A DENGAN
GANGGUAN SKIZOFRENIA PARANOID DI BANGSAL FLAMBOYAN
RSJD DR. RM. SOEDJARWADI KLATEN
Disusun Oleh:
Nama : Atha Rahma Talitha
NIM : 20180320111
I. Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Umur : 19 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Ngaren, Mlese, Ceper, Klaten
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Tanggal dirawat : 4 Desember 2021
Tanggal pengkajian : 21 Desember 2021
Ruang rawat : Bangsal Flamboyan
No. CM : 00126651
Diagnosa medis : Skizofrenia Paranoid
Penanggung jawab : Ibu (Ny. Q)
2. Pengobatan sebelumnya :
(-) berhasil ( √ ) kurang berhasil (-) tidak berhasil
3. Masalah penganiayaan
Pelaku/usia korban/usia saksi/usia
Aniaya seksual - - - -
Penolakan - - - -
Kekerasan dalam - - - -
keluarga
Tindakan kriminal - - - -
Hubungan keluarga : -
Gejala :
Riwayat pengobatan/perawatan : -
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan? (perceraian/perpisahan/konflik dsb)
Klien mengatakan pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan saat ditinggal
meninggal oleh ayahnya.
PEMERIKSAAN FISIK
IV. Psikososial
1. Genogram
19 th
Jelaskan :
Klien mengatakan ayahnya meninggal pada tahun 2012, kakak
perempuannya meninggal saat melahirkan anaknya, dan saat ini klien
tinggal dengan ibunya saja.
2. Konsep Diri
a. Gambaran diri :
Klien mengatakan paling suka dengan mulut atau lisannya dengan
alasan karena dapat digunakan berbicara.
b. Identitas diri :
Klien mengatakan menerima bahwa dirinya terlahir sebagai laki-laki.
c. Peran :
Klien mengatakan perannya sebagai anak di rumah adalah membantu
ibu, seperti mencuci piring dan baju, serta merapikan rumah.
d. Ideal diri :
Klien mengatakan saat pulang memiliki beberapa keinginan, diantaranya,
klien ingin mencari kerja, memperbanyak ibadah, dan mencari jodoh.
e. Harga diri :
Klien mengatakan tidak percaya diri karena merasa dirinya sudah
berbeda dengan keadaannya yang dahulu.
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
Klien mengatakan orang yang berarti bagi hidupnya adalah ibu.
b. Peran serta kegiatan kelompok/ masyarakat :
Klien mengatakan tidak mengikuti kegiatan masyarakat.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien mengatakan malas bertemu dengan orang banyak.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Klien mengatakan beragama Islam dan meyakini bahwa Allah SWT
adalah satu-satunya Tuhan.
b. Kegiatan ibadah :
Klien mengatakan selalu shalat 5 waktu, shalat sunnah (tahajud dan
dhuha), dan membaca Al-Qur’an.
V. STATUS MENTAL
1. Penampilan : ( √ ) rapi
( - )tidak rapi
( - ) penggunaan pakaian tidak sesuai
( - ) cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan :
Penampilan Klien rapi dan bersih
2. Pembicaraan : (- ) cepat (-) keras
(-) gagap (-) inkoheren
(-) apatis (-) lambat
(-) membisu (-) tidak mampu memulai bicara
Jelaskan :
Klien berbicara dengan jelas dan tidak terlalu cepat ataupun lambat.
7. Persepsi/ Halusinasi :
( √ ) Pendengaran
(-) penglihatan
(-) Perabaan
(-) pengecapan
(-) penghidu
Jelaskan :
Jenis halusinasi : Halusinasi Pendengaran
Isi halusinasi : Ajakan untuk masuk sumur atau rel kereta api (bunuh
diri)
Waktu halusinas : Klien mengatakan biasanya mendengar suara ajakan saat
melamun.
Frekuensi halusinasi : tidak tentu
Respon klien : Klien mengatakan saat mendengar ajakan tersebut
dirinya terkadang menuruti, namun terkadang dibiarkan saja.
Jelaskan :
Klien dapat menentukan keputusan dengan bantuan orang lain.
Jelaskan :
Klien mengatakan tidak menyalahkan kalau dirinya sedang sakit. Klien
mengatakan pasrah dengan segala sesuatu yang menimpanya.
5. Istirahat / tidur :
(√ ) Tidur siang, lama : tidak tentu karena sering tidur.
(√ ) Tidur malam, lama : 19.00 s/d 24.00 lalu bangun untuk mandi dan tahajud,
setelah itu tidur lagi 01.00 s/d 05.00
(√ ) kegiatan sebelum/ sesudah tidur : wudhu
7. Pemeliharaan Kesehatan :
Perawatan lanjut : (-) ya ( √ ) tidak
Perawatan pendukung : (-) ya (√ ) tidak
( ) Lain-lain
X. ASPEK MEDIS
Diagnosa medik :
Skizofrenia paranoid
Terapi medik :
Haloperidol 2 x 2,5 mg
Trihexypenidyl 2 x 2 mg
Clozapine 1 x 50 mg (malam)
Lorazepam 1 x 2 mg (malam)
XI. DATA SUBJEKTIF DAN OBJEKTIF
DO DS
1. Klien tampak tenang 1. Klien mengatakan mendengar
2. Klien tampak sering berbicara dan merasakan ada seorang
sendiri pangeran atau Tuhan yang
3. Klien tampak datar mengajaknya masuk sumur atau
4. Klien tampak sering menyendiri rel kereta api.
5. Klien tampak sering tidur dan 2. Klien mengatakan merasakan
cenderung malas sakit di badan dan kepala.
6. Kontak mata kurang 3. Klien mengatakan lelah dengan
7. Klien memiliki riwayat rasa sakitnya sehingga menuruti
percobaan bunuh diri suara tidak nyata tersebut untuk
masuk ke sumur atau rel kereta
api (bunuh diri).
4. Klien mengatakan mendengar
ajakan suara tidak nyata tersebut
setiap klien melamun.
5. Klien mengatakan putus sekolah
saat SMA kelas 1
6. Klien mengatakan saat ada
masalah tidak pernah bercerita ke
orang lain dan hanya bercerita ke
Allah SWT.
7. Klien mengatakan tidak sudah
keramaian dan jarang keluar
rumah.
8. Klien mengatakan pernah masuk
ke sumur lalu ditolong oleh
tetangganya.
9. Klien mengatakan lebih senang
saat sendirian.
10. Klien mengatakan tidak percaya
diri sehingga minder untuk
bersosialisasi
SP 3 Pasien
1) Mengevaluasi kemampuan Mengetahui kefektifan
pasien dalam mengontrol alternatif pilihan bagi
halusinasi dengan klien untuk mengontrol
menghardik, dan bercakap halusinasi
cakap dengan orang lain (Susilaningsih, Nisa,
&Astia, 2019).
2) Menganjurkan pasien
Memasukkan kegiatan ke
memasukkan dalam jadwal jadwal harian klien agar
kegiatannya jelas
kegiatan harian terpantau (Nurdiana,
2020).
SP 4 Pasien
1) Mengevaluasi kemampuan Mengetahui kefektifan
2) Memberikan pendidikan
Penjelasan terkait
kesehatan tentang penggunaan manfaat obat dan
obat secara teratur penggunaan obat
secara teratur agar
pasien memahami
manfaat dari minum
obat secara teratur
(Astuti, Susilo, &
Putra, 2017).
Isolasi sosial b.d SP 1 Pasien
gangguan psikiatrik
1) Mengidentifikasi penyebab
isolasi social
3) Melatih berkenalan
4) Memasukkan ke dalam
jadwal kegiatan pasien
SP 2 Pasien
1) Mengevaluasi SP 1
3) Memasukkan ke dalam
jadwal kegiatan pasien
SP 3 Pasien
1) Mengevaluasi kegiatan SP 1
dan 2
3) Memasukkan ke dalam
jadwal kegiatan pasien
SP 4 Pasien
1) Mengevaluasi SP 1, 2, dan 3
3) Memasukkan ke dalam
jadwal kegiatan pasien
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Inisial Pasien : Tn. A Diagnosa Medis : Skizofrenia Paranoid
- Bertemu dengan
pasien kembali pada
hari Kamis, 23
Desember 2021 pukul
10.00 di ruang rehab
untuk berlatih cara
berkenalan dengan
orang lain dan
mengobrol terkait
isolasi social pasien
Kamis, 23 Isolasi sosial b.d gangguan S:
Desember 2021 psikiatrik - Pasien mentakan
10.00-10.15 perasaannya senang Atha Rahma Talitha
- Melakukan bina
- Pasien mengatakan
hubungan saling percaya
dirinya tidak suka
- Melakukan kontrak keramaian
tema, waktu, dan tempat - Pasien mengatakan
kepada Tn. A dirinya lebih senang
sendiri
- Memvalidasi perasaan - Pasien mengatakan
Tn. A tidak percaya diri jika
- Memvalidasi masalah bertemu dengan orang
pada Tn. A banyak
- Pasien mengatakan
- Melakukan SP 1 Pasien keuntungan
• Mengidentifikasi berinteraksi dengan
penyebab isolasi orang lain adalah dapat
social menambah teman,
menambah
• Menjelaskan persaudaraan, bisa
keuntungan dan saling tolong
kerugian menolong, dan saling
berinteraksi mendukung satu sama
dengan orang lain.
lain - Pasien mengatakan
• Melatih kerugian jika tidak
berkenalan berinteraksi dengan
orang lain adalah tidak
punya teman, tidak ada
yang membantu jika
kesulitan, dan akan
merasa kesepian.
- Pasien mengatakan
paham dengan cara
berkenalan, tetapi
masih takut untuk
memulai berkenalan
dengan orang lain.
- Pasien mengatakan
ingin bertemu dengan
mahasiswa perawat
pada hari Jum’at, 24
Desember 2021 pukul
07.30 setelah senam
pagi
-
O:
- Pasien tampak senang
- Pasien tampak paham
dan dapat
menyebutkan beberapa
keuntungan dan
kerugian berinteraksi
dengan orang lain
- Pasien tampak masih
takut saat diminta
berkenalan dengan
orang lain
A:
- SP 1 Pasien belum
teratasi
P:
- Mengevaluasi cara
berkenalan dengan
orang lain
- Mengevaluasi
kemampuan pasien
dalam mengontrol
halusinasi dengan
menghardik
- Mencoba
mempraktikkan
berkenalan dengan
orang lain
- Melatih pasien
mengendalikan
halusinasi dengan cara
bercakap cakap dengan
orang lain
- Bertemu dengan
pasien kembali pada
hari Jum’at, 24
Desember 2021 pukul
07.30 setelah senam
pagi
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, A. P., Susilo, T., & Putra, S. M. A. (2017). Hubungan Kepatuhan Minum Obat dengan
Periode Kekambuhan pada Pasien Skizofrenia: Halusinasi di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr.
Soeroyo Magelang. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama, 6(2).
Budiarto, E., Keliat, B. A., & Wardani, I. Y. (2021). Penerapan Cognitive Behavior Therapy, Family
Larasaty, L., & Hargiana, G. (2019). Manfaat Bercakap-Cakap Dalam Peer Support Pada Klien
Dengan Gangguan Sensori Persepsi: Halusinasi Pendengaran. Jurnal Kesehatan, 8(1), 1-8.
Luhrmann, T. M., Alderson-Day, B., Bell, V., Bless, J. J., Corlett, P., Hugdahl, K., ... & Waters, F.
(2019). Beyond trauma: A multiple pathways approach to auditory hallucinations in clinical
and nonclinical populations. Schizophrenia Bulletin, 45(Supplement_1), S24-S31.
Mubin, M. F., & Rahayu, D. A. (2019). Pengaruh terapi psikoedukasi keluarga skizofrenia paranoid
terhadap kepatuhan minum obat pasien. Jurnal Keperawatan, 11(2), 93-102.
Nurdiana, N. (2020). penerapan terapi spiritual: dzikir pada Tn. A terhadap kemampuan
mengontrol halusinasi pendengaran di ruangan nuri RSJ Prof. HB Saanin Padang Tahun
Pratiwi, M., & Setiawan, H. (2018). Tindakan Menghardik Untuk Mengatasi Halusinasi
Pendengaran Pada Klien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa. Jurnal Kesehatan, 7(1), 7-13.
Pratiwi, M., & Setiawan, H. (2018). Tindakan Menghardik Untuk Mengatasi Halusinasi
Pendengaran Pada Klien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa. Jurnal Kesehatan, 7(1), 7-13.
Susilaningsih, I., Nisa, A. A., & Astia, N. K. (2019). Penerapan Strategi Pelaksanaan: Teknik