TENTANG
TA’ZIYAH
DISUSUN OLEH :
KELAS : XI TKJ
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan Makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana.
Harapan kami semoga Makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
Makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan Makalah ini.
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua manusia pasti akan mati, namun tidak akan pernah diketahui kapan kematian
itu datang. Karena hal itu hanya Allah yang mengetahuinya. Manusia merupakan makhluk
sebaik-baik ciptaan Allah swt dan ditempatkan pada derajat yang tinggi. Sehingga ketika
meninggal pun Islam sangat memperhatikan dan menghormati orang-orang yang
meninggal.
Melakukan Ta’ziyah termasuk dalam hal ibadah. Ta’ziyah tidak dapat dipisah dari
permasalahan jenazah. Sehingga para ulama pun telah banyak membahas permasalahan
ta’ziyah ini. Selain itu, ta’ziyah pun berhubungan dengan kegiatan sosial sesama manusia.
Karena didalamnya terdapat nilai tolong menolong
Ta’ziyah dilakukan sebagai bentuk belasungkawa kita kepada pihak yang tengah
berduka. Kita harus berusaha memberikan ketenangan kepada pihak yang tengah berduka,
berusaha menghibur, dan mendo’akan mayit serta keluarga yang ditinggalkan agar
senantiasa Allah SWT beri kesabaran kepada mereka.
Terdapat nilai-nilai lain dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam berta’ziyah. Oleh
karena itu, pada makalah ini akan dibahas mengenai pengertian ta’ziyah, hukum
berta’ziyah, lafadz ta’ziyah, duduk sewaktu ta’ziyah dan keutamaan-keutamaan dalam
ta’ziyah.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian ta’ziyah ?
2. Apa saja dasar hukum dari ta’ziyah ?
3. bagaimana adab dalam ta’ziyah ?
4. apakah hikmah dari ta’ziyah ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Takziyah
Secara bahasa arti kata takziyah adalah bentuk mashdar dari azza-yu’azzi yang
artinya menyabarkan, menghibur dan menawarkan kesedihannya serta memerintahkannya
(menganjurkan) untuk bersabar. Dalam arti berduka cita atau berbela sungkawa atas
musibah yang menimpa. Dalam konteks muamalah Islam, takziyah adalah mendatangi
keluarga orang yang meninggal dunia dengan maksud menyabarkannya dengan ungkapan-
ungkapan yang dapat menenangkan perasaan dan menghilangkan kesedihan. Takziah dapat
dilakukan sebelum dan sesudah jenazah dikuburkan hingga selam tiga hari. Namun
demikian, takziah diutamakan dilakukan sebelum jenazah dikuburkan.
Tujuan takziah adalah menghibur keluarga yang ditinggal agar tidak meratapi
kematian dan musibah yang diterimanya. Apabila jika tidak dihibur maka keluarga
almarhum bisa menangis dan susah. Keadaan demikian, menurut satu riwayat, akan
memberikan pengaruh yang tidak baik terhadap almarhum/almarhumah. Takziah juga
merupakan maukizah (nasihat) bagi pelaku takziah agar mengingat kematian dan bersiap-
siap mencari bekal hidup di akhirat karena maut datang tanpa memandang umur dan
waktu. Kedatangannya tak dapat ditunda atau diajukan.
Takziyah merupakan suatu perbuatan yang terpuji, sebab orang yang telah ditinggal
mati dalam keadaan sedih, maka kita sebaiknya datang untuk menghibur dan memberikan
nasehat untuk memberikan kekuatan mental agar keluarga yang dtitinggal tetap tabah
dalam menerima ujian. Firman Allah QS. Al Baqarah : 156-157:
156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: Inna
lillaahi wa innaa ilaihi raajiu'un (Sesungguhnya Kami adalah milik Allah dan kepadaNya-
lah Kami kembali).
157. mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari
Tuhan mereka dan mereka Itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
Dan saling menolonglah kamu sekalian dalam kebaikan dan ketakwaan. (QS Al-
Maidah:2)
Dalam pandangan Rasulullah SAW, takziyah mempunyai nilai dan keutamaan
tinggi bagi yang melakukannya. Beliau bersabda:
Tidaklah seorang Mukmin yang melakukan takziyah atas musibah yang menimpa
saudaranya, kecuali Allah akan memakaikan untuknya permata kemuliaan pada hari
kiamat. (HR Ibnu Majah).
Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitab Bulughul Maram mengutip hadis dari Abdullah
Ibnu Jakfar ra, dimana dia berkata:
Ketika berita kematian Ja’far datang sewaktu ia terbunuh, Rasulullah saw bersabda:
Buatkanlah makanan untuk keluarga Ja’far karena telah datang sesuatu yang menyusahkan
mereka. (HR. Imam Lima kecuali Nasa’i).
Imam Ash-Shankani dalam kitab Subulussalam menjelaskan hadis di atas sebagai
berikut : Hadis ini dalil yang menunjukkan bahwa keharusan mengasihani dan menghibur
keluarga yang ditimpa musibah kematian dengan memasakkan makanan baginya, karena
mereka sibuk mengurusi kematian itu.
C. Adab Takziyah
1. Menghibur yang kena musibah
Menghibur keluarga mayit dengan menganjurkan supaya mereka bersabar
terhadap taqdir Allah dan mengharapkan pahala dari Allah, sebagaimana sabda Nabi
SAW:
B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami susun dan kami sangat menyadari makalah ini
jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan
pengembangan sangat kami harapkan. Dan semoga ini dapat menambah pengetahuan kita
dan bermanfaat. Amin
DAFTAR PUSTAKA
https://evienurjannah.blogspot.co.id/2015/01/taziyah.html
https://mumut78.wordpress.com/2011/02/02/contoh-makalah-takziyah/
https://aljaami.wordpress.com/2011/11/03/takziyah-kepada-keluarga-mayit/
http://www.gerbangilmu.com/2015/12/takziah-lengkap.html