Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH LAPORAN KASUS KANKER PARU

MATA KULIAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

OLEH :

1. IDA AYU PUTU MOURDANI (17C10060)

2. NI MADE SINTYA INDRIANTARI (17C10061)

3. NI LUH PUTU NOVIYANTI (17C10062)


4. PUTU LELI ANGGRENI (17C10063)
5. DESAK YUNITHA DEWI (17C10064)
6. MADE DWITA PERTIWI (17C10065)
7. KOMANG AYU TRISNA OKTAVIANI (17C10066)
8. KADE K AYU RISKA CITRA PRATIWI (17C10067)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALI
TAHUN AJARAN 2018/2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kanker paru (Ca Paru) merupakan penyebab kematian utama akibat kanker pada pria dan
wanita. Kanker paru ini meningkat dengan angka yang lebih besar pada wanita dibandingkan pada
pria dan sekarang melebihi kanker payudara sebagai penyebab paling umum kematian akibat kanker
pada wanita. Menurut hasil penelitian, hampir 70% pasien kanker paru mengalami penyebaran
ketempat limfatik regional dan tempat lain pada saat didiagnosis. Beberapa bukti menunjukkan
bahwa karsinoma cenderung untuk timbul di tempat jaringan perut sebelumnya (tuberculosis fibrosis
) di dalam paru . Kanker paru mengacu pada lapisan epithelium saluran napas. Kanker paru dapat
timbul dimana saja di paru dan kebanyakan kasus kanker paru dapat dicegah jika kebiasaan merokok
dihilangkan.

Sebagian besar kanker paru mengenai pria (65 %), life time risk 1:13 dan pada wanita 1:20.
Perawat sebagai tenaga kesehatan harus mampu memberikan asuhan keperawatan yang efektif dan
mampu ikut serta dalam upaya penurunan angka insiden kanker paru melalui upaya preventif,
promotor, kuratif dan rehabilitatif.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Jelaskan pengertian dari penyakit Ca Paru ?
1.2.2 Jelaskan contoh kasus pada penyakit Ca Paru ?
1.2.3 Apa saja yang perlu dikaji pada penyakit Ca Paru?
1.2.4 Bagaimana cara menangani penyakit Ca Paru?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari penyakit Ca Paru serta contohnya
1.3.2 Untuk mengetahui dan memahami kasus pada penyakit Ca Paru
1.3.3 Untuk mengetahui pengkajian yang diperlukan pada Penyakit Ca Paru
1.3.4 Untuk mengetahui cara menangani penyakit Ca Paru
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Ca Paru


Kanker paru adalah tumor berbahaya yang tumbuh diparu, sebagian besar kanker paru berasal
dari sel-sel didalam paru tapi dapat juga berasal dari bagian tubuh lain yang terkena kanker. Kanker
paru, juga dikenal sebagai suatu bronchogenic carcinomas. Penyakit kanker paru-paru adalah penyakit
yang diakibatkan adanya pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru. Penyakit ini
biasanya akan mengganggu penapasan pada penderitanya. Penyebab utama munculnya penyakit kanker
paru-paru adalah rokok. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar pula risiko untuk menderita
kanker paru-paru.Gejala penyakit kanker paru-paru biasanya berupa batuk. Gejala pada kanker paru
umumnya tidak terlalu terlihat, sehingga kebanyakan penderita kanker paru yang mencari bantuan medis
telah berada dalam stadium lanjut. Kasus-kasus kanker paru-paru stadium dini atau awal sering
ditemukan tanpa sengaja ketika seseorang melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.

2.2 Contoh Kasus Kanker Paru-paru dan PAGT


Pasien bernama Tn. J berusia 45 tahun, BB 50kg, TB 164cm, yang bekerja sebagai buruh
mengeluh batuk selama 2 minggu terakhir dan kadang disertai darah,sesak nafas dan nyeri pada dada
serta ada perubahan pada pengecapan. Ia didiagnosis mederita kanker paru. Dia memiliki kebiasaan
makan tidak teratur dan ia merupakan perokok lebih dari 5 batang perhari serta suka mengonsumsi
minuman beralkohol.

2.3 Pengkajian dengan klien penyakit Ca Paru


A. Anamnesis
1. Data Subjektif
Penyakit : Kanker Paru
Keluhan : Batuk selama 2 minggu tak kunjung sembuh, kadang di sertai darah,
sesak nafas, nyeri pada dada dan ada perubahan pada pengecapan.

Pola Makan : Makan tidak teratur, merokok >5 btg./hari, suka minum beralkohol.
Pekerjaan : Buruh
2. Data Objektif
a. Antropometri
BB = 50kg
Tb = 164cm
b. Biokimia = -
c. Klinis dan fisik
Batuk selama 2 minggu kadang disertai darah, sesak nafas dan nyeri pada dada
serta ada perubahan pada pengecapan.
d. Dietary
Makan tidak teratur, merokok >5 batang perhari dan suka mengonsumsi
minuman beralkohol.

B. Assesment Gizi
1. Antropometri
IMT = BB Kg / TB m²
= 50 / 1,64² = 18,59 kg/ m².
Berdasarkan perhitungan antropometri IMT dapat disimpulkan bahwa status gizi
pasien adalah normal/baik .
2. Biokimia = -
3. Klinis dan fisik
Batuk selama 2 minggu kadang disertai darah, sesak nafas dan nyeri pada dada serta
ada perubahan pada pengecapan.
4. Dietary
-Makan tidak teratur
-Suka merokok sehari > 5 batang.
-Suka mengonsumsi minuman beralkohol
C. Diagnosa Gizi
Kepercayaan yang salah tentang gizi (P) yang berkaitan dengan kebiasaan makan
tidak untuk memenuhi kebutuhan gizi, yaitu terlalu banyak merokok (E) dan ditandai
dengan sesak nafas dan nyeri pada dada(S).

D. Intervensi atau Planning


1. Macam/Bentuk/Cara Pemberian
Macam : Diet Tinggi Energi.
Bentuk : Bentuk Makanan yaitu Makanan Biasa.
Cara Pemberian : Makanan diet di berikan secara Oral.
2. Tujuan Diet
Membantu pasien untuk mempertahankan status gizi optimal.

3. Syarat Diet
a. Kebutuhan energi tinggi.
b. Protein tinggi, yaitu 1-1,5 g/kg BB atau 10-15% dari energy total.
c. Lemak sedang, yaitu 20% dari energy total.
d. Karbohidrat 65-70% dari total energy.
e. Vitamin, Mineral dan Cairan cukup.
f. Porsi sering.

4. Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi


AMB = 66,5 + (13xBB) + (5xTB) – (6,8xU)
AMB = 66,5 + (13x50) + (5x164) – (6,8x45)
AMB = 66,5 + 685 + 820 – 306
AMB = 66,5 + 685 + 514
AMB = 1265,5 kkal
TEE = AMB x F. Aktivitas x F. Stres
TEE = 1265,5 x 1,3 x 1,4
TEE = 2303,21 kkal

Protein = 15% x TEE = 15% x 2303,21 = 345,48 kkal


Lemak = 20% x TEE = 20% x 2303,21 = 460,64 kkal
KH = 65% x TEE = 65% x 2303,21 = 1497,08 kkal

Menerjemahkan Zat gizi Kkal menjadi gram :


Protein = 345,48 : 4 = 86,37 gr
Lemak = 460,64 : 9 = 51,18 gr
KH = 1497,08 : 4 = 374,27 gr
5. Rencana Parameter yang dimonitori
a. Antropometri
Mempertahankan BB pasien agar tetap dalam kondisi status gizi normal.
b. Biokimia= -
c. Klinis dan Fisik
Batuk selama 2 minggu kadang disertai darah, sesak nafas, nyeri pada dada dan
perubahan pengecapan.

d. Dietary
Asupan zat gizi protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral dan cairan
sesuai perhitungan dan syarat diet.

MENU PASIEN KANKER PARU


WAKTU MENU BAHAN JUMLA ENERG PROTE LE KH
MAKANAN H I IN MA (gr)
(gr) (kkal) (gr) K
(gr)
PAGI Nasi Beras 95 342,9 6,4 0,6 75,5
07:00 Telur dadar Telur ayam 55 85,3 6,9 5,8 0,6
Bening bayam Minyak sayur 5 43,1 0,0 5,0 0,0
Buah Bayam 35 12,9 1,3 0,1 2,6
Tahu 40 30,4 3,2 1,9 0,8
Jeruk 75 35,3 0,7 0,1 8,9

SELINGA Roti Roti Cokelat 30 85,2 2,6 1,3 15,8


N Jus Buah Semangka 100 32,0 0,6 0,4 7,2
Gula Pasir 10 38,7 0,0 0,0 10,0
10.00

Siang Nasi Beras 95 342,9 6,4 0,6 75,5


13:00 Sup Ikan Ikan 75 73,5 13,6 1,8 0,0
Tempe Goreng Kembang Kool 30 7,5 0,4 0,1 1,6
Tumis Buncis Minyak Sayur 3 25,9 0,0 3,0 0,0
Buah Tempe 30 59,7 5,7 5,7 5,1
Bucis 25 8,8 0,5 0,5 2,0
Pisang 75 69,0 0,8 0,8 17,5

Selingan Jus buah Pepaya 100 39,0 0,6 0,1 9,8


16:00 Gula pasir 10 38,7 0,0 0,0 10,0

Malam Nasi Beras 95 342,9 6,4 0,6 75,5


19:00 Ayam penyet Ayam 75 213,7 20,2 14,2 0,0
Kecap 15 9,0 1,6 0,0 0,8
Minyak sayur 3 25,9 0,0 3,0 0,0
Tumis Kangkung 35 5,3 0,8 0,1 0,7
kangkung Jeruk 100 47,0 0,9 0,1 11,8
Jus buah Gula pasir 10 38,7 0,0 0,0 10,0

Total :
2315,691,
953,1369
2.4 Penanganan penyakit Ca Paru

Menurut Persatuan Ahli Bedah Onkologi Indonesia penatalaksanaan atau pengobatan utama
penyakit kanker meliputi empat macam yaitu pembedahan, radioterapi, kemoterapi dan
hormoterapi. Pembedahan dilakukan untuk mengambil “massa kanker” dan memperbaiki
komplikasi yang mungkin terjadi. Sementara tindakan radioterapi dilakukan dengan sinar ionisasi
untuk menghancurkan kanker. Kemoterapi dilakukan untuk membunuh sel kanker dengan obat anti-
kanker atau sitostatika. Sedangkan hormonterapi dilakukan untuk mengubah lingkungan hidup
kanker sehingga pertumbuhan sel-selnya terganggu dan akhirnya mati sendiri .

a. Pembedahan

Indikasi pembedahan pada kanker paru adalah untuk kanker paru karsinoma sel kecil stadium
I dan II. Pembedahan juga merupakan bagian dari “combine modality therapy”, misalnya
kemoterapi neoadjuvan untuk kanker paru karsinoma sel kecil stadium IIIA. Indikasi lain adalah
bila ada kegawatan yang memerlukan intervensi bedah, seperti kanker paru dengan sindroma
vena kava superiror berat. Prinsip pembedahan adalah sedapat mungkin tumor direseksi lengkap
berikut jaringan KGB intrapulmoner, dengan lobektomi maupun pneumonektomi.
Segmentektomi atau reseksi baji hanya dikerjakan jika faal paru tidak cukup untuk lobektomi.
Tepi sayatan diperiksa dengan potong beku untuk memastikan bahwa batas sayatan bronkus
bebas tumor. KGB mediastinum diambil dengan diseksi sistematis, serta diperiksa secara patologi
anatomis .

b. Kemoterapi

Kemoterapi merupakan pilihan utama untuk kanker paru karsinoma sel kecil dan beberapa
tahun sebelumnya diberikan sebagai terapi paliatif untuk kanker paru karsinoma bukan sel kecil
stage lanjut. Tujuan pemberian kemoterapi paliatif adalah mengurangi atau menghilangkan gejala
yang diakibatkan oleh perkembangan sel kanker tersebut sehingga diharapkan akan dapat
meningkatkan kualiti hidup penderita.

c. Pengobatan lain

Pengobatan lain yang dapat dilakukan kepada penderita kanker paru adalah Imunoterapi,
Hormonoterapi dan Terapi Gen. Namun untuk ketiga pengobatan ini masih dalam tahap
ujicoba dan belum dipakai secara luas di Indonesia.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.1.1 Penyakit kanker paru-paru adalah penyakit yang diakibatkan adanya pertumbuhan sel kanker yang
tidak terkendali dalam jaringan paru. Penyakit ini biasanya akan mengganggu penapasan pada
penderitanya. Penyebab utama munculnya penyakit kanker paru-paru adalah rokok.

Gejala penyakit kanker paru-paru biasanya berupa batuk. Gejala pada kanker paru umumnya
tidak terlalu terlihat, sehingga kebanyakan penderita kanker paru yang mencari bantuan medis telah
berada dalam stadium lanjut. Kanker paru mengacu pada lapisan epithelium saluran napas.

3.1.2 Pengkajian pada penderita kanker paru yakni dengan pemeriksaan “head to toe” termasuk 14 pola
kebiasaan menurut Virginia Henderson. Faktor penyebab termasuk pola kebiasaan juga harus menjadi
fokus utama dalam pengkajian dan penanganan yang akan dilakukan

3.1.3 penanganan untuk penyakit kanker paru dapat berupa pembedahan, kemoterapi, dan pengobatan lain
yang dapat dilakukan kepada penderita kanker paru adalah Imunoterapi, Hormonoterapi dan Terapi Gen.

3.2 Saran

3.2.1 Perlunya Upaya Kesehatan bagi Penderita penyakit paru yakni melaksanakan upaya
Promotif, Perilaku Hidup Sehat, Upaya Preventif, Upaya Kuratif, dan Upaya Rehabilitatif.

3.2.2 Perlunya Program alternatif yang lebih memperhatikan aspek psikologis penderita penyakit
paru dengan cara mengintegrasikan dengan program pemerintah yang lainnya.

3.2.3 Perlunya sosialisasi terhadap seluruh kelompok umur masyarakat, agar lebih memahami
karakteristik penderita penyakit paru serta faktor resiko dan juga karakterisitik penyakit pada
lansia.

Anda mungkin juga menyukai