Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

GURU HARUS BERMENTAL SEHAT


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kesehatan Mental
Dosen Pengampu: Dr. Sukadari. SE, SH, MM

Disusun Oleh :
Kelompok 4
Kelas BK 6A3
1. Asanita Dana Hamdana (18144200013)
2. Latifah Nur Hidayati (18144200060)
3. Indra Gautama (18144200062)
4. Sutiti Anisa (18144200063)
5. Agatha Fitra Yanti (18144200070)
6. Almas Rizqulloh Ramadhan (18144200073)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, segala puji bagi Allah ‘Azza


wa Jalla, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah
Muhammad shallallahu’alayhi wa salam. Akhirnya penyusun dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Pentingnya Kesehatan Mental Bagi
Pendidik”. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Kesehatan Mental.
Penyusun mengaturkan terimakasih kepada Dr. Sukadari. SE, SH, MM
selaku dosen pembimbing yang telah memberikan tugas untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan kami, serta semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Semoga dengan disusunnya makalah ini dapat
memberikan ilmu yang bermanfaat bagi para pembaca. Aamiin
Penyusun menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran
untuk perbaikan makalah yang lainnya.

Sleman, 22 April 2021


Penyusun

2
DAFTAR ISI

MAKALAH.........................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................4
PENDAHULUAN...............................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................4
C. Tujuan Masalah............................................................................................4
BAB II.................................................................................................................4
PEMBAHASAN.................................................................................................4
A. Pengertian Guru...........................................................................................4
B. Pengertian Kesehatan Mental......................................................................5
C. Ciri Guru Bermental Sehat..........................................................................6
D. Manfaat Guru Bermental Sehat...................................................................6
E. Kesehatan Mental bagi Guru........................................................................7
F. Mengapa Guru Harus Bermental Sehat........................................................7
G. Cara Meningkatkan Kesehatan Mental bagi Tenaga Pendidik dan
Kependidikan..................................................................................................13
BAB III..............................................................................................................14
PENUTUP.........................................................................................................14
A. Kesimpulan................................................................................................14
B. Saran..........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Guru
Guru memang menempati kedudukan yang terhormat di
masyarakat. Guru dapat dihormati oleh masyarakat karena
kewibawaannya, sehingga masyarakat tidak meragukan figur guru.
Masyarakat percaya bahwa dengan adanya guru,  maka dapat mendidik
dan membentuk kepribadian anak didik mereka dengan baik agar
mempunyai intelektualitas yang tinggi serta jiwa kepemimpinan yang
bertanggungjawab.

Guru adalah seseorang pengajar ilmu. Dalam bahasa Indonesia,


guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik.

Pengertian Guru Menurut Para Ahli

4
Berikut ini terdapat beberapa pengertian guru menurut para ahli, sebagai
berikut:

1. Menurut Purwanto (1997:138)

Orang yang diserahi tanggung jawab sebagai pendidik di lingkungan


sekolah adalah guru.

2. Husnul Chotimah (2008)

Mereka yang memfasilitasi transisi dari pengetahuan dari sumber belajar


ke peserta didik.

3. Dri Atmaka (2004:17)


Pendidik adalah orang yang bertanggung jawab untuk memberikan
bantuan kepada siswa dalam pengembangan baik fisik dan spiritual.
4. E. Mulyasa (2003:53)
Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi
sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
5. Ahmadi (1977:109)
Pendidik adalah sebagai mengawasi peran dalam melaksanakan
proses pembelajaran.
6. Drs. Moh. Uzer Usman (1996:15)
Guru adalah tugas semua orang dan otoritas dalam pendidikan dan
pengajaran di lembaga pendidikan formal.
7. Menurut Noor Jamaluddin (1978:1)
Guru adalah pendidik, orang dewasa yang bertanggung jawab untuk
memberikan bimbingan atau bantuan kepada siswa dalam
pengembangan tubuh dan jiwa untuk mencapai kematangan, mampu
berdiri sendiri dapat melaksanakan tugasnya sebagai khalifah Allah

5
di muka bumi, sebagai makhluk sosial dan individu yang mampu
berdiri sendiri.
Jadi dapat disimpilkan guru atau pendidik adalah sebagai orang yang
memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik.
B. Pengertian Kesehatan Mental

Apabila ditinjau dari segi istilahnya, kesehatan mental menurut Soeharto


Herdjen (1987) dapat diartikan bermacam macam.

1. kesehatan mental dapat diartikan sebagi suatu kondisi,suatu


keadaan mental-emosional.
2. kesehatan mental dapat diartikan sebagai suatu ilmu baru,yang
membahas bagaimana manusia menghadapi kesulitan hidup dan
berusaha mengatasinya saambil menjaga kesejahteraannya.
3. kesehatan mental dapat juga diartikan sebagai suatu bimbingan
kegiatan yang mencakup usaha pembinaan kesehatan mental,
pengobatan dan pencegahan, serta rehabilitas gangguan
kesehatan mental. Paham keempat,
4. kesehatan mental dapat diartikan suatu gerakan yang sekarang
menyebar kemana mana dan bertujuan memberitahukan kepada
seluruh dunia bahwa masalah kesehatan mental perlu
diperhatikan sepenuhnya oleh semua kalangan.
5. Definisi The Wolrd Federation for Mental Health Tahun 1948
Kesehatan mental adalah kondisi yang memungkinkan
perkembangan optimal bagi individu secara fisik, intelektual,dan
emosional sepanjang hal itu tidak bertentangan dengan
kepentingan orang lain.
C. Ciri Guru Bermental Sehat
1. orang yang terhindar dari gangguan dan penyakit jiwa
2. maupu menyesuaikan diri

6
3. sanggup menghadapi masalah-masalah dan kegoncangan-
kegoncangan yang bias
4. adanya keserasian fungsi jiwa,
5. dan merasa bahwa dirinya berharga, berguna, dan berbahagia serta
dapat menggunakan potensi-potensi yang ada semaksimal mungkin.
D. Manfaat Guru Bermental Sehat
Guru yang memiliki kesehatan mental yang baik akan memiliki :
1.kepercayaan diri
2. merasa yakin terhadap kemampuan dirinya
3.optimis
4.memiliki tanggung jawab yang tinggi memiliki pola pikir (mind set) yang
terbuka terhadap perubahan
5. memiliki kematangan emosional yang baik
6. memiliki kepribadian yang menyenangkan
7. mampu bekerjasama dengan orang lain.

E. Kesehatan Mental bagi Guru


Apabila ditinjau dari segi kesehatan mental sekolah seharusnya diusahakan
agar

1. dalam pemilihan untuk menentukan guru, kesehatan mental dipakai


sebagai factor persyaratan

2. menghilangkan hal- hal yang dapat mengganggu kesehatan jiwa guru,


misalnya  gaji yang tidak cukup, tugas pekerjaan yang terlalu banyak,
persoalan  administrasi yang terlalu rumit,

3. mengadakan  pertemuan pertemuan diantara guru- guru  yang dapat


mempunyai efek penyembuhan ( group therapeutic session) agar guru- guru
dapat meninjau kondisinya denga lebih objektif, dan

4. menganjurkan kepada guru  yang sekiranya mentalnya tidaklah begitu


sehat untuk usaha penyembuahan kepada pihak- pihak kompeten.

7
F. Mengapa Guru Harus Bermental Sehat
Guru harus memiliki kepribadian yang dapat dijadikan profil dan
idola, seluruh kehidupannya adalah figur paripurna. Sedikit saja guru
berbuat yang tidak atau kurang baik, akan mengurangi kewibawaannya
dan kharisma pun secara perlahan lebur dari jati diri. Karena itu
kepribadian adalah masalah yang sangat sensiitf sekali. Penyatuan kata
dan perbuatan dituntut dari guru, bukan lain perkataan dengan
perbuatan, ibarat kata pepatah “pepat di luar runcing di dalam”.

Guru adalah mitra anak didik dalam kebaikan. Guru yang baik,
anak anak diidk pun menjadi baik. Tidak ada seorang guru yang
bermaksud menjerumuskan anak didiknya ke lembah kenistaan.

Sekolah adalah salah satu lembaga sekunder yang mempunyai


peranan penting terhadap perkembangan jiwa anak. Sekolah bukan
hanya berfungsi untuk mencerdaskan, tapi juga membentuk watak dan
kepribadian anak. Orangtua perlu memperhatikan keadaan sekolah
anaknya karena apabila tidak sesuai dengan kebudayaan rumah anak.
Dan apabila tidak berfungsi dengan baik, maka sekolah akan menjadi
sumber stress bagi anak dan akan mengacaukan perkembangan anak itu
sendiri yang telah disusun dirumah.

1. Guru Sebagai Pendidik

Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi


bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus
memiliki standar kualitas tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa,
mandiri dan disiplin. Peran guru sebagai pendidik (nurturer) berkaitan
dengan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak untuk
memperoleh pengalaman-pengalaman lebih lanjut seperti penggunaan
kesehatan jasmani, bebas dari orang tua, dan orang dewasa yang lain,

8
moralitas tanggungjawab kemasyarakatan, pengetahuan dan keterampilan
dasar, persiapan.

2. Guru Sebagai Pengajar

Peranan guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam kegiatan belajar


peserta didik dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti motivasi, kematangan,
hubungan peserta didik dengan guru, kemampuan verbal, tingkat kebebasan,
rasa aman dan keterampilan guru dalam berkomunikasi.

3. Guru Sebagai Pembimbing

Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang


berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya bertanggung jawab atas
kelancaran perjalanan itu. Dalam hal ini, istilah perjalanan tidak hanya
menyangkut fisik tetapi juga perjalanan mental, emosional, kreatifitas, moral
dan spiritual yang lebih dalam dan kompleks.

4. Guru Sebagai Pemimpin

Guru diharapkan mempunyai kepribadian dan ilmu pengetahuan. Guru


menjadi pemimpin bagi peserta didiknya. Ia akan menjadi imam.

5. Guru Sebagai Pengelola Pembelajaran

Guru harus mampu menguasai berbagai metode pembelajaran. Selain


itu, guru juga dituntut untuk selalu menambah pengetahuan dan keterampilan
agar supaya pengetahuan dan keterampilan yang dirnilikinya tidak ketinggalan
jaman.

6. Guru Sebagai Model dan Teladan

Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua
orang yang menganggap dia sebagai guru. Terdapat kecenderungan yang besar
untuk menganggap bahwa peran ini tidak mudah untuk ditentang, apalagi

9
ditolak. Sebagai teladan, tentu saja pribadi dan apa yang dilakukan guru akan
mendapat sorotan peserta didik serta orang disekitar lingkungannya yang
menganggap atau mengakuinya sebagai guru.

7. Sebagai Anggota Masyarakat

Peranan guru sebagai komunikator pembangunan masyarakat. Seorang


guru diharapkan dapat berperan aktif dalam pembangunan disegala bidang yang
sedang dilakukan. Ia dapat mengembangkan kemampuannya pada bidang-
bidang dikuasainya. Guru perlu juga memiliki kemampuan untuk berbaur
dengan masyarakat melalui kemampuannya, antara lain melalui kegiatan olah
raga, keagamaan dan kepemudaan. Keluwesan bergaul harus dimiliki,
sebab kalau tidak pergaulannya akan menjadi kaku dan berakibat yang
bersangkutan kurang bisa diterima oleh masyarakat.

8. Guru sebagai administrator

Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga
sebagai administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran. Guru akan
dihadapkan pada berbagai tugas administrasi di sekolah. Oleh karena itu
seorang guru dituntut bekerja secara administrasi teratur. Segala pelaksanaan
dalam kaitannya proses belajar mengajar perlu diadministrasikan secara baik.
Sebab administrasi yang dikerjakan seperti membuat rencana mengajar,
mencatat hasil belajar dan sebagainya merupakan dokumen yang berharga
bahwa ia telah melaksanakan tugasnya dengan baik.

9. Guru Sebagai Penasehat

Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik juga bagi orang tua,
meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat dan dalam
beberapa hal tidak dapat berharap untuk menasehati orang.

10
Peserta didik senantiasa berhadapan dengan kebutuhan untuk membuat
keputusan dan dalam prosesnya akan lari kepada gurunya. Agar guru dapat
menyadari perannya sebagai orang kepercayaan dan penasihat secara lebih
mendalam, ia harus memahami psikologi kepribadian dan ilmu kesehatan
mental.

10. Guru Sebagai Pembaharu (Inovator)

Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu ke dalam kehidupan


yang bermakna bagi peserta didik. Dalam hal ini, terdapat jurang yang dalam
dan luas antara generasi yang satu dengan yang lain, demikian halnya
pengalaman orang tua memiliki arti lebih banyak daripada nenek kita. Seorang
peserta didik yang belajar sekarang, secara psikologis berada jauh dari
pengalaman manusia yang harus dipahami, dicerna dan diwujudkan dalam
pendidikan.

Tugas guru adalah menerjemahkan kebijakan dan pengalaman yang


berharga ini kedalam istilah atau bahasa moderen yang akan diterima oleh
peserta didik. Sebagai jembatan antara generasi tua dan genearasi muda, yang
juga penerjemah pengalaman, guru harus menjadi pribadi yang terdidik.

11. Guru Sebagai Pendorong Kreatifitas

Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran dan


guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreatifitas
tersebut. Kreatifitas merupakan sesuatu yang bersifat universal dan merupakan
cirri aspek dunia kehidupan di sekitar kita. Kreativitas ditandai oleh adanya
kegiatan menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan
oleh seseorang atau adanya kecenderungan untuk menciptakan sesuatu.

Akibat dari fungsi ini, guru senantiasa berusaha untuk menemukan cara
yang lebih baik dalam melayani peserta didik, sehingga peserta didik akan
menilaianya bahwa ia memang kreatif dan tidak melakukan sesuatu secara rutin

11
saja. Kreativitas menunjukkan bahwa apa yang akan dikerjakan oleh guru
sekarang lebih baik dari yang telah dikerjakan sebelumnya.

12. Guru Sebagai Emansipator

Dengan kecerdikannya, guru mampu memahami potensi peserta didik,


menghormati setiap insan dan menyadari bahwa kebanyakan insan merupakan
“budak” stagnasi kebudayaan. Guru mengetahui bahwa pengalaman, pengakuan
dan dorongan seringkali membebaskan peserta didik dari “self image” yang
tidak menyenangkan, kebodohan dan dari perasaan tertolak dan rendah diri.
Guru telah melaksanakan peran sebagai emansipator ketika peserta didik yang
dicampakkan secara moril dan mengalami berbagai kesulitan dibangkitkan
kembali menjadi pribadi yang percaya diri.

13. Guru Sebagai Evaluator

Evaluasi atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang paling


kompleks, karena melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta
variable lain yang mempunyai arti apabila berhubungan dengan konteks yang
hampir tidak mungkin dapat dipisahkan dengan setiap segi penilaian. Teknik
apapun yang dipilih, dalam penilaian harus dilakukan dengan prosedur yang
jelas, yang meliputi tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut.

14. Guru Sebagai Kulminator

Guru adalah orang yang mengarahkan proses belajar secara bertahap


dari awal hingga akhir (kulminasi). Dengan rancangannya peserta didik akan
melewati tahap kulminasi, suatu tahap yang memungkinkan setiap peserta didik
bisa mengetahui kemajuan belajarnya. Di sini peran kulminator terpadu dengan
peran sebagai evaluator.

12
Guru sejatinya adalah seorang pribadi yang harus serba bisa dan serba
tahu. Serta mampu mentransferkan kebisaan dan pengetahuan pada muridnya
dengan cara yang sesuai dengan perkembangan dan potensi anak didik.

Begitu banyak peran yang harus diemban oleh seorang guru. Peran yang
begitu berat dipikul di pundak guru hendaknya tidak menjadikan calon guru
mundur dari tugas mulia tersebut. Peran-peran tersebut harus menjadi tantangan
dan motivasi bagi calon guru. Dia harus menyadari bahwa di masyarakat harus
ada yang menjalani peran guru. Bila tidak, maka suatu masyarakat tidak akan
terbangun dengan utuh. Penuh ketimpangan dan akhirnya masyarakat tersebut
bergerak menuju kehancuran.

G. Cara Meningkatkan Kesehatan Mental bagi Tenaga Pendidik dan


Kependidikan
1. Berfikirlah positif
2. Jangan dengarkan ocehan orang lain kecuali kritik dan saran yang
membangun
3. Sering berolahraga
4. Berinteraksi dengan sesama guru ataupun dengan murid
5. Sering berbagi pengalaman dan berbagi kisah dengan teman
6. Cobalah untuk mengambil resiko
7. Carilah media penguat mental, mungkin dari media sosial ataupun langsung
berkonsultasi dengan psikolog

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

14
DAFTAR PUSTAKA
1. http://indahkumalla.blogspot.com/2014/12/peran-dan-fungsi-
tenaga-pendidik.html?m=1
(Diakses pada tanggal 15 Mei 2021)
2. https://bebaspedia.com/opini/cara-agar-mental-anda-tetap-sehat-
sebagai-guru
(Diakses pada tanggal 15 Mei 2021)
3. https://www.gurupendidikan.co.id/guru-adalah/
(Diakses pada tanggal 15 Mei 2021)
4. https://bebaspedia.com/opini/cara-agar-mental-anda-tetap-sehat-
sebagai-guru/amp/
(Diakses pada tanggal 15 Mei 2021)

15
5. Yustinus, Semium. 2006. Kesehatan Mental 3. Yogyakarta:
Kanisius.
6. https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/idris
apandi/guru-dan-kesehatan
mental_568b1c92d57a61210ed0036b
(Diakses pada tanggal 15 Mei 2021)

16

Anda mungkin juga menyukai