RBC
4,06-5,58 106/uL
6,18 106/uL
Tinggi
- HGB
12,9-15,9 gr/dl
10,8 gr/dl
Rendah
- HCT
37,7-53,7 %
37,3 %
Normal
- MCV
81,1-96,0 fL
60,4 fL
Rendah
- MCH
27,0-31,2 pg
17,5 pg
Rendah
- MCHC
31,8-35,4 gr/dL
28,9 gr/dL
Rendah
- RDW
11,5-14,5 %
12,9 %
Normal
- PLT
155-355 103/uL
302 103/uL
Normal
- MPV
Kimia Darah
6,90-10,6 fL
4,94 fL
Rendah
- GOT
0-50 U/L
38,8 U/L
Normal
- GPT
0-50 U/L
36,2 U/L
Normal
- UREA UV
10-50 mg/dl
42,8 mg/dl
Normal
- Kreatinin
0,8-1,4 mg/dl
0,65 mg/dl
Rendah
- Natrium
135-155 mmol/l
139 mmol/l
Normal
- Kalium
3,5-5,5 mmol/l
4,3 mmol/l
Normal
- Klorida
94-111 mmol/l
97 mmol/l
Normal
- Glukosa
75-115 mg/dl
146 mg/dl
Tinggi
- Total Protein
6,6-8,7 g/dl
5,76 g/dl
Rendah
- Albumin
3,46-4,8 g/dl
3,51 g/dl
Normal
- Globulin
0,5 g/dl
2,25 g/dl
Normal
11-10-2014
12-10-2014
- HBs Ag
NEGATIP
NEGATIP
Normal
- HCV
NEGATIP
NEGATIP
Normal
- Warna
Kuning
Kuning
Normal
- Kejernihan
Jernih
Jernih
Normal
- pH
4,6-8,0
5,5
Normal
- Berat Jenis
1,003-1,030
1,020
Normal
- Protein
Proteinuri
- Glukosa
Normal
- Keton
Normal
- Bilirubin
Normal
Normal
- Darah/Hb
Normal
- Nitrit
Normal
- Leukosit Esterase
Normal
Urinalisa
Phisis :
Kimia :
Urobilinogen
Sedimen :
Normal
- Leukosit
- Eritrosit
0-1 /LPB
- Silinder
0-1 /LPB
- Epitel
- Kristal
Normal
- Candida
Normal
- Trichomonas
2. Rontgen Thorax : - Pulmo dalam batas normal
Normal
Normal
Hepatomegali
F.
Program Terapi
Terapi
Dosis tiap
ampul/vial
IVFD NaCl
IVFD RL
IVFD Tutofusin ops
IVFD Dextrose 5%
Inj Ketorolac
Inj Lasix
Inj Cefotaxime
Inj Ranitidin
Tab Curcuma
Tab Ulsidex
Syr Lactulax
500ml
500ml
500ml
500ml
30mg
20mg
1g
50 mg
5 mg
2 mg
60ml
(3.335g/5ml)
20 tpm
-
20 tpm
2x1
2x1
2x1
3x1
3x1
-
2x1
2x1
2x1
3x1
3x1
-
14 tpm
20 tpm
3x1
2x1
3x1
II.
ANALISA DATA
Data Fokus
Etiologi
DS :
Pasien
mengatakan
perutnya
membesar sejak sebulan yang lalu
Pasien mengatakan nyeri pada
perutnya yang membesar
DO :
Pengkajian Nyeri:
P: Perut yang membesar
Q: Nyeri dirasakan seperti tertekan
R: Seluruh bagian perut (4 kuadran
abdomen)
S: 5 pada saat terlentang (tiduran), 8
pada saat
duduk, pernah
merasakan nyeri hebat hingga
skala 10, terutama dalam posisi
duduk (skala 0-10)
T: Nyeri dirasakan hilang timbul,
berkurang ketika pasien dalam
posisi terlentang (tiduran).
Tanda-tanda vital :
TD
: 150/110 mmHg
Nadi
: 82 kali/menit
Suhu
: 36,5 oC
RR
: 18x/menit
DS :
Pasien mengatakan makan hanya
sedikit, sekitar 3 sendok (15%) tiap
kali makan. Makan 3x/hari.
Pasien mengatakan perutnya cepat
penuh jika diisi makanan.
Pasien mengatakan belum BAB sejak
dirawat di RS (1 hari)
Pasien mengatakan merasa lebih
kurus. BB sebelum sakit : 54 Kg
DO:
Pasien terlihat tidak nafsu makan.
Pasien terlihat menahan sakit dan
memegangi perut saat makan.
BB pasien di rumah sakit : 48 Kg
Faktor
biologis
(nyeri
abdomen
akibat asites dan
perut terasa penuh)
Masalah
Nyeri
III.
2.
IV.
No
.
1
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa
keperawatan
Nyeri b.d agen
injuri biologis
(hepatomegali,
asites)
Intervensi
Indikator
Tujuan
1 2 3 4 5
v
Awal
Rasional
Pain Management
- Lakukan pengkajian nyeri- Memberikan
informasi
secara
komprehensif
untuk membantu dalam
termasuk
lokasi,
menentukan
karakteristik,
durasi,
pilihan/keefektifan
frekuensi, kualitas dan
intervensi.
faktor presipitasi
- Observasi reaksi nonverbal- Bahasa
tubuh/petunjuk
dari ketidaknyamanan
non-verbal dapat secara
psikologis dan fisiologik
dan dapat digunakan
pada hubungan petunjuk
verbal untuk mengidentifikasi luas / beratnya
masalah
- Kaji
kultur
yang- Dapat
menunjukkan,
mempengaruhi
respon
dengan tepat pencetus
nyeri
atau faktor pemberat
(seperti kejadian stress,
tidak toleran terhadap
makanan)
atau
mengidentifikasi
terjadinya komplikasi.
- Evaluasi pengalaman nyeri- Menunjukkan
batas
masa lampau
ambang nyeri yang biasa
dirasakan,
sebagai
informasi untuk menentukan intervensi
5.
Tanda
vital
rentang normal
Keterangan :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
dalam
2.
Ketidakseimbang
an nutrisi kurang
dari
kebutuhan
tubuh b.d faktor
biologis
(Nyeri
abdomen akibat
asites,
perut
terasa penuh)
5
v
Nutrition Management
- Kaji adanya penurunanberat badan
- Kaji adanya alergi makanan
- Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yangdibutuhkan pasien.
v
v
Kaji
kemampuan
pasien-
dikasikan
nutrisi
Mengin
kekurangan
Memini
malkan terjadinya reaksi
alergi
Makana
n
tinggi
kalori
dibutuhkan
pada
kebanyakan pasien yang
masukannya
dibatasi,
karbohidrat memberikan
energi siap pakai. Lemak
diserap dengan buruk
karena disfungsi hati dan
mungkin memperberat
ketidaknyamanan
abdomen.
Protein
diperlukan
pada
perbaikan kadar protein
serum untuk menurunkan
edema dan meningkatkan
regenerasi sel hati.
Mening
katkan daya tahan tubuh
terhadap penyakit
Nutrisi
yang
seimbang
menghindari terjadinya
infeksi
Mening
katkan
penge-tahuan
pasien
mengenai
makanan yang dibutuhkan dirinya
Menget
ahui
adanya
tanda
malnutrisi
Pasien
biasanya
kekurangan
vitamin karena diet yang
buruk sebelumnya. Juga
hati yang rusak tidak
dapat
menyimpan
vitamin A, B komplek, D
dan K. juga dapat terjadi
kekurangan besi dan
asam
folat
yang
menimbulkan anemia.
Nutrition Monitoring
Kaji kemampuan makan
pasien
Monitor tipe dan jumlah
aktivitas
yang
biasa
dilakukan
Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar glukosaserum,
albumin,
total
protein, amonia
-
ahui
adanya
malnutrisi
Menget
tanda
Mengura
mengidikasikan
malnutrisi
-
tanda
Glukos
a
menurun
karena
gangguan glikogenesis,
penurunan
simpanan
glikogen atau masukan
yang tidak adekuat.
Protein menurun karena
gangguan metabolisme,
penurunan
sintesis
hepatik atau kehilangan
ke rongga peritoneal
(asites).
Peningkatan
kadar ammonia perlu
pembatasan
masukan
protein untuk mencegah
komplikasi serius.
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Hari/tgl
1 Sabtu/
11-10-14
Jam
Dx
15.00 1,2 1 -
Implementasi
Mencuci tangan sebelum tindakan keperawatan Memonitor keadaan pasien
Mengkaji keluhan pasien
Mengkaji tanda-tanda vital
-
Respon
Tangan
Paraf
terbebas
dari
kuman
Keadaan pasien sedang,
kesadaran compos mentis
Pasien
menyatakan
badannya lemas, terasa sakit di seluruh
bagian perutnya yang membesar.
Pernafasan: 18 x/menit
Nadi
: 82 x/menit
2 -
Suhu
: 36,5 0 C
Mengobservasi reaksi nonverbal dari
Tekanan darah: 150/110 mmHg
ketidaknyamanan
Pasien mengatakan nyeri
Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif pada bagian perutnya
termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, Pengkajian Nyeri:
kualitas dan faktor presipitasi
P: Perut yang membesar
Q: Nyeri dirasakan seperti tertekan
R: Seluruh bagian perut (4 kuadran
abdomen)
S: Skala nyeri : 5 pada saat terlentang
(tiduran), 8 pada saat duduk, pernah
merasakan nyeri hebat hingga skala
10, terutama dalam posisi duduk
(skala 0-10)
T: Nyeri dirasakan hilang timbul,
Nyeri berkurang ketika pasien dalam
Mengevaluasi pengalaman nyeri masa lampau
posisi terlentang (tiduran).
- Pasien mengatakan termasuk orang yang
tidak mudah mengeluh nyeri, namun
sekalinya merasa nyeri adalah sakit yang
Mengkaji
kemampuan
pasien
untuk
hebat.
mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
- Pasien mengatakan kurang nafsu makan,.
Makan sedikit maksimal 3 sendok sekali
makan, makan 3x sehari. Minum air putih
3 gelas/hari jenis air putih, hanya pada
saat makan dan ingin minum obat.
Mengkaji adanya penurunan berat badan
(240cc/gelas = 720 cc/hari)
- Pasien mengatakan berat badan sebelum
sakit 54 Kg, setelah sakit 48 Kg. Selama
sakit, pasien mengalami penurunan berat
Mengkaji adanya alergi makanan
badan sebanyak 6 kg (12,5%)
Memonitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa- Pasien tidak memiliki alergi makanan
dilakukan
18.00
20.00
21.00
Minggu/
12-10-14
05.00
06.00
09.00
2 -
1,2 -
- TD
Nadi
Suhu
RR
:
:
:
:
100/80 mmHg
70 kali/menit
36 oC
22x/menit
Pengkajian Nyeri:
P: Perut yang membesar
Q: Nyeri dirasakan seperti tertekan
R: Seluruh bagian perut (4 kuadran
abdomen)
S: Skala nyeri : 4 (skala 0-10)
T: Nyeri dirasakan hilang timbul, nyeri
berkurang ketika pasien dalam posisi
terlentang (tiduran)
Setelah diberikan informasi, pasien sudah
bisa mempraktekkan teknik nafas dalam
ketika merasakan nyeri pada perutnya dan
mengetahui teknik untuk mengurangi nyeri
lainnya seperti kompres hangat.
Pasien mendapatkan makanan lunak
dengan diit hati (tinggi kalori tinggi
protein, rendah lemak)
Tablet Curcuma (5mg), Tablet Ulsidex
(2mg)
Injeksi Ketorolac (30mg)
Injeksi Ranitidin (50mg)
10.00
12.00
13.00
18.00
21.00
3.
Senin/
13-10-14
05.00
06.00
lambung
1 - Mengontrol
lingkungan
yang
dapat- Ruangan pasien cukup panas, tidak terdapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
udara masuk dari luar. Pasien mengatakan
pencahayaan dan kebisingan
udaranya sangat panas sehingga terasa
terganggu.
Menganjurkan
pasien
menggunkan kipas, atau menggunakan
kipas angin yang tersedia.
- Mengurangi faktor presipitasi nyeri
- Pasien mengatakan duduk hanya untuk
beberapa waktu agar tubuhnya tidak kaku
hanya berbaring.
- Mengevaluasi keefektifan kontrol nyeri
- Skala nyeri : 3
2 - Memberikan makanan yang terpilih (sudah- Pasien mendapatkan makanan lunak
dikonsultasikan dengan ahli gizi)
dengan diit hati (tinggi kalori tinggi
protein, rendah lemak)
2 - Mengkolaborasikan pemberian vitamin dan- Tablet Curcuma (5mg), Tablet Ulsidex
penetralisir asam lambung
(2mg)
2 - Memberikan makanan yang terpilih (sudah- Pasien mendapatkan makanan lunak
dikonsultasikan dengan ahli gizi)
dengan diit hati (tinggi kalori tinggi
protein, rendah lemak)
1,2 - Mengkolaborasikan pemberian vitamin dan- Injeksi Ranitidin (50mg) , Tablet Curcuma
penetralisir asam lambung
(5mg), Tablet Ulsidex (2mg)
- Mengkolaborasikan pemberian analgesik
- Injeksi Ketorolac (30mg)
- Mengevaluasi efektivitas analges
- Skala Nyeri : 2
1 - Memonitor tanda-tanda vital
- TD
: 100/70 mmHg
Nadi : 88 kali/menit
Suhu : 36,2 oC
RR
: 20x/menit
1 - Melakukan pengkajian skala nyeri
Skala nyeri : 2 (skala 02 - Memberikan makanan yang terpilih (sudah
10)
dikonsultasikan dengan ahli gizi)
- Pasien mendapatkan makanan lunak
- Mengkolaborasikan pemberian obat anti
dengan diit hati (tinggi kalori tinggi
konstipasi
protein, rendah lemak)
12.00
2 -
13.00
2 -
18.00
21.00
2 2 -
VI.
EVALUASI
No
Hari/tanggal
Jam
Diagnosa
Keperawatan
EVALUASI (SOAP)
Sabtu/
11-10-14
21.00
O:
-
Indikator
Saat
ini
3
Awal
3
Tujuan
1 2 3 4 5
v
P:
Lanjutkan intervensi
Ajarkan pasien teknik non-farmakologi jika nyeri tiba-tiba muncul (teknik nafas
dalam dan kompres hangat)
Manajemen lingkungan
Minimalkan faktor presipitasi
Kolaborasikan pemberian obat :
Analgetik : Injeksi Ketorolac (30mg) 2x1
O:
- Pasien terlihat tidak nafsu makan
- Pasien terlihat kesulitan membuka mulut dan mengunyah
- Glukosa: 146 mg/dl = tinggi (75-115 mg/dl), Total Protein: 5,76 g/dl = rendah
(6,6-8,7 g/dl), Albumin: 3,51 g/dl = normal (3,46-4,8 g/dl)
2.
Minggu/
12-10-14
21.00
Awal
3
Tujuan
1 2 3 4 5
v
P:
Lanjutkan intervensi
Anjurkan terus mengaplikasikan teknik non-farmakologi jika nyeri tiba-tiba
muncul (teknik nafas dalam dan kompres hangat)
Manajemen lingkungan
Minimalkan faktor presipitasi
Kolaborasikan pemberian obat :
Analgetik : Injeksi Ketorolac (30mg) 2x1
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d S:
faktor biologis
- Pasien masih mengeluhkan susah makan, karena masukan makanan sedikit sudah
(Nyeri abdomen
membuat perutnya penuh. Makan sedikit maksimal 3 sendok setiap kali makan,
akibat asites, perut
makan 3x/hari. Minum air putih minimal 3 gelas (240 cc) per hari = 960 cc/hari
terasa penuh)
- Pasien mengatakan belum BAB sejak dirawat di RS (2 hari)
- Pasien mengatakan merasa lebih kurus. BB sebelum sakit : 54 Kg
- Pasien mengatakan lebih bertenga.
- Pasien mengatakan sudah mengerti dan mengaplikasikan nasehat perawat untuk
makan sedikit tapi sering dan menghabiskan lauk.
Senin/
13-10-14
21.00
S:
Pasien mengatakan sakit pada perutnya sudah sangat berkurang
- TD
Nadi
Suhu
RR
:
:
:
:
O:
Keadaan pasien sedang, kesadaran compos mentis
Skala nyeri : 2
100/70 mmHg
88 kali/menit
36,2 oC
20x/menit
No
Indikator
Saat
ini
Tujuan
1 2 3 4 5
v
Awal
4.
5.
Menyatakan
rasa
nyaman setelah nyeri
berkurang
Tanda
vital
dalam
rentang normal
P:
- Hentikan pemberian obat :
Analgetik : Injeksi Ketorolac (30mg)
Ketidakseimbangan
S:
nutrisi kurang dari
Pasien mengatakan sudah mulai menelateni makan, termasuk lauk pauk dari
kebutuhan tubuh b.d
rumah sakit. Makan maksimal 5 sendok setiap kali makan, makan 3x/hari.lauk
faktor biologis
habis setengah. Minum air putih minimal 3 gelas (240 cc) per hari = 960 cc/hari
(Nyeri abdomen
akibat asites, perut - Pasien mengatakan belum BAB sejak dirawat di RS (3 hari)
- Pasien mengatakan lebih bertenga.
terasa penuh)
- Pasien mengatakan belum BAB (3 hari di RS)
O:
- Pasien terlihat mulai mau makan sedikit tapi sering
Pasien terlihat sudah mau makan ayam
Aktivitas pasien terlihat lebih banyak
- BB pasien di rumah sakit : 48 Kg
A : Masalah nutrisi teratasi sebagian
Saat
No
Indikator
Awal
ini
1
1. Intake zat gizi
4
3
(nutrien)
2. Intake makanan
4
3
dan cairan
Tujuan
2 3 4 5
v
v
3.
4.
-
Energi
Berat badan
4
3
3
3
v
v
P : Lanjutkan intervensi.
Berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsul-tasikan dengan ahli gizi)
Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
Kolaborasikan pemberian obat anti konstipasi :
Syr Lactulax (3.335g/5ml dalam 60ml) 1sdt (5ml), 3x1