Anda di halaman 1dari 30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah

quasy exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control

Group Design1. Penelitian ini dilakukan dengan memberikan perlakuan kepada

kelompok eksperimen dan menyediakan kelompok kontrol sebagai pembanding.

Penetapan jenis penelitian quasi eksperimen ini dengan alasan bahwa penelitian

ini berupa penelitian pendidikan yang menggunakan manusia sebagai subjek

penelitian. Manusia tidak ada yang sama dan bersifat labil. Oleh sebab itu,

variabel asing yang mempengaruhi perlakuan tidak bisa dikontrol secara ketat

sebagaimana yang dikehendaki dalam penelitian berjenis eksperimen murni.

Desain ini terdiri atas dua kelompok yang masing-masing diberikan pretest

dan posttest yang kemudian diberi perlakuan dengan menggunakan model

bimbingan dan konseling REBT Islami dan tanpa perlakuan.. Langkah-langkah

desain quasy eksperimen nonequivalent control group design dapat dijabarkan

sebagai berikut.

Tabel 3.1: Desain Penelitian Pretest Posttest Control Group Design2

Pretest Perlakuan Postest


O1 X O2
O3 - O4

Keterangan:

O1 : pretest kelompok
1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D,
Alfabeta, 2013, h.6
2
Sugiyono, metode penelitian, Bandung: Alfabetha, 2011, h 75

42
43

eksperimen O2 : posttest
kelompok eksperimen O3 :
pretest kelompok kontrol
O4 : posttest kelompok kontrol
X : Perlakuan treatment REBT Islami

- : Perlakuan treatment metode klasikal (Ceramah)

B. Jenis dan Sumber Data Penelitian

Ada dua macam jenis data pada umumnya yaitu data kuantitatif dan data

kualitatif yang akan di jelaskan di bawah ini, penulis lebih memfokuskan pada

data kuantitatif dalam melakukan analisis ini. Data kuantitatif merupakan data

atau informasi yang di dapatkan dalam bentuk angka. Dalam bentuk angka ini

maka data kuantitatif dapat di proses menggunakan rumus matematika atau

dapat juga di analisis dengan sistem statistic. dalam pengumpulan sumber data,

peneliti melakukan pengumpulan sumber data dalam wujud data primer dan

data sekunder.

1. Data Primer

Data Primer ialah jenis dan sumber data penelitian yang di peroleh secara

langsung dari sumber pertama (tidak melalui perantara),baik individu maupun

kelompok. Jadi data yang di dapatkan secara langsung. Data primer secara

khusus di lakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Penulis

mengumpulkan data primer dengan metode kuesioner juga metode observasi dan

wawancara.

2. Data Sekunder
44

Data Sekunder merupakan sumber data suatu penelitian yang di peroleh

peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (di peroleh atau dicatat

oleh pihak lain). Data sekunder itu berupa bukti,catatan atau laporan historis

yang telah tersusun dalam arsip atau data dokumenter. Penulis mendapatkan data

sekunder ini dengan cara melakukan permohonan ijin yang bertujuan untuk

mendapatkan data siswa terisolir dari guru bimbingan dan konseling SMAN 10

Tangerang Selatan

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi dua, yaitu variabel bebas

(X) dan variabel terikat (Y). Variabel dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai

berikut:

1. Variabel Bebas

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat3. Variabel dalam penelitian

ini adalah Bimbingan dan Konseling REBT Islami.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas4. Variabel terikat dalam penelitian

ini adalah kepercayaan diri siswa di sekolah .

Jenis Definisi Indikator


Variabel
REBT Hamdani Bakran Adz-Dzaky mengatakan 1. mengembangkan
Islami bahwa Bimbingan dan Konseling Islam potensi akal
3
Sugiyono, metode penelitian, Bandung: Alfabetha, 2011, h 75
4
Drs. S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 2010, h. 107
45

adalah suatu aktivitas memberikan pikirannya


Bimbingan, pelajaran kepada individu kejiwaannya
(Klien) dalam hal ini bagaimana keimanan serta
seharusnya seorang klien dapat keyakinan dapat
mengembangkan potensi akal pikirannya menanggulangi
kejiwaannya keimanan serta keyakinan problem yang
dapat menanggulangi problem yang dihadapinya dalam
dihadapinya dalam kehidupan dengan kehidupan dengan
baik dan benar secara mandiri berdasarkan baik dan benar secara
Al-Qur’an tujuan dari pelayanan mandiri berdasarkan
Bimbingan dan Konseling Islami yakni Al-Qur’an
untuk meningkatkan dan menumbuh 2. pemberian bantuan
suburkan kesadaran manusia tentang terarah continue dan
eksistensinya sebagai makhluk hidup dan sistematis kepada
khalifah Allah Swt di muka bumi ini, setiap individu agar
sehingga aktifitas dan tingkah lakunya ia dapat
tidak keluar dari tujuan hidupnya yakni mengembangkan
untuk menyembah atau mengabdi kepada potensi atau fitrah
Allah. beragama yang
dimilikinya secara
optimal dengan cara
menginternalisasikan
nilai-nilai yang
terkandung di dalam
Al-Qur’an dan Hadits
Rasulullah ke dalam
dirinya
3. mengembangkan
kesadaran dan
komitmen
beragamnya
(primordial
kemakhlukan yang
fitrah, tauhidullah)
sebagai khalifah
Allah yang
bertanggung jawab
untuk mewujudkan
kesejahteraan
bersama, baik secara
fisik maupun
jasmani, baik
kebahagiaan dunia
maupun akhirat
Kepercayaan diri adalah sikap individu yang Menurut Lauster
Kepercayaan meyakini akan kemampuan dirinya tanpa mengemukakan aspek-aspek
46

diri harus mengaitkan atau membandingkan kepercayaan diri sebagai


dengan orang lain. Dalam teori Lauster berikut
dijelaskan jika percaya diri (Self Confidence) 1. Percaya pada
erat kaitannya dengan falsafah dan kemampuan diri
pemenuhan diri (Self fulfilling prophecy) dan 2. Optimis
keyakinan diri (self efificacy).Kepercayaan
3. Objektif
diri diperoleh dari pengalaman hidup dan
berhubungan dengan kemampuan melakukan 4. Bertanggung jawab
sesuatu dengan baik. Dengan kepercayaan diri 5. Rasional dan realistis
yang baik seseorang akan dapat 6. Menghadapi
mengaktualisasikan potensi-potensi yang ada persoalan yang ada
dalam dirinya dan mengembangkan apa yang dengan hati yang
dia punya dan mencari hal yang baru. tenang
7. Memandang
permasalahan sebagai
tantangan hidup yang
harus dihadapi
8. Tidak mementingkan
diri sendiri dan
toleran

Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap

dalam definisi konsep) tersebut, secara operasional, secara praktik, secara nyata

dalam lingkup obyek penelitian/obyek yang diteliti. Variabel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di SMA Negeri 10 Tangerang

Selatan. Kelas yang diambil sebagai objek penelitian adalah siswa kelas

X, XI, XII dengan tekhnik..

2. Waktu Penelitian

Proses penelitian dilaksanakan pada bulan Juli semester 1 tahun ajaran


47

2020/2021. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu: (1) tahap

pengukuran awal kemampuan berpikir kritis dan prestasi belajar (pretest) kedua

kelompok, (2) tahap perlakuan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, (3)

tahap pelaksanaan tes akhir (posttest) kemampuan siswa untuk meningkatkan

kepercayaan dirinya.

3.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Tanggal Waktu Tempat Kegiatan


1 15-Juli-2021 08.00 Ruang Bertemu dengan kepala
WIB-sd Kelas sekolah SMA Negeri 10
Tangerang Selatan untuk
mengajukan surat
penelitan.
2 16-Juli-2021 08.50 Ruang Menyebarkan angket skala
WIB-sd Kelas kepercayaan diri kepada
peserta didik (Pretest).
3 19-Juli-2021 08.50 Ruang Pembentukan kelompok
WIB-sd Kelas eksperimen dan kelompok
kontrol.
4 20-Juli-2021 08.50 Ruang Melakukan bimbingan
WIB-sd Kelas kelompok pada kelompok
eksperimen dengan
menggunaan pendekatan
rattional emotive behaviour
therapy (REBT.)
5 22-Juli-2021 08.50 Ruang Melakukan bimbingan
WIB-sd Kelas kelompok eksperimen dengan
menggunakan pendekatan
Rattional Emotive Behaviour
48

Therapy (REBT) untuk


meningkatkan kepercayaan
diri
6 25-Juli-2021 08.50 Ruang Melakuan bimbingan
WIB-sd Kelas kelompok pada kelompok
kontrol dengan teknik
diskusi.
7 25-Juli-2021 08.50 Ruang Melakuan evaluasi dan
WIB-sd Kelas melakukan posttest pada
kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.

Pelaksanaan bimbingan kelompok dengan pendekatan Rattional Emotive

Behaviour Therapy Islami (REBT)yang dilaksanakan pada kelompok eksperimen

yang berjumlah 15 peserta didik SMA Negeri 10 Tangerang Selatan, kegiatan

dilakuan didalam kelas. Gambaran bimbingan kelompok dengan pendekatan

Rattional Emotive Behaviour Therapy Islami (REBT) adalah sebagai berikut:

1. Tahap Pertama

Pretest diberikan kepada seluruh peserta didik kelas X, XI, dan XII SMA

Negeri 10 Tangerang Selatan yaitu 30 peserta didik, tahap ini adalah tahap

perkenalan dalam menumbuhkan sikap kebersamaan s erta saling menerima

satu sama lain dalam kelompok, memperkenalkan tujuan konseling kepada

konseli dan mengidentifikasi kondisi pertama dari konseli sebelum diberi

perlakuan berupa bimbingan kelompok dengan pendekatan Rattional Emotive


49

Behaviour Therapy (REBT) Islami untuk meningkatkan kepercayaan diri peserta

didik.Setelah itu menjelaskan mengenai tujuan dari kegiatan dan petunjuk

pengisian instrument kepercayaan diri, hasil dari pretest kemudian di analisis

dan dikategorikan berdasarkan tingkat kepercayaan diri.Haltersebut dilakukan

guna memperoleh gambaran dari kepercayaan diri peserta didik yang terjadi

pada peserta didik.Untuk menentukan subjek penelitian berdasarkan tujuan

penelitian yaitu dengan melihat peserta didik yang memiliki ciri-ciri

kepercayaan diri rendah.

2. Tahap Kedua

Pada tahap kedua ini peneliti sudah menentukan kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol berdasarkan karakteristik peserta didik. Setelah itu peneliti

menjelaskan kegiatan bimbingan kelompok selanjutnya yang akan dilaksanakan.

Tujuan dari tahap ini adalah untuk memfasilitasi peserta didik agar dapat

mengidentifikasi kepercayaan diri rendah yang terjadi pada dirinya.Berdasarkan

dari hasil pengamatan pada tahap kedua ini berjalan dengan baik, tetapi pada

awalnya ada peserta didik yang berprasangka buruk terhadap kegiatan ini karena

dia menganggapakan diberi sanksi jika berprilaku yang tidak baik di kelas.

Namun setelah peneliti memberikan penjelasan dan menunjukan sikap yang

hangat kepada semua peserta didik tentang kegiatan ini berupa motivasi, maka

sedikit demi sedikit peserta didik lebih paham mengenai tujuan kegiatan yang

akan dilaksanakannya bimbingan kelompok dengan pendekatan rattional emotive

behaviour therapy (REBT) Islami untuk kelompok eksperimen dan bimbingan

kelompok dengan teknik diskusi dan ceramah untuk kelompok kontrol.


50

3. Tahap ketiga sampai keenam

Tahap ini adalah tahap inti dari kegiatan diskusi antar kelompok,

pada tahap ketiga ini pemimpin kelompok dan anggota kelompok yang lain

membahas topik yang akan dilaksanakan sesuai dengan topik yang sudah

ditentukan, pada pertemuan keempat bimbingan kelompok dimulai dari

kelompok eksperimen. Dan dalam tahapan-tahapan kelompok eksperimen akan

diberikan arahan dan masukan-masukan tentang kepercayaan diri dan

menjelaskan tentang pendekatan Rattional Emotive Behaviour Therapy (REBT)

Islami. Dan pada tahap kelima ini masih memberikan bimbingan kelompok

dengan pendekatan Rattional Emotive Behaviour Therapy (REBT) Islami untuk

meningkatkan kepercayaan diri peserta didik dan sedangkan kelompok kontrol

diberikan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi dengan membahas topik-

topik yang sudah ditentukan sebelumnya

4. Tahapan Ketujuh

Tahap ini adalah tahap terakhir yaitu posttest, pada tahap ini peserta didik diajak

untuk mengisikembali angket skala kepercayaan diri, penyebaran angket skala

kepercayaan diriini dapat dikatakan lancar dengan rata-rata peserta didik mampu

memberikan informasi dan menunjukan prilaku kepercayaan diri yang

meningkat pada dirinya.Dan kegiatan pelaksanaan ini selesai dengan waktu yang

sudah ditentukan.

E. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian
51

Menurut Sugiyono5 populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 10 Tangerang Selatan

kelas X, XI, XII sebanyak 3 kelas dengan jumlah siswa 30 orang.

Tabel 3.3: Perincian Jumlah Siswa Kelas X SMA Negeri 3


Cirebon

No Kelas Jumlah Siswa


1 X IPA 1 10 siswa
2 XI IPA 1 10 siswa
3 XII IPS 1 10 siswa
Jumlah 30siswa
(Sumber: Arsip SMA Negeri 10 Tangerang Selatan, 2020)

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua

yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu,

maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu 6.

Dalam penelitian ini, teknik yang dipakai adalah Stratified Random Sampling

karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan dengan cara

memperhatikan strata yang ada dalam sekolah .

F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

5
Sugiyono, metode penelitian, Bandung: Alfabetha, 2011, h 76
6
Prof. Sukardi, Ph, D, Metodologi Penelitian Pendidikan, PT. Bumi Kaersa, Jakarta, 2003,
h.53
52

1. Pengukuran Sebelum Eksperimen

Pada tahap ini, dilakukan pretes pada kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen untuk mengetahui tingkat kondisi yang berkenaan dengan variabel

terikat. Hasil pretes berguna sebagai pengontrolan perbedaan awal antara kedua

kelompok. Hal ini dilakukan kerena kedua kelompok harus berangkat dari

keadaan yang sama. Antara kedua kelompok diberikan pretes sama. Kemudian

skor pretes dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dianalisis

menggunakan rumus uji-t. Penghitungan uji-t dilakukan dengan bantuan

komputer program SPSS 22.0.

2. Pelaksanaan

Setelah kedua kelompok dianggap memiliki kondisi yang sama dan telah

diberikan pretest, maka tahap selanjutnya akan diadakan treatment (perlakuan).

Perlakuan yang dilakukan melibatkan model bimbingan dan konseling REBT

Islami, peserta didik. Guru sebagai pelaku manipulasi , yang dimaksud dengan

memanipulasi adalah memberikan perlakuan dengan menggunakan model

bimbingan dan konseling REBT Islami,

Pada tahap ini, ada perbedaan perlakuan antara kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Dalam kegiatan bimbingan dan konseling, kelompok

eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis

model bimbingan dan konseling REBT Islami,, sedangkan kelompok kontrol

tidak mendapatkan perlakuan tersebut.


53

3. Pengukuran Sesudah Eksperimen

Langkah siswa setelah mendapat perlakuan, kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol diberi posttest dengan materi yang sama seperti pada waktu

pretest. Tes ini bertujuan untuk melihat pencapaian peningkatan kemampuan

kepercyaan diri saat pretest dan posttest, apakah hasil kepercayaan diri siswa

semakin meningkat, sama, atau mengalami penurunan.

G.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara

lain:

a. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberikan pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya. Kuesioner cocok digunakan apabila jumlah responden cukup besar

atau banyak. Kuesioner dapat berupa pertanyaan yang terbuka atau tertutup7.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan angket yang berisikan

pertanyaan-pertanyaan yang berdasarkan indikator dalam kepercayaan diri

peserta didik, guna mempermudah proses pengumpulan data pada saat prettest

dan posttest pada saat penelitian. Pretest dan postest akan diukur menggunakan

skala pengukuran, menurut Sugiyono, “skala pengukuran merupakan

kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang

7
Cholid Narbuk, Drs.H.Abu Achmadi, Metodologi Penelitian,PT Bumi Aksara, Jakarta, 2015,
h.116
54

pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila

digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif”. Pada

penelitian ini, peneliti akan menggunakan skala likerts dengan memperhatikan

skor pada jawaban peserta didik dengan memperhatikan table

Skor Alternatif Jawaban

Jenis Alternatif Jawaban


Pernyataan SS S TS STS
(Sangat (Setuju) (Tidak (Sangat
Setuju) Setuju) Tidak
Setuju)
Favorable 4 3 2 1
(Positif)
Unfavorable 1 2 3 4
(Negatif)

Setelah hasil angket diketahui, kemudian hasil angket

direkapitulasi dengan kepercayaan diri peserta didik yang

ditentukan dengan interval yang dibuat dengan rumus :

Keterangan :
I = Interval
NT = Nilai Tertinggi
NR = Nilai Terendah
K = Jumlah Kategori

Berdasarkan keterangan tersebut maka kriteria


kepercayaan diri berdasarkan indikator pada tabel sebagai
berikut:

Tablel 3.4 Kriteria Kepercayaan Diri


55

Interval Kriteria
91 – 100 Sangat Tinggi
85 – 90 Tinggi
76 – 84 Sedang
54– 76 Rendah
30 – 54 Sangat Rendah

b. Observasi

Pengukuran kepercayaan diri siswa dilakukan dengan menggunakan

observasi. Riduwan menjelaskan observasi adalah melakukan pengamatan secara

langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. 8

Observasi digunakan untuk mengukur perubahan perilaku (kepercayaan diri)

siswa sebelum diberikan perlakuan dan sesudah diberikan konseling Rattional

Emotive Behaviour Therapy (REBT) sehingga dapat diperoleh data yang relevan

dari hasil pemberian perlakuan.

Observasi yang digunakan peneliti yaitu observasi terstruktur. Observasi

terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa

yang diamati, kapan dan di mana tempatnya. Pada penelitian ini, peneliti

mengamati kepercayaan diri rendah peserta didik. Observasi dalam penelitian ini

digunakan saat pre-test dan post-test. Hal ini dikarenakan yang diteliti adalah

perilaku siswa, sehingga pengamatan terhadap perubahan perilakunya akan lebih

mudah dilakukan. Observasi dilakukan oleh dua orang observer, agar peneliti

dapat membandingkan hasil observasi antara observer satu (I) dengan observer

dua (II). Untuk mengurangi adanya penilaian subjektivitas saat observasi.

Saat pelaksanaan observasi peneliti dan observer lain yaitu guru


8
Ibid,199.199
56

bimbingan dan konseling akan mengamati perilaku siswa dalam satu hari selama

jam sekolah berlangsung. Dalam pengamatan tersebut akan diperhatikan berapa

kali perilaku-perilaku yang menjadi target pengamatan muncul pada siswa (sesuai

dengan lembar observasi).

H. Instrumen Penelitian

Suharsimi Arikunto9 menyatakan bahwa Instrumen penelitian

adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data

agar pekerjaannya menjadi lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti

cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen penelitian

ini adalah sebagai berikut: Metode pengumpulan data pada penelitian ini

menggunakan metode angket atau kuesioner dan observasi, berdasarkan metode

pengumpulan data maka instrument yang cocok pada penelitian ini yaitu dengan

menggunakan lembar angket kepercayaan diri. Dibawah ini adalah kisi- kisi

pengembangan instrument kepercayaan diri

Kisi-kisi Instrumen Kepercayaan Diri

Soal
Variabel Indikator Sub indikator nomor
(+) (-)
Kepercayaa
n diri. a. Sikap positif tentang 1 4
Keyakinan akan dirinya.
menurut kemampuan diri b. Sungguh-sungguh 2, 5,
Lauster pada apa yang akan 3 6
(1997) dilakukan.

7, 10,

9
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Penerbit Rineka Cipta,
Jaarta, 2011, h.168
57

a. Selalu berpandangan 11
baik tentang diri
sendiri. 8, 12,
Optimis b. Selalu berpandangan 9
baik pada harapan. ,
c. Selalu berpandangan
baik pada
kemampuannya.

a. memandang 13, 16
permasalahan sesuai 17
dengan 18
kebenaran/masuk 14,
Obyektif akal. 15

a. bertanggung jawab 19, 22,


Bertanggung jawab pada segala sesuatu 20, 23,
yang dilakukannya. 21, 24,

a. Pemikiran yang 25, 28,


Rasional dan realistis diterima oleh akal 26, 29,
dan sesuai dengan 27 30
kenyataan.
Jumlah

Sebelum angket tersebut digunakan maka peneliti menguji validitas dan

reliabel angket tersebut, untuk mengetahui kelayakan angket untuk digunakan

dalam penelitian, berikut ini langkah-langkah dalam pengujian.

I. Uji Coba Instrumen

Instrumen penelitian sebelum digunakan untuk mengumpulkan data,

dilakukan uji coba terlebih dahulu di lapangan. Hal ini dilakukan untuk

mengetahui validitas dan reabilitas instrumen yang nantinya akan digunakan

dalam penelitian. Uji coba instrumen ini nantinya akan diketahui butir soal yang
58

sahih dan butir soal yang gugur. Butir soal yang gugur tidak diikutsertakan

dalam penelitian yang sebenarnya10.

1. Uji validitas Instrumen


Pengujian validitas instrumen pada penelitian ini mempergunakan validitas

logik. Validitas logik pada prinsipnya mencakup validitas isi dipergunakan untuk

mencari kesingkronan antara teori dan aplikasi menurut para ahli sebelum

instrumen di uji cobakan. Menurut Suahrsimi Arikunto Uji validitas11 isi menuntut

batasan yang seksama terhadap kawasan perilaku yang diukur. Sejauh mana tipe

validitas ini telah terpenuhi dapat dilihat dari cakupan butir-butir soal yang ada

dalam tes (soal pretest dan posttest) maupun non tes (lembar observasi). Validitas

isi tes maupun non tes oleh para ahli dalam penelitian ini akan dilakukan oleh

pembimbing sekaligus ahli materi bimbingan dan konseling REBT di sekolah.

Menunjukkan kemajuan dan perkembangan kepercayaan diri siswa disekolah

terkait pembelajaran serta kehidupan sosialnya. Pada penelitian ini, cara untuk

menghitung validitas instrument adalah dengan menghitung koefisien validitas

menggunakan rumus Korelasi Product Moment sebagai berikut :

(Suharsimi Arikunto, 2010:213)

Keterangan :

r = Koefisien antara variabel X dan variabel Y

X = Skor tiap item dari responden uji coba variabel X


10
Ibid,Hal.168
11
Ibid, Hal.158
59

Y = Skor tiap item dari responden uji coba variabel Y

N = Jumlah responden

Suharsimi Arikunto12 menginterpretasikan mengenai besarnya

koefisien korelasi sebagai berikut :

1. Antara 0,80 sampai dengan 1,00 : Sangat tinggi

2. Antara 0,60 sampai dengan 0,80 : Tinggi

3. Antara 0,40 sampai dengan 0,60 : Cukup

4. Antara 0,20 sampai dengan 0,40 : Rendah

5. Antara 0,00 sampai dengan 0,20 : Sangat rendah

Setelah koefisien korelasi (r) diketahui, kemudian dilanjutkan

dengan taraf signifikan korelasi dengan menggunakan rumus uji t

sebagai berikut :

Keterangan :

t = nilai t hitung

n = banyaknya peserta tes

r = validitas tes

Kriterianya adalah jika thitung ttabel maka koefisien item soal tersebut

valid dan jika thitung < ttabel maka koefisien item soal tersebut tidak valid.

ttabel diperoleh pada taraf kepercayaan 95% ( dengan derajat kebebasan (dk) =

n-2. Hasil uji validitas instrumen penelitian dilakukan dengan SPSS 22


12
Ibid, Hal.168
60

dirangkum dalam tabel sebagai berikut

Tabel Hasil Validitas Instrumen

Hasil uji validitas instrumen menunjukkan bahwa untuk lembar

observasi kemampuan berpikir kritis terdapat 30 butir pernyataan valid. .

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas sebagai alat ukur yang dimaksudkan untuk mengetahui

sejumlah kebenaran alat ukur tersebut sesuai dan cocok untuk digunakan sebagai

alat ukur. Teknik uji yang digunakan adalah rumus alpha. agar instrument yang

digunakan sebagai pengumpul data yang baik. Menurut Azwar13, ukuran alpha

dapat di interpretasikan sebagai berikut :

a. Nilai alpha cronbach 0,00 s/d 0,20 berarti kurang reliabel


b. Nilai alpha cronbach 0,21 s/d 0,40 berarti agak reliabel
13
Azwar, S, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1998, hal.62
61

c. Nilai alpha cronbach 0,41 s/d 0,60 berarti cukup reliabel


d. Nilai alpha cronbach 0,61 s/d 0,80 berarti reliabel
e. Nilai alpha cronbach 0,81 s/d 1,00 berarti sangat reliabel20

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.993 30

Item-Total Statistics

Corrected Item- Cronbach's


Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted

X1 74.8333 1048.144 .917 .993


X2 74.5667 1066.254 .895 .993
X3 74.6000 1062.110 .893 .993
X4 74.8333 1048.144 .917 .993
X5 74.6667 1068.092 .797 .993
X6 74.6667 1078.575 .715 .994
X7 74.9667 1066.171 .829 .993
X8 74.7000 1079.390 .722 .994
X9 74.8333 1048.144 .917 .993
X10 74.8333 1048.144 .917 .993
X11 74.9333 1040.271 .955 .993
X12 74.9333 1040.271 .955 .993
X13 74.6000 1062.110 .893 .993
X14 74.9333 1040.271 .955 .993
62

X15 74.9000 1049.886 .977 .993


X16 74.9000 1049.886 .977 .993
X17 74.7667 1092.185 .585 .994
X18 74.9000 1049.886 .977 .993
X19 74.6333 1063.206 .896 .993
X20 74.9000 1049.886 .977 .993
X21 74.9000 1049.886 .977 .993
X22 74.9667 1037.413 .971 .993
X23 74.8000 1054.303 .881 .993
X24 74.9000 1049.886 .977 .993
X25 74.6333 1063.206 .896 .993
X26 74.9000 1049.886 .977 .993
X27 74.9000 1049.886 .977 .993
X28 74.9000 1049.886 .977 .993
X29 74.9000 1049.886 .977 .993
X30 74.9000 1049.886 .977 .993

J. Teknik Analisis Data

1. Persyaratan Analisis Data

a. Uji Normalitas Sebaran Data

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah segala yang diselidiki

memiliki distribusi normal atau tidak14. Uji normalitas ini menggunakan teknik

statistik Shapiro Wilk dikarenakan jumlah data kurang dari 50 sample.

Interpretasi hasil uji normalitas dengan melihat nilai Asymp. Sig. (2tailed).

Adapun interpretasi dari uji normalitas adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai Asymp. Sig. (2tailed) lebih besar dari tingkat Alpha 5% (Asymp.

Sig. (2tailed) > 0,05) dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi

yang berdistribusi normal.

14
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta,
Bandung, 2011, hal 123
63

2) Jika nilai Asymp. Sig. (2tailed) lebih kecil dari tingkat Alpha 5% (Asymp.

Sig. (2tailed) < 0,05) dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi

yang berdistribusi tidak normal.

Jenis data yang diambil dalam uji normalitas ini adalah data Primer yang

bersifat kuantitatif dengan cara pengambilan data dengan cara kuesioner

terbuka dan dari waktu pengumpulanya data ini termasuk data berkala

Sebelum data tentang kepercayaan diri ini diolah, terlebih dulu

dilakukannya uji normalitas dengan statistik uji kolmogorov smirnov jika

sig > 0.05 (berdistribusi normal), jika sig < 0.05 (berdistribusi tidak

normal). Hasil uji normalitas menunjukan data kepercayaan diri peserta

didik mempunyai distribusi normal dengan hasil sebagai berikut :

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
KELAS N Percent N Percent N Percent
HASI PRE_EKS 15 100.0% 0 0.0% 15 100.0%
L POS_EKS 15 100.0% 0 0.0% 15 100.0%
PRE_KON 15 100.0% 0 0.0% 15 100.0%
POST_KO
15 100.0% 0 0.0% 15 100.0%
N

Descriptives
KELAS Statistic Std. Error
HASI PRE_EKS Mean 68.00 2.107
L 95% Confidence Lower
63.48
Interval for Mean Bound
Upper
72.52
Bound
5% Trimmed Mean 68.06
64

Median 71.00
Variance 66.571
Std. Deviation 8.159
Minimum 55
Maximum 80
Range 25
Interquartile Range 14
Skewness -.243 .580
Kurtosis -1.340 1.121
POS_EKS Mean 85.40 .844
95% Confidence Lower
83.59
Interval for Mean Bound
Upper
87.21
Bound
5% Trimmed Mean 85.44
Median 85.00
Variance 10.686
Std. Deviation 3.269
Minimum 80
Maximum 90
Range 10
Interquartile Range 6
Skewness .126 .580
Kurtosis -1.026 1.121
PRE_KON Mean 66.87 1.812
95% Confidence Lower
62.98
Interval for Mean Bound
Upper
70.75
Bound
5% Trimmed Mean 66.91
Median 65.00
Variance 49.267
Std. Deviation 7.019
Minimum 55
Maximum 78
Range 23
Interquartile Range 14
Skewness -.028 .580
Kurtosis -1.204 1.121
65

POST_KO Mean 76.87 1.264


N 95% Confidence Lower
74.15
Interval for Mean Bound
Upper
79.58
Bound
5% Trimmed Mean 76.80
Median 77.00
Variance 23.981
Std. Deviation 4.897
Minimum 70
Maximum 85
Range 15
Interquartile Range 8
Skewness .025 .580
Kurtosis -1.099 1.121

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
KELAS Statistic df Sig. Statistic df Sig.
HASI PRE_EKS .197 15 .123 .927 15 .250
*
L POS_EKS .132 15 .200 .931 15 .285
PRE_KON .142 15 .200* .951 15 .534
POST_KO
.139 15 .200* .942 15 .407
N
*. This is a lower bound of the true significance.

b. Uji Homogenitas Varians

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil

dari populasi memiliki varian yang sama atau tidak menunjukkan perbedaan
66

yang signifikan satu sama lain15. Untuk mengkaji homogenitas varians perlu

dilakukan uji statistik (test of variance) pada distribusi skor kelompok-kelompok

yang bersangkutan. Rumus F yang dipergunakan

adalah sebagai berikut.

s2b
F=
s2k

Keterangan :
s2b = varians yang
lebih besar s2k =
varians yang lebih
kecil

Hasil dari perhitungan kemudian dikonsultasikan dengan tabel nilai

F. Jika Fh < Ft maka dapat dinyatakan bahwa kedua kelompok sampel tersebut

variannya tidak berbeda secara signifikan atau homogen. Fh adalah F yang

diperoleh dari hasil perhitungan dan Ft adalah nilai yang diperoleh dari tabel.

Sedangkan taraf signifikan yang ditetapkan sebesar 5% dengan derajad

kebebasan (db)= (n1-1). Seluruh proses perhitungan dilakukan dengan komputer

program SPSS seri 22.0. dikarenakan nilai Sig>0.05 maka data sample penelitian

dapat dikatakan homogen, berikut hasil perhitungan SPSS dari data sample

penelitian

Test of Homogeneity of Variance

15
Ibid, hal 123
67

Levene
Statistic df1 df2 Sig.
HASIL_BELAJ Based on Mean 2.800 1 28 .105
AR Based on Median 2.642 1 28 .115
Based on Median and
2.642 1 24.811 .117
with adjusted df
Based on trimmed
2.887 1 28 .100
mean

2. Penerapan Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono analisis data merupakan kegiatan yang dilakukan


setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.21 Analisis
data diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang
telah dirumuskan dalam proposal. Analisis data adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan,dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam
kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke
dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.22
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa analisis data diartikan

sebagai proses penyusunan data dengan tujuan mengelola data untuk menjawab

rumusan masalah. Untuk mengetahui seberapa besar perbedaan skor prilaku

peserta didik sebelum dan sesudah pemberian bimbingan kelompok dengan

teknik Rational Emotive Behaviour Therapy (REBT) Islami untuk

meningkatkan kepercayaan diri pada peserta didik

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistic

parametrik dengan jenis Uji paired sample T test lalu akan di uji juga

homogenitas data sample dan diakhiri dengan uji Independent sample T test.

Penggunaan teknik analisis ini dimaksudkan untuk mengobservasi hasil


68

pengukuran dari dua kelompok sampel yang berbeda, yaitu terhadap kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen. Seluruh perhitungan uji-t akan dihitung

menggunakan SPSS seri 22.0. Rumus uji-t dapat diperoleh dari Sugiyono,16

sebagai berikut.

x1 − x 2
t=
s2 + s2
N1N2

Keterangan :

x1 , x2 =simpangan baku perbedaan rata-rata hitung sampel ke-1


dan ke-2

s2 = varian populasi

N1, N2 = jumlah subjek kelompok sampel ke-1 dan ke-2

Hasil perhitungan data dengan rumus uji-t tersebut dikonsultasikan dengan


harga t dalam tabel pada taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan (db) =
N1+N2-2. Seluruh proses perhitungan dilakukan dengan SPSS seri 22.0.

a. Hasil Uji Efektivitas Bimbingan Kelompok Dengan Pendekatan


Rational Emotive Behavior Therapy(REBT) Islami untuk
Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik SMA Negeri 10
Tangerang Selatan.

Efektifitas bimbingan dan konseling kelompok dengan pendekatan Rattional

Emotive Behavior Therapy (REBT) Islami untuk meningkatkan kepercayaan diri

peserta didik bisa dilihat dari perbandingan hasil gain score pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol sebelum dan sesudah pelaksanaan bimbingan

kelompok dengan pendekatan Rattional Emotive Behaviour Therapy (REBT)

Islami setelah dilakukan perbandingan gainscore, sebelum itu dilakukan uji

16
Ibid, Hal.132
69

normalitas dan uji T untuk mengetahui pengaruh dari pelaksanaan bimbingan

kelompok. Penulis akan melakukan uji hipotesis dengan melakukan uji paired

sample t test analisis uji terhadap data pretest dan posttest menggunakan program

SPSS vers 21 for Windows Releas. Berdasarkan dengan pengambilan keputusan

terhadap hipotess dengan analisis data uji paired sample t test dapat dilakukan

dengan nilai probabilitas dengan dasar pengambilan keputusan adalah:

Jika probabiltias > 0.05 maka Ha ditolak dan Ho diterima Jika probabilitas < 0.05

maka Ho ditolak dan Ha diterima

Berikut adalah hasil analisis penelitian dengan menggunaan uji T dengan

menggunaan bantuan dari program SPSS versi21 :

Paired Samples Statistics


Std. Std. Error
Mean N Deviation Mean
Pair 1 PREEKS 68.00 15 8.159 2.107
PROEKS 85.40 15 3.269 .844
Pair 2 PREKO
66.87 15 7.019 1.812
N
POSKO
76.87 15 4.897 1.264
N
Paired Samples Test
Paired Differences
95%
Confidence Sig.
Std. Std. Interval of the (2-
Deviatio Error Difference t df tailed)
  Mean n Mean Lower Upper
Pai PREEKS - 7,670 1,980 - - -8,786 14 ,000
r1 - 17,400 21,647 13,153
70

PROEKS
Pai PREKO
- -
r2 N- 6,547 1,690 -6,375 -5,916 14 ,000
10,000 13,625
POSKON

Berdasarkan output “Test Statistik” diketahui kolom Asymp.sig. (2-tailed)

yang merupakan angka probabilitas p = 0.05 maka ditolak HO dan diterima Ha

dengan demikian kepercayaan diri peserta didik SMA Negeri 10 Tangerang

Selatan mengalami perubahan setelah diberikannya bimbingan kelompok dengan

pendekatan Rattional Emotive Behaviour Therapy (REBT) Islami untuk

meningkatkan kepercayaan diri.

Dari hasil uji parametrik, hasil dari penelitian yang diperoleh menunjukan

perubahan hasil skor tingkat kepercayaan diri peserta didik sesudah diberikan

bimbingan kelompok dengan pendekatan Rattional Emotive Behaviour Therapy

(REBT) Islami. Peserta didik pada awalnya mempunyai skor terendah dan setelah

diberikannya bimbingan kelompok dengan pendekatan Rattional Emotive

Behaviour Therapy (REBT) Islami dan sekarang mengalami peningkatan

kepercayaan diri.

Hasil Uji Independen Sampel Kepercayaan Diri

Secara Keseluruhan

Group Statistics

KELAS N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

HASIL_BELAJAR POS_EKS 15 85.40 3.269 .844

POS_KON 15 76.87 4.897 1.264


71

Inde pe nde nt S ample s Te s t


Levene's Test for
Equality of Variances t-tes t for Equality of Means 95% Confidence
Sig. (2- Mean Std. Error Interval of the
F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper
HASIL_BE Equal
LAJAR variances 2,800 ,105 5,613 28 ,000 8,533 1,520 5,419 11,647
assumed
Equal
variances
5,613 24,410 ,000 8,533 1,520 5,399 11,668
not
assumed

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh nilai sig (0, 105) ≥ α (0,05), maka

varians kedua kelompok tersebut homogen, setelah itu penulis melakukan uji

independent sample t test untuk mengetahui perbedaan peningkatan kepercayaan

diri siswa yang menggunakan bimbingan konseling metode REBT Islami dan

metode klasik atau ceramah. Berdsarkan hasil perhitungan SPSS dari table diatas

diperoleh nilai Sig.(2-tailed) itu 0,000< α (0,05) maka dapat disimpulkan terdapat

perbedaan yang signifikan antara peningkatan kepercayaan diri siswa yang

diberikan metode REBT Islami

Penjelasan diatas menunjukan rata-rata peningkatan kepercayaan

dirikelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu dengan bimbingan dan

konseling kelompok dengan pendekatan Rational Emotive Behavior

Therapy(REBT) Islami efektif untuk meningkatkan kepercayaan diri peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai