Anda di halaman 1dari 11

FILSAFAT SOSIAL KARL MARX

Supawi Pawenang
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAK

Karl Marx lahir di Trier, sebuah kota di Jerman, di dekat


perbatasan Perancis pada tahun 1818. Karl Marx adalah sosok
ilmuwan yang cerdas dengan analisis-analisisnya yang tajam dalam
memahami kehidupan manusia. Dalam makalah ini penulis mencoba
menguak pemikiran Karl Marx tentang keterasingan manusia, yakni
keterasingan religius, keterasingan ideologi, keterasingan dalam
masyarakat sosialis. Serta pekimiran brillian lainnya, dalam lima
paradigma teoritik utama, yaitu: dialektika materialisme,
materialisme historis, pertentangan kelas (class struggle), diktatur
proletariat, dan komunisme.

Kata Kunci: Karl Marx,keterasingan manusia, materialisme,


pertentangan kelas.

PENDAHULUAN Latin, Afrika, Timur Tengah, juga Asia.


Karl Marx adalah seorang pemikir Munculnya Imperialisme akibat adanya
kaliber dunia, yang hasil pemikirannya kelebihan produksi di negara-negara
mampu terealisasi hingga membentuk Kapitalisme, sedang pasar di negara
aliran tersendiri dan menjadi “kutub” mereka telah terbatas. Kondisi seperti ini
yang kuat selain kutub kapitalisme. di maknai Marx sebagai manifestasi
Pemikirannya muncul ketika Kapitalisme Kapitalisme yang telah mencapai titik
di wilayah Eropa Barat sedang gencar terendah. Pemikiran-pemikiran Marx
melakukan pola imperialisme di berbagai yang bernuansa kritik terhadap Kapi-
belahan dunia lain seperti di Amerika talisme ini menempatlan Marx dengan

50 SUHUF, Vol. XVII, No. 01/Mei 2005: 50-60


sebutan counter philosopher atau masalah keterasingan (alienasi) dan
counter thinker. peran individu dalam sejarah, yang
Karl Marx yang telah memper- dilihatnya sebagai pelemahan terhadap
oleh gelar doktor dalam ilmu hukum di hakikat humanisme yang agung sebagai-
usianya yang baru 22 tahun, menun- mana kodrat manusia sesungguhnya.
jukkan bahwa ia merupakan sosok
pemikir yang cerdas. Marx ternyata lebih KETERASINGAN MANUSIA
memilih melanjutkan pemikirannya untuk Marx melihat bahwa proses pele-
mengangkat nasib orang miskin atau mahan konsep luhur tentang manusia
tertindas, terutama para buruh wanita terkait dengan keterasingan manusia
dan anak-anak, daripada pilihan kaya ditengah-tengah masyarakat dan pro-
sebagai ahli hukum. Ideologi pemikiran- duksi-produksinya. Keterasingan *
nya berbeda dengan filsuf-filsuf penda- manusia tersebut meliputi: keterasingan
hulunya (seperti Plato, Aristoteles, religius, keterasingan ideologi, keter-
Heraklitus, dan lain-lain). Sehingga asingan dalam masyarakat sosialis. Selain
seolah-olah terdapat garis pemisah itu terdapat berbagai masalah-masalah
antara pemikiran Marx dengan para filsuf yang melengkapinya antara lain: masalah
sebelumnya. Hal yang mendasari terletak aktivitas kerja manusia, otonomi, sejarah,
pada perbedaannya tujuan berfilsafatnya. kreativitas. Hal ini yang mendorong Marx
Tujuan para filsuf berfilsafat adalah untuk mencari jalan keluar guna membe-
bagaimana memahami hakikat dunia baskan diri dari segala bentuk keter-
(how to understand the world), asingan itu. Masalah keterasingan
sedangkan Karl Marx tujuan berfilsa- manusia muncul akibat peran manusia
fatnya adalah bagaimana mengubah dunia sebagai makhluk sosial. Dimana dalam
(how to change the world) (HM.Amien kehidupannya setidaknya memiliki dua
Rais,1996). Dalam pemikiran Marx pola hubungan, yaitu hubungan dengan
tersebut terdapat lima paradigma teoritik orang lain, dan hubungannya dengan
utama, yaitu: dialektika materialisme, barang yang dihasilkan. Manusia men-
materialisme historis, pertentangan kelas cipta barang-barang bukan demi barang
(class struggle), diktatur proletariat, dan itu sendiri melainkan demi kepentingan
komunisme. Kelima teori tersebut diri sendiri dan sesamanya. Namun
merupakan suatu titik akhir dari kegeli- demikian, sering terjadi barang menjadi
sahan Marx atas adanya berbagai bersifat otonom atau bahkan “mem-

*
Istilah “Keterasingan” diartikan sama dengan “alineation” atau Entfremdung”. Istilah
ini merujuk pada hubungan sosial tertentu dan erat kaitannya dengan masalah-masalah nyata
dalam masyarakat, beserta hasil produksinya. (Baskara T.Wardaya,SJ, “Marx Muda, Marxisme
Berwajah Manusiawi”, Buku Baik, Yogjakarta, 2003. P.36).

Filsafat Sosial Karlmarx (Supawi Pawenang) 51


bendakan” manusia. Artinya, bahkan itu merupakan prinsip dasar dari kepe-
manusia menjadi tergantung atas hasil milikan pribadi. Selain itu, merupakan
ciptaannya sendiri. bentuk sabotase dari sebuah produk dari
Konsep-konsep luhur tentang nilai kemanusian, karena perhatian dunia
manusia ternyata mengalami masalah, bisnis hanya terpusat pada sudut pan-
Pemikiran Marx menguat dari dasar dang perdagangan saja.
humanisme itu. Rupanya Marx begitu Nilai Guna dan Nilai Kerja yang
gelisah melihat berbagai keterasingan dipaparkan Marx dalam menganalisis
yang terjadi pada diri manusia, akibat timbulnya keterasingan individu manusia,
berada di tengah masyarakat dan juga merupakan hasil kritik terhadap
barang-barang produksinya sendiri. Di pemikiran David Ricardo, yang meng-
sisi lain keterasingan yang terjadi pada gagas tentang pentingnya pertukaran
manusia sebagai individu, justru menye- dalam sistem perekonomian. Pertukaran
babkan kemakmuran pada para kaum itu akan lebih menguntungkan jika negara-
kapitalis. Akumulasi komoditas yang negara melakukan spesialisasi produksi
tidak terpermanai menjadi penyebab dan saling melakukan tukar menukar.**
semua itu. Menurut Marx, komoditas Teori David Ricardo didasarkan pada
atau produk dari hasil kerja manusia nilai tenaga kerja atau theory of labor
seharusnya hanya untuk digunakan, value yang menyatakan bahwa nilai atau
seperti yang terjadi sebelum munculnya harga suatu produk ditentukan oleh
faham kapitalisme, bukan untuk diperjual jumlah waktu atau jam kerja yang
belikan seperti jaman kapitalisme yang diperlukan untuk memproduksinya.
mengajarkan produksi ditujukan untuk Menurut Marx, pemikiran Ricardo ini
ditukarkan. Realitas yang menunjukkan menimbulkan kerja abstrak. Marx
bahwa komoditas ternyata diperjual mengatakan bahwa:
belikan, maka di dalamnya mengandung Setiap produk yang dipertukarkan,
nilai guna sekaligus nilai jual atau harga. de facto, seolah-olah keduanya identik
Perluasan penyikapan pada produk satu sama lain. Sama halnya dengan
dengan nilai tukar, berlangsung ber- karya-karya Shakespeare ditukar
samaan dengan alienasi substansial dari dengan berkilo-kilo kembang gula.
nilai gunanya (David Smith, 1983: 37). Sangat jelas bahwa nilai guna dari setiap
Nilai jual yang inheren pada komoditas produk berbeda-beda juga kerja guna

∗∗
Pemikiran Ricardo tersebut terkenal dengan cost comparative advantage theory (labor
efficiency), yang intinya adalah bahwa perdagangan internasional akan tetap dapat terjadi
dan menguntungkan keduanya melalui spesialisasi di masing-masing negara yang memiliki
labor productivity. (Lihat. Hamdy Hady, Ekonomi Internasional, Teori dan Kebijakan
Perdagangan internasional, Ghalia Indah, jakarta,2001).

52 SUHUF, Vol. XVII, No. 01/Mei 2005: 50-60


dalam merespon nilai guna yang ber- relasi sosial itu menjadi tidak terbeli oleh
beda-beda ini. Dan semuanya adalah pembuatnya. Lama kelamaan manusia
nilai-nilai. Hal ini berarti pula, kualitas merasakan dirinya hanya sebagai sebuah
yang berbeda-beda yang ditanamkan benda di tengah benda-benda lain yang
oleh kerja guna diperlakukan seolah-olah ia ciptakan. Ia bahkan tergantung pada
memiliki kesamaan kualitas. Ketika kita benda-benda itu untuk dapat berhu-
menukar jam, Pakaian, Kasur, dan bungan dengan dirinya sendiri. Inilah yang
rumah kita mengacuhkan properti dimaknai Marx sebagai alineasi dari
material yang terkandung di dalam setiap manusia secara individu.
produk itu. Kita telah mengacuhkan Bertolak dari situasi seperti itu,
perbedaan mendasar yang terdapat di dalam bukunya The German Ideology,
dalam proses pembuatan: jam pakaian, Marx mencari jawaban yang bisa
kasur dan rumah. Beberapa jam terbuat memberi kejelasan untuk keluar meng-
dari besi, perhiasan dan gelas, dapat atasi masalah keterasingan yang terjadi
ditukar dengan beberapa kasur terbuat dalam iklim kapitalisme. Dari pencarian
dari kapuk, kayu, dan kain, disebabkan itu, Marx meyakini bahwa keterasingan
oleh kerja yang berbeda-beda dari kedua ekonomis merupakan dasar dari segala
produk yang diperlukan seolah-olah bentuk keterasingan lainnya. Kegiatan
sama. Tidak berarti bahwa dua jenis ekonomi kapitalis umumnya menekan-
kerja itu tersembunyi dalam komoditas. kan pada kepentingan individu yang
Lain dari itu, kerja guna yang menyatu realisasinya terefleksi dari kepemilikan
dalam produk itu sebagai nilai guna individu. Untuk itu, solusi yang dikem-
diperlakukan seolah abstrak secara bangkan adalah penghapusan terhadap
kualitas untuk memfasilitasi pertukaran. hak milik pribadi.Argumentasinya, dengan
Secara tersirat, kritik di atas penghapusan kepemilikan pribadi, maka
menjelaskan bahwa aktifitas kerja keterasingan lainnya akan turut terhapus.
dengan kualitas material yang unik
dengan nyata menubuh dalam nilai guna. KETERASINGAN RELIGIUS
Sedang aktifitas kerja yang diperlakukan Keterasingan religius merupakan
seolah tak ada perbedaan kualitas masalah yang pertama-tama mendapat
menubuh dalam nilai (harga). Karena perhatian Karl Marx. Semangatnya juga
harga bersifat abstrak atau immaterial, berawal dari kepeduliannya terhadap
maka kekuatan yang dimiliki adalah humanisme. Ia merasa gelisah melihat
merupakan fenomena sosial. Hanya kondisi wanita, anak-anak, dan kaum
obyek yang berguna dan menjadi miskin yang memprihatinkan ketika masa
komoditas (fenomena sosial) yang mudanya. Ini pula yang menentukan
mampu melakukan penubuhan harga. pilihannya untuk tidak berpraktik sebagai
Hingga terkadang nilai yang tercipta dari lawyer. Marx tidak ingin manusia

Filsafat Sosial Karlmarx (Supawi Pawenang) 53


menjadi makhluk yang rendah, hina, karena itu Feuerbach dengan sinis
diperbudak dan disia-siakan. Menurut- mengatakan bahwa “manusia mencip-
nya, manusia adalah makhluk tertinggi takan Tuhan menurut citranya sendiri”.
(the supreme being). Oleh karena itu Perkataannya yang termasyhur itu
tidak ada suatu makhluk supra manusiawi merupakan penghinaan berupa pemba-
yang melebihi dan menguasai manusia, likan kalimat yang ada dalam alkitab Injil
yang menyebabkan manusia harus (Kitab Kejadian 1:26) yang menyatakan
menjadi tunduk. Agama, yang menuntut bahwa Tuhan menciptakan manusia
para pengikutnya untuk taat kepada menurut citra-Nya. Jelaslah di sini,
sesuatu “makhluk supra manusiawi” bahwa di mata Feuerbach Tuhan adalah
ditolak oleh Marx, karena dapat menja- produk Manusia. Kepada “makhluk”
dikan manusia menjadi terasing dari inilah manusia mengeksternalisasikan dan
dirinya sendiri. Daya tolaknya terhadap mengobyektivasikan sifat-sifatnya sendiri.
agama ini terkenal dengan kata-katanya Selain itu, Feuerbach menuding bahwa
bahwa agama sebagai candu bagi Tuhan itulah yang setelah menjadi
masyarakat. Marx memposisikan agama kepercayaan dalam agama melakukan
setara dengan kapitalisme, karena kedua- perampasan, mempermiskin, membuat
duanya menyebabkan manusia menjadi manusia terasing, dan bahkan akhirnya
tertindas. Pandangannya ini ditulis dalam menguasai manusia. Manusia menjadi
bukunya yang berjudul Das Kapital: tersingkir dari dirinya sendiri karena
“sebagaimana dalam agama manusia dikuasai oleh hasil produksinya sendiri.
dikuasai oleh hasil ciptaan otaknya, Engels, yang merupakan teman
demikian juga dalam produksi kapitalis, sejawat yang paling dekat dengan Marx,
manusia dikuasai oleh hasil ciptaannya mengatakan bahwa untuk memper-
sendiri”. juangkan humanisme harus bertolak dari
Sikap kritis Marx terhadap Aga- paham yang berpusat pada manusia,
ma tidak dapat dilepaskan dari pengaruh bukan lagi Tuhan. Pendekatan untuk
Feuerbach. Feuerbach merupakan salah mengangkat kembali harkat kemanusiaan
satu filsuf yang berpandangan Atheis. seharusnya tidak lagi bersifat teosentris,
Feuerbach, beranggapan bahwa keber- melainkan antroposentris. Antropo-
adaan Tuhan sebagai makhluk suprana- sentrisme inilah yang akan mengantarkan
tural tidak lain hanyalah proyeksi dan manusia kepada komunisme. Dengan
absolitisasi diri manusia. Doktrin agama nada atheis, Engel menganggap bahwa
dianggapnya sebagai biang yang menye- Tuhan bukanlah sesuatu yang bersifat
babkan manusia melemparkan segala supranatural, karena dapat ditemukan
khayalan dan angan-angannya tentang dan dicari dalam diri manusia sendiri.
hal-hal yang baik kepada “makhluk” Karena itu sikap teosentris yang meng-
yang disebutnya sebagai Tuhan. Oleh agung-agungkan Tuhan dianggapnya

54 SUHUF, Vol. XVII, No. 01/Mei 2005: 50-60


keliru, dan itu justru dapat menghilangkan diri manusia. Keterasingan politik dapat
eksistensi manusia sendiri. terjadi dengan keberadaan negara
Sebenarnya, kritik yang diusung melalui sepak terjang kelas yang ber-
Marx dan kawan-kawannya dimaksud- kuasa (the ruling class). Alasan utama
kan untuk mengembalikan manusia yang merintangi ko-operasi bersifat
kepada harkat kemanusiaannya yang politis. Masyarakat telah dikontrol oleh
tertinggi, dan menghilangkan faktor lain kaum kapitalis dan birokrat. Faktor lain
yang menguasainya. Kritik ini pula yang adalah tidak terorganisasinya masyarakat
menjadi pijakan dalam mengkritisi pekerja dengan baik dan benar. Selain
keterasingan ideolodi dan politik. itu juga ada penghalang bersifat psiko-
logis. Manusia yang dibesarkan di
KETERASINGAN IDEOLOGI naungan kapitalisme, memiliki kepatuhan
Ideologi dipahami sebagai sep- mendarah daging untuk menerima
erangkat sistem nilai yang merupakan perintah, dan tunduk terhadap kekua-
hasil refleksi sosial masyarakat yang saan. Hampir semuanya memiliki situasi
pada gilirannya digunakan untuk meng- emosional yang berkepentingan terhadap
atur kehidupan sosial masyarakat. Dalam semua jenis kekuasaan. Laki-laki
masyarakat berkelas, hasil refleksi ini menguasai perempuan, satu bangsa
tentu muncul dari kelas teratas, dan menguasai bangsa lainnya, satu ras
digunakan untuk melegitimasi kedudu- menindas ras lainnya, majikan menguasai
kannya. Itulah sebabnya Marx berpen- buruh. Oleh karena itu, Menurut Marx,
dapat bahwa ideologi itu identik dengan keterasingan sosial politik harus dilaku-
superstruktur, yang keberadaannya amat kan melalui penghancuran negara.
tergantung dari cara produksi yang ada Berhubung keberadaan negara tergan-
dalam masyarakat. Betapapun baiknya tung dari adanya kelas-kelas dalam
ideologi, ia akan tetap memiliki kemam- masyarakat, maka yang pertama-tama
puan mengasingkan manusia. Karena, harus diserang adalah pola hubungan
ideologi yang pada mulanya adalah masyarakat yang berkelas. Penghan-
ciptaan manusia lama kelamaan akan curan negara berarti membuka jalan yang
mampu membatasi, menguasai dan lurus menuju terbentuknya komunisme.
mengasingkan manusia. Untuk mempermudah melakukan aksi
Sedangkan dalam kehidupan itu diperlukan diktatur proletariat.
politik, keterasingan manusia tercipta Penciptaan diktatur proletariat hanyalah
melalui dua peran yang melekat pada merupakan suatu tahapan yang harus
manusia, yaitu manusia sebagai warga dilalui untuk mencapai komunisme.
masyarakat, dan manusia sebagai Perannya dalam menumbangkan kelas-
komunitas politik. Dualisme peran ini kelas masyarakat dan penghapusan
menyebabkan pemisahan (split) dalam negara dapat digunakan untuk melaku-

Filsafat Sosial Karlmarx (Supawi Pawenang) 55


kan eliminasi terhadap faktor-faktor yang taraan. Kebalikan dari situasi ini, kita
menekan kebebasan kreativitas manusia. dapat pula mengatakan bahwa kesatuan
kesetaraan ini menunjukkan relativitas
ANALISIS MARX TERHADAP komoditas pada dirinya sendiri. Jika
AKTIVITAS KERJA MANUSIA komoditas ini digunakan untuk menun-
Seperti diuraikan di atas, dalam jukkan nilai dari seluruh komoditas yang
membahas masalah keterasingan Marx lain, maka nama dari komoditas itu
bertolak dari pengamatannya terhadap adalah uang. Uang memainkan peranan
hubungan-hubungan dalam transaksi secara utuh jika ia dikenali secara
ekonomi yang terjadi pada masyarakat universal sebagai komoditas setara yang
kapitalis. Pola hubungan ekonomi menunjukkan dan mengukur nilai dari
masyarakat kapitalis yang menonjol komoditas lain. Kekuatannya yang
adalah pola hubungan pasar, yang universal ini menjadikan uang sebagai
menekankan bahwa sifat produksi super komoditi. Kekuatannya semakin
adalah ditujukan untuk pemenuhan berlipat ganda ketika ia bertambah fungsi
pasar. Pola pasar ini telah menggeser nilai menjadi modal. Sebagai modal, uang
aktivitas kerja manusia. Kegiatan kerja membuat manusia melakukan semuanya.
bagi manusia semula merupakan proses Uang bagi kaum kapitalis menjadi
aktualisasi. Namun dalam iklim kapi- alat untuk memperlancar pertukaran,
talistik makna kerja telah bergeser sehingga mengakumulasi keuntungan
menjadi suatu paksaan bagi para pekerja melalui upaya membeli untuk menjual.
untuk pemenuhan pasar. Bekerja bukan Uang yang digunakan untuk memper-
lagi demi pemenuhan kebutuhan, tetapi besar jumlah uang adalah self expan-
telah berorientasi pada majikan yang akan ding money atau modal. Modal ini
memberi upah yang berupa uang. Dengan mempunyai tiga bentuk dasar, yaitu:
demikian pola hubungan sosial dari keuntungan, bunga, dan sewa, yang
manusia ke manusia, telah pula bergeser ketiganya mempunyai daya akumulasi
menjadi manusia – uang – manusia. Uang yang tinggi, sekaligus cerminan dari
menjadi alat baru yang digunakan untuk kapitalisme. Pertumbuhan modal yang
ukuran standar dari nilai setiap komoditas. lebih tinggi dari akumulasi nilai kerja
Keberadaan uang merefleksikan komo- menjadikan manusia sebagai sub bagian
ditas yang bersifat universal yang setara dari modal. Ini pula yang menggelisahkan
dengan komoditas lain. Marx, yang disebutnya sebagai faktor
Ketika suatu komoditas relatif munculnya keterasingan manusia, tidak
disetarakan tidak hanya dengan satu lagi menjadi sesuatu yang otonom.
komoditas lain, tapi dengan beberapa Pencarian jawaban untuk menghilangkan
komoditas sekaligus, nilainya secara alienasi itu adalah penghilangan kepe-
bebas diwujudkan oleh kesatuan kese- milikan pribadi.

56 SUHUF, Vol. XVII, No. 01/Mei 2005: 50-60


Gagasan Marx untuk menghi- KONSEP OTONOMI INDIVIDU
langkan kepemilikan pribadi menuai Bagi Marx, individu adalah produk
banyak kritik. Schaff misalnya, meskipun dari masyarakat, produk dari hubungan-
ia seorang Marxian, tetapi ia meng- hubungan sosial, oleh karena itu tergan-
anggap Marx dalam hal ini terlalu utopis. tung pada masyarakat. Masalah otonomi
Alasan yang dikemukakan adalah bahwa manusia bukan dimaksudkan dari pende-
masalah keterasingan bukanlah masalah katan secara biologis. Otonomi manusia
sepele yang bisa diatasi dalam waktu dimaksudkan bahwa dalam individu
sekejap. Terbukti dalam masyarakat tidak tergantung pada unsur-unsur yang
sosialispun masih terjadi keterasingan bersifat adikodrati atau supra manusiawi.
(Adam Schaff, 1970:134). Marx sendiri Dengan demikian, individu merupakan
menyadari bahwa penghapusan kepemi- mikrokosmos tertentu, dan kematiannya
likan pribadi ternyata tidak dapat begitu berarti berakhirnya sebuah “dunia”
saja menghilangkan keterasingan manu- tertentu. Pendekatan Marx yang demi-
sia. Oleh karena itu, dalam masa tuanya, kian ini yang disebut sebagai pendekatan
Marx lebih realistik. Ia mengakui bahwa materialistik terhadap sejarah, yang
dalam masyarakat sosialis tetap dibutuh- sekaligus menjadi dasar struktur intelek-
kan pekerjaan, dan dengan demikian tual dari sosialisme ilmiah.
tetap ada kemungkinan terjadinya Dalam membahas individu Marx
keterasingan. Sehingga Ia tidak lagi tidak bermaksud menunjukkan teori yang
mempertahankan mimpi masa mudanya orisinil, tetapi ia hanya menganalisisnya
tentang berakhirnya pekerjaan dan secara konsisten tentang hukum-hukum
terwujudnya pemilihan aktivitas secara perkembangan sejarah yang tidak
bebas (Adam Schaff, 1970: 134-135) meniadakan, melainkan justru menyarat-
Namun Marx begitu yakin akan bahwa kan tindakan yang sadar dan bertujuan
gagasan komunismenya hanya akan yang harus dilakukan oleh tiap individu
dapat dicapai melalui gerbang sosialisme. otonom. Oleh karena itu pengertian
Beberapa kelemahan yang ada otonom seharusnya dimaknai sebagai
dalam sosialisme, seperti tetap adanya kebebasan individu untuk menentukan
keterasingan, bukanlah merupakan pilihan atas berbagai alternatif, dan
sesuatu yang buruk yang harus dicela. dengan begitu akan membuat sejarah bagi
Akan terasa lebih buruk apabila tidak ada dirinya sendiri.
kemauan untuk mengatasinya. Sosialisme
diyakini lebih baik dari kapitalisme, bukan CATATAN PENULIS TENTANG
karena perdebatan ada tidaknya keter- MARX
asingan, melainkan dalam sosialisme orang Karl Marx adalah sosok ilmuwan
lebih dimungkinkan untuk secara sadar yang cerdas. Analisis-analisisnya dalam
mengatasi keterasingannya. membahas tentang keterasingan manusia

Filsafat Sosial Karlmarx (Supawi Pawenang) 57


sangat detail. Marx merupakan sosok kapitalisme bersifat menindas dan
humanis yang concern terhadap upaya mengeksploitasi kaum buruh. Analisis
menempatkan manusia pada harkat atas bagaimana semua itu terjadi, dan
hidup yang sesungguhnya. Pemikirannya pengorganisasia kaum buruh untuk
yang sangat humanistik ini sangat cocok menghancurkan kapitalisme dan meng-
untuk menjadi acuan mengatasi kele- gantinya dengan komunisme, menjadi
mahan-kelemahan dalam sistem pereko- obsesi yang terus dioleh sepanjang
nomian yang korup dan penuh ketidak- hidupnya. Marx bertahan sebagai
adilan seperti yang terjadi sekarang ini. revolusioner yang bersemangat sampai
Meskipun Marx merupakan sosok yang maut menjemput di tahun 1893. Marx
teliti dan cermat dalam analisis-analisis- tidak pernah ragu dengan keyakinannya,
nya, namun ternyata Marx lemah dalam bahwa kaum buruh dapat dan harus
pengambilan keputusan ketika memilih mengakhiri produksi untuk profit, dan
alternatif solusi. Solusi-solusi yang sebaliknya membangun suatu masyara-
ditawarkan seperti perlunya diktatur kat yang berdasar kepada kaum buruh
proletariat untuk menghilangkan kelas- yang berserikat dan merdeka.
kelas, lebih disebabkan adanya ketidak- Pada tahun 1842, Marx bekerja
mampuan Marx dalam melepaskan diri sebagai seorang editor pada media
dari belenggu emosinya. Terbukti, Rhenish Gazette, sebuah terbitan yang
keputusan-keputusan Marx yang radikal absolutist terhadap kekuasaan Prussia.
menjadi mentah dan tidak tahan uji ketika Sebagai seorang jurnalis, Marx memilih
diterapkan di lapangan. Oleh karena itu untuk berpihak dalam peperangan.
Marx dapat pula diberi predikat The Liputan yang seharusnya dilaporkan
good analyzer but The bad as decision obyektif ia manipulasi untuk membela
maker. secara radikal pemberontakan yang
dilakukan pekerja Silesian, dan menge-
MARX DAN BIOGRAFINYA luarkan statement yang keras untuk
Karl Marx lahir di Trier, sebuah memperjuangkan hak-hak demokratik
kota di Jerman, di dekat perbatasan mereka. Sikapnya ini tidak dapat
Perancis pada tahun 1818. Tepat dilepaskan dari pemikiran filsafatnya
sesuadah perang Napoleon, dan setahun yang diwarnai pemikiran Hegel dan
sebelum David Richardo meluncurkan Feuerbach. Keberpihakan Marx mem-
buku The Principles of Political buat murka pemerintah Prussia, yang
Economy. Setelah meraih gelar doktoral kemudian mengusirnya. Mark lalu pindah
dari University of Jena dalam Filsafat, ke Perancis. Di Perancis, Marx beralih
Marx segera mengalihkan perhatiannya ke sosialisme. Buku pertamanya yang
pada ide-ide politik revolusioner. Tak menunjukkan ketertarikannya dengan
lama, ia sampai pada kesimpulan bahwa ekonomi terangkum dalam The Holy

58 SUHUF, Vol. XVII, No. 01/Mei 2005: 50-60


Family, yang diterbitkannya berkolabo- kapitalis itu menentang feodalisme,
rasi dengan Frederik Engels, 1843. ditambah dengan pemberontakan kaum
Pada 1845 Marx menandatangani pekerja. Marx dan Engel kembali ke
kontrak untuk pengerjaan sebuah buku Jerman menerbitkan New Rhenish
ekonomi. Kontrak tersebut diperkirakan Gazette. Di halaman koran inilah Marx
akan selesai dalam waktu lima minggu, menerbitkan serial ajarannya yang diberi
tetapi ternyata setelah 16 tahun baru judul “Wage-Labour and Capital”.
dihasilkan satu volume, yaitu volume I Marx dan Jenny (isterinya), diusir lagi dari
dari Das Kapital, yang diterbitkan oleh Jerman, kemudian pindah ke Inggris, dan
Engels sekaligus sebagai editornya. bekerja sebagai koresponden Herald
Setahun di Perancis ia pindah ke Tribune selama 12 tahun.
Brussel, setelah diusir pemerintah Pada 1858, Marx menyelasaikan
Perancis. Di Brussel Marx bergabung Grundrisse (1400 halaman), merupakan
dengan Liga keadilan.*** Setelah menye- karya besar yang mengawali keseluruhan
lesaikan karya yang berjudul The tema Kapital. Tahun 1859, Marx mener-
Poverty of Philosophy (1847), Marx bitkan A Contribution to the Critique
berkolaborasi dengan Engels (1848) of Political Economy, yang berisi
menulis Manifesto of Communist intisari Grundrisse. Tahun 1865, Marx
League yang di dalamnya menghadirkan menjadi anggota Dewan Umum dari
teori perlawanan kelas. International Workingsman Association.
Revolusi pecah di Perancis, Ketika itu, Mark menuliskan ide-idenya
Jerman, Hongaria, dan banyak tempat yang kemudian baru diterbitkan oleh
lainnya di tahun 1848. Revolusi yang Eleanor Marx (anaknya) dengan judul
berangkat dari perlawanan kelas-kelas Value, Price, and Profit.

DAFTAR PUSTAKA

Clammer, John, Neo-Marxisme Anthropologi, Studi Ekonomi Politik dan


pembangunan, Sadasiva, Yogjakarta, 2003
Elster, Jon, Karl Marx, Marxisme-Analisis Kritis, Prestasi Pustaka raya, Jakarta,
2000

∗∗∗
Sebuah organisasi buruh-buruh radikal bawah tanah, yang kemudian berubah nama
menjadi Liga Komunis. Engels juga ikut bergabung di organisasi tersebut.

Filsafat Sosial Karlmarx (Supawi Pawenang) 59


Engels, Frederich, Bagan Sebuah Kritik Mengenai Ekonomi Politi”,
(diterjemahkan oleh Ira Iramanto dari Jurnal Deutsch-Franzosische Jahrbucher,
1844).
Hady, Hamdy, Ekonomi Internasional, Teori dan Kebijakan Perdagangan
internasional, Ghalia Indah, Jakarta, 2001
Marx, Karl, Economical & Philosophical Manuscript-1844, Foreign Languages
Publishing House
Marx, Karl, Naskah-Naskah Ekonomi dan Filsafat –1844, (Terjemahan Ira
Iramanto), Hasta Mitra, Jakarta
Rais, Amin, Ideologi Klasik dan Kontemporer, Rekaman Dialog Ideopolitor
Angkatan I (Universitas Muhammadiyah Surakarta, Ed), UMS, 1996
Smith, David, Phil Evans, Das kapital, untuk Pemula, (terjemahan). Insist Pers,
Jogjakarta, 1983
Schaff, Adam, Marxism and The Human Individual, McGraw Haill Book
Company, New york, 1970
Wardaya, Baskara T, Marx muda, Marxisme Berwajah Manusiawi, Buku Baik,
Yogjakarta, 2003

60 SUHUF, Vol. XVII, No. 01/Mei 2005: 50-60

Anda mungkin juga menyukai