Anda di halaman 1dari 3

Diverticulum Meckel

Divertikel Meckel merupakan penyakit kongenital pada usus halus, akibat tidak sempurnanya
tertutupnya duktus ompalomesenterikus. Umumnya divertikel Meckel tidak mempunyai gejala,
namun terdapat dua tipe komplikasi yang membutuhkan perhatian klinis, yaitu:
1. Tipe yang melibatkan jaringan mukosa ektopik sehingga sering menyebabkan perdarah
GI
2. Sekuel dari divertikulum yang mengganggu struktur intraabdomen

Embriologi
Pada kehidupan embrio, midgut pada fetus menerima nutrisi dari duktus vitelinus. Pada minggu
ke tujuh masa gestasi, duktus ini akan mengalami penyempitan dan akhirnya menghilang. Ketika
duktus gagal menghilang, maka terjadi beberapa anomali, seperti: (1) duktus vitelinus persisten,
tampak seperti fistula pada umbilicus, (2) jaringan-jaringan fibrosa yang menghubungkan ileum
dengan permukaan dalam umbilikus, (3) sinus vitellinus paten di bawah umbilikus, (4) porsio
usus yang mengalami obliterasi, (5) kista duktus vitellinus, dan (6) Divertikel Meckel (97%)
yang merupakan divertikulum yang mengandung lapisan-lapisan ileus yang normal. Ujung
divertikulum sebanyak 75% merupakan ujung bebas atau menempel pada dinding abdomen
anterior atau struktur lain pada 25% kasus. Tempat yang paling sering terjadinya Divertickel
Meckel yaitu pada ileus, kira-kira 100 cm dari katup illeosekal.

Klinis
Kebanyakan divertikulum merupakan asimtomatis. Divertikulum Meckel sering ditemukan
secara tidak sengaja oleh pada saat pemeriksaan barium enema atau laparotomi. Divertikulum
yang simptomatis kadang ditemukan saat sudah terjadi komplikasi. Pada penelitian sebanyak 830
pasien, komplikasi tersebut merupakan obstruksi usus (35%), perdarahan SCBB (32%),
divertikulitis (22%), fistula umbilicus (10%), dan lesi umbilicus lain (1%). Pada anak-anak,
hematokezia menjadi gejala utama yang sering ditemukan.
Perdarahan GI akut disebabkan oleh ulkus peptikum. Ulserasi timbul akibat divertikel yang
secara histologis terbentuk dari mukosa gaster heterotopik dan mengeluarkan asam lambung
sehingga menghancurkan jaringan lain, kadang terjadi pula erosi langsung dari pembuluh darah.
Obstruksi juga bisa terjadi pada divertikulum mekel akibat beberapa mekanisme, contohnya:

Terdapat pita ompalomesenterika (ompalomesenteric band), hernia internal melalui sisa-sisa


duktus vitellinus, volvulus, intussusepsi.
Gejala kinis termasuk nyeri perut terutama pada area preumbilikal yang menyebar ke abdomen
kuadran kanan bawah. Terdapatnya nyeri pada preumbilikus atau riwayat perdarahan pada
rektum dapat menghilangkan diagnosis banding apendisitis. Yang cukup pula jarang ditemukan,
divertikulum mekel dapat berkembang menjadi tumor benigna (leiomyoma, angioma, neuroma,
lipoma) atau neoplasma maligna (sarcoma, tumor karsinoid, adenokarsinoma, dan Burkitt
lymphoma).

Fisik
Meski kadang asimptomatis, pasien juga bisa datang dengan keluhan. Tiga keluhan utama yang
sering timbul adalah perdarahan, obstruksi intestinal, dan inflamasi akut divertikulum.
Gejala yang paling sering, perdarahan rektum tanpa nyeri (hematokezia), dapat timbul dan
perdarahannya hebat terutama pada pasien yang masih bayi. Warna dari feses dapat membantu
untuk menentukan letak perdarahan.

Merah gelap (maroon) 40%

Merah terang 35%

Merah gelap atau terang 12%

Merah gelap atau ter 6%

Ter 7%

Jika perdarahannya cepat, kotorannya dapat berwarna merah terang atau berbentuk seperti jelly.
Ketika perdarahannya lambat, maka kotorannya berwarna hitam dan seperti ter.
Kebanyakan pasien dengan obstruksi intestinal mengeluh adanya nyeri abdomen, muntah
empedu, perabaan massa pada palpasi abdomen, distensi, dan bising usus yang meningkat.
Kadang, ketika pasien tidak mengeluhkan gejala apapun atau diagnosisnya terlewat, maka
obstruksi dapat berkembang menjadi iskemi atau infark intestinal. Sehingga nanti akan
menyebabkan gejala-gejala peritonitis dan perdarahan SCBB.

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium seperti tes darah lengkap, kadar elektrolit, gula darah sewaktu, kadar
serum urea dan kreatinin, dan koagulasi tidak mampu menegakkan diagnosis divertikel Meckel
namun mampu menentukan tipe perdarahan GI.
Untuk menegakkan diagnosis pasti divertikel Meckel, maka perlu dilakukan pemeriksaan
Meckel scan. Namun untuk pemeriksaan ini diperlukan pemeriksaan radiologi nuklir yang
memkan biaya sangat mahal. Untuk pemeriksaan sederhana, bisa digunakan foto barium enema.
Namun pemeriksaan ini tidak spesifik. Pada foto barium enema, divertikel Meckel dapat
digambarkan sebagai adanya kantung pada sisi antimesenterika pada distal ileum. Jika terdapat
filling defect, maka telah terjadi tumor.

Pengobatan
Karena divertikulum Meckel yang simptomatis bersifat akut, maka harus dipasang infus dengan
kristalloid dan pasien dipuasakan terlebih dahulu.
Jika terdapar perdarahan yang signifikan, maka dapat dilakukan transfuse dengan PRC.
Pasien dengan obstruksi intestinal perlu dilakukan pemasangan NGT untuk dekompressi, dan
foto polos abdomen.
Ketika pasien mengeluh buang air besar dengan darah yang berwarna kehitaman, maka perlu
dilakukan gastric lavage untuk menyingkirkan perdarahan SCBA. Jika gastric lavage telah
dilakukan dan perdarahan SCBA telah dikeluarkan dari diagnosis, dipertimbangkan untuk
melakukan endoskopi bagian atas dan sigmoidoskopi fleksibel.

Anda mungkin juga menyukai