OLEH :
i
HALAMAN PERSETUJUAN
DISUSUN OLEH :
Mengetahui,
Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dapat terselesaikan sesuai dengan harapan.
Berbagai kesulitan dan hambatan dialami dalam penulisan laporan, namun atas
dorongan dan kemauan yang keras terutama adanya bantuan dari berbagai pihak
sehingga penulisan laporan ini dapat diselesaikan pada waktunya. Terlebih dahulu
penulis ucapkan terimah kasih kepada yang telah mengarahkan penulis sejak awal
penulisan laporan praktek kerja lapangan. Dan tak lupa mengucapkan terimah
kasih kepada:
Kendari
Penulisan menyadari bahwa penulisan Praktek Kerja Lapangan ini jauh dari
sempurna baik segi isi, bahasa maupun materi. Oleh karena itu dengan segala kerendahan
hati penulis menerimah kritik dan saran yang sifatnya membangun. Semoga Allah
Subhanahu wa ta’ala membalas segalah kebaikan kepada semua pihak yang telah
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Tujuan dan Manfaat .......................................................................... 3
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 26
B. Saran ................................................................................................. 27
DAFTAR PUSTAKA
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan
obat dan obat tradisional. Hal tersebut dapat diwujudkan oleh seorang
1
adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk
instalasi farmasi rumah sakit, puskesmas, klinik dan toko obat agar dapat
mendistribusikan sediaan farmsi melalui apotek, rumah sakit atau tokoh obat
ke tangan konsumen. Perbekalan farmasi meliputi obat, bahan obat dan alat
kesehatan. Obat adalah salah satu bahan atau paduan bahan yang dimaksud
menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badania dan
2
B. Tujuan dan Manfaat PKL
1. Tujuan
2. Manfaat
a. Bagi Akademik
b. Bagi Mahasiswa
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Besar Farmasi adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memilki izin
4
C. Perizinan PBF
Pasal 2
3. Setiap pendirian PBF Cabang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib
Pasal 3
1. Izin PBF berlaku 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang selama memenuhi
persyaratan.
Pasal 4
sebagai berikut:
penanggung jawab;
5
d. komisaris/dewan pengawas dan direksi/pengurus tidak pernah terlibat,
yang dapat menjamin mutu serta keamanan obat yang disimpan; dan
sesuai CDOB.
peraturan perundang-undangan.
Pasal 5
6
Pasal 6
2. Dalam hal permohonan izin PBF sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditolak, maka biaya yang telah dibayarkan tidak dapat ditarik kembali oleh
pemohon.
D. Persyaratan PBF
Pasal 4
sebagai berikut :
penanggung jawab;
tahun terakhir;
yang dapat menjamin mutu serta keamanan obat yang disimpan; dan g.
7
memiliki ruang penyimpanan obat yang terpisah dari ruangan lain
sesuai CDOB.
peraturan perundang-undangan.
Pasal 7
berikut:
b. susunan direksi/pengurus;
perundang-undangan;
8
g. fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak;
dan
3. Untuk permohonan izin PBF yang akan menyalurkan bahan obat selain
Pasal 8
1. Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak diterimanya tembusan
2. Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak diterimanya tembusan
3. Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak dinyatakan memenuhi
9
4. Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak melakukan audit
a. Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak menerima laporan
terlampir.
5. Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak menerima rekomendasi
6. Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), ayat (4), ayat
(4a) dan ayat (5) tidak dilaksanakan pada waktunya, pemohon dapat
Jenderal dengan tembusan kepada Kepala Badan, Kepala Balai POM dan
sebagaimana terlampir.
7. Paling lama 12 (dua belas) hari kerja sejak diterimanya surat pernyataan
10
Provinsi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Kepala Balai
POM.
Pasal 9
tembusan kepada Direktur Jenderal, Kepala Balai POM, dan Kepala Dinas
sebagaimana terlampir.
jawab;
g. peta lokasi dan denah bangunan; dan h. fotokopi Surat Tanda Registrasi
11
3. Untuk permohonan pengakuan sebagai PBF Cabang yang akan
Kefarmasian.
12
F. Pedoman CDOB
Ketentuan Umum
Pasal 1
1. Cara Distribusi Obat yang Baik, yang selanjutnya disingkat CDOB, adalah
3. PBF Cabang adalah cabang PBF yang telah memiliki pengakuan untuk
5. Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi, yang
13
keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,
manusia.
6. Bahan Obat adalah bahan baik yang berkhasiat maupun tidak berkhasiat
yang digunakan dalam pengolahan obat dengan standar dan mutu sebagai
7. Sertifikat CDOB adalah dokumen sah yang merupakan bukti bahwa PBF
bahan obat.
Ruang Lingkup
Pasal 2
1. Obat; dan
2. Bahan Obat.
Penerapan CDOB
Pasal 3
Teknis CDOB.
ini.
14
Pasal 4
Selain PBF dan PBF Cabang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1),
dan penyaluran obat dan/atau bahan obat juga wajib menerapkan Pedoman
Teknis CDOB.
Pasal 5
1. Terhadap PBF dan PBF Cabang yang telah menerapkan Pedoman Teknis
dimaksud pada ayat (1) akan ditetapkan dengan Peraturan Kepala Badan
Sanksi Administratif
Pasal 6
1. Peringatan tertulis;
Pasal 7
15
2. PBF atau PBF Cabang dengan sengaja melakukan tindakan yang
16
BAB III
PELAKSANAAN PKL
A. Lokasi PKL
yaitu di PBF PT. Dua Ribu Mas, PT. Hoga Permadani Nusantara, PT.
Matakar Kendari, PT. Cahaya Satu-satu, PT. Penta Valent dan PT. Indra
PT. Hoga Permadani Nusantara yang terletak di jalan Bunga Seroja Lorong
a. Visi
b. Misi
kesehatan palsu.
17
3. Mengembangkan kualitas untuk membentuk sumber daya manusia
dengan etos kerja yang baik, jujur, dan loyal kepada perusahaan untuk
mencapai kesejahteraan.
c. Strategi
mendesak.
terlaksana.
18
C. Struktur Organisasi PBF Hoga Permadani Nusantara
DIREKTUR
SUDIRMAN, SE
P. EKSPEDISI
RANDI PRATAMA
HELPER
NUR SAFAR
19
D. Pelaksanaan PKL
a. Pendistribusian Obat/Produk
diterima yaitu nama apoteker, apotek/rumah sakit dan di cek obat yang ada
dalam SP apakah tersedia atau tidak, obat yang tidak tersedia akan diberi
Saat penyiapan barang staf gudang langsung mengisi kartu stok yang
sudah disediakan untuk setiap obat yang dimbil. Kemudian di cek apakah
kembali apakah barang yang akan mereka antarkan sesuai atau tidak.
untuk apotek, sedangkan untuk pembeli cash faktur putih dan kuning yang
20
faktur hijau untuk arsip apoteker (diarsipkan bersama SPnya), faktur biru
b. Penerimaan Obat/Produk
PT. Hoga atau tidak. Kemudian pihak ekspedisi menurunkan barang dan
barang, jumlah barang, nomor batch, tanggal kadaluarsa, dan Nomor Izin
kemasan (utuh/tidak).
bahwa obat tersebut di return, dan jika barang/obat yang datang tidak
pesanan. Jika barang yang datang sudah sesuai dengan ketentuan, barang
diterima. Faktur kiriman ditanda tangani oleh PJF dan mengambil copy
21
asli kepada pihak ekspedisi. Setelah proses pengecekkan selesai, petugas
pada kartu stok manual. Batas waktu barang berada ditempat penerimaan
apakah harga yang diberikan berubah dari harga sebelumnya atau masih
dan harganya diinput pada sistem computer. Faktur yang telah diinput,
c. Penyimpanan Produk
farmasi yang berfungsi untuk menyimpan bahan baku, bahan kemas, dan
juga berfungsi untuk melindungi bahan (baku dan pengemas) dan obat jadi
dari pengaruh luar dan binatang pengerat, serangga, serta melindungi obat
22
masukkan ke dalam gudang dan diletakkan diatas palet agar terhindar dari
lain :
2. Barang yang mudah pecah diletakkan pada tempat yang mudah untuk
pengambilannya.
menyusun produk/obat dengan rapi, dimana ada jarak tiap urutan sehingga
23
pengatur suhu (AC), pengukur suhu (Thermometer), serta kartu kontrol
terkendali 150 C – 250 C, suhu kamar 260 C – 300 C). Untuk produk yang
tidak melebihi 30 menit sejak barang diterima disuhu luar. Petugas gudang
mencatat kartu stok manual setiap ada barang yang masuk ataupun keluar,
batch.
d. Pengadaan
Impor (SKI). Persyaratan dan tata cara permohonan SKI mengacu kepada
Surat Pesanan oleh PBF harus dapat ditunjukkan pada saat dilakukan
24
sarana, dan lokasi gudang bila berada di luar sarana, nomor
tanggal dengan penulisan yang jelas atau cara lain yang dapat tertelusur;
dan memberikan tanda pembatalan yang jelas untuk Surat Pesanan yang
tidak digunakan.
kesesuaian antara fisik dan data dalam Faktur dan/atau Surat Pengiriman
yang tidak sesuai dengan pesanan atau kondisi kemasan tidak baik, maka
obat tersebut harus dikembalikan dengan disertai bukti retur, dan segera
25
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
yaitu:
obat berdasarkan aturan FIFO (First In First Out) dan FEFO (First
2. Penyaluran obat di PBF PT. Hoga Permadani Nusantara yaitu apotek dan
Rumah Sakit, yang akan memesan barang harus terlebih dahulu membuat
Surat Pemesanan (SP), nama dan jumlah barang yang akan dipesan,
3. Pengadaan obat di PBF harus berdasarkan pada Surat Pesanan (SP). Surat
alamat kantor, lokasi sarana, dan lokasi gudang bila berada di luar sarana,
dan tanggal dengan penulisan yang jelas atau cara lain yang dapat
26
B. Saran
akademik dengan pihak PBF selalu terus diadakan agar mahasiswa dapat
27
DAFTAR PUSTKA
28
LAMPIRAN
29
30
31
32