II. Anamnesis
Keluhan Utama
Autoanamnesis : kontrol obat
Heteroanamnesis : mengamuk
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang diantar oleh Kelian Adat, anak, dan adiknya ke Unit Gawat
Darurat RSJ Provinsi Bali pada tanggal 3 November 2017 pukul 21.30 wita.
Pasien diwawancarai dalam posisi duduk menggunakan baju kaos berwarna ungu
dan celana pendek berwarna hitam dan sandal jepit berwarna hitam. Rambut
terpotong pendek, berwarna hitam, dan tersisir rapi, kuku pendek dan bersih.
Pasien berperawakan sedang dengan kulit berwarna sawo matang. Pasien
diwawancara menggunakan Bahasa Indonesia, sesekali dengan Bahasa Bali. Saat
di wawancara pasien menatap mata pemeriksa dan menjawab dengan nada yang
cepat dan tinggi. Saat diwawancara pasien duduk dengan tenang.
Pasien dapat menjawab namanya dengan benar, mengetahui dirinya saat ini
sedang ada dimana, waktu saat wawancara, dan siapa saja yang ada di rumah saat
wawancara. Pasien dapat menyebutkan dengan benar nama pemeriksa, tanggal
hari Kemerdekaan Indonesia, presiden Indonesia saat ini dan presiden pertama
Indonesia. Pasien dapat menghitung dengan benar 100 dikurangi 7 yaitu 93,
namun setelah itu pasien tidak mampu menjawab dengan benar saat diminta
dikurangi 7 lagi. Pasien mengatakan bahwa buah jeruk dan bola tenis sama-sama
berbentuk bulat, namun perbedaannya jeruk bisa dimakan dan bola tenis tidak bisa
dimakan. Ketika ditanya peribahasa “berakit-rakit ke hulu”, pasien melanjutkan
peribahasa tersebut dengan “berenang-renang ke tepian”. Lalu pasien dapat
menyebutkan artinya yaitu “sekarang sakit-sakit dulu, nanti bersenang-senang”.
Pasien mengatakan datang ke RSJ Provinsi Bali dikarenakan obat yang ia
minum sudah habis sejak 3 hari yang lalu. Pasien mengatakan perasaannya saat ini
biasa-biasa saja, tidak terlalu sedih maupun terlalu senang.
Pasien mengatakan sempat dirawat di RSJ dikarenakan ada keluarganya
yang iri dengan dia karena pasien merupakan anak laki-laki satu-satunya. Pasien
mengatakan adiknya iri dengan dia lalu pasien membahas adiknya sudah tua tapi
masih tinggal dengan ibunya lalu pasien membahas mengenai rasa sakit hati
karena adik pasien mengatakan pasien tidak dapat membeli beras sekilo saja. Lalu
pasien membahas dia membelikan kakaknya tempat dengan harga 750 juta dan dia
iklas memberikannya ke kakak nya. Pasien bercerita dia memiliki 4 gelar dan
sudah keliling dunia. Menurut pasien, tahun 1992 pasien sudah memiliki gelar D3
pariwisata. Ditahun yang sama, pasien juga mengatakan berada di Australia untuk
bertemu dengan temannya “ Mr. Andre dan Mrs. Andriana.” Lalu, tahun 1994,
pasien mengatakan pergi ke Jerman untuk studi banding pembuatan kapal terbang.
Bulan Oktober 2017, pasien mengatakan sudah mendapatkan gelar S.H. dan
Sp.KJ. Lalu mengatakan pasien mendapatkan gelar tersebut karena belajar bukan
membayar. Pasien mengatakan saya mengirim foto ke wanita yang saya suka, saya
jadi DPR terpilih tahun 1991. Pasien mengatakan ia merupakan anggota partai
Golkar dan bersama temannya, Mudita anggota partai PDI-P. Pasien sengaja tidak
mengikuti ujian. “Siapa Kaden yang menang waktu itu? Mudita dari Melaya.”
Pasien tiba-tiba bertanya, “Bila saya main drama, saya cocoknya jadi apa ya? Raja
gila ya?” Pasien bercerita cita-citanya adalah menjadi presiden. Pasien mengaku
mengenal Jokowi di Widya Wisata, Yogyakarta, 1992. Pasien mengatakan “Bila
bukan karena dia, Jokowi tidak bisa menjadi presiden.” Lalu pasien bertanya “apa
kamu tahu Jusuf Kalla?” Pasien langsung menjawab, “Iya, itu orang PKI
namanya. Sekarang saya mau kirim file-filenya ke Jerman.”
Pasien mengatakan tidak mendengar suara-suara yang tidak jelas
sumbernya. Pasien juga mengatakan tidak pernah melihat hal yang tidak pernah
dilihat oleh orang lain. Namun saat ditanya tentang istrinya, pasien mengatakan
istrinya sedang memasak di rumah.
Pasien mengatakan saat ini tidur cukup. Pasien mengatakan tidur pukul 11
malam dan bangun pukul 4 pagi dan hanya terbangun jika pasien ingin minum.
Pasien mengatakan makan 3 kali sehari. Pasien mengatakan mandi teratur
sebanyak 2 kali sehari tanpa disuruh dan mengganti pakaiannnya setiap kali
mandi. Pasien mengatakan saat ini sudah berhenti bekerja karena sudah lelah dan
merasa tabungannya sudah cukup untuk menghidupi keluarganya. Selama
pemeriksaan pasien tampak tenang.
Pasien dikatakan makan dengan normal yaitu 3 kali sehari dan tidak ada
keluhan nafsu makan menurun. Pasien juga mandi 2 kali sehari dengan inisiatif
sendiri dan selalu mengganti pakaian setelah mandi.
Sebelum sakit pasien dikatakan lebih sering menyendiri dirumah dan jarang
bergaul dengan teman-temannya. Apabila ada masalah, pasien tidak terbiasa
bercerita kepada keluarga dan cenderung memendamnya sendiri. Pasien lebih
sering menghabiskan waktunya di rumah dan sehari-hari pasien hanya memelihara
sapi. Pasien jarang bersosialisasi dengan tetangga maupun warga banjarnya.
Faktor Pencetus/Penyebab
Faktor Keluarga : terganggu
Fungsi Kerja/Sosial : terganggu
Riwayat NAPZA : tidak ada
Faktor Premorbid : tidak ada
Faktor Organik : tidak ada
I. PEMERIKSAAN FISIK
STATUS INTERNA
Status Present:
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Denyut Nadi : 82 x/mnt
Laju Respirasi : 16 x/mnt
Temperatur Axilla : 36.5oC
Berat Badan : 78 kg
Tinggi Badan : 167 cm
Status General :
Kepala : normocephali
Mata : anemia (-/-), ikterus (-/-), reflek pupil (+/+) isokor
THT : kesan tenang
Leher : pembesaran kelenjar (-), kaku kuduk (-)
Thorak : Cor : S1 S2 normal, regular, murmur (-)
Pulmo : vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : distensi (-), bising usus (+) normal, nyeri tekan
epigastrium (-)
Ekstremitas : edema (-), hangat (+) pada ke empat ekstremitas
STATUS NEUROLOGI
- GCS E4V5M6
- Meningeal sign (kaku kuduk) : Negatif
- Tenaga : 555 555
555 555
- Tonus : N N
N N
- Tropik : N N
N N
- Reflek fisiologis : + +
+ +
- Reflek patologis : - -
- -
- Gerakan Involunter : Negatif
STATUS LOKALIS
Tidak ada
STATUS PSIKIATRI
- Kesan Umum : Penampilan pasien tidak wajar, kontak verbal dan
visual cukup
- Kesadaran : Jernih
- Mood/Afek : Euforia/inappropriate
- Proses Pikir :
o Bentuk Pikir : nonlogis nonrealis
o Arus Pikir : flight of idea, logore
o Isi Pikir : waham (+) grandiosity
- Persepsi
o Halusinasi : Halusinasi visual (+)
o Ilusi : Ilusi (-)
- Dorongan Instingtual
o Insomnia : Insomnia (+) tipe campuran
o Hipobulia : (-)
o Raptus : (+)
- Psikomotor : Tenang saat pemeriksaan
- Tilikan : 1 (satu)
II. RESUME
Laki-laki, 45 tahun, asal Ungasan, sudah menikah, agama Hindu,
aktivitas sehari-hari lebih banyak di rumah, pendidikan terakhir D3. Keluhan
utama mengamuk sejak satu hari yang lalu. Keluhan diawali karena kepergian
istri pasien sejak 3 bulan yang lalu karena sering bertengkar dan dipukul oleh
pasien. Istri pasienlah yang biasanya bertugas memberikan obat untuk pasien.
Semenjak kepergian istrinya pasien tidak mau minum obat dan semenjak itu
pasien sering mengamuk dan membuang barang. Ketika ditanya perihal
istrinya, pasien menjawab istrinya dirumah sedang memasak. Selain
mengamuk, pasien juga mengalami gangguan tidur berupa susah tidur dan
sering terbangun. Saat tidak bisa tidur, pasien sering mondar-mandir di rumah
dan pernah akan membakar kebun belakang rumah. Makan dan mandi normal
dengan inisiatif sendiri. Pasien sudah pernah dirawat berkali-kali di RSJ
Provisnsi Bali, terakhir dirawat 1 tahun yang lalu selama 3 bulan karena
keluhan mengamuk. Pasien kontrol di Puskesmas dan mendapatkan obat
minum berwarna putih besar yang diminum tiap 12 jam, biru kecil tiap 24
jam, kuning kecil tiap 24 jam. Sebelum sakit, pasien lebih sering menyendiri
di rumah dan jarang bergaul dengan teman-temannya, serta cenderung
memendam masalahnya sendiri.
Dari pemeriksaan fisik, status interna dan neurologi dalam batas normal.
Dari status psikiatri didapatkan penampilan tidak wajar, kontak verbal/visual
cukup, kesadaran jernih, orientasi baik, mood/afek euphoria/iappropriate,
bentuk piker non logis non realis, arus piker flight of idea, logore, isi pikir
waham grandiosity, halusinasi visual ada, tidak terdapat ilusi, terdapat
insomnia tipe campuran, tidak terdapat hipobulia, terdapat raptus, psikomotor
tenang saat pemeriksaan, dan tilikan derajat 1.
III. DIAGNOSIS BANDING
V. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Aksis I : Skizoafektif tipe manik (F25.0)
Aksis II : Ciri Kepribadian Skizoid
Aksis III : Tidak Ada
Aksis IV : Masalah dengan family and social support group
Aksis V : GAF saat ini 40-31
VII. PROGNOSIS
Pola Asuh
Pasien merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Adik pasien seorang
perempuan dan tinggal satu pekarangan rumah dengan pasien. Pasien sudah
menikah dan memiliki dua anak laki-laki, namun sejak 3 bulan yang lalu istri
pasien pergi dari rumah. Orangtua pasien tidak pernah melakukan kekerasan
pada anak-anaknya semasa kecil. Orangtua pasien dikatakan memberikan
kasih sayang dan perhatian yang sama pada semua anaknya.
Ciri Kepribadian
Sebelum sakit pasien dikatakan lebih sering menyendiri dirumah dan jarang
bergaul dengan teman-temannya. Apabila ada masalah, pasien tidak terbiasa
bercerita kepada keluarga dan cenderung memendamnya sendiri. Pasien jarang
bersosialisasi dengan tetangga maupun warga banjarnya.
Stressor Psikososial
Pasien terlahir dari keluarga yang pas-pasan, saat mencari pengobatan pasien
diantar oleh istri atau anaknya, namun semenjak 3 bulan yang lalu istri pasien
pergi dari rumah dan pasien tidak mau minum obat. Sebelum sakit, pasien
dikatakan jarang bergaul dengan teman-temannya. Pasien jarang bersosialisasi
dengan tetangga maupun warga banjarnya.
Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal Dunia
: Pasien