Disusun Oleh:
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya karena
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa sholawat serta salam semoga
senantiasa tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada
keluarganya, sahabatnya hingga kepada kita sebagai umatnya hingga akhir zaman.
Pada makalah ini penulis membahas mengenai penulis membahas mengenai pengaruh
kesejajaran tubuh. Dalam menyusun makalah ini, penulis menggunakan beberapa sumber
sebagai referensi, penulis mengambil referensi dari buku dan internet.
Penulisan makalah ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar antara lain tidak lepas dari
dukungan dan masukan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. KH. Muhammad Hasan Mutawakkil Alallah, SH, MM. selaku Pengasuh Yayasan
Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong.
2. Dr. Nur Hamim, S.Kep., N.s M.Kes. selaku Direktur Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Hafshawaty Zainul Hasan Genggong.
3. Wardatul washilah, S.Kep.,Ns.,M.Kep Selaku dosen pembimbing mata kuliah
keperawatan HIV AIDS.
Dalam penulisan makalah ini, kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk
menyajikan yang terbaik, namun kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dikarenakan keterbatasan pengetahuan kami. Oleh sebab itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca untuk
kesempurnaan makalah ini.
Genggong, 11 Maret 2022
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
HIV ditemukan pertama kali oleh Dr. Luc Montaigner dan teman – temannya yang
berasal dari Institute Pasteur Perancis. Pada saat itu mereka berhasil mengisolasi virus dari
kelenjar getah bening seseorang yang positif pengidap HIV dan AIDS (ODHA) yang
membengkak. AIDS belum diketahui secara pasti kapan dan darimana AIDS muncul.
Diperkirakan pada akhir tahun 1970 didaerah subsahara Afrika, HIV sudah berkembang dan
meluas.
HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang menyerang sel darah putih
didalam tubuh (limfosit) sehingga mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Virus
ini dapat memungkinkan berbagai penyakit masuk dan sulit disembuhkan. Seseorang yang
didalam darahnya terdapat virus HIV dapat tampak sehat dan belum membutuhkan
pengobatan. Acquired Immune Deficiency Syndrome atau AIDS adalah suatu kumpulan
gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh. AIDS terjadi akibat defisiensi
immunitas seluler tanpa penyebab lain yang diketahui, ditandai dengan infeksi oportunistik
yang dapat berakibat fatal. Munculnya Syndrome ini erat hubungannya dengan
berkurangnya zat kekebalan tubuh yang prosesnya tidaklah terjadi seketika melainkan
sekitar 5-10 tahun setelah seseorang terinfeksi HIV.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana trend dan issue mengenai konsep HIV AIDS ?
b. Perilaku apa saja yang dapat tertular/menularkan HIV AIDS ?
c. Bagaimana asuhan keperawatan HIV AIDS?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui trend dan issue mengenai konsep HIV AIDS.
b. Untuk mengetahui perilaku yang dapat tertular/menularkan HIV AIDS.
c. Untuk mengetahui asuhan keperawatan HIV AIDS.
BAB II
PEMBAHASAN
3. Intervensi Keperawatan.
1. Kriteria hasil status nutrisi L.03030
No INDIKATOR TARGET
1. Kekuatan otot pengunyah Meningkat
2. Kekuatan otot menelan Meningkat
3. Nyeri abdomen Menurun
4. Sariawan Menurun
5. Diare Menurun
6. Nafsu makan Membaik
7. Bising usus Membaik
2. Manajemen nutrisi 1.03119
a. Observasi
1. Identifikasi status nutrisi.
2. Identifikasi alergi dan intoteransi makanan.
3. Identifikasi makanan disukai.
4. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient.
5. Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastrik.
6. Monitor asupan makanan.
7. Monitor berat badan.
8. Monitor hasil pemeriksaan labolatorium.
b. Terapeutik.
1. Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu.
2. Fasilitas menentukan pedomn diet.
3. Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai.
4. Berikan makanan tinggi serat untuk mencegan konstipasi.
5. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein.
6. Berikan suplemen makanan, jika perlu.
7. Hentikan pemberian makan melalui selang nasogastrik jika asupan oral dapat
ditoleransi.
c. Edukasi
1. Anjurkan posisi duduk.
2. Ajarkan diet yang diprogramkan.
d. Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan ( pereda nyeri)
a. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan, jika perlu.
4. Evaluasi
Merupakan tahap akhir dari proses keperawatan yang merupakan perbandingan
yang sistematis dan terencana Kesehatan pasien dengan tujuan yang telah ditetapkan,
dilakukan dengan cara melibatkan pasien dan sesama tenaga medis dengan
menggunakan SOAP.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang menyerang
sel darah putih didalam tubuh (limfosit) sehingga mengakibatkan turunnya
kekebalan tubuh manusia. Acquired Immune Deficiency Syndrome atau AIDS
adalah suatu kumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya
kekebalan tubuh. Dan HIV AIDS masih tetap di dominasi oleh sex bebas.
B. Saran
Setelah mengetahui pengetahuan tentang Trend dan Isu Keperawatan
HIV/AIDS yang telah diuraikan dalam makalah ini, diharapkan mahasiswa
mampu memahaminya, karena sangat penting dalam bidang. Semoga
dengan adanya makalah ini dapat digunakan sebagai pedoman bagi
pembaca, baik bagi tenaga kesehatan dan khususnya bagi mahasiswa
keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan secara professional.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesiam Dewan
Pengurus Pusat, Cetakan III. PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan
Tindakan Keperawatan Cetakan II.Jakarta : DPP PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisidan
Tindakan Keperawatan Cetakan II.Jakarta : DPP PPNI
Nurasalam. (2011). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Terinfeksi HIV AIDS, Jakarta : Salemba
Medika Nursalam dan Kurniawati,Ninuk Dian. 2011. Asuhan Keperawatan Pada Pasien HIV
/AIDS. Jakarta: Salemba Medika