Anda di halaman 1dari 21

PROJECT HIDROLOGI

”STUDI KARAKTERISTIK DAERAH ALIRAN SUNGAI DI SUB DAS SUNGAI


BABURA MEDAN TUNTUNGAN “

Dosen Pengampu :

Drs. NAHOR M. SIMANUNGKALIT, M.Si

Disusun Oleh :

Kelompok 4
Ade Wiranda (3173131004)
Ririn Salsalita Br Kemit (3172131021)
Nelvi Murniwati Mendrofa (3172131019)

Kelas : C 2017
Mata Kuliah : Hidrologi

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah saya ucapkan TUHAN YANG MAHA ESA ,


karya tulis ilmiah ini dapat selesai dengan baik sesuai kehendak dari penulis.
Karya tulis ilmiah ini dibuat sebagai pemenuhan tugas Project yang diberikan oleh
Bapak Drs. NAHOR M. SIMANUNGKALIT, M.Si dosen pengampu dengan
mata kuliah Hidrologi.
Materi dalam karya tulis ilmiah ini disajikan dengan bahasa sederhana,
lugas, dan penyajiannya mampu menarik minat pembaca sehingga, karya ilmiah
ini menjadi suatu karya yang menarik.
Karya tulis ini juga mengajarkan kita terutama para mahasiswa agar
mencerminkan sifat yang berkarakter bangsa INDONESIA yaitu bertanggung
jawab atas segala perbuatan yang dilakukan dan membangun sikap kritis yang
konstruktif pada mahasiswa agar dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan begitu pengetahuan dan keterampilan mshasiswa dapat berjalan selaras .
Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini.
Akhirnya, penulis sampaikan selamat membaca karya tulis ilmiah ini.

Medan, Mei 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 1
C. Tujuan ...................................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 2
A. Daerah Aliran Sungai (DAS) ..................................................................................... 2
B. DAS Berdasarkan Fungsi .......................................................................................... 3
C. Debit Aliran Sungai................................................................................................... 3
BAB III METODE PENELITIAN................................................................................ 5
A. Lokasi Penelitian .................................................................................................... 5
B. WaktuPenelitian ..................................................................................................... 5
C. Tekhnik dan Alat Pengumpulan Data ................................................................ 5
D. Tekhnik Analisis Data ........................................................................................... 5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 6
A. Kondisi Bio – Fisik .................................................................................................. 6
B. Profil Melintang Sungai Babura............................................................................... 9
C. KecepatanAliran ..................................................................................................... 10
D. Debit Air Sungai .................................................................................................... 11
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 12
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 12
B. Saran...................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 13
LAMPIRAN .................................................................................................................. 14

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Daerah Aliran Sungai (DAS) secara umum didefinisikan sebagai suatu
hamparan wilayah/kawasan yang dibatasi oleh pembatas topografi (punggung
bukit) yang menerima, mengumpulkan air hujan, sedimen dan unsur hara serta
mengalirkannya melalui anak-anak sungai dan keluar pada sungai utama ke laut
atau danau. Linsley (1991) menyebut DAS sebagai “A river of drainage basin in
the entire area drained by a stream or system of connecting streams such that all
stream flow originating in the area discharged through a single outlet”. Sementara
Artikel Direktorat Kehutanan dan Konservasi Sumberdaya Air (2006)
menyebutkan bahwa “A watershed is a geographic conserve soil and maximize the
utilization of surface and subsurface water for crop production, and a watershed is
also an area with administrative and property regimes, and farmers whose actions
may affect each other’s interests”.

Dari definisi di atas, dapat dikemukakan bahwa DAS merupakan ekosistem,


dimana unsur organisme dan lingkungan biofisik serta unsur kimia berinteraksi
secara dinamis dan di dalamnya terdapat keseimbangan inflow dan outflow dari
material dan energi. Selain itu pengelolaan DAS dapat disebutkan merupakan suatu
bentuk pengembangan wilayah yang 6 menempatkan DAS sebagai suatu unit
pengelolaan sumber daya alam (SDA) yang secara umum untuk mencapai tujuan
peningkatan produksi pertanian dan kehutanan yang optimum dan berkelanjutan
(lestari) dengan upaya menekan kerusakan seminimum mungkin agar distribusi
aliran air sungai yang berasal dari DAS dapat merata sepanjang tahun.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik Sub DAS sungai Babura

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui karakteristik Sub Das sungai Babura

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Daerah Aliran Sungai (DAS)

Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah daerah yang di batasi punggungpunggung


gunung dimana air hujan yang jatuh pada daerah tersebut akan ditampung oleh
punggung gunung tersebut dan akan dialirkan melalui sungaisungai kecil ke sungai
utama (Asdak, 1995). Karena DAS dianggap sebagai suatu sistem, maka dalam
pengembangannyapun, DAS harus diperlakukan sebagai suatu sistem. Dengan
memperlakukan sebagai suatu sistem dan pengembangannya bertujuan untuk
memenuhi tujuan pembangunan berkelanjutan, maka sasaran pengembangan DAS
akan menciptaka ciri-ciri yang baik sebagai berikut :
1. Mampu memberikan produktivitas lahan yang tinggi. Setiap bidang lahan harus
memberikan produktivitas yang cukup tinggi sehingga dapat mendukung
kehidupan yang layak bagi petani yang mengusahakannnya.
2. Mampu mewujudkan, pemerataan produktivitas di seluruh DAS.
3. Dapat menjamin kelestarian sumberdaya air.
Salah satu fungsi utama dari DAS adalah sebagai pemasok air dengan kuantitas
dan kualitas yang baik terutama bagi orang di daerah hilir. Alih guna lahan hutan
menjadi lahan pertanian akan mempengaruhi kuantitas dan kualitas tata air pada
DAS yang akan lebih dirasakan oleh masyarakat di daerah hilir. Persepsi umum
yang berkembang pada saat ini, konversi hutan menjadi lahan pertanian
mengakibatkan penurunan fungsi hutan dalam mengatur tata air, mencegah banjir,
longsor dan erosi pada DAS tersebut. Hutan selalu dikaitkan dengan fungsi positif
terhadap tata air dalam ekosistem DAS (Noordwijk dan Farida, 2004).
Sementara Artikel Direktorat Kehutanan dan Konservasi Sumberdaya Air
(2006) menyebutkan bahwa “A watershed is a geographic conserve soil and
maximize the utilization of surface and subsurface water for crop production, and a
watershed is also an area with administrative and property regimes, and farmers
whose actions may affect each other’s interests”.

2
Dari definisi di atas, dapat dikemukakan bahwa DAS merupakan ekosistem,
dimana unsur organisme dan lingkungan biofisik serta unsur kimia berinteraksi
secara dinamis dan di dalamnya terdapat keseimbangan inflow dan outflow dari
material dan energi. Selain itu pengelolaan DAS dapat disebutkan merupakan suatu
bentuk pengembangan wilayah yangmenempatkan DAS sebagai suatu unit
pengelolaan sumber daya alam (SDA) yang secara umum untuk mencapai tujuan
peningkatan produksi pertanian dan kehutanan yang optimum dan berkelanjutan
(lestari) dengan upaya menekan kerusakan seminimum mungkin agar distribusi
aliran air sungai yang berasal dari DAS dapat merata sepanjang tahun.

B. DAS Berdasarkan Fungsi

DAS berdasarkan fungsi terbagi atas yaitu : pertama DAS bagian hulu
didasarkan pada fungsi konservasi yang dikelola untuk mempertahankan kondisi
lingkungan DAS agar tidak terdegradasi, yang antara lain dapat diindikasikan dari
kondisi tutupan vegetasi lahan DAS, kualitas air, kemampuan menyimpan air
(debit), dan curah hujan. Kedua DAS bagian tengah didasarkan pada fungsi
pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi
kepentingan sosial dan ekonomi, yang antara lain dapat diindikasikan dari kuantitas
air, kualitas air, kemampuan menyalurkan air, dan ketinggian muka air tanah, serta
terkait pada prasarana pengairan seperti pengelolaan sungai, waduk, dan danau.
Ketiga DAS bagian hilir didasarkan pada fungsipemanfaatan air sungai yang
dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi,
yang diindikasikan melalui kuantitas dan kualitas air, kemampuan menyalurkan air,
ketinggian curah hujan, dan terkait untuk kebutuhan pertanian, air bersih, serta
pengelolaan air limbah.

C. Debit Aliran Sungai

Debit aliran adalah jumlah air yang mengalir dalam satuan volume per waktu.
Debit adalah satuan besaran air yang keluar dari Daerah Aliran Sungai (DAS).
Satuan debit yang digunakan adalah meter kubir per detik (m3/s). Debit aliran

3
adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati suatu penampang
melintang sungai per satuan waktu (Asdak, 2002). Debit adalah suatu variabel yang
menyatakan banyaknya air yangmengalir pada suatu sungai atau saluran dan
biasanya diukur dalam satuan m3/detik.
Pada dasarnya debit air yang dihasilkan oleh suatu sumber air ditentukan oleh
beberapa faktor yaitu :
1. Intensitas hujan
2. Pengundulan hujan
3. Pengalihan hutan menjadi lahan pertanian
4. Intersepsi
5. Evaporasi dan transpirasi
Terdapat tiga kemungkinan perubahan debit sungai yaitu :
1. Laju pertambahan air bawah tanah lebih kecil dari penurunan aliran air bawah
tanah normal
2. Laju pertambahan air bawah tanah sama dengan laju penurunannya, sehingga debit
aliran aliran menjadi konstan untuk sementara
3. Laju pertambahan air baah tanah melebihi laju penurunan normal, sehingga terjadi
kenaikan permukaan air tanah den debit sungai

4
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Kecamatan Medan Tuntungan (Simalingkar B).Yaitu


di Sungai Babura.

B. WaktuPenelitian

Penelitian dilakukan pada hari Jumat 18 Mei 2018.Pada Pukul !4. 00 WIB
hingga selesai.

C. Tekhnik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan pengukuran.


Alat pengumpul data berupa lembar perhitungan dan lembar pengamatan

D. Tekhnik Analisis Data

Tekhnik analisis data yang digunakan adalah dengan cara deskriptif dan
praktek yaitu dengan cara wawancara.

5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Sungai Babura merupakan SUB – DAS Deli yang mengaliri Medan dan
Kabupaten Deli Serdang (Pancur Batu).Dengan Luas Sub DAS Babura yaitu
4.425,81 Ha.Seluas 3.485,45 Ha mengaliri Pancur Batu dan seluas 940,36 mengaliri
Medan.

A. Kondisi Bio – Fisik


Morfologi

Kondisi Bio – Fisik Sub DAS Babura berdasarkan Morfologinya yang terbagi atas
Hulu, Tengah dan Hilir beserta luasannya disajikan pada tabel 1 berikut :

Tabel 1.Luas Sub DAS Babura berdasarkanMorfologiHulu, Tengah, Hilir

No. Hulu (Ha) Tengah (Ha) Hilir (Ha) Luas (Ha)


1 207,49 4.218,32 4.425,81
Sumber : Data SekunderPenelitian 2016

a. KemiringanLereng
Kemiringan lereng Sub – Sub DAS di DAS Deli diklasifikasikan
menjadi 5 kelas yaitu Kelas I (datar), Kelas II (Landai), Kelas III (agak curam),
Kelas IV (curam), Kelas V (sangat curam). Kelas kemiringan lereng pada Sub
DAS Babura disajikan pada tabel 2
Tabel 2.Luas Sub Das Babura berdasarkanKemiringanLereng
No. I (Ha) II (Ha) III (Ha) IV (Ha) V (Ha) Luas (Ha)
1. 4.104,00 312,06 9,76 - - 4.425,81
Sumber : Data SekunderPenelitian 2016

b. Jenis Tanah
Jenistanahutamapada Sub DAS Babura disajikanpadatabel 3 berikut :
Tabel 3.Jenis Tanah Utama Sub DAS Babura
No. Jenis Tanah Luas (Ha)
1. Dystrandepts 2.075,92
2. Dystropepts 2.075,92

6
3. Eutrandepts 1.345,62
4. Tanah Terbangun
Total Luas 4.425,81
Sumber : Data SekunderPenelitian 2016

c. FormasiBatuan/Geologi
Formasi Batuan/Geologi yang terdapat di Sub DAS Babura diuraikan pada tabel
4 yang disajikan berikut :
Tabel 4.FormasiBatuan/ Geologi Sub DAS Babura
No. Formasi Batuan/Geologi Luas (Ha)
1. Formasi Medan 194,22
2. Satuan Mentar 1.091,56
3. Satuan Singkut 3.140,04
Total Luas 4.425,81
Sumber : Data SekunderPenelitian 2016

d. PenutupanLahan
Peta penutupan lahan menggunakan lahan DAS Wampu diperoleh dengan
cara menginterpretasi Citra Landsat 7 – TM hasil perekaman tahun 2010.
Berdasarkan hasil interpretasi tersebut dapat diketahui penutupan lahan pada
wilayah DAS Deli dan penulis mengambil data untuk Sub DAS Babura
sebagaimana disajikan pada tabel 5.
Tabel 5.Luas Sub DAS Babura BerdasarkanPenutupanLahan
No. PenutupanLahan Luas (Ha)
1. Perkebunan 399,00
2. Permukiman 383,22
3. PertanianLahanKering 2.794,95
4. PertanianLahanKeringCampur 716,19
5. Tanah Terbuka 132,45
Total Luas 4.425,81
Sumber : Data SekunderPenelitian 2016

7
e. SistemLahan
Sistem penggunaan lahan diperoleh dari kompilasi data dari satelit, citra
radar, fotoudara, danpetatopografi yang sudah ada. Peta tersebut mengemukakan
bahwa satu sistemlah anter diri atas satu kombinasi batuan induk tanah, dan
topografi, iklim dan lainnya yang mencerminkan kesamaan otensi dan faktor –
factor pembatasnya. Dengan konsep ini maka dilakukan pemetaan system lahan
di Indonesia yang hasilnya disajikan dalam Peta RePPProT. Adapun keberadaan
Sistem Lahan di Sub DAS Babura sebagaimana diuraikan pada tabel 6.
Tabel 6.Luas Sub DAS Babura BerdasarkanSistemLahan
No. Sistem Lahan Luas (Ha)
1. Batu apung 1.591,87
2. Pakasi 2.626,06
3. Ulubandar 207,87
Total Luas 4.425,81
Sumber : Data SekunderPenelitian 2016

f. KawasanHutan
Kawasan Hutan yang ada di DAS Deli dapat dikelompokkan menjadi 5 bentuk
yaitu Areal Penggunaan Lain (APL), Hutan Lindung (HL), Hutan Produksi
(HP), Hutan Produksi Terbatas (HPT), Hutan Suaka Alam (HSA).
Tabel 7.Luas Sub DAS Babura berdasarkanKawasanHutan
No. KawasanHutan Luas (Ha)
1. APL 4.425,81
2. HL
3. HP
4. HPT
5. HAS
Total Luas 4.425,81
Sumber : Data SekunderPenelitian 2016

8
g. Erosivitas
Erosivitas adalah fungsi dari intensitas, massa, lama dan kecepatan jatuh butiran
hujan. Erosivitas hujan didapatkan dari data-data curah hujan bulanan rata-rata,
curah hujan maksimum bulanan rata-rata, jumlah hari hujan rata-rata bulanan
yang selanjutnya erosivitas hujan diperoleh dengan menghitung indeks
erosivitas hujan.
Tabel 8.Luas Sub DAS Babura BerdasarkanErosivitas
No. Erosivitas Luas (Ha)
1. 1900 – 2100 113,86
2. 2100 – 2300 2.104,63
3. 2300 – 2500 1.536,34
4. 2500 – 2700 670,97
Total Luas 4.425,81
Sumber : Data SekunderPenelitian 2016

B. Profil Melintang Sungai Babura

Gambar 1.ProfilMelintang Sungai Babura di Medan Tuntungan (Sumber


:HasilPengukuran 2018)

9
Dengan Keterangan sebagai berikut :
1. Kedalaman 0,27 m
2. Kedalaman 0,70 m
3. Kedalaman 1,01 m
4. Kedalaman 1,23 m
5. Kedalaman 1,33 m
6. Kedalaman 0,42 m

Sehingga kita peroleh luas penampang sungai sebagai berikut :

𝑎=𝑙𝑥𝑝

𝑎 = 7, 09 𝑚 𝑥 ( 0,27 + 0,70 + 1,01 + 1,23 + 1,33 + 0,42/ 6)

𝑎 = 7, 09 𝑥 0,82

𝑎 = 5, 8138 𝑚2

C. KecepatanAliran
Pada penelitian ini, pengukuran kecepatan aliran menggunakan pelampung
(current meter).
Kecepatan aliran sungai Babura rata-rata disajikan padatabel 9 berikut:
Tabel 9.Kecepatanaliransungai Babura
No. Pengukuran yang Dilakukan KecepatanAliran (m/s)
1. PEngukuran I 0,0053
2. Pengukuran II 0,041
3. Pengukuran III 0,035
4. PEngukuran IV 0,061
5. Pengukuran V 0,063
6. Pengukuran VI 0,014
Rata – Rata KecepatanAliran 0,044
Sumber :HasilPengukuran Dari Data Primer

10
D. Debit Air Sungai
Dengan adanya hasil luas penampang dan kecepatan aliran sungai, maka kita
dapat memperoleh debit air sungai dengan hasil perhitungan sebagai berikut :

𝑄=𝑎𝑥𝑣
𝑄 = 7, 09 𝑚 𝑥 0,044 𝑚/𝑠
𝑄 = 0, 31196 𝑚3 /s

11
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Sub DAS Babura merupakan bagian dari DAS Deli. Hasildari penelitian
kami menunjukkan bahwa Sub DAS Babura dengan Sungai Babura masih
dalam kondisi baik meskipun sedikit tercemari olehsampah – sampah
daripemukiman.

2. Sub DAS Babura yang kami teliti masih tertutup tidak ada jalan besar
menuju kesana, kami melewati kebun singkong. Di daerah penelitian kami
sungai tidak dimanfaatkan untuk mencuci, mandi, dll.

B. Saran

Sungai merupakan salah satu sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan dan kebutuhan hidup sehari-hari sudah selayaknya dilakukan
berbagai upaya untuk menjaga kelestarian dan kealamiannya dan saran kami Agar
kita senantiasa menjaga kelestarian sungai kita.

12
DAFTAR PUSTAKA

Triatmodjo Bambang. HIDROLOGI TERAPAN. 2008 Betta Offset : YOGYAKARTA

HutasoitLambok M. (2009) KondisiPermukaan Air Tanah :Hasil Survey Numerik


Program StudiTeknikGeologiFakultasIlmudanTeknologiKebumian (FITB)
InstitutTeknologi Bandung : Bandung. Journal
KelautandanPerikanan . 2017.

http://repository.usu.ac.id

13
LAMPIRAN

14
15
16
17

Anda mungkin juga menyukai