(BIO211)
Semester Ganjil Tahun Akademik
NIM : G8401201042
Departemen : Biokimia
Kelompok Praktikum: P4
1 Bacillus subtilis (18 jam) Sel bakteri Warna ungu kristal muncul
berwarna ungu karena B. Subtilis adalah
(Gram +) bakteri gram positif sehingga
mampu mempertahankan zat
warna kristal violetnya (Aini
et al. 2013).
2 Bacillus subtilis (72 jam) Sel bakteri Warna ungu kristal berubah
berwarna merah menjadi warna merah karena
(Gram –) bakteri mengalami penurunan
kemampuan dalam mengikat
zat warna primer seiring
lamanya waktu (Lu et al.
2018).
3 Serratia marcescens (18 jam) Sel bakteri S. Marcescens berwarna merah
berwarna merah karena termasuk gram negatif
(Gram –) sehingga saat ditambahkan
pewarna safranin bakteri tidak
bisa mempertahankan
warnanya dan menjadi warna
merah (Fischer et al. 2012) .
4 Staphylococcus aureus (18 jam) Sel bakteri S. aureus adalah bakteri gram
Laporan Praktikum Mikrobiologi
(BIO211)
Semester Ganjil Tahun Akademik
berwarna ungu positif yang berwarna ungu
(Gram +) sehingga kompleks zat warna
kristal violet-yodium tetap
dipertahankan meskipun diberi
larutan pemucat (Karimela et
al. 2017).
5 Biakan campuran Escherichia Sel bakteri E. Escherichia coli adalah bakteri
coli dan coli berwarna Gram negatif. Pada sel Gram
merah (Gram –) negatif, alkohol meningkatkan
porositas dinding sel dengan
melarutkan lipid lapisan luar.
Jadi, warna kristal violetnya
dapat lebih mudah dihilangkan
dari lapisan peptidoglikan
yang tidak tertaut silang
Sel bakteri dengan kuat ( Rahayu dan
Staphylococcus aureus (18 jam)
S.aureus berwarna Gumilar 2017).
ungu (Gram +) S. aureus adalah bakteri gram
positif yang memiliki dinding
sel peptidoglikan tebal dan
akan mempertahankan warna
kristal violet.
Keterangan : + positif
−¿negative
endospora
Sel vegetatif
Kapsul
Sel bakteri
Uji Urea Terbentuk warna Bakteri yang terindikasi uji urea positif,
merah keunguan mengindikasikan bahwa bakteri tersebut memiliki
aktivitas enzim urease. Aktivitas urease dalam
menghidrolisis urea akan melepaskan amoniak ke
dalam medium. Amoniak akan meningkatkan pH
medium, sehingga indicator merah fenol akan
berubah menajdi merah keunguan.
Uji katalase Terbentuk Bakteri yang terindikasi hasil positif pada uji
gelembung udara Katalase menandakan bahwa bakteri tersebut
(oksigen) menghasilkan enzim katalase. Enzim katalase
akan mengubah hidrogen peroksida yang telah
diteteskan menjadi air dan gelembung-gelembung
oksigen (Toelle dan Lenda 2014).
Uji oksidase Terbentuk warna Bakteri yang terindikasi uji okside positif
biru menandakan bahwa bakteri tersebut memiliki
enzim sitokrom oksidase. Enzim tersebut akan
mengoksidasi gugus amina pada reagen uji
oksidasi sehingga membentuk biru indofenol yang
memberikan warna biru gelap (Anggraini et al.
2016).
Uji fermentasi Terbentuk warna Bakteri yang menunjukkan hasil positif pada uji
karbohidrat kuning dan fermentasi karbohidrat, menandakan bahwa
(glucose) terdapat bakteri tersebut memfermentasi glukosa pada
gelembung medium menghasilkan asam. Asam hasil
fermentasi akan menurunkan pH medium,
sehingga indikator Merah Fenol akan memberikan
warna kuning pada medium. Selain asam,
fermentasi juga dapat menghasilkan gas sehingga
terbentuk gelembung di dalam tabung Durham
(Indah et al. 2014).
Uji sitrat Medium berubah Bakteri yang menunjukkan hasil positif pada uji
warna menjadi sitrat, menandakan bahwa bakteri tersebut dapat
biru dan memanfaatkan sitrat sebagai sumber karbon satu-
pertumbuhan
koloni satunya sehingga bakteri tetap dapat tumbuh dan
terlihat pada permukaan agar miring. Bakteri
tersebut juga dapat mengubah garam amonium
Laporan Praktikum Mikrobiologi
(BIO211)
Semester Ganjil Tahun Akademik
pada medium menjadi amoniak dan amonium
hidroksida yang akan meningkatkan pH medium,
sehingga indikator Biru Bromotimol akan berubah
menjadi biru (Yulvizar 2013).
Uji produksi H2S Terbentuk warna Bakteri yang terindikasi hasil positif pada uji
(TSIA) hitam kecoklatan produksi H2S, menandakan bahwa bakteri tersebut
dapat menghasilkan H2S. bakteri tersebut dengan
media yang mengandung asam amino sistein akan
menghasilkan H2S yang ketika ditambahkan
plumbum asetat akan membentuk PbS yaitu
endapan hitam hasil reaksi
H2S dengan logam pada medium (Yulvizar 2013
Uji nitrit/reduksi Perubahan warna Hasil positif pada uji nitrit, menandakan bahwa
nitrat pada medium bakteri tersebut dapat mereduksi nitrat dengan
menjadi merah bantuan enzim nitratase. Nitrit hasil reduksi akan
bereaksi dengan reagen menghasilkan warna
merah. Penambahan reagen yang tidak
memberikan perubahan warna memungkinkan
bahwa nitrit telah direduksi lebih lanjut menjadi
N2, sehingga diidentifikasi dengan penambahan
debu seng. Seng akan bereaksi dengan nitrat yang
tidak tereduksi membentuk warna merah pada
medium (Toelle dan Lenda 2014).
Uji hidrolisis pati Pati berubah Bakteri yang memiliki hasil positif pada uji
menjadi warna hidrolisis pati, berarti bahwa bakteri tersebut
biru dan terbentuk memiliki enzim amilase yang dapat
zona bening menghidrolisis pati menjadi maltosa, glukosa, dan
disekitarnya dekstrin. Indikator iodium Gram akan bereaksi
dengan pati dan membentuk warna biru. Pati yang
terhidrolisis sepenuhnya akan memberikan warna
jernih pada medium, karena tidak ada lagi pati
yang bereaksi dengan indikator (Ardiansyah et al.
2018).
Uji MR-VP MR MR
Larutan berubah Bakteri yang menunjukkan hasil positif pada uji
menjadi warna MR, menandakan bahwa bakteri tersebut
merah memfermentasi glukosa pada medium dan
menghasilkan asam yang dapat menurunkan pH
medium sehingga warna medium yang
ditunjukkan oleh indikator Merah Metil berubah
menjadi merah (Antriana 2014).
Laporan Praktikum Mikrobiologi
(BIO211)
Semester Ganjil Tahun Akademik
VP
VP Bakteri yang menunjukkan hasil positif pada uji
VP, menandakan bakteri tersebut memproduksi
Larutan terbentuk
2,3-butanadiol dan etanol. Reagen Barritt tidak
warna merah
langsung mendeteksi adanya 2,3-butanadiol dalam
muda
biakan, namun mendeteksi adanya asetoin
(asetilmetil karbinol) yang merupakan prekursor
2,3-butanadiol. Asetoin akan memberikan warna
merah muda-merah pada biakan (Antriana 2014).
Uji Indol Terbentuk cincin Bakteri yang memiliki hasil positif pada uji indol,
berwarna merah menandakan bahwa bakteri tersebut menghasilkan
di atas biakan enzim triptofanase yang dapat menghidrolisis
asam amino triptofan menjadi indol dan asam
piruvat. Indol bereaksi dengan reagen kovak dan
mengubah warna larutan dari kuning menjadi
merah. Komponen reagen (amil alkohol) tidak
larut dalam air sehingga terbentuk lapisan minyak
berwarna merah di bagian atas biakan (Ismail et
al. 2017).
Escherichia coli - + + - - +
Enterobacter + + - + - -
aerogenes
Pseudomonas + - - + + -
aeruginosa
Keterangan :
(+) : uji positif
(−¿) : uji negatif
Laporan Praktikum Mikrobiologi
(BIO211)
Semester Ganjil Tahun Akademik
Gambar 4. Karakteristik isolat S. aureus. (a) Hasil uji Katalase, (b) Hasil uji VP, (c)
Hasil uji Fermentasi Karbohidrat (Karimela et al. 2017)
+ - - - +
Enterobacter (Landma (Landman (Landman (Landman et (Landman et
aerogenes n et al. et al. 2013) et al. al. 2013) al. 2013)
2013) 2013)
+ + + - +
Bacillus cereus
(Li et al. (Li et al. (Li et al. (Li et al. (Li et al.
2015) 2015) 2015) 2015) 2015)
DAFTAR PUSTAKA
Laporan Praktikum Mikrobiologi
(BIO211)
Semester Ganjil Tahun Akademik
Aini, FNS, Sukamto D, Wahyuni RG, Suhesti, Ayyunin. 2013. Penghambatan
pertumbuhan Colletotrichum gloeosporioides oleh Trichoderma harzianum,
Trichoderma koningii, Bacillus subtilis dan Pseudomonas fluorescens. Jurnal
Pelita Perkebunan 29(1): 44-52
Antriana N. 2014. Isolasi bakteri asal saluran pencernaan rayap (Macrotermes spp.).
Jurnal Unej. 16(1):18 – 28.
Anggraini R, Aliza D, Mellis S. 2016. Identifikasi bakteri Aeromonas hydrophila
dengan uji mikrobiologi pada ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) yang
dibudidayakan di Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah. 1(2):270-286.
Ardiansyah A, Nurlansi N, Musta R. 2018. Waktu optimum hidrolisis pati limbah
hasil olahan ubi kayu (Manihot esculenta Crantz var. Lahumbu) menjadi gula cair
menggunakan enzim α-Amilase dan Glukoamilase. Indonesian Journal
Chemistry Res. 5(2):86–95. doi:10.30598//ijcr.2018.5-ard.
Arisandi A. 2016. Jumlah koloni pada media kultur bakteri yang berasal dari thallus
dan perairan sentra budidaya kappaphycus alvarezii di Sumenep. Jurnal
Rekayasa. 9(1):44. doi:10.21107/rekayasa.v9i1.3332.
Fischer CL, Drake DR, Dawson DV, Blanchette DR, Brogden KA, Wertz PW. 2012.
Antibacterial activity of sphingoid bases and fatty acids against gram-positive
and gram-negative bacteria. Antimicrob Agents Chemother. 56(3):1157–1161.
doi:10.1128/AAC.05151-11.
Fitria AN, Zulaika E. 2019. Aklimatisasi pH dan pola pertumbuhan Bacillus cereus
S1 pada medium MSM modifikasi. Jurnal Sains dan Seni ITS. 7(2):3–5.
doi:10.12962/j23373520.v7i2.36788.
Fitrah ID, Darmawi, Rasmaidar. 2013. Isolasi Pasteurella multocida pada kuda dan
sensitivitasnya terhadap antibiotik. Jurnal Medika Veterinaria. Vol. 7 (2): 121-
125
Hidayat R, Alhadi F. 2012. Identifikasi streptococcus equi dari kuda yang diduga
menderita strangles. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. 17(3):199–203.
Indah D, Yanti W, Dali FA. 2014. karakterisasi bakteri asam laktat yang diisolasi
selama fermentasi bakasang. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia.
16(2):133–141. doi:10.17844/jphpi.v16i2.8047.
Ismail YS, Yulvizar C, Putriani P. 2017. Isolation, characterization and antimicrobial
activity of lactic acid bacteria from the fermented cacao seed ( Theobroma cacao
L.). Bioleuser. 1(2):45–53.
James J. 2002. Prinsip-Prinsip Sains untuk Keperawatan. Jakarta(ID): Erlangga.
Karimela EJ, Ijong FG, Dien HA. 2017. Karakteristik Staphylococcus aureus yang
diisolasi dari ikan asap pinekuhe hasil olahan tradisional kabupaten sangihe.
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. 20(1):188-198.
doi:10.17844/jphpi.2017.20.1.356.
Landman D, Salamera J, Quale J. 2013. Irreproducible and uninterpretable polymyxin
B MICs for enterobacter cloacae and enterobacter aerogenes. Journal Clinical
Microbiology. 51(12):4106–4111. doi:10.1128/JCM.02129-13.
Laporan Praktikum Mikrobiologi
(BIO211)
Semester Ganjil Tahun Akademik
Li GN, Xia XJ, Zhao HH, Sendegeya P, Zhu Y.2015. Identification and
characterization of Bacillus cereus SW7-1 in Bombyx mori (Lepidoptera:
Bombycidae). Journal Insect Science.15(1):136.
Lu Z, Guo W, Liu C. 2018. Study of novel Bacillus subtilis. Journal Veterinary
Medical Science. 15(2):1-26.
Lay BW. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. Jakarta (ID): Rajawali.
Marbun RWS. 2020. Pemanfaatan sari ubi jalar ungu sebagai zat pewarna pada
pewarnaan gram terhadap bakteri (Ipomoea batatas poiret) Staphylococcus
aureus dan Escherichia coli. Klinikal Sains Jurnal Analogi Kesehatan. 8(2):82–
89. doi:10.36341/klinikal_sains.v8i2.1400.
Pratita MYE, Putra SR. 2012. Isolasi dan identifikasi bakteri termofilik dari sumber
mata air panas di Songgoriti setelah dua hari inkubasi. Jurnal Teknik Pomits.
1(1):1-5.
Pratiwi RH. 2017. Mekanisme pertahanan bakteri patogen terhadap antibiotik. Jurnal
Pro-Life. 4(3):418–429.
Saropah DA, Jannah A, Maunatin A. 2012. Kinetika reaksi enzimatis ekstrak kasar
enzim selulase bakteri selulolitik hasil isolasi dari bekatul. Alchemy. 2(1): 34-
45.
Toelle NN, Lenda V. 2014. Identifikasi dan karakteristik Staphylococcus Sp. dan
Streptococcus Sp. dari infeksi ovarium pada ayam petelur komersial. Jurnal Ilmu
Ternak. 1(7):32–37.
Virgianti DP. 2017. Penggunaan ekstrak kombinasi angkak dan daun jati sebagai
pewarna penutup pada pewarnaan gram. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada.
17(1):66. doi:10.36465/jkbth.v17i1.191.
Yulvizar C. 2013. Isolasi dan identifikasi bakteri probiotik pada Rastrelliger sp.
Biospecies. 6(2):1–7.