Askep Komunitas Kesehatan Wanita Dan Pria
Askep Komunitas Kesehatan Wanita Dan Pria
Disusun oleh :
Kelompok 11 Semester 5B
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “asuhan keperawatan pada agregat dalam komunitas: kesehatan wanita
dan pria”. Makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Keperawatan
Komunitas.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini,
khususnya dari dosen mata kuliah guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman
bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.
Penyusun
(Kelompok 11)
ii
Daftar Isi
COVER.............................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.2 Hipertensi...............................................................................................4
3.1 Kesimpulan...........................................................................................27
3.2 Saran.....................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi
prevalensi PTM di Indonesia, namun belum sepenuhnya mencapai derajat
kesehatan yang optimal. Sebagai seorang perawat, peran kita tidak hanya
sebagai pemberi pengobatan ataupun perawatan di rumah sakit, namun
juga dapat berperan sebagai perawat komunitas yang berperan meliputi
pendidik, pengamat kesehatan, koordinator pelayanan kesehatan, peran
pembaharu, role model dan fasilitator kesehatan. Peran perawat komunitas
dalam mengurangi PTM yaitu dengan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat seoptimal mungkin melalui praktik keperawatan komunitas,
dilakukan melalui peningkatan kesehatan (Promotif), dan pencegahan
penyakit (preventif) di semua tingkat pencegahan (levels of prevention)
tanpa mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitative.
Dari latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat kami peroleh adalah
sebagai berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1 Definisi
3
Selain penyakit kanker, penyakit tidak menular (PTM) yang
menyebabkan kematian tertinggi di dunia adalah penyakit
kardiovaskuler. Tingginya angka mortalitas tersebut disebabkan oleh
faktor risiko utama, yaitu peningkatan tekanan darah. Peningkatan
tekanan darah seseorang akan meningkatkan risiko terkena stroke
dan penyakit jantung koroner (WHO, 2011). Tekanan darah tinggi
atau hipertensi merupakan suatu keadaan tekanan darah seseorang >
140/90 mmHg (Essop & Naidoo, 2009). Berdasarkan penyebabnya,
hipertensi dibedakan menjadi 2, yaitu: hipertensi primer dan
sekunder. Hipertensi primer / esensial merupakan hipertensi yang
tidak diketahui penyebabnya dan telah mendominasi 95% kasus-
kasus hipertensi. Sementara itu, hipertensi sekunder (5%) adalah
hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain, seperti penyakit
parenkim ginjal, penyakit renovaskuler, endokrin, sindrom Cushing,
dan hipertensi gestasional (Gray, 2002).
2.2 Hipertensi
2.2.1 Definisi
4
disebabkan suatu atau beberapa faktor resiko yang tidak berjalan
sebagaimana mestinya dalam mempertahankan tekanan darah secara
normal. Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah arteri yang
persisten (Nurarif dan Kusuma, 2013).
2.2.2 Etiologi
5
norepinefrin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah (Sagala,
2009).
6
paralisis sementara pada satu sisi (hemiplegia) atau gangguan tajam
penglihatan (Sagala, 2009).
a. Usia
b. Jenis Kelamin
7
c. Riwayat Keluarga
d. Garam Dapur
e. Merokok
8
diserap pembuluh darah kecil dalam paru-paru dan diedarkan
oleh pembulu darah hingga ke otak, otak akan bereaksi terhadap
nikotin dengan memberi sinyal pada kelenjar adrenal untuk
melepas efinefrin (Adrenalin). Hormon yang kuat ini akan
menyempitkan pembuluh darah dan memaksa jantung untuk
bekerja lebih berat karena tekanan yang lebih tinggi. Selain itu,
karbon monoksida dalam asap rokok menggantikan oksigen
dalam darah. Hal ini akan menagakibatkan tekanan darah karena
jantung dipaksa memompa untuk memasukkan oksigen yang
cukup kedalam organ dan jaringan tubuh (Sagala, 2009).
f. Aktivitas/Olahraga
g. Depresi/Stres
a. Stroke
9
Arteri-arteri otak yang mengalami arterosklerosis dapat melemah
sehingga meningkatkan kemungkinan terbentuknya aneurisma
(Sagala, 2009). Gejala terkena stroke adalah sakit kepala secara
tiba-tiba, seperti, orang bingung, limbung atau bertingkah laku
seperti orang mabuk, salah satu bagian tubuh terasa lemah atau
sulit digerakan (misalnya wajah, mulut, atau lengan terasa kaku,
tidak dapat berbicara secara jelas) serta tidak sadarkan diri secara
mendadak (Santoso, 2006). Infark Miokard dapat terjadi apabila
arteri koroner yang arterosklerosis tidak dapat menyuplai cukup
oksigen ke miokardium atau apabila terbentuk trombus yang
menghambat aliran darah melalui pembuluh darah
tersebut.Karena hipertensi kronik dan hipertensi ventrikel, maka
kebutuhan oksigen miokardium mungkin tidak dapat terpenuhi
dan dapat terjadi iskemia jantung yang menyebabkan
infark.Hipertropi ventrikel dapat juga menimbulkan perubahan-
perubahan waktu hantaran listrik melintasi ventrikel sehingga
terjadi disritmia, hipoksia jantung, dan peningkatan resiko
pembentukan bekuan (Sagala, 2009).
b. Gagal Ginjal
c. Gagal jantung
10
cairan ke dalam ruang intertisium diseluruh susunan saraf pusat.
Neuron-neuron disekitarnya kolap dan terjadi koma serta
kematian (Sagala, 2009).
a. Berhenti merokok
11
Berhenti merokok tekanan darah akan turun secara perlahan,
disamping itu jika masih merokok maka obat yang dikonsumsi
tidak akan bekerja secara optimal dan dengan berhenti merokok
efektifitas obat akan meningkat (Santoso, 2006).
c. Menghindari alkohol
d. Modifikasi diet
12
harus mengandung cukup zat – zat gizi, baik kalori, protein,
mineral maupun vitamin dan rendah sodium dan natrium
(Sagala, 2009).
13
b) Menu makanan harus seimbang dan memenuhi kebutuhan
zat gizi.
e. Manajemen stres/depresi
f. Aktifitas olahraga
2.3.1 Definisi
14
Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak normal dari sel-
sel jaringan tubuh yang berubah menjadi ganas (Harianto 2005).
Jadi kanker payudara (ca mammae) adalah suatu gangguan pada sel
normal mammae yang tumbuh menjadi sel abnormal yang dapat
berubah menjadi ganas.
2.3.2 Etiologi
b. Usia
c. Paparan radiasi
a. Nyeri.
15
Nyeri yang menyebar pada payudara dan nyeri tekan yang terjadi
saat menstruasi biasanya berhubungan dengan penyakit payudara
jinak. Nyeri yang jelas pada bagian yang ditunjuk dapat
berhubungan dengan kanker payudara pada kasus lebih lanjut.
Biasanya nyeri timbul jika kanker sudah bermetastase ke tulang
(Brunner & Sudarth,2002).
16
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Geografi
- Ada berapa batas wilayah di daerah ini dan apa saja nama
wilayah di masing-masing batasnya?
2. Demografi
3. Vital Statistik
- Apakah dalam satu bulan ini sudah terdapat banyak warga yang
meninggal?
17
B. Pengkajian Sub Sistem
1. Lingkungan fisik
2. Pelayanan Kesehatan
18
3. Keamanan & Transportasi :
4. Pendidikan
5. Rekreasi
6. Ekonomi
1. Riwayat kesehatan
19
- Apakah anda merasa telinga berdengung?
4. Aktivitas fisik
5. Riwayat pengobatan
6. Komunikasi
20
- Apakah ada papan pengumuman tentang hipertensi di
lingkungan anda? Jika iya, Apakah anda mengerti isi dari
informasi tersebut?
D. Deteksi Kanker
21
3) Pada usia berapa anda melahirkan anak pertama?
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
F. INTERVENSI KEPERAWATAN
22
1. Dx.1 Gaya hidup monoton b.d kurang pengetahuan tentang
keuntungan olahraga bagi kesehatan
Kriteria hasil :
NIC:
Kriteria hasil :
a. Mempertahankan hubungan
NIC:
- Modifikasi perilaku.
23
- Membangun hubungan yang kompleks.
- Peningkatan koping.
Kriteria hasil :
NIC :
24
- Peningkatan kesadaran kesehatan.
- Fasilitasi pembelajaran.
Kriteria hasil
25
NIC :
- Skrining kesehatan.
Kriteria hasil :
- Perilaku patuh
NIC :
- Modifikasi perilaku.
- Peningkatan koping.
- Konseling.
- Dukungan emosional.
26
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Jagalah kesehatan mulai dari merubah gaya hidup tidak sehat untuk
meningkatkan harapan hidup anda. Kenali tanda dan gejala setiap penyakit
dan jangan ragu untuk memeriksakan kesehatan anda.
27
DAFTAR PUSTAKA
28