NIM: 190305006 Soal: 1. Jelaskan reaksi-reaksi pada gula: Mutarotasi, Reaksi Browning (Reaksi Mailard dan karamelisasi) serta jelaskan pengaruhnya terhadap karakteristik gula 2. Jelaskan cara penentuan nilai Dextrose Equivalent (DE) 3. Tuliskan dan jelaskan jenis-jenis pemanis buatan (alternative sweeteners) Jawab: 1. Berikut ini adalah penjelasan tentang reaksi-reaksi yang dapat terjadi dan pengaruhnya terhadap gula a) Mutarotasi: Mutarotasi merupakan peristiwa dimana bila larutan gula dibiarkan beberapa waktu, sudut putarannya berubah menjadi makin kecil sehingga lama kelamaan menjadi tetap. Mutarotasi terjadi karena (dalam larutan) baik a-maupun b-D-glukosa mengalami suatu penyetimbangan lambat dalam bentuk rantai terbuka, dan dengan anomer lainnya. b) Browning - Reaksi Maillard: Reaksi Maillard terjadi ketika makanan mengandung gula pereduksi (aldosa dan ketosis) dan senyawa yang mengandung gugus amino (asam amino, protein). Proses reaksi ini dimulai dengan reaksi antara gula pereduksi dan gugus amino untuk membentuk intermediet glikosilamin tersubstitusi N. Zat antara ini akan membentuk zat antara lain yang reaksinya dipengaruhi oleh jenis gula, senyawa yang mengandung gugus amino, kondisi pH, suhu dan aktivitas air. Akhir dari reaksi Maillard akan menghasilkan pembentukan pigmen melanoidin yang menimbulkan warna coklat - Reaksi Karamelisasi: Karamelisasi adalah reaksi pencoklatan non-enzimatik yang terjadi ketika gula pereduksi dipanaskan tanpa adanya protein (gugus amino). Gula pereduksi yang dipanaskan pada suhu tinggi (di atas titik lelehnya ± 170 ) akan menyebabkan reaksi kimia yang menghasilkan warna. coklat karamel dan rasa yang diinginkan. Reaksi karamelisasi melibatkan beberapa reaksi kompleks yaitu reaksi inversi dan fragmentasi yang menghasilkan pembentukan asam organik yang mudah menguap, aldehida, keton dan pigmen karamel yang memberikan warna coklat. 2. Dextrose Equivalent (DE) adalah besaran yang menyatakan nilai total pereduksi dalam satuan persen. DE berhubungan dengan derajat polimerisasi (DP). DP menyatakan jumlah unit monomer dalam satu molekul. Nilai DE dalam persen diperoleh dari perbandingan kadar gula pereduksi dengan kadar total gula atau karbohidrat dalam sampel dikali 100. Berikut dibawah ini merupakan rumus yang dipakai untuk menghitung persentae DE:
3. - Aspartam: pemanis sintetis non-karbohidrat dan merupakan bentuk metil
ester dari asam amino dipeptida yaitu aspartat dan asam amino fenilalanin. Aspartam adalah pemanis rendah kalori dengan rasa manis 200 kali lebih banyak daripada sukrosa. Ciri-ciri pemanis buatan ini adalah memiliki energi yang sangat rendah, memiliki rasa manis yang mirip dengan gula, tidak ada aftertaste yang pahit, tidak merusak gigi, meningkatkan cita rasa buah pada makanan dan minuman, dapat digunakan sebagai pemanis pada makanan. atau minuman untuk penderita diabetes. - Natrium siklamat: tingkat kemanisan 30-50 kali lebih tinggi dari gula. Natrium siklamat sering digunakan bersama dengan pemanis buatan lainnya, terutama sakarin. Hal ini dikarenakan perpaduan keduanya mampu menutupi rasa aneh dari keduanya. Pemanis siklamat cenderung stabil saat dipanaskan dan harganya terjangkau. Diketahui bahwa siklamat 30-80 kali lebih manis dari gula. - Maltitol: merupakan pemanis alternatif yang rendah kalori, yaitu 2 kalori per gram. Maltitol diperoleh dari ekstraksi sayuran dan buah-buahan dan cukup disukai karena memiliki rasa yang sama dan memiliki tingkat kemanisan 80% mirip dengan gula biasa. - Erythritol: adalah sejenis gula alkohol yang dibuat dengan fermentasi gula dalam pati jagung. Erythritol merupakan gula alternatif yang banyak digunakan sebagai pengganti gula komersial, lebih sehat dibandingkan jenis gula alkohol lainnya karena mudah diserap dan larut dalam aliran darah serta tidak bertahan lama di usus dan lambung. Erythritol 70% lebih manis dari gula biasa dan sangat rendah kalori, 0,2 kalori per gram.
Daniel Juliansen Sitorus (190305001), Michael Paskah Joshua Ricardo (190305006), Ghea Iga Adami (190305036) - Laporan Bahan Tambahan Pangan Berbahaya - ITPA