Anda di halaman 1dari 2

Universitas Mataram

Program Studi Magister Pendidikan IPA


Ujian Tengah Semester
Matakuliah: Desain Model Pembelajaran IPA
Hari Kamis, 16 April 2020 Jam 09.00-10.40 WITA
Dosen Pengampu: Prof. H A Wahab Jufri dan Dr. Ahmad Harjono
Soal.
1. Anda telah banyak mempelajari desain model pengembangan antara lain, menurut ADDIE,
Four-D dari Thiagarajan, at al, Kemp, at al, Dick, at al, dan lainnya. Menurut anda, model
manakah yang paling mudah dikembangkan dan efektif untuk merancang perangkat
pembelajaran IPA, silahkan berikan argumentasi.
Jawaban:
Model ini lebih tepat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan perangkat pembelajaran
(bukan sistem pembelajaran)
Tahap-tahap pelaksanaannya dijelaskan secara detail dan sistematik
Pijakan utama pendidikan di Indonesia berdasarkan pada kurikulum yang telah ditetapkan, oleh
karena itu dalam penyusunan perangkat pembelajaran terlebih dahulu harus dilakukan analisis
kurikulum. Pada model ini analisis kurikulum dapat dilakukan pada langkah analisis awal-akhir
(front-end analysis)
Pada tahap III peneliti dapat dengan leluasa melakukan uji coba dan revisi berulang kali hingga
memperoleh perangkat pembelajaran dengan kualitas yang maksimal (final)
2. Anda paling tidak telah mengembangkan tiga perangkat pembelajaran dan instrumen lainnya
berdasarkan model pembelajaran guided discovery, model CAM, dan PBL. Jika disuruh
memilih, model manakah yang anda pilih untuk mengembangkan perangkat pembelajaran IPA,
silahkan berikan argumentasi.
Jawab:
Menurut saya, dari beberapa model pembelajaran yang telah kita pelajari bersama, tentunya
setiap model memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tergantung bagaimana guru
dituntut untuk kreatif dalam menyesuaikan model pembelajaran dengan kegiatan pembelajaran
yang dilakukan, terlebih kepada kondisi peserta didik yang akan diajarkan. Berdasarkan
beberapa model pembelajaran tersebut, menurut saya model PBL (Problem Based Learning)
yang cocok untuk dipilih dalam mengembangkan perangkat pembelajaran IPA, karena model
PBL ini merupakan model pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai fokus untuk
mengembangkan keterampilan pemecahan masalah. Model pembelajaran ini diawali dengan
pemberian masalah kepada peserta didik, dimana masalah yang diberikan merupakan
pengalaman sehari-hari peserta didik. Selanjutnya, peserta didik didik menyelesaikan
permasalahan tersebut untuk menemukan pengetahuan baru. Secara garis besar, model PBL ini
terdiri dari kegiatan menyajikan kepada peserta didik situasi permasalahan yang autentik dan
bermakna serta memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk melakukan penyelidikan dan
proses inkuiri dengan pendekatan saintifik atau metode ilmiah, sehingga peserta didik memiliki
retensi (kemampuan mengingat kembali dalam jangka waktu tertentu) yang baik jika melakukan
proses pembelajaran bermakna (meaningful learning). Selain itu, model PBL merupakan teknik
yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran, meningkatkan aktivitas pembelajaran
siswa, mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis, mengembangkan minat siswa
untuk belajar, dan dapat melatih keterampilan komunikasi atau keterampilan social.
Memfasilitasi HOTS

Anda mungkin juga menyukai