Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH POLIO

Untuk memenuhi tugas mata ajar Keperawatan Anak


Dosen Pengampu :
Ns. Zubaidah, S.Kep. M.Kep, Sp. An

Oleh : Kelompok III


Wiwik Sumbogo

(22020115183006)

Elias Johan

(22020115183007)

Caslina

(22020115183009)

Indah Ayu S

(22020115183010)

Yurongki Donana

(22020115183025)

JURUSAN STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2016

DAFTAR ISI
1

Hal
DAFTAR ISI
BAB I

2
: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan

BAB II

3
4

: PEMBAHASAN
A. Definisi polio
B. Pemberian imunisasi polio berdasarkan kebijakan
Pemerintah Tahun 2004, 2010, 2014
C. Tujuan pemberian imunisasi polio
D. Manfaat pemberian imunisasi polio
E. Jadual pemberian imunisasi polio
F. Cara pemberian imunisasi polio
G. Efek samping dan cara mengatasi polio

BAB III

: PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

15
15

DAFTAR PUSTAKA

16

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Polio adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus polio yang
dapat mengakibatkan terjadinya kelumpuhan yang permanen. Penyakit ini dapat
menyerang pada semua kelompok umur, namun yang paling rentan adalah
kelompok umur kurang dari 3 tahun. Gejala meliputi demam, lemas, sakit kepala,
muntah, sulit buang air besar, nyeri pada kaki, tangan, kadang disertai diare.
Kemudian virus menyerang dan merusak jaringan syaraf, sehingga menimbulkan
kelumpuhan yangpermanen.
Penyakit polio pertama terjadi di Eropa pada abad ke-18, dan menyebar ke
Amerika Serikat beberapa tahun kemudian. Penyakit polio menjadi terus
meningkat dan rata-rata orang yang menderita penyakit polio meninggal, sehingga
jumlah kematian meningkat akibat penyakit ini. Penyakit polio menyebar luas di
Amerika Serikat sampai ke negara Indonesia. (Miller,N.Z, 2004 ).
Pada tahun 1923 1953, vaksin polio telah diperkenalkan dan diberikan, tetapi
angka kematian penyakit polio masih tinggi. Pada data Statistik menunjukkan
suatu kemunduran di negara-negara Eropa. Dan ketika vaksin polio banyak
tersedia di Eropa banyak orang bertanya tentang manfaat dan efektivitas vaksin
polio, karena banyak warga disana menggunakan vaksin polio tetapi masih
terserang polio ( L. Heymann, 2004 ).
Imunisasi sebagai salah satu upaya preventif untuk mencegah penyakit
melalui pemberian kekebalan tubuh harus dilaksanakan secara terus-menerus,
meyeluruh dan dilaksanakan sesuai standar sehingga mampu memberikan
perlindungan kesehatan dan memutus mata rantai penularan. Salah satu penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi adalah poliomielitis. Poliomielitis adalah
penyakit pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh satu dari 3 virus yang
berhubungan yaitu virus polio tipe 1, 2 atau 3. secara klinis penyakit polio adalah
anak dibawah umur 15 tahun yang menderita lumpuh layu akut (acute flaccid
paralysis = AFP).
Sedangkan vaksin adalah bahan yang dipakai untuk merangsang
pembentukan zat anti yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan seperti
vaksin BCG, DPT, Campak, dan melalui mulut seperti vaksin polio (Hidayat,
2005).

B. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengerti tentang definisi polio
2. Mahasiswa dapat mengerti tentang pemberian polio berdasarkan kebijakan
3.
4.
5.
6.
7.

pemerintah tahun 2004, 2010, 2014


Mahasiswa dapat mengerti tentang tujuan pemberian imunisasi polio
Mahasiswa dapat mengerti tentang manfaat imunisasi polio
Mahasiswa dapat mengerti tentang jadual pemberian imunisasi polio
Mahasiswa dapat mengerti tentang cara pemberian imunisasi polio
Mahasiswa dapat mengerti tentang efek samping dan cara mengatasi polio

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. DEFINISI POLIO
Pengertian Penyakit Polio dan Imunisasi Polio
1. Polio
Penyakit polio merupakan penyakit pada susunan saraf pusat yang disebabkan
oleh virus polio (poliomyelitis). Yang terkena adalah anak dibawah umur 15 th
4

yang menderita lumpuh layu akut. Penyebaran penyakit ini melalui kotoran
manusia (tinja) yang terkontaminasi. Kelumpuhan dimulai dengan gejala
demam,nyeri otot,dan kelumpuhan pada minggu pertama sakit. Kematian bisa
terjadi karena kelumpuhan otot pernafasan yang tidak ditangani segera.

2. Imunisasi polio
a. Depkes,2005
imunisasi adalah suatu usaha
meningkatkan

kekebalan

untuk
aktif seseorang

terhadap suatu

penyakit dengan memasukkan vaksin dalamtubuh bayi atau anak.


Imunisasi dasar adalah pemberian imunisasi awaluntuk mencapai
kadar kekebalan diatas ambang perlindungan.
b. Depkes, 2000
Imunisasi merupakan suntikan vaksin atau bahan antigenik untuk
menghasilkan kekebalan aktif pada tubuh bayi. Gunanya untuk
mencegah dan mengenali beberapa penyakit tertentu yang mungkin
mengancamnya. Sejak lahir, bayi memerlukan
c. Depkes RI,1992
Imunisasi adalah pemberian kekebalan pada tubuh dengan cara
memasukkan antigen tertentu dalam tubuh.
d. Mansjoer,2000
Imunisasi polio adalah imunisasi untuk mencegah poliomyelitis
Imunisasi adalah suatu cara untuk memberikan kekebalan kepada
seseorang secara aktif terhadap penyakit menular.
e. Ranuh dkk,2001
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kesehatan seseorang
secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak iaterpapar
antigen yang serupa tidak pernah terjadi penyakit.
f. Theophilus, 2007
Imunisasi
adalah
pemberian
vaksin
untuk

mencegah

terjadinya penyakit tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan vaksin


5

adalah suatu obat yang diberikan untuk membantumencegah suatu


penyakit. Vaksin membantu tubuh untuk menghasilkan antibodi.
Antibodi ini berfungsi melindungi terhadap penyakit.
g. Indiarti,2008
Imunisasi
adalah
usaha
untuk
memberikan

kekebalan

terhadap penyakit infeksi pada bayi, anak dan juga orang dewasa.
h. Riyadi, 2009
Imunisasi merupakan reaksi antara antigen dan antibodi-antibodi, yang
dalam bidang ilmu imunologi merupakan kuman atauracun (toxin
disebut sebagai antigen).
B. WAKTU

PEMBERIAN

IMUNISASI POLIO MENURUT


KEBIJAKAN PEMERINTAH TAHUN 2004, 2010, 2014.
Jadwal Pemberian Imunisasi Polio sesuai kebijakan tahun 2004
Menurut Depkes RI (2005:5), imunisasi Polio diberikan melalui mulut pada
bayi umur 0-11 bulan sebanyak 4 kali dengan jarak waktu pemberian 4
minggu. Jadwal pemberian imunisasi Polio tersebut sejalan dengan
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1059/Menkes/SK/IX/2004 yang
menyatakan bahwa pemberian imunisasi polio pertama bisa dilaksanakan sejak
bayi baru lahir dan untuk imunisasi polio yang berikutnya diberi jarak 1 bulan
atau 4 minggu. Jadwal pemberian imunisasi Polio tersebut juga sesuai dengan
rekomendasi WHO (dalam Achmadi, 2006:88) yang menyatakan bahwa
pemberian

vaksin

Polio

dianjurkan

semuda

mungkin.

WHO

merekomendasikan sejumlah empat kali pemberian yaitu, ketika bayi baru


lahir atau at birth, yang kedua dan seterusnya diberikan ketika bayi berumur
enam minggu, 10 minggu, dan 14 minggu terutama pada daerah endemik polio
dan negara yang dikategorikan sebagai recently polio endemic seperti
Indonesia.
6

C. TUJUAN PEMBERIAN IMUNISASI POLIO


Adapun tujuan dari imunisasi yang diungkapkan oleh beberapa sumber
diantaranya :

Tujuan diberikan imunisasi adalah diharapkan anak menjadi kebal terhadap


penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta
dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit tertentu (Hidayat, 2005).

Tujuan imunisasi adalah merangsang sistim imunologi tubuh untuk


membentuk antibodi spesifik sehingga dapat melindungi tubuh dari serangan
Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). (Musa, 1985).

Menurut Depkes RI (2001), tujuan pemberian imunisasi adalah untuk


mencegah penyakit dan kematian bayi dan anak-anak yang disebabkan oleh
wabah yang sering muncul. Pemerintah Indonesia sangat mendorong
pelaksanaan program imunisasi sebagai cara untuk menurunkan angka
kesakitan, kematian pada bayi, balita/ anak-anak pra sekolah.

Tujuan dari diberikannya suatu imunitas dari imunisasi adalah untuk


mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan
kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya. Beberapa
penyakit yang dapat dihindari dengan imunisasi yaitu seperti hepatitis B,
campak, polio, difteri, tetanus, batuk rejan, gondongan, cacar air, tbc, dan lain
sebagainya.

Jadi tujuan utama imunisasi polio adalah untuk menimbulkan kekebalan aktif
terhadap penyakit polimielitis. Oleh karena itu sudah jelas bahwa manfaat
imunisasi polio adalah mencegah penyakit polio atau lumpuh layu. Baik
perindividu maupun secara luas pada masyarakat. Karena apabila sebagian
besar terimunisasi maka yang lain juga akan terlindungi dari penularan.

D. MANFAAT IMUNISASI POLIO


Adapun manfaat imunisasi polio adalah :
a.

Untuk Anak
Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan kemungkinan
cacat atau kematian.
7

b.

Untuk Keluarga
Menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit.
Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa
anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman.

c.

Untuk Negara
Memperbaiki tingkat kesehatan, mencipatakn bangsa yang kuat dan berakal
untuk melanjutkan pembentukan negara ( Marimbi, 2010 ).

E. JADUAL PEMBERIAN VAKSIN POLIO


Waktu Pemberian Imunisasi
1. Imunisasi Polio I

: Segera setelah bayi lahir

2. Imunisasi Polio II

: Usia 2 bulan

3. Imunisasi Polio III

: Usia 4 bulan

4. Imunisasi Polio IV

: Usia 18 bulan 2 tahun

5. Imunisasi Polio V

: SD kelas I (usia 5 tahun)

Jumlah Pemberian
Bisa lebih dari jadwal yang telah ditentukan, mengingat adanya imunisasi polio
massal. Namun jumlah yang berlebihan ini tak akan berdampak buruk. Ingat, tak
ada istilah overdosis dalam imunisasi. Pemberian imunisasi 2 kali dengan interval
1 bulan akan memberikan kekebalan rongga usus selama 100 hari.
Usia Pemberian
Imunisasi polio diberikan sebanyak empat kali dengan selang waktu tidak kurang
dari satu bulan. Saat lahir ( 0 bulan ), dan berikutnya di usia 2, 4, 6 bulan.
Dilanjutkan pada usia 18 bulan dan 5 tahun. Kecuali saat lahir, pemberian vaksin
polio selalu dibarengi dengan vaksin DPT.
F. CARA PEMBERIAN VAKSIN POLIO
Cara pemberian vaksin polio adalah :
Cara pemberian imunisasi polio bisa lewat suntikan ( Inactivated Poliomyelitis
Vaccine/ IPV ), atau lewat mulut ( Oral Poliomyelitis Vaccine/ OPV ). Di
Indonesia yang digunakan adalah OPV, karena lebih aman.

OPV diberikan dengan meneteskan vaksin polio sebanyak dua tetes langsung
kedalam mulut anak atau dengan menggunakan sendok yang dicampur dengan

gula manis. Imunisasi ini jangan diberikan pada anak yang lagi diare berat.
G. EFEK SAMPING DAN CARA MENGATASINYA
Efek samping dari imunisasi polio adalah :
Biasanya tidak terdapat efek samping yang berati. Jarang sekali terjadi
kelumpuhan akibat vaksin polio ini dengan perbandingan 1 / 1.000.000 dosis
Sebagian kecil anak setelah mendapatkan vaksin OPV akan mengalami gejala
pusing, diare ringan, nyeri otot.
Khusus pada vaksin polio IPV efek samping yang bisa muncul berupa: Sedikit
bengkak dan kemerahan di tempat suntikan. Pengerasan kulit pada tempat
suntikan, yang biasanya cepat hilang. Kadang-kadang terjadi peningkatan suhu
(demam) beberapa jam setelah injeksi.
Berikut adalah cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi efek samping dari
imunisasi :
1. Memberikan ASI sesering mungkin. Kandungan ASI memiliki zat yang dapat
menggurangi peningkatan suhu badan.
2. Mendekap bayi, dengan memberikan dekapan dari anda dapat meningkatkan
zat antinyeri sehingga menurunkan rasa sakitnya.
3. Jangan menggunakan bedong atau selimbut tebal, gunakan baju yang mudah
menyerap keringat.
4. Kompres menggunakan air hangat sehingga menurunkan resiko kejang-kejang
ketimbang menggunakan air dingin.

5. Memberikan kompresan air hangat untuk mengurangi pembengkakan pasca


suntikan. Kebanyakan bayi merasa nyeri ketika bekas suntikan tersentuh
sehingga membuat tidak nyaman.
6. Berikan pijatan halus agar bayi merasa nyaman
7. Gunakan selalu alat pengukur panas (termometer)

untuk

melihat

perkembangan peningkatan atau penurunan suhu tubuhnya.


8. Pada umumnya kenaikan suhu badan bayi anda akan meningkat berkisar 3840 derajat celcius, panas badan anda akan menurun dengan sendirinya dalam
waktu 1-2 hari. Ketika bayi anda mengalami panas melebihi 38 derajat celcius
dapat diberikan obat penurun panas yang sesuai dengan anjuran dokter.
9. Bila panas tidak kunjung turun dan mempunyai riwayat kejang dan gejala
lainnya juga tidak berangsur membaik maka dapat berkonsultasi dengan dokter
untuk diberikan penangananya.

10

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan masalah di atas dapat di simpulkan:
1 Polio adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus polio yang dapat
mengakibatkan terjadinya kelumpuhan yang permanen, Jenis polio ada 3 yaitu
2

Polio Non-Paralisis, Polio Paralisis Spinal, Polio Bulbar.


Gejala polio meliputi demam, lemas, sakit kepala, muntah, sulit buang air besar,
nyeri pada kaki/tangan, kadang disertai diare. Kemudian virus menyerang dan

merusakkan jaringan syaraf , sehingga menimbulkan kelumpuhan yang permanen.


Pencegahan polio antara lain melakukan cakupan imunisasi yang tinggi dan
menyeluruh, Pekan Imunisasi Nasional yang telah dilakukan Depkes tahun 1995,
1996, dan 1997, Survailance Acute Flaccid Paralysis, melakukan Mopping Up.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka di sarankan bagi setiap ibu agar selalu
memperhatikan kesehatan bayinya yaitu harus selalu aktif ke posyandu atau tenaga
kesehatan terdekat untuk di beri imunisasi karena dengan di beri imunisasi dapat
mencegah bayi dalam berbagai macam penyakit.

11

DAFTAR PUSTAKA

Aziz. 2009. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita. Jakarta: EGC


Fakultas kedokteran universitas indonesia.2002.Kapita Selecta Kedokteran
jilid 2.Jakarta: media acucaliptus.
Indonesia, Ditjen PP & PL Depkes RI.2005.Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat
Puskesmas.Dirjen PP & PL Depkes RI: Jakarta
Mengatasi
Panas
Pada
Bayi
Setelah
Imunisasi

Bidanku.com

http://bidanku.com/mengatasi-panas-pada-bayi-setelah
imunisasi#ixzz43LjYn0v1,di unduh tanggal 19 maret 2016, pukul 12.00 WIB.
Miller. 2004. Imunisasi Polio. Bandung : FFT
Matondang. 2005. Pengertian Imunisasi Polio, Jenis, Jadwal, dan Kontra
Indikasi Imunisasi Polio. Jakarta:UIY
Nurdianasari, Nesti.2012. KTI
Tingkat

Pengetahuan

Ibu

tentang

imunisasi polio.Surakarta: EGC


Sumijatun, sulisweati dkk.2005.Konsep dasar keperawatan komunitas.Jakarta: EGC

12

Anda mungkin juga menyukai