Makalah Perkembangan Pendidikan
Makalah Perkembangan Pendidikan
Halaman Sampul.............................................................................................................i
Kata Pengantar................................................................................................................ii
Daftar Isi.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan....................................................................................................................14
B. Saran14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Ketertinggalan, itulah yang dirasakan sekarang didalam mutu pendidikan Indonesia. Baik
pendidikan formal maupun informal. Dan hasil itu diperoleh setelah dimembandingkan dengan
negara lain. Pendidikan memang telah menjadi penopang dalam meningkatkan sumber daya
manusia Indonesia untuk pembangunan bangsa. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia
seharusnya dapat meningkatkan sumber daya manusia yang tidak kalah bersaing dengan sumber
daya manusia di negara-negara lain. Sehingga dalam kenajuan teknologi pendidikan pemerintah
dan masyarakat haus bekerjasama dengan intensif dalam membangun sistem pendidikan yang
Maka dari itu kemajuan teknologi pendidikan yang semakin canggih harus diimbangi oleh
SDM yang berkualitas. Dalam mencetak SDM yang berkualitas pemerintah harus membuat suatu
sistem yang cocok dengan perkembangan teknologi pendidikan yang selalu berubah. Untuk
itulah sistem pendidikan begitu penting dalam mengaplikasikan teknologi pendidikan didalam
Dari latar belakang di atas kami simpulkan beberapa rumusan masalah yaitu :
2. Mengetahui hubungan antara teknologi pendidikan dengan pengembangan sistem pendidikan.
Adapun permasalahan yang dibahas dalam proses penyusunan makalah ini adalah tentang
PEMBAHASAN
Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema yang berarti adalah “cara atau
strategi”. Dalam bahasa Inggris sistem berarti “system, jaringan, susunan, cara”. Sistem juga
diartikan “suatu strategi atau cara berpikir”. Sedangkan kata pendidikan itu berasal dari
kata “Pedagogi”, kata tersebut berasal dari bahasa yunani kuno, yang jika dieja menjadi dua kata
yaitu Paid yang artinya anak dan Agagos yang artinya membimbing. Dengan demikian
Pendidikan bisa di artikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan proses
pembelajaran dan suasana belajar agar para pelajar di didik secara aktif dalam mengembangkan
Sistem pendidikan adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara
terpadu dan mempunyai hubungan fungsional yang teratur untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional. Pengertian yang lebih jelas mengenai pendidikan, pendidikan nasiona1 dan sistem
pendidikan nasiona1 dapat dijumpai dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
tujuan, di dalan suatu sistem diperlukan bagian-bagian yang akan melaksanakan fungsi tersebut
bagian ssuatu sistem yang melaksanakan fungsi untuk menunjang usaha mencapai tujuan sistem
disebut komponen-komponen dan hubungan antar komponen dalam pendidikan adalah semua
komponen dalam sistem pembelajaran haruslah saling berhubungan satu sama lain.1[1]
1[1] Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidika ,(Jakarta: Pustekkom-Kencana, 2005), hlm. 4
Teknologi pendidikan didefinisikan sebagai teori dan praktek dalam merancang,
sistem belajar pada manusia. Teknologi pendidikan berpegangan pada enam pendekatan dalam
1. Pendekatan isomeristik berupa penggabungan berbagai kajian/bidang keilmuan (teori sistem,
2. Pendekatan bersistem dan mensistem, dengan memandang sesuatu secara menyeluruh serta
3. Pendekatan sinergistik yang menjamin adanya nilai tambah dari keseluruhan kegiatan
4. Pendekatan efektivitas dan efisiensi dengan jalan mendayagunakan sumber yang sengaja
5. Pendekatan produktivitas dengan memberikan masukan tambahan atau masukan baru
6. Pendekatan inovatif dengan mengkaji permasalahan secara holistik dan kemudian mencari
Berdasarkan pendekatan itu maka teknologi pendidikan tidak hanya membantu memecahkan
masalah belajar dalam konteks sekolah, namun dalam dalam seluruh konteks kehidupan
sekolah teknologi pendidikan berkembang dari apa yang semula dikenal dengan istilah didaktik
dan metodik. Namun karena belajar tidak hanya dalam konteks sekolah, tetapi dalam seluruh
konteks masyarakat, maka teknologi pendidikan beroperasi dimana belajar itu diperlukan, baik
1. Penyediaan tenaga profesi yang kompeten untuk memecahkan masalah belajar.
4. Penggunaan teknologi komunikasi dan informasi dalam proses belajar dan pembelajaran.
5. Peningkatan kinerja organisasi dan sumber daya manusia agar lebih produktif.
Kelima kategori ini dapat dibedakan tetapi tidak terpisahkan karena saling berkaitan dan
menunjang. Kategori pertama meliputi pendidikan dan pelatihan tenaga dalam bidang teknologi
pendidikan. Pendidikan keahlian pada jenjang Sarjana dan Pascasarjana. Kategori kedua meliputi
konsep pembelajaran yang menggantikan pengajaran, konsep sumber belajar, konsep belajar
berbasis aneka sumber, prinsip pengembangan potensi peserta didik yang beragam, prinsip
pendekatan dari bawah (bottom-up approach), serta prosedur proses pembelajaran dan penilaian.
Semua konsep, prinsip, dan prosedur ini telah menjadi bagian integral dalam sistem pendidikan
nasional, dan tertuang dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 serta berbagai peraturan
turunannya, seperti standar proses pembelajaran, standar sarana dan prasarana dan standar
penilaian. Kategori ketiga meliputi pengembangan berbagai pola pembelajaran alternatif karena
adanya dorongan internal kebutuhan akan pendidikan. Pola itu meliputi SMP Terbuka, belajar di
sumber belajar (Kejar Paket A, B dan C, modul untuk belajar mandiri, media audiovisual dll.),
Kategori keempat terkait erat dengan pola ketiga, namun lebih didasarkan pada faktor
eksternal, yaitu tersedianya berbagai sarana yang ada dalam masyarakat, terutama teknologi
informasi dan komunikasi. Bentuk penerapannya meliputi pengembangan sistem belajar
berjaringan (e-learning dan online learning), untuk semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan.
Kategori kelima terutama ditujukan untuk peningkatan kemampuan mereka yang berkarya dalam
Indonesia harus selaras dan seimbang. Karena dalam mencapai tujuan pendidikan kedua hal
tersebut harus bekerja sama dan saling berkontribusi dalam kemajuan dunia pendidikan.
Disamping itu pemerintah harus selalu siap dan memberikan spirit serta dukungan penuh bagi
warga Indonesia baik moral maupun material dalam mewujudkan mutu pendidikan yang
berkualitas. 2[2]
dampak yang positif karena dengan berkembangnya teknologi informasi dunia pendidikan mulai
memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan. Banyak hal yang dirasa berbeda dan berubah
dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya. Jika dilihat pada saat sekarang ini
semakin memudahkan proses pendidikan. Sehingga dalam proses belajar mengajar tidak lagi
harus terpatok ruang dan waktu, sistem pembelajaran e-learning dapat dilakukan dimana saja dan
kapan saja. Artinya sistem ini bisa dilakukan tanpa harus memikirkan lokasi, waktu dan keadaan
c. Kemajuan teknologi pendidikan juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau
kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik
guru/tutor mampu mengajar jarak jauh bahkan lintas negara dalam waktu yang bersamaan. Tentu
saja dengan sistem ini bisa menghemat biaya dan tenaga. Dan kualitas pendidikan yang
d. Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena
penerapan sistem TIK. Dengan sistem TIK yang online maupun offline, tenaga pendidik dan
kependidikan tidak lagi repot mengolah data-data dan informasi terkait berkas atau bahan
e. Dengan perkembangan teknologi pendidikan bisa dibuat program-program evaluasi secara
cepat dan efisen seperti : pembuatan rapor dengan sistem program, pembuatan skor nilai,
a. Kemajuan Teknologi pendidikan juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran
terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data
menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan. Misalnya pembajakan
b. Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah sistem tanpa celah,
akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat
fatal. Misalnya terjadi kecurangan-kecurangan akibat lemahnya suatu program yang mampu
c. Salah satu dampak negatif teknologi pendidikan lewat media elektronik seperti internet adalah
melatih anak untuk berpikir pendek dan malas, karena tidak perlu lagi mempelajari hal-hal yang
dirasa sulit, karena sudah menganggap apapun masalahnya”tanya sama mbah google”.
d. Dalam perkembangan teknologi semakin cepat sistem pembelajaran tradisional menjadi
melemah dan dianggap kemakan zaman (katrok), sehingga dizaman yang serba otomatis ini hal-
hal yang berbau manual lebih dikesampingkan. Sehingga orang-orang menjadi lebih malas dalam
e. Perubahan sistem pendidikan akibat teknologi yang semakin canggih dapat membuat orang
Prinsip dasar dari sistem pendidikan adalah belajar. Belajar sering dirujuk dalam bentuk
tertentu. Pandangan atau wawasan seseorang terhadap sesuatu hal. Secara khusus, belajar sering
diartikan pergi ke sekolah, atau mengikuti jejang pendidikan formal tertentu. Di dunia kerja,
belajar itu adalah pelatihan. Pelatihan untuk peningkatan kompetensi. Peningkatan dan
kompetensi diyakini sebagai upaya untuk meningkatkan mutu kinerja seseorang, yang
Teknologi pendidikan memandang proses belajar sebagai suatu peristiwa internal, karena
terjadi dalam diri siswa. Sejauh ini sudah banyak sekali teori belajar yang dirumuskan oleh para
pakar dengan berbagai pendekatan ilmu. Sebagai contoh, psikolog beranggapan bahwa proses
belajar sebagai suatu proses kognitif, sedangkan pakar komunikasi beranggapan bahwa proses
Upaya teknologi pendidikan bersifat konkret yaitu penciptaan atau rancangan lingkungan
belajar, atau sering disebut juga sebagai faktor eksternal belajar. Rancangan kegiatan
pembelajaran beserta guru adalah lingkungan yang biasa ditemui sehari-hari dan dianggap
Inti dari teknologi pendidikan adalah proses belajar. Miarso menyebut belajar sebagai objek
formal teknologi pendidikan. Belajar baginya dimaknai secara luas, belajar secara pribadi, untuk
Belajar tidak hanya merujuk pada aktifitas organ berpikir otak, belajar bertujuan untuk
meningkatkan kualitas seseorang. Belajar adalah peningkatan kompetensi. Belajar menjadi salah
satu upaya seseorang untuk mewujudkan cita-citanya. belajar berkenaan dengan tatanan dan nilai
Untuk itulah, para teknolog pendidikan menyatakan kepedulian pada proses belajar menjadi
keutamaan dalam teknologi pendidikan. Belajar adalah aspek terpenting yang tidak dapat
diganggu gugat. Perintis teknologi pendidikan ini berargumentasi bahwa teknologi pendidikan
yang memiliki objek formal belajar bermaksud untuk member kesempatan kepada semua pihak
untuk memperoleh belajar secara formal di sekolah dengan keragaman model dan penerapan
teknologi.3[3]
BAB III
PENUTUP
3[3] Dewi Salma Prawiradilaga, Wawasan Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2012), hlm. 66
A. Kesimpulan
1. Sistem pendidikan adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu
dan mempunyai hubungan fungsional yang teratur untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
2. Kontribusi teknologi pendidikan dalam pembaharuan sistem pendidikan dan pembelajaran
a. Penyediaan tenaga profesi yang kompeten untuk memecahkan masalah belajar.
d. Penggunaan teknologi komunikasi dan informasi dalam proses belajar dan pembelajaran.
e. Peningkatan kinerja organisasi dan sumber daya manusia agar lebih produktif.
3. Prinsip dasar dari sistem pendidikan adalah belajar. Belajar sering dirujuk dalam bentuk
tertentu.
B. Saran
Hendaknya makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pembelajaran dalam hal
pengembangan sistem pendidikan bagi pembaca. Dan makalah ini bisa bermanfaat bagi banyak
Prawiradilaga, Dewi Salma. 2012. Wawasan Teknologi Pendidikan. (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.)
https://imadeyudhaasmara.wordpress.com/2015/04/01/perubahan-sistem-pendidikan-
WIB