Anda di halaman 1dari 16

PERILAKU KELOMPOK DAN INTERPERSONAL

Oleh:

Abdul Rohim (04020420017)

Indriyani (04010420009)

Kelas : D1

Dosen Pengampu:

M. Adi Trisna Wahyudi, S. Sos., MM

PRODI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

SURABAYA

2021
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Perilaku Kelompok dan Interpersonal" dengan
tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perilaku Organisasi. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang perilaku kelompok dan interpersonal bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak M. Adi Trisna Wahyudi, S. Sos., MM


selaku dosen mata kuliah Perilaku Organisasi. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Sidoarjo, 14 September 2021

Penulis
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….i

DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………………...ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG……………………………………………………………………1
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………....1
C. TUJUAN MASALAH……………………………………………………………………1

BAB II PEMBAHASAN

A. PERILAKU KELOMPOK………………………………………………………………
2
1. Pengertian Perilaku
Kelompok……………………………………………………...2
2. Pengertian dan Klasifikasi Kelompok………………………………………………
2
3. Teori-teori Pembentukan
Kelompok………………………………………………..3
4. Alasan-alasan Bergabung Dalam
Kelompok……………………………………….4
5. Tahap-tahap Perkembangan Kelompok……………………………………………
5
6. Ciri-ciri Kelompok…………………………………………………………………...6
B. INTERPERSONAL……………………………………………………………………...6
1. Pengartian
Interpersonal…………………………………………………………….6
iii

2. Komponen-komponen Komunikasi Interpersonal…………………………………


7
3. Tujuan Komunikasi Interpersonal………………………………………………….9
4. Ciri-ciri Komunikasi
Interpersonal………………………………………………..10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………...11

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………...12
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Organisasi merupakan wadah yang berisikan sekelompok orang yang memiliki tujuan
tertentu. 1Unsur-unsur organisasi adalah sekelompok orang, memiliki tujuan tertentu dan aturan-
aturan yang mengikat sekelompok orang tersebut.
Perilaku organisasi adalah studi mengenai perilaku-perilaku didalam organisasi. Dalam
organisasi terdapat beberapa bagian diantaranya adalah manusia atau individu beserta
perilakunya dan sekelompok orang beserta perilakunya.
Perilaku kelompok adalah suatu aktifitas yang dilakukan oleh seorang individu dengan
yang lainnya untuk mendapatkan aspirasi anggota, berinteraksi dari setiap individu dan saling
bergabung untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Kelompok memiliki beragam jenis beserta
fungsinya sesuai dengan tujuan apa yang akan dicapainya.
Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan
paling kurang seorang lainnya atau biasanya diantara dua orang yang dapat langsung diketahui
balikannya (Muhammad, 2005, p. 158-159). Komunikasi Interpersonal dilakukan oleh dua orang
(komunikator dan komunikate) untuk mengetahui informasi (umpan balik dari pertanyaan yang
disampaikan oleh komunikator. Namun, dalam komunikasi interpersonal sering
terjadi noises atau gangguan gangguan baik dipihak komunikator. Komunikate atau media
sebagai penghubungnya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian beserta seluk beluk tentang Perilaku Kelompok?
2. Bagaimana pengertian beserta seluk beluk tentang Interpersonal?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian beserta seluk beluk tentang Perilaku Kelompok.
2. Mengetahui pengertian beserta seluk beluk tentang Interpersonal.

1
https://tulusramdhani.blogspot.com/2016/09/perilaku-kelompok-dan-interpersonal.html
2

BAB II
PEMBAHASAN

A. Perikalu Kelompok

1. Pengertian perilaku kelompok


Perilaku kelompok adalah semua kegiatan yang dilakukan dua atau lebih individu
yang berinteraksi dan saling mempengaruhi dan saling bergantung untuk menghasilkan
prestasi yang positif baik untuk jangka panjang dan pertumbuhan diri.

2. Pengertian dan klasifikasi kelompok.


Pengertian Beberapa Jenis Kelompok
a. Kelompok adalah dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling
bergantung, yang saling bergabung untuk mencapai tujuan tertentu.
b. Kelompok Formal Kelompok formal adalah kelompok kerja bentukan yang
didefinisikan oleh struktur oraganisasi dengan penugasan kerja yang sudah
ditentukan. Perilaku-perilaku yang harus ditunjukan di dalam kelompok ini
ditentukan dan diarahkan ke sasaran organisasi.
c. Kelompok Informal Kelompok informal adalah kelompok yang tidak
terstruktur formal dan tidak ditentukan oleh oraganisasi, dan terjadi karena
respons terhadap kebutuhan akan hubungan sosial. Kelebihannya adalah
kelompok ini bisa memenuhi kebutuhan sosial anggotanya yang dapat
mempengaruhi perilaku dan kinerja anggotanya itu.
d. Kelompok Komando Kelompok komando adalah kelompok yang terdiri dari
individuindividu yang melapor langsung kepada manajer tertentu, atau dengan
kata lain kelompok komando adalah manajer dan semua bawahannya.
e. Kelompok Tugas Kelompok tugas adalah orang-orang yang secara bersama-
sama menyelesaikan tugas.
f. Kelompok Kepentingan Kelompok kepentingan adalah orang-orang yang
bekerja sama untuk mencapai tujuan khusus dan yang menjadi perhatian
3

masing-masing orang. 7. Kelompok Persahabatan Kelompok persahabatan


adalah persekutuan sosial yang sering dikembangkan dari situasi kerja,
ditetapkan bersama-sama karena memiliki satu atau lebih karakteristik yang
sama.

3. Teori-teori Pembentukan Kelompok


a. Teori Kedekatan (Propinquity) Teori kedekatan menjelaskan tentang
adanya aliansi diantara orang-orang tertentu. Seseorang berhubungan
dengan orang lain disebabkan karena adanya kedekatan ruang dan
daerahnya.
b. Teori Interaksi (George Homans) Teori interaksi berdasarkan pada
aktivitas, interaksi dan sentiment (perasaan atau emosi) yang berhubungan
secara langsung. Ketiganya dapat dijelaskan sebagai berikut :
i. Semakin banyak aktivitas seseorang dengan orang lain, semakin
beraneka interaksinya dan semakin kuat tumbuhnya sentiment
mereka.
ii. Semakin banyak interaksi diantara orang-orang, maka semakin
banyak kemungkinan aktivitas dan sentiment yang ditularkan pada
orang lain.
iii. Semakin banyak aktivitas dan sentimen yang ditularkan pada orang
lain, dan semakin banyak sentiment orang dipahami oleh orang
lain, maka semakin banyak kemungkinan ditularkannya aktivitas
dan interaksi-interaksi.
c. Teori Keseimbangan (Theodore Newcomb) Teori keseimbangan
menyatakan bahwa seseorang tertarik kepada yang lain adalah didasarkan
atas kesamaan sikap (seperti: agama, politik, gaya hidup, perkawinan,
pekerjaan, otoritas) di dalam menanggapi suatu tujuan.
d. Teori Pertukaran Teori ini ada kesamaan fungsinya dengan teori motivasi
dalam bekerja. Teori kedekatan, interaksi, keseimbangan, semuanya
memainkan peranan di dalam teori ini. Secara praktis pembentukan
kelompok bisa saja terjadi dengan alasan ekonomi, keamanan, atau alasan
4

social. Para pekerja umumnya memiliki keinginan afiliasi kepada pihak


lain.

4. Alasan-Alasan Bergabung kedalam Kelompok.


Robbins dan Judge (2008: 258) dalam Sucipto dan Siswanto (2008 : 58-59)
berpendapat bahwa manusia berkelompok untuk alasan:

a. Rasa Aman
Rasa aman merupakan kebutuhan dasar manusia. Perasaan aman dapat
berupa sesuatu yang bersifat material atau non material. Dengan
berkelompok dan berorganisasi kebutuhan tersebut akan terpenuhi. Dapat
dibayangkan bagaimana seseorang yang hidup sendiri, tidak bersosialisasi.
b. Harga Diri
Dengan berkelompok dan masuk dalam organisasi akan memunculkan
harga diri seseorang. Perasaan itu muncul karena dalam interaksi dengan
kelompok terdapat kesalingtergantungan.
c. Afiliasi
Setiap manusia memiliki kecenderungan untuk berafiliasi. Afiliasi itu dapat
terjadi karena memiliki kesamaan latar belakang, kepribadian,
kecenderungan, hobi, dan kesenangan.
d. Status
Manusia memiliki sifat dasar ingin dipuji, diperhatikan, dan diakui
keberadaannya. Dengan berkelompok dan berorganisasi kebutuhan tersebut
akan diperolehnya.
e. Kekuatan
Manusia memiliki kemampuan yang terbatas. Kekurangan dan kelemahan
yang dimiliki dapat ditutupi jika mendapat dukungan dari orang lain.
f. Pencapaian
Tujuan Melalui organisasi, tujuan akan mudah dicapai. Sebagai sasaran dan
alat, organisasi dapat digunakan untuk mempercepat proses tujuan bersama.
5

5. Tahap-tahap Perkembangan Kelompok


a. Model Lima Tahap
Lima tahap dan model laternatif bagi kelompok-kelompok temporer
dengan tenggat waktu. Model pengembangan kelompok lima tahap
mensifati kelompok sebagai melewati lima tahap yang jelas, yaitu:
i. Tahap pembentukan (forming) Pada tahap ini dicirikan oleh banyak
ketidakpastian mengenai maksud, struktur, dan kepemimpinan kelompok.
Para anggota melakukan uji coba untuk menemukan tipe-tipe perilaku
apakah yang dapat diterima baik. Tahap ini selesai ketika para anggota
telah mulai berfikir tentang diri mereka sendiri sebagai bagian dari
kelompok.

ii. Tahap keributan (storming) Tahap keribuatan adalah tahap komplik di


dalam kelompok (intragrup). Para anggota menerima baik eksistensi
kelompok, tetapi melawan batasan-batasan yang diterapkan oleh
kelompok-kelompok individualitas.
iii. Tahap penormaan (norming)Tahap penormaan adalah tahap di mana
berkembang hubungan yang akrab dan kelompok menunjukan sifat
kohesif (saling tarik). Sudah ada rasa memiliki identitas kelompok dan
persahabatan yang kuat. Tahap ini selesai jika telah terbentuk struktur
kelompok yang kokoh dan menyesuaikan harapan bersama atas apa yang
disebut sebagai perilaku anggota yang benar.
iv. Tahap Pelaksanaan (performing) Tahap pelaksanaan adalah tahap
berfungsinya struktur dan diterima baik. Energy kelompok telah bergeser
dari mencoba mengerti dan memahami satu dengan yang lain menjadi
pelaksana tugas yang ada.
6

v. Tahap Peristirahatan (adjourning) Tahap peristirahatan adalah tahap


terakhir dalam pengembangan kelompok pada kelompok sementara,
dicirikan oleh perhatian kepenyelesaian aktivitas bukannya ke kinerja
petugas.
b. Model Alternatif : Untuk Kelompok Temporer dengan Tenggat Kelompok
ini memiliki urutan tindakan (atau bukan tindakan) mereka sendiri yang
unik, seperti:
i. Menentukan arah kelompok
ii. Fase inersia (lemas tanpa energy)
iii. Fase transisi (peralihan)
iv. Transisi mengawali perubahan besar
v. Fase inersia kedua mengikuti masa transisi
vi. Pertemuan terakhir kelompok dicirikan oleh kegiatan yang sangat terpicu.

6. Ciri-Ciri Kelompok
Karakteristik yang menonjol dari suatu kelompok antara lain:
i. Adanya dua orang atau lebih
ii. Berinteraksi satu dengan yang lain
iii. Saling berbagi beberapa tujuan yang sama
iv. Melihat dirinya sebagai suatu kelompok.

B. Interpersonal

1. Perngertian Interpersonal
Komunikasi interpersonal adalah komunikas yang terjadi antara dua orang
atau lebih, yang biasanya tidak diatur secara formal.2 Komunikasi sangat penting
dalam kehidupan manusia, komunikasi manusia dapat mengekspresikan gagasan,
perasaan, harapan dan kesan kepada sesama begitu juga sebaliknya. Komunikasi
tidak hanya mendorong perkemangan kehidupan manusia tetapi juga

2
https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_interpersonal
7

menciptakan hubungan sosial yang sangat berpengaruh di kehidupan kelompok


sosial. Dapat disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal merupakan proses
penyampaian informasi, pikiran dan sikap tertentu antara dua orang atau lebih
yang terjadi pergantian pesan baik sebagai komunikan maupun komunikator
dengan tujuan untuk mencapai saling pengertian, mengenai masalah yang akan
dibicarakan yang akhirnya diharapkan terjadi perubahan perilaku.

2. Komponen-komponen Komunikasi Interpersonal


Dari pengertian di atas komunikasi interpersonal yang telah di jelaskan, ada
beberapa komponen yang harus ada dalam komunikasi interpersonal yang antara
lain:
a. Sumber /komunikator
Sumber atau komunikator merupakan orang yang mempunyai kebutuhan
untuk berkomunikasi, yakni keinginan untuk menyampaikan keadaan internal
sendiri baik bersifat emosional maupun informasional degan lawan bicara.
Dalam koteks komunikasi interpersonal komunikator adalah individu yang
menciptakan, memfomulasikan, dan menyampaikan pesan.
b. Encoding
Encoding adalah suatu aktivitas internal pada komunikator dalam
menciptakan pesan melalui pemilihan simbol-simbol verbal maupun non
verbal, yang disususn berdasarkan aturan tata Bahasa, serta disesuaikan
denan karakteristik komunikan.
c. Pesan
Pesan merupakan hasil dari encoding. Pesan adalah seperangkat simbio-
simbol baik verbal maupun non verbal atau gabungannya yang mewakili
keadaan komunikan untuk disampaikan pada pihak lain. Dalam aktivitas
komunikasi, pesan merupakan unsur yang sangat penting. Pesan itulah
disampaikan oleh komunikator untuk diterima dan diinterpretasi oleh
komunikan.
d. Saluran
8

Saluran merupakan sarana fisik penyampaian pesan dari sumber ke penerima


atau yang menghubungkan orang ke orang lain secara umum. Dalam konteks
komunikasi interpersonal, penggunaan saluran atau media semata-mata
karena situasi dan kondisi tidak memungkinkan dilakukan komunikasi secara
tatap muka.
e. Penerima/komunikan
Penerima/komunikan adalah seseorang yang menerima, memahami, dan
menginterpretasi pesan. Dalam proses komunikasi interpersonal, penerima
bersifat aktif, selain menerima pesan melakukan pula proses interpretasi dan
memberikan umpan balik. Berdasarkan umpan balik dari komunikan inilah
seorang komunikator akan dapat mengetahui keefektifan komunikasi yang
telah dilakukan, apakah makna pesan dapat dipahami secara bersama oleh
kedua belah pihak yakni komunikator dan komunikan.
f. Decoding
Decoding merupakan kegiatan internal dalam diri penerima. Melaui indera,
penerima mendapatkan macam-macam data dalam bentuk “mentah”, berupa
kata-kata dan simbol-simbol yang harus diubah kedalam pengalaman-
pengalaman yang mengandung makna. Secara bertahap dimulai dari proses
sensasi, yaitu proses di mana indera menangkap stimuli.
g. Respon
Respon adalah tanggapan terhadap pesan yang di sampaikan. Respon dapat
bersifat positif, netral, maupun negative tergantung pada keputusan penerima
pesan tersebut. Respon positif apabila sesuai dengan yang dikehendaki
komunikator. Netral berarti respon itu tidak menerima ataupun menolak
keinginan komunikator. Dikatakan respon negatif apabila tanggapan yang
diberikan bertentangan dengan yang diinginkan oleh komunikator.
h. Gangguan (noise)
Gangguan atau noise atau barier beraneka ragam, untuk itu harus
didefinisikan dan dianalisis. Noise dapat terjadi di dalam komponen-
komponen manapun dari sistem komunikasi. Noise merupakan apa saja yang
9

mengganggu atau membuat kacau penyampaian dan penerimaan pesan,


termasuk yang bersifat fisik dan phsikis.
i. Konteks komunikasi
Komunikasi selalu terjadi dalam suatu konteks tertentu, paling tidak ada tiga
dimensi yaitu ruang, waktu, dan nilai. Konteks ruang menunjuk pada
lingkungan konkrit dan nyata tempat terjadinya komunikasi, seperti ruangan,
halaman dan jalanan. Konteks waktu menunjuk pada waktu kapan
komunikasi tersebut dilaksanakan, misalnya: pagi, siang, sore, malam.
Konteks nilai, meliputi nilai sosial dan budaya yang mempengaruhi suasana
komunikasi, seperti: adat istiadat, situasi rumah, norma pergaulan, etika, tata
krama, dan sebagainya.

3. Tujuan Komunikasi Interpersonal


Komunikasi interpersonal merupakan action oriented, ialah suatu tindakan
yang berorientasi pada tujuan tertentu. Tujuan komunikasi interpersonal sebagai
berikut:

a. Mengungkapkan perhatian kepada orang lain


Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah untuk mengungkapkan
perhatian kepada orang lain. Dalam hal ini seseorang berkomunikasi dengan
cara menyapa, tersenyum, melambaikan tangan, membungkukkan badan,
menanyakan kabarkesehatan patner komunikasi, dan sebagainya. Pada
prinsipnya komunikasi interpersonal hanya di maksudkan untuk menunjukan
adanya perhatian kepada orang lain dan untuk menghindari kesan dari orang
lain sebagai pribadi yang tertutup, dingin dan cuek.
b. Menemukan diri sendiri
Menemukan diri sendiri yang berarti melakukan komunikasi interpersonal
karena ingin mengetahui dan mengenali karakteristik diri pribadi berdasarkan
informasi dari orang lain. Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan
kepada kedua belah pihak untuk berbicara tentang apa yang di sukai dan apa
yang di benci dan saling membicarakan keadaan masing-masing
10

c. Menemukan dunia luar


Dengan adanya komunikasi interpersonal di peroleh kesempatan untuk
mendapatkan informasi dari dunia luar dari oran lain, termasuk informasi
yang paling aaktual dan berbagai kejadian di dunia luar
d. Membangun dan memelihara hubungan yang harmonis
Sebagai makhluk sosial kebutuhan yang paling besar adalah membentuk dan
memelihara hubungan yang bai kantar sesama, oleh karena itu komunikasi
interpersonal bisa digunakan untuk memelihara hubungan sosial dengan
orang lain.
e. Mempengaruhi sikap dan tingkah laku
Komunikasi interpersonal juga menjadi alat untuk menyampaikan pesan oleh
seseorang kepada orang lain untuk memberitahu ataumengubah sikap,
pendapat atau perilaku baik secara langsung maupun tidak.
f. Mencari kesenangan atau sekedar menghabiskan waktu
Seseorang melakukan komunikasi interpersonal sekedar mencari kesenangan
atau hiburan. Di samping itu juga dapat mendatangkan kesenangan atau
hiburan.
g. Menghilangkan kerugian akibat salah komunikasi
Komunikasi interpersonal juga dapat menghilangkan kerugian yang di
akibatkan salah komunikasi antar sumber dan penerima pesan. Dapat
dilakukan dengan mendekatkan langsung dan menjelaskan berbagai pesan
yang rawan menimbulkan kesalahan interpretasi.
h. Memberi bantuan
Dalam kehidupan sehari-hari di kalangan masyarakat juga dapat dengan
mudah memperoleh petunjuk atau bantuan dari komunikasi interpersonal.
Tanpa disadari setiap orang ternyata sering bertindak sebagai konselor
ataupun konseli dalam interaksi komunikasi.

4. Ciri-ciri Komunikasi Interpersonal


Berikut ciri-ciri dari komunikasi interpersonal yakni:
11

a. Pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerima pesan secara


spontan baik secara verbal maupun non verbal.
b. Keberhasilan komunikasi menjadi tanggung jawab para perserta
komunikasi.
c. Kedekatan hubungan pihak-pihak komunikasi akan tercermin pada jenis-
jenis pesan atau respon nonverbal mereka, seperti sentuhan, tatapan mata
yang ekspresif, dan jarak fisik yang dekat.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah di atas adalah perilaku kelompok adalah semua kegiatan yang
dilakukan dua atau lebih individu yang berinteraksi dan saling mempengaruhi dan saling
bergantung untuk menghasilkan prestasi yang positif baik untuk jangka panjang dan pertumbuhan
diri. Dan komunikasi interpersonal merupakan proses penyampaian informasi, pikiran dan
sikap tertentu 12 antara dua orang atau lebih yang terjadi pergantian pesan baik sebagai
komunikan maupun komunikator dengan tujuan untuk mencapai saling pengertian,
mengenai masalah yang akan dibicarakan yang akhirnya diharapkan terjadi perubahan
perilaku. Dan juga bergabai pengertian lain di atas.
12

DAFTAR PUSTAKA

http://lista.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/26569/Perilaku+Kelompok+dan+Interpersonal
.pdf

https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_interpersonal

https://tulusramdhani.blogspot.com/2016/09/perilaku-kelompok-dan-interpersonal.html

Anda mungkin juga menyukai