Fiona Rezfemy Askep Ostemeilitis
Fiona Rezfemy Askep Ostemeilitis
DISUSUN OLEH :
FIONA REZFEMY
F0H020042
DOSEN PENGAMPUH :
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
KASUS :
1. Istilah Ostemeilitis
Osteomielitis dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi inflamasi tulang yang
berawal dari infeksi ruang medula dan dengan cepat melibatkan sistem haversian,
kemudian meluas sehinggan melibatkan periosteum daerah sekitar. Kondisi ini dapat
dikategorikan menjadi akut, subakut dan kronis, tergantung pada gambaran klinis
(Topazian RG, 2002) . Osteomielitis akut sering diasosiasikan dengan perubahan
inflamasi pada tulang yang disebabkan oleh bakteri patogen dengan gejala terjadi
dalam waktu 2 minggu setelah infeksi. Pada osteomielitis kronis, nekrosis tulang
dapat terjadi hingga 6 minggu pasca infeksi (Schmitt, S.K, 2017).
Osteomielitis merupakan patologi infeksi yang bersifat inflamasi pada tulang,
yang lebih sering diamati pada pasien dari negara berkembang, merupakan masalah
kesehatan masyarakat karena morbiditas yang tinggi terkait dengan potensi kecacatan
pada orang tersebut karena penyakitnya. Oleh karena itu, jika tidak diobati dengan
benar, ia memiliki efek yang menghancurkan dan prognosis yang buruk bagi individu
yang terkena. Agen penyebab osteomielitis umumnya terkait dengan faktor risiko
tertentu yang mendukung pertumbuhan mikroorganisme tertentu. Di antara agen
infeksi yang paling sering dikaitkan dengan penyakit ini adalah agen bakteri seperti
Staphylococcus aureus. Namun, dalam beberapa kasus, terutama bila ada beberapa
jenis gangguan sistem kekebalan atau penyakit kronis yang melemahkan, agen
etiologi yang terlibat mungkin bakteri atipikal atau agen jamur (Freire, LFL,
Gavilanes, 2019).
2. Penyebabnya
Penyebabnya pasien mengatakan 7 bulan lalu pasien terjatuh dari motor dan
mengalami patah tulang terbuka Os tibia dektra, dan akhirnya dilakukan pemasangan
fiksasi internal melalaui oprasi ORIF.
Dan penyebab secara umumnya osteomilitis adalah bakteri staphylococcus
aureus. Bakteri tersebut bisa terdapat dikulit atau di hidung dan umumnya tidak
menimbulkan masalah kesehatan. Namun, saat sistem kekebalan tubuh sedang lemah
karena suatu penyakit, maka bakteri tersebut dapat menyebabkan infeksi.
Masuknya bakteri staphylococcus hingga ke tulang dapat melalui beberapa cara,
yaitu:
a. Melalui aliran darah: Bakteri dari bagian tubuh lain dapat menyebar ke
tulang
melalui aliran darah.
b. Melalui jaringan atau sendi yang terinfeksi: Kondisi ini
memungkinkan bakteri bisa menyebar ke tulang di dekat jaringan atau
sendi yang terinfeksi.
c. Melalui luka terbuka: Bakteri dapat masuk ke dalam tubuh jika
terdapat luka terbuka seperti patah tulang terbuka atau kontaminasi
langsung saat bedah
ortopedi.
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Nama : Ny. M
b. Jenis kelamin : Perempuan
c. Umur : 50 tahun
d. Agama : Islam
e. Status perkawinan : Kawin
f. Pekerjaan : Wiraswasta
g. Alamat : Jl. Kuningan
h. No.CM : 52643
i. Tanggal masuk : Kamis, 15 Februari 2022
B. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan utama
Klien mengatakan bahwa nyeri pada luka bekas oprasi, selain itu klien
mengeluh keluar cairan dari luka
b. Riawayat kesehatan sekarang
Klien mengatakan nyeri saat kaki sebelah kanan di gerakkan dan butuh
bantuan jika ingin berdiri dan ketoilet
c. Riwayat kesehatan dahulu
Klien mengatakan sekitar 7 bulan lalu pasien terjatuh dari motor dan
mengalami patah tulang terbuka Os Tibia Dektra dan sudah pernah
melakukan oprasi
d. Riwayat kesehatan keluarga
Tidak ada
C. PEMERIKSAAN FISIK
a. Tanda-tanda vital meliputi :
- TD : 100/70 mmHG
-N : 90x/menit
-P : 20x/menit
-S : 37,4 C
b. Keadaan Umum
Kesadaran klien composmentis (E:4, M: 6, V:5)
c. Pemeriksaan Mata
Ikterik, conjungtiva anemis
d. Telinga
simetris, tidak ada massa
e. Hidung
Simetris kiri dan kanan, membran mukosa tidak ada secret
f. Mulut dan tenggorokan
Mulut lembab,tidak kesulitan dalam menelan
g. Leher
- Inpeksi : nomal, tidak ada pembengkaan kelejar tiroid
- Palpasi : tidak ada kelaian arteri carotis dan vena jungularis
h. Thorak/paru
- Inspeksi : normal, warna kuning langasat, pola napas efektif
- Palpasi : normal ada getaran
- Perkusi : normal
- Auskultasi : normal
i. Kardiovaskuler
- Inspeksi : tidak ada kelainan
- Palpasi : normal
- Perkusi :normal
- Auskultasi : normal
j. Abdomen
- Inspeksi : normal
D. PENGKAJIAN POLA FUNGSI GORDEN
Nutrisi
Makan :
-Frekuensi 3xsehari 3x sehari
-jenis Nasi dan lauk Nasi, lauk dan
-banyak 3 porsi buah
-minum 3 porsi
-Frekuensi 8x sehari
-Jenis Air putih 8x sehari
-Banyak 2 liter Air putih
2 liter
Istirahat :
-Tidur Cukup Tidak cukup
-Waktu 8jam 5jam
-Gangguan Tidak ada Nyeri pada luka
post oprasi, sering
terjaga dimalam
hari
Eliminasi :
BAB
-konsistensi Padat Padat
-frekuensi 2xsehari 2xsehari
BAK
-frekuensi 4xsehari 4xsehari
-terpasang alat Tidak ada Terrpasang alat
-jumlah urine 1800cc kateter
1800cc
Aktivitas
-mandi 0 2
-Berpakaian 0 2
-Mobilisasi ditempat tidur 0 0
Personal Hygine
-mandi 2xsehari 2xsehari
-gosok gigi 3xsehari 3xsehari
-pakaian 2xsehari 2xsehari
5. Pathway
6. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akur b.d agen pencedera fisik
b. Gangguan integritas kulit/jaringan b.d faktor
7. Asuhan Keperawatan
a. Analisa Data
b. Intervensi Keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
(Schmitt, S.K, 2017). Pengertian Osteomeilitis
(Freire, LFL, Gavilanes, 2019). Pengertian Osteomeilitis
WOC. Pathway Osteomeilitis
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (1.)
Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (I).
Jakarta:Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed.). Jakarta: Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.