pada.Institut.Pemerintahan.Dalam.Negeri
oleh.
30.0118
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah Ekologi Pemerintahan dengan judul
“Peranan Sosial Budaya Dalam Lingkungan Eksternal/ Lingkungan Eksternal Dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah”
Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini saya mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
A. Peranan Sosial Budaya Dalam Lingkungan Eksternal/ Sebagai Lingkungan Eksternal Dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah...................................................................................................6
BAB III......................................................................................................................................................11
PENUTUP.................................................................................................................................................11
A. Kesimpulan....................................................................................................................................11
A. Latar Belakang
Dalam Budaya dan Lingkungan Eksternal Organisasi adalah hal yang penting karena
merupakan salah satu cara para manager dalam melaksanakan aktivitas manajemennya untuk
mencapai tujuan dan beradaptasi dengan lingkungan organisasi.Seiring dengan berjalanya waktu,
tipe-tipe organisasi pun semakin banyak .
Budaya organisasi pun juga ikut berubah seiring berubahnya lingkungan organisasi.
Dalam hal ini budaya tidak mengacu pada keanekaragamaan ras , etnis, dan latar belakang
individu. Melainkan budaya adalah suatu cara hidup di dalam sebuah organisasi.Budaya
organisasi mencakup semangat kerja karyawan , sikap tingkat produktivitas.
Budaya memperlihatkan identitas yang di miliki sebuah organisasi. Para pimpinan harus
bisa beradaptasi dan mampu menjawab kebutuhan dalam proses organisasi. Budaya organisasi
sering berubah, di mungkinkan karena factor pendorong untuk melakukan proses perbaikan
dalam organisasi
Selain budaya organisasi, lingkungan eksternal juga mempengaruhi proses jalannya
organisasi. Hal tersebut juga dapat berpengaruh dalam pencapian organisasi yang efektif dan
efesien. Para pimpinan juga di tuntut agar dapat mempunyai inovasi-inovasi dari perubahan
lingkunag eksternal yang sering kali berubah bukan sebaliknya.
Budaya Organisasi adalah seperangkat asumsi dasar dan keyakinan yang dianut oleh
anggota-anggota organisasi, kemudian dikembangkan dan diwariskan guna mengatasi
masalah-masalah integrasi internal. Adopsi budaya yang kuat dapat meningkatkan
kinerja organisasi dengan cara secara umum semua riset mengklaim hal ini memfasilitasi
konsistensi perilaku internal. Budaya organisasi adalah sistem yang mengarahkan
perilaku individu agar searah dengan tujuan organisasi. Dalam hal mengubah budaya
maka pimpinan harus mampu mengubah dirinya terlebih dahulu. Pimpinan organisasi harus
mau menerima tanggung jawab dalam rangka perubahan budaya. Perubahan budaya tidak
mungkin dilakukan dalam sekejap waktu tetapi secara bertahap dan memerlukan waktu.
Pemimpin jangan membuat suatu kesalahan dalam tahapan pelaksanaan program budaya
kerja, karena bila hal tersebut terjadi maka dapat melemahkan semangat dan menurunkan
kepercayaan bawahan terhadap pimpinan.
Pengaruh lingkungan dalam Budaya Organisasi dan mengenai perubahan cara
pengelolaan organisasi tersebut tentu saja menuntut perubahan mendasar dalam pola pikir dari
seluruh anggota organisasi. Termasuk didalamnya perubahan yang memfokuskan pada
ketrampilan, pengetahuan, dan perilaku. Pengelolaan organisasi secara tradisional sudah
tidak lagi mencukupi ketika dunia menjadi lebih kompetitif dan dinamis. Jadi, untuk
mengantisipasi perubahan yang terjadi secara konstan, organisasi juga harus melakukan
perubahan organisasi agar tetap survive. Perubahan tersebut bias berada dalam kontinum
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana Peranan Sosial Budaya Dalam Lingkungan Eksternal/ Sebagai Lingkungan
Eksternal Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah?
A. Peranan Sosial Budaya Dalam Lingkungan Eksternal/ Sebagai Lingkungan Eksternal Dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
Organisasi sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama
secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam
memanfaatkan sumber daya organisasi (uang, material, mesin, metode, lingkungan, sarana-
parasarana, data) secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Kerjasama dimaksud adalah kerjasama yang terarah pada pencapaian tujuan. Kerjasamayang
terarah tersebut dilakukan dengan meng-ikuti pola interaksi antar setiap individu atau
kelompok sebagai anggota organisasi. Pola interaksi yang diselaraskan dengan berbagai
aturan, norma, keyakinan, nilai-nilai tertentu sebagaimana ditetapkan oleh para
pendiriorganisasi itu, menjadi cerminan bagaimana budaya berproses. Keseluruhan pola
interaksi tersebut dalam waktu tertentu akan membentuk suatu kebiasaan bersama atau dapat
dikatakan membentuk budaya organisasi. Budaya membantu anggota membangunidentitas
kolektif dan mengetahui bagaimana melakukan pekerjaan bersama-sama secara efektif (Daft
2011). Pembentukan budaya terjadioleh karena budaya secara individu itu berko-relasi
dengan kepribadian, sehingga budayaberhubungan dengan pola perilaku seseorang ketika
berhadapan dengan sebuah masalahhidup dan sikap terhadap pekerjaanya. Sikap dan
perilaku yang berulang berdasarkan stan-dar yang ditetapkan pendiri menjadi suatu pola yang
mencerminkan budaya organisasi dan pada gilirannya budaya organisasi menjadi pro-ses yang
mengintegrasikan sikap dan perilaku anggota organisasi secara keseluruhan, termasuk
pendatang baru (integrasi internal) (Schein2004).
Isu-isu terkait budaya dalam prosesintegrasi internal, diuraikan sebagai berikut
(Schein2004):
1. Creating a common language and conceptualcategories. Tentukan bahasa dan
konsep-konsep yang perlu digunakan sebagai bagian dari proses komunikasi di antara
anggotaorganisasi, dan jika anggota organisasi tidakdapat berkomunikasi dengan dan
memahamisatu dengan lainnya, sebuah kelompok tidak mungkin dapat didefinisikan, dan hal
iniakan mengganggu proses integrasi internal karena diantara anggota tidak mampu berko-
munikasi efektif.
2.Defining group boundaries and criteria for inclusion and exclusion.Menjelaskan
budayaorganisasi dengan mendefinisikan batas-batas dan kriteria kelompoknya.
Sebuahkelompok seharusnya dapat mendefinisikan kelompoknya. Siapa yang berada di
dalam dan di luar kelompoknya dan berdasarkan oleh kriteria-kriteria apa anggota
kelompok ditentukan. Setiap anggota organisasi adalahbagian dari kelompok seperti
A. Kesimpulan
Pola interaksi yang diselaraskan dengan berbagai aturan, norma, keyakinan, nilai-
nilai tertentu sebagaimana ditetapkan oleh para pendiriorganisasi itu, menjadi cerminan
bagaimana budaya berproses. Budaya organisasi yang dibangun diarahkanuntuk mampu
beradaptasi dengan perubahan lingkungan eksternal dalam rangka mempertahankan
kelangsungan hidup organisasi.Konsep budaya membantu anggota organisasi untuk
membantu memahami aspek-aspek kehidupan organisasi yang kompleks. Pola yang
dipelajari anggota organisasi untuk menghadapi masalah eksternal dan masalah internal,
dipelajari anggota baru organisasi serta menjadi cara memperbaiki persepsi, pikiran dan
perasaan mereka. Perubahan ini terdiri dari perubahan yang stabil, dimana angka
perubahannya lambat, dan perubahan dinamis, dimana angka perubahan lingkungan
adalah cepat. Kompleksitas Lingkungan adalah jumlah faktor-faktor eksternal di dalam
lingkungan yang mempengaruhi organisasi. Lingkungan internal adalah kejadian dan
kecenderungan dalam suatu organisasi yang mempengaruhi manajemen, karyawan, dan
budaya organisasi. Budaya organisasi adalah nilai-nilai keyakinan, dan sikap yang
berlaku di antara anggota organisasi. Setelah pengamatan dan menerjemahkannya sebagai
ancaman dan kesempatan, maka pimpinan melakukan suatu peta keterkaitan (cognitive
maps), merangkum hubungan yang didasari antara faktor-faktor lingkungan dan
kemungkinan tindakan organisasi. Dari berbekal informasi yang dirangkum tersebut
maka pimpinan dapat mengambil tindakan untuk mengurangi dampak dari ancaman dan
menggunakan kesempatan untuk meningkatkan keuntungan .