Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR ISI

Halaman Sampul.............................................................................................................i

Kata Pengantar................................................................................................................ii

Daftar Isi.........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang..............................................................................................................1

B.     Rumusan Masalah........................................................................................................1

C.     Tujuan Penulisan..........................................................................................................1

D.    Batasan Masalah...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A.    Konsep Sistem Pendidikan............................................................................................2

B.     Hubungan antara Sistem Pendidikan dengan Teknologi Pendidikan...........................2

C.     Dampak Teknologi Pendidikan Terhadap Sistem Pendidikan.....................................4

D.    Prinsip Dasar Sistem Pendidikan..................................................................................4

BAB III PENUTUPAN

A.  Kesimpulan....................................................................................................................14

B.     Saran14

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Ketertinggalan, itulah yang dirasakan sekarang didalam mutu pendidikan Indonesia. Baik

pendidikan formal maupun informal. Dan hasil itu diperoleh setelah dimembandingkan dengan

negara lain. Pendidikan memang telah menjadi penopang dalam meningkatkan sumber daya

manusia Indonesia untuk pembangunan bangsa. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia

seharusnya dapat meningkatkan sumber daya manusia  yang tidak kalah bersaing dengan sumber

daya manusia di negara-negara lain. Sehingga dalam kenajuan teknologi pendidikan pemerintah

dan masyarakat haus bekerjasama dengan intensif dalam membangun sistem pendidikan yang

cocok dengan keadaan warga Indonesia.

Maka dari itu kemajuan teknologi pendidikan yang semakin canggih harus diimbangi oleh

SDM yang berkualitas. Dalam mencetak SDM yang berkualitas pemerintah harus membuat suatu

sistem yang cocok dengan perkembangan teknologi pendidikan yang selalu berubah. Untuk

itulah sistem pendidikan begitu penting dalam mengaplikasikan teknologi pendidikan didalam

dunia pendidikaan baik itu pendidik maupun tenaga kependidikan.

B.  Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas kami simpulkan beberapa rumusan masalah yaitu :

1.    Bagaimana konsep dasar sistem pendidikan ?

2.    Bagaimana hubungan antara teknologi pendidikan pengembangan sistem pendidikan?

3.    Bagaimana prinsip dasar teknologi pendidikan?


C.  Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :

1.    Mengetahui konsep dasar sistem pendidikan.

2.    Mengetahui hubungan antara teknologi pendidikan dengan pengembangan sistem pendidikan.

3.    Mengetahui prinsip dasar teknologi pendidikan.

D.  Batasan Masalah

Adapun permasalahan yang dibahas dalam proses penyusunan makalah ini adalah tentang

pengembangan sistem pembelajaran. Untuk memberikan kejelasan materi dan menghindari

meluasnya pembahasan, maka pembahasan dibatasi pada :

1.    Konsep dasar sistem pendidikan.

2.    Hubungan antara teknologi pendidikan dengan pengembangan sistem pendidikan

3.    Prinsip dasar teknologi pendidikan.


BAB II

PEMBAHASAN

A.  Konsep Sistem Pendidikan

Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema yang berarti adalah “cara atau

strategi”. Dalam bahasa Inggris sistem berarti “system, jaringan, susunan, cara”. Sistem juga

diartikan “suatu strategi atau cara berpikir”. Sedangkan kata pendidikan itu berasal dari

kata “Pedagogi”, kata tersebut berasal dari bahasa yunani kuno, yang jika dieja menjadi dua kata

yaitu Paid yang artinya anak dan Agagos yang artinya membimbing. Dengan demikian

Pendidikan bisa di artikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan proses

pembelajaran dan suasana belajar agar para pelajar di didik secara aktif dalam mengembangkan

potensi dirinya yang diperlukan untuk dirinya dan masyarakat.

Sistem pendidikan adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara

terpadu dan mempunyai hubungan fungsional yang teratur  untuk mencapai tujuan pendidikan

nasional. Pengertian yang lebih jelas mengenai pendidikan, pendidikan nasiona1 dan sistem

pendidikan nasiona1 dapat dijumpai dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem 

Pendidikan Nasional agar terlaksana masing-masing fungsi yang menunjang usaha mencapai

tujuan, di dalan suatu sistem diperlukan bagian-bagian yang akan melaksanakan fungsi tersebut

bagian ssuatu sistem yang melaksanakan fungsi untuk menunjang usaha mencapai tujuan sistem

disebut komponen-komponen dan hubungan antar komponen dalam pendidikan adalah semua

komponen dalam sistem pembelajaran haruslah saling berhubungan satu sama lain.1[1]

B.  Hubungan antara Teknologi Pendidikan dengan Sistem Pendidikan

1[1] Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidika ,(Jakarta: Pustekkom-Kencana, 2005), hlm. 4
Teknologi pendidikan didefinisikan sebagai teori dan praktek dalam merancang,

mengembangkan, mendayagunakan, memengelola, menilai, dan meneliti proses, sumber dan

sistem belajar pada manusia. Teknologi pendidikan berpegangan pada enam pendekatan dalam

menjalankan fungsinya, yaitu :

1.     Pendekatan isomeristik berupa penggabungan berbagai kajian/bidang keilmuan (teori sistem,

psikologi, komunikasi, informatika, ekonomi, manajemen, rekayasa teknik dsb.)

2.     Pendekatan bersistem dan mensistem, dengan memandang sesuatu secara menyeluruh serta

berurutan dan terarah dalam usaha memecahkan persoalan.

3.     Pendekatan sinergistik yang menjamin adanya nilai tambah dari keseluruhan kegiatan

dibandingkan dengan bila kegiatan itu dijalankan sendiri-sendiri.

4.     Pendekatan efektivitas dan efisiensi dengan jalan mendayagunakan sumber yang sengaja

dikembangkan dan sumber yang tersedia.

5.     Pendekatan produktivitas dengan memberikan masukan tambahan atau masukan baru

menggantikan yang lama dengan hasil yang meningkat.

6.     Pendekatan inovatif dengan mengkaji permasalahan secara holistik dan kemudian mencari

jawaban baru yang belum ada sebelumnya.

Berdasarkan pendekatan itu maka teknologi pendidikan tidak hanya membantu memecahkan

masalah belajar dalam konteks sekolah, namun dalam dalam seluruh konteks kehidupan

masyarakat, dengan mengembangkan atau menggunakan beraneka sumber. Dalam konteks

sekolah teknologi pendidikan berkembang dari apa yang semula dikenal dengan istilah didaktik

dan metodik. Namun karena belajar tidak hanya dalam konteks sekolah, tetapi dalam seluruh

konteks masyarakat, maka teknologi pendidikan beroperasi dimana belajar itu diperlukan, baik

oleh perorangan, kelompok maupun organisasi.


Kontribusi teknologi pendidikan dalam pembaharuan sistem pendidikan dan pembelajaran

dapat dibedakan dalam lima kategori yaitu :

1.  Penyediaan tenaga profesi yang kompeten untuk memecahkan masalah belajar.

2.  Pengintegrasian konsep, prinsip dan prosedur dalam sistem pendidikan.

3.  Pengembangan sistem belajar-pembelajaran yang inovatif.

4.  Penggunaan teknologi komunikasi dan informasi dalam proses belajar dan pembelajaran.

5.  Peningkatan kinerja organisasi dan sumber daya manusia agar lebih produktif.

Kelima kategori ini dapat dibedakan tetapi tidak terpisahkan karena saling berkaitan dan

menunjang. Kategori pertama meliputi pendidikan dan pelatihan tenaga dalam bidang teknologi

pendidikan. Pendidikan keahlian pada jenjang Sarjana dan Pascasarjana. Kategori kedua meliputi

konsep pembelajaran yang menggantikan pengajaran, konsep sumber belajar, konsep belajar

berbasis aneka sumber, prinsip pengembangan potensi peserta didik yang beragam, prinsip

pendekatan dari bawah (bottom-up approach), serta prosedur proses pembelajaran dan penilaian.

Semua konsep, prinsip, dan prosedur ini telah menjadi bagian integral dalam sistem pendidikan

nasional, dan tertuang dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 serta berbagai peraturan

turunannya, seperti standar proses pembelajaran, standar sarana dan prasarana dan standar

penilaian. Kategori ketiga meliputi pengembangan berbagai pola pembelajaran alternatif karena

adanya dorongan internal kebutuhan akan pendidikan. Pola itu meliputi SMP Terbuka, belajar di

rumah (homeschooling), pembelajaran terprogram (PAMONG), pembuatan berbagai paket atau

sumber belajar (Kejar Paket A, B dan C, modul untuk belajar mandiri, media audiovisual dll.),

dan pemanfaatan lingkungan untuk belajar (community and environment-based learning).

Kategori keempat terkait erat dengan pola ketiga, namun lebih didasarkan pada faktor

eksternal, yaitu tersedianya berbagai sarana yang ada dalam masyarakat, terutama teknologi
informasi dan komunikasi. Bentuk penerapannya meliputi pengembangan sistem belajar

berjaringan (e-learning dan online learning), untuk semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan.

Kategori kelima terutama ditujukan untuk peningkatan kemampuan mereka yang berkarya dalam

masyarakat atau dalam dunia dan lapangan kerja.

Jadi hubungan antara perkembangan teknologi pendidikan dengan sistem pendidikan di

Indonesia harus selaras dan seimbang. Karena dalam mencapai tujuan pendidikan kedua hal

tersebut harus bekerja sama dan saling berkontribusi dalam kemajuan dunia pendidikan.

Disamping itu pemerintah harus selalu siap dan memberikan spirit serta dukungan penuh bagi

warga Indonesia baik moral maupun material dalam mewujudkan mutu pendidikan yang

berkualitas. 2[2]

C.  Dampak Teknologi Pendidikan Terhadap Sistem Pendidikan

Dalam dunia pendidikan perkembangan teknologi informasi mulai dirasa mempunyai

dampak yang positif karena dengan berkembangnya teknologi informasi dunia pendidikan mulai

memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan. Banyak hal yang dirasa berbeda dan berubah

dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya. Jika dilihat pada saat sekarang ini

perkembangan teknologi informasi terutama di Indonesia semakin berkembang. Namun disisi

lain juga memiliki dampak negatif bagi sistem pendidikan di Indonesia.

1.    Dampak positif teknologi pendidikan dalam perubahan sistem pendidikan 

Adapun dampak positif pada sistem pendidikan di Indonesia terhadap kemajuan

perkembangan teknologi pendidikan adalah :

2[2]I Made Yudha, Perubahan Sistem Pendidikan Pendidikan,dalam


https://imadeyudhaasmara.wordpress.com/2015/04/01/perubahan-sistem-pendidikan-dalam-perkembangan-
teknologi-pendidikan/.html diakses pada 16 april 2015 pukul 16.30 WIB
a.    Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan

pendidikan. Baik dalam pencarian materi-materi pembelajaran maupun info-info terkait

perkembangan dunia pendidikan.

b.    Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang

semakin memudahkan proses pendidikan. Sehingga dalam proses belajar mengajar tidak lagi

harus terpatok ruang dan waktu, sistem pembelajaran e-learning dapat dilakukan dimana saja dan

kapan saja. Artinya sistem ini bisa dilakukan tanpa harus memikirkan lokasi, waktu dan keadaan

lainnya yang lebih flexible.

c.    Kemajuan teknologi pendidikan juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau

kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik

berada dalam satu ruangan. Dengan sistem pengajaran berbasis teleconference seorang

guru/tutor mampu mengajar jarak jauh bahkan lintas negara dalam waktu yang bersamaan. Tentu

saja dengan sistem ini bisa menghemat biaya dan tenaga. Dan kualitas pendidikan yang

dihasilkan menjadi lebih cepat dan efisien.

d.   Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena

penerapan sistem TIK. Dengan sistem TIK yang online maupun offline, tenaga pendidik dan

kependidikan tidak lagi repot mengolah data-data dan informasi terkait berkas atau bahan

administrasi yang terkait.

e.    Dengan perkembangan teknologi pendidikan bisa dibuat program-program evaluasi secara

cepat dan efisen seperti : pembuatan rapor dengan sistem program, pembuatan skor nilai,

pendaftaran dan seleksi siswa baru secara online.

2.    Dampak negatif teknologi pendidikan dalam perubahan sistem pendidikan 


Adapun dampak positif pada sistem pendidikan di Indonesia terhadap kemajuan

perkembangan teknologi pendidikan adalah :

a.    Kemajuan Teknologi pendidikan juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran

terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data

menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan. Misalnya pembajakan

karya secara ilegal,

b.    Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah sistem tanpa celah,

akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat

fatal. Misalnya terjadi kecurangan-kecurangan akibat lemahnya suatu program yang mampu

dimanipulasi atau diterpensi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

c.    Salah satu dampak negatif teknologi pendidikan lewat media elektronik seperti internet adalah

melatih anak untuk berpikir pendek dan malas, karena tidak perlu lagi mempelajari hal-hal yang

dirasa sulit, karena sudah menganggap apapun masalahnya”tanya sama mbah google”.

d.   Dalam perkembangan teknologi semakin cepat sistem pembelajaran tradisional menjadi

melemah dan dianggap kemakan zaman (katrok), sehingga dizaman yang serba otomatis ini hal-

hal yang berbau manual lebih dikesampingkan. Sehingga orang-orang menjadi lebih malas dalam

mencatat, meringkas, menyalin.

e.    Perubahan sistem pendidikan akibat teknologi yang semakin canggih dapat membuat orang

menjadi menjadi asik sendiri tanpa menghiraukan orang disekitar.

D.  Prinsip Dasar Sistem Pendidikan

Prinsip dasar dari sistem pendidikan adalah belajar. Belajar sering dirujuk dalam bentuk

pengukuran pengetahuan, kegesitan seseorang dalam menggunakan perangkat atau peralatan

tertentu. Pandangan atau wawasan seseorang terhadap sesuatu hal. Secara khusus, belajar sering
diartikan pergi ke sekolah, atau mengikuti jejang pendidikan formal tertentu. Di dunia kerja,

belajar itu adalah pelatihan. Pelatihan untuk peningkatan kompetensi. Peningkatan dan

kompetensi diyakini sebagai upaya untuk meningkatkan mutu kinerja seseorang, yang

berdampak terhadap kineja organisasi atau lembaga.

Teknologi pendidikan memandang proses belajar sebagai suatu peristiwa internal, karena

terjadi dalam diri siswa. Sejauh ini sudah banyak sekali teori belajar yang dirumuskan oleh para

pakar dengan berbagai pendekatan ilmu. Sebagai contoh, psikolog beranggapan bahwa proses

belajar sebagai suatu proses kognitif, sedangkan pakar komunikasi beranggapan bahwa proses

belajar adalah suatu pemrosesan informasi pada diri seseorang.

Upaya teknologi pendidikan bersifat konkret yaitu penciptaan atau rancangan lingkungan

belajar, atau sering disebut juga sebagai faktor eksternal belajar. Rancangan kegiatan

pembelajaran beserta guru adalah lingkungan yang biasa ditemui sehari-hari dan dianggap

berpengaruh banyak terhadap proses belajar.

Inti dari teknologi pendidikan adalah proses belajar. Miarso menyebut belajar sebagai objek

formal teknologi pendidikan. Belajar baginya dimaknai secara luas, belajar secara pribadi, untuk

pengayaan diri dan beljar yang diselenggarakan oleh organisasi.

Belajar tidak hanya merujuk pada aktifitas organ berpikir otak, belajar bertujuan untuk

meningkatkan kualitas seseorang. Belajar adalah peningkatan kompetensi. Belajar menjadi salah

satu upaya seseorang untuk mewujudkan cita-citanya. belajar berkenaan dengan tatanan dan nilai

yang ditularkan dari generasi ke generasi.

Untuk itulah, para teknolog pendidikan menyatakan kepedulian pada proses belajar menjadi

keutamaan dalam teknologi pendidikan. Belajar adalah aspek terpenting yang tidak dapat

diganggu gugat. Perintis teknologi pendidikan ini berargumentasi bahwa teknologi pendidikan
yang memiliki objek formal belajar bermaksud untuk member kesempatan kepada semua pihak

untuk memperoleh belajar secara formal di sekolah dengan keragaman model dan penerapan

teknologi.3[3]

BAB III

PENUTUP

3[3] Dewi Salma Prawiradilaga, Wawasan Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2012), hlm. 66
A.      Kesimpulan

1.    Sistem pendidikan adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu

dan mempunyai hubungan fungsional yang teratur  untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

2.    Kontribusi teknologi pendidikan dalam pembaharuan sistem pendidikan dan pembelajaran

dapat dibedakan dalam lima kategori yaitu :

a.    Penyediaan tenaga profesi yang kompeten untuk memecahkan masalah belajar.

b.    Pengintegrasian konsep, prinsip dan prosedur dalam sistem pendidikan.

c.    Pengembangan sistem belajar-pembelajaran yang inovatif.

d.   Penggunaan teknologi komunikasi dan informasi dalam proses belajar dan pembelajaran.

e.    Peningkatan kinerja organisasi dan sumber daya manusia agar lebih produktif.

3.    Prinsip dasar dari sistem pendidikan adalah belajar. Belajar sering dirujuk dalam bentuk

pengukuran pengetahuan, kegesitan seseorang dalam menggunakan perangkat atau peralatan

tertentu.

B.       Saran

Hendaknya makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pembelajaran dalam hal

pengembangan sistem pendidikan bagi pembaca. Dan makalah ini bisa bermanfaat bagi banyak

pihak, utamanya bagi penyusun dan pembaca.


DAFTAR RUJUKAN

Miarso,Yusufhadi. 2005.Menyemai Benih Teknologi Pendidika .(Jakarta: Pustekkom-Kencana.)

Prawiradilaga, Dewi Salma. 2012. Wawasan Teknologi Pendidikan. (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group.)

Yudha,I Made. Perubahan Sistem Pendidikan Pendidikan. dalam

https://imadeyudhaasmara.wordpress.com/2015/04/01/perubahan-sistem-pendidikan-

dalam-perkembangan-teknologi-pendidikan/.html diakses pada 16 april 2015 pukul 16.30

WIB

Anda mungkin juga menyukai