A. Pengertian
Insulin adalah suatu hormon yang diproduksi oleh sel beta pulau Langerhans kelenjar
pankreas. Insulin menstimulasi pemasukan asam amino kedalam sel dan kemudian meningkatkan
sintesa protein. Insulin meningkatkan penyimpanan lemak dan mencegah penggunaan lemak sebagai
bahan energi. Insulin menstimulasi pemasukan glukosa ke dalam sel untuk digunakan sebagai sumber
energi dan membantu penyimpanan glikogen di dalam sel otot dan hati. Insulin endogen
adalah insulin yang dihasilkan oleh pankreas, sedang insulin eksogen adalah insulin yang disuntikan dan
merupakan suatu produk farmasi.
B. Jenis-Jenis Insulin
Insulin sampai saat ini dikelompokkan menjadi beberapa jenis antara lain:
1. Kerja cepat (rapid acting)
Contoh: Actrapid, Humulin R, Reguler Insulin (Crystal Zinc Insulin) Bentuknya larutan jernih,
efek puncak 2-4 jam setelah penyuntikan, durasi kerja sampai 6 jam. Merupakan satu-satunya
insulin yang dapat dipergunakan secara intra vena. Bisa dicampur dengan insulin kerja menengah
atau insulin kerja panjang.
2. Kerja menengah (intermediate acting)
Contoh: Insulatard, Monotard, Humulin N, NPH, Insulin Lente Dengan menambah protamin
(NPH / Neutral Protamin Hagedom) atau zinc (pada insulin lente), maka bentuknya menjadi
suspensi yang akan memperlambat absorpsi sehingga efek menjadi lebih panjang. Bentuk NPH
tidak imunogenik karena protamin bukanlah protein.
3. Kerja panjang (long acting)
Contoh: Insulin Glargine, Insulin Ultralente, PZI Insulin bentuk ini diperlukan untuk tujuan
mempertahankan insulin basal yang konstan. Semua jenis insulin yang beredar saat ini sudah
sangat murni, sebab apabila tidak murni akan memicu imunogenitas, resistensi, lipoatrofi atau
lipohipertrofi.
C. Jenis-Jenis Alat Suntik Insulin
1. Siring (syringe) dan jarum siring dari bahan kaca sulit dibersihkan, mudah pecah dan sering menjadi
kurang akurat.Siring yang terbaik adalah siring yang terbuat dari plastik sekali pakai. Walaupun
banyak pasien diabetes yang menggunakan lebih dari sekali pakai, sangat disarankan hanya dipakai
sekali saja setelah itu dibuang.
2. Pena insulin (Insulin Pen) Siring biasanya tertalu merepotkan dan kebanyakan pasien diabetes lebih
suka menggunakan pena insulin. Alat ini praktis, mudah dan menyenangkan karena nyaris tidak
menimbulkan nyeri. Alat ini menggabungkan semua fungsi didalam satu alat tunggal.
3. Pompa insulin (Insulin Pump) diciptakan untuk mneyediakan insulin secara berkesinambungan.
Pompa harus disambungkan kepada pasien diabetes (melalui suatu tabung dan jarum). Gula
(Glucose) darah terkontrol dengan sangat baik dan sesuai dengan kebutuhan.
D. Dosis Insulin
1. Dosis pemberian insulin tergantung pada kadar gula darah, yaitu :
Gula darah < 60 mg % = 0 unit
Gula darah < 200 mg % = 5 – 8 unit
Gula darah 200 – 250 mg% = 10 – 12 unit
Gula darah 250 - 300 mg% = 15 – 16 unit
Gula darah 300 – 350 mg% = 20 unit
Gula darah > 350 mg% = 20 – 24 unit
E. Rumus Pemberian Insulin
Secara umum di hitung dngan menggunakan Rumus sederhana
Rumus dasar yang mudah diingat dan lebih sering digunakan dalam perhitungan dosis obat adalah
:
D xV=A
H
Pembeian Insulin
Syringe : 1 ml = 40 unit
Berapa ml insulin yang dibutuhkan jika order 20 unit ?
X = 20/40 unit x 1 ml
= 0,5 ml
Bila dalam vial insulin terdapat 40 unit,dengan dosis 12 ml,dan diberikan dengan 100 ml maka dosis
yang harus diberikan kepada pasien sebanyak 30 ml.
Cara perhitungan : 12 / 40 X 100 = 30 ml
Dosis Sarapan Dosis Makan Siang Dosis Makan Malam Dosis Sebelum Tidur
= 1/3 dari IPT = 1/3 dari IPT = 1/3 dari IPT = IBT
Ex : 1/3 X 18 Unit = 6 Unit Ex : 1/3 X 18 Unit = 6 Ex : 1/3 X 18 Unit = 6 Unit = 40% dari IHT
Unit Ex : 40% X 30 Unit = 20
Unit
Gambar : Memulai terapi insulin injeksi harian multiple pada pasien DMT`1 (Cheng and Zinman,
2005)
G. Cara pemberian insulin
1. Insulin kerja singkat :
IV, IM, SC
Infus ( AA / Glukosa / elektrolit )
Jangan bersama darah ( mengandung enzim merusak insulin )
2. Insulin kerja menengah / panjang :
Jangan IV karena bahaya emboli.
H. Daerah Penyuntikan
Perlu diperhatikan daerah mana saja yang dapat dijadikan tempat menyuntikkan insulin. Bila kadar
glukosa darah tinggi, sebaiknya disuntikkan di daerah perut dimana penyerapan akan lebih cepat.
Namun bila kondisi kadar glukosa pada darah rendah, hindarilah penyuntikkan pada daerah perut.
Secara urutan, area proses penyerapan paling cepat adalah dari perut, lengan atas dan paha. Insulin akan
lebih cepat diserap apabila daerah suntikkan digerak-gerakkan.
Penyuntikkan insulin pada satu daerah yang sama dapat mengurangi variasi penyerapan. Penyuntikkan
insulin selalu di daerah yang sama dapat merangsang terjadinya perlemakan dan menyebabkan
gangguan penyerapan insulin. Daerah suntikkan sebaiknya berjarak 1 inchi (+2,5cm) dari daerah
sebelumnya. Lakukanlah rotasi di dalam satu daerah selama satu minggu, lalu baru pindah ke daerah
yang lain.
Lokasi atau daerah penyuntikan
Terdapat lima lokasi penyuntikan intramuscular yang sudah terbukti bahwa obatnya akan diabsorbsi
dengan baik oleh tubuh.
I. Penyimpanan Insulin
a. Bila belum dipakai : Sebaiknya disimpan 2-8 derajat celcius (jangan sampai beku), di dalam gelap
(seperti di lemari pendingin, namun hindari freezer.
b. Bila sedang dipakai :
1. Suhu ruang 25-30 derajat celcius cukup untuk menyimpan selama beberapa minggu, tetapi
janganlah terkena sinar matahari.
2. Sinar matahari secara langsung dapat mempengaruhi percepatan kehilangan aktifitas biologik
sampai 100 kali dari biasanya.
3. Suntikkan dalam bentuk pena dan insulin dalam suntikkan tidak perlu disimpan di lemari
pendingin diantara 2 waktu pemberian suntikkan.
4. Bila tidak tersedia lemari pendingin, simpanlah insulin di tempat yang teduh dan gelap.
K. Waktu Penggunaan
Kontrol gula darah secara alami untuk menghindari suntikan insulin. Pemanis buatan itu sangat
berbahaya dan pastikan Anda menyuntikkan insulin 30 menit sebelum makan. Anda dapat
menyuntikkannya pada lengan, paha, atau perut. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan
petunjuk yang terbaik.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
TINDAKAN PEMBERIAN INSULIN PEN
A. Pengertian Injeksi sub kutan adalah suatu cara memberikan obat melalui suntikan dibawah kulit yang dapat
dilakukan pada daerah lengan bagian atas sebalah luar atau sepertiga bagian tengah dari bahu, paha
sebelah kuar, daerah dada dan sekitar umbilicus.
B. Tujuan Pemberian obat melalui jaringan sub kutan ini pada umumnya dilakukan dengan perogram
pemberian insulin yang digunakan untuk mengontrol kadar gula darah. Pemberian insulin terdapat
dua tipe larutan yaitu jernih dan keruh karena adanya penambahan protein sehingga memperlambat
absorbsi obat atau juga termasuk tipe lambat
C. Perosedur a) Tahap persiapan
1. Menjelasakan kepada pasien tentang tujuan dan perosedur pemberian obat
2. Memberikan posisi yang nyaman pada pasien dan menjaga perivaci pasien
3. Memastikan obat-obatan sudah sesuai perogram pengobatan dokter
4. Memeriksa daftar obat pasien
5. Menyiapkan disposabel spuit 1 cc atau 0,5 cc
6. Menyiapkan obat yang akan disuntikan
b)Tahap pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Jelaskan perosedur yang akan dilakukan
3. Bebaskan daerah yang akan disuntik atau bebaskan suntikan dari pakaian. Apa bila
menggunakan pakaian, buka pakaian dan singsingkan pakaian tersebut
4. Ambil obat dalam tempatnya sesuai dengan dosis yang akan diberikan. Setelah itu tempatkan
pada bak injeksi
5. Desinfeksikan area penyuntikan dengan kapas alkohol
6. Renggangkan dengan tangan kiri (daerah yang akan dilakukan suntikan subkutan)
7. Lakuakn penusukan dengan lobang jarum menghadap keatas dengan sudut 45 atau 90° dari
permukaan kulit sesuai dengan ketebalan lemak pasien
8. Lakukan aspirasi, bila tidak ada darah, suntikan secara perlahan-lahan obat hingga habis
9. Tarik spuit dan tahan dengan kapas alkohol dan sepuit yang sudah dipakai masukan kedalam
bengkok.
10. Catat hasil pemberian, tanggal, waktu pemberian, dan jenia serta dosis.
11. Cuci tangan perawat
c) Tahap terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
3. Berikan reinforcement positif
4. Mengakhiri kegiatan
5. Membereskan alat
6. Mencuci tangan mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
D. Dokumentasi 1. Nama Pasien
2. Nama Obat
Dosis Obat
3. Rute / cara
4. Waktu Pemberian
CHECKLIST PENILAIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PROSEDUR PEMBERIAN INSULIN PEN
SKOR
PROSEDUR BOBOT NILAI
0 1 2
I PENGETAHUAN
A Defenisi 6,5
Injeksi sub kutan adalah suatu cara memberikan obat melalui suntikan dibawah kulit yang
dapat dilakukan pada daerah lengan bagian atas sebalah luar atau sepertiga bagian tengah
dari bahu, paha sebelah kuar, daerah dada dan sekitar umbilicus.
B Tujuan 7
Pemberian obat melalui jaringan sub kutan ini pada umumnya dilakukan dengan perogram
pemberian insulin yang digunakan untuk mengontrol kadar gula darah. Pemberian insulin
terdapat dua tipe larutan yaitu jernih dan keruh karena adanya penambahan protein
sehingga memperlambat absorbsi obat atau juga termasuk tipe lambat
II KETERAMPILAN
A Tahap persiapan 1,25
1 Menjelasakan kepada pasien tentang tujuan dan perosedur pemberian obat
2 Memberikan posisi yang nyaman pada pasien dan menjaga perivaci pasien
3 Memastikan obat-obatan sudah sesuai perogram pengobatan dokter
4 Memeriksa daftar obat pasien
5 Menyiapkan disposabel spuit 1 cc atau 0,5 cc/ insulin pen
6 Menyiapkan obat yang akan disuntikan
B Tahap pelaksanaan 1,6
1 Cuci tangan
2 Jelaskan perosedur yang akan dilakukan
3 Bebaskan daerah yang akan disuntik atau bebaskan suntikan dari pakaian. Apa bila
menggunakan pakaian, buka pakaian dan singsingkan pakaian tersebut
4 Ambil obat dalam tempatnya sesuai dengan dosis yang akan diberikan. Setelah itu
tempatkan pada bak injeksi
5 Desinfeksikan area penyuntikan dengan kapas alkohol
6 Renggangkan dengan tangan kiri (daerah yang akan dilakukan suntikan subkutan)
7 Lakuakn penusukan dengan lobang jarum menghadap keatas dengan sudut 45° atau
90° dari permukaan kulit sesuai dengan ketebalan lemak pasien
8 Lakukan aspirasi, bila tidak ada darah, suntikan secara perlahan-lahan obat hingga
habis
9 Tarik spuit dan tahan dengan kapas alkohol dan sepuit yang sudah dipakai masukan
kedalam bengkok.
10 Catat hasil pemberian, tanggal, waktu pemberian, dan jenia serta dosis.
11 Cuci tangan perawat
C Tahap terminasi 0,925
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
3 Berikan reinforcement positif
4 Mengakhiri kegiatan
5 Membereskan alat
6 Mencuci tangan mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
III DOKUMENTASI
A Nama Pasien 0,9
B Nama Obat
C Dosis Obat
D Rute / cara
E Waktu Pemberian
NILAI = BOBOT X SKOR
Penguji
(....................................................................)
CHECKLIST PENILAIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
I PENGETAHUAN
A Defenisi
Pemeriksaan gula darah yang dilakukan untuk mengetahui status gula darah klien melalui gula darah
kapiler dan atau vena
B Nilai Normal Gula Darah
1 GDS
a Dewasa : serum dan plasma = 140 mg/d ---- darah lengkap = 120mg/dl
b Anak : 120 mg/dl
c Lansia : serum dan plasma = 160 mg/dl ---- darah lengkap = 140 mg/dl
2 Gula Darah Puasa
a Dewasa : serum dan plasma = 70- 110 mg/dl ---- darah lengkap = 60 - 100mg/dl
b Bayi baru lahir = 30 – 80 mg/dl
c Anak : 60 - 100 mg/dl
d Lansia : 70 - 120 mg/dl
3Gula darah 2 jam PP
a Dewasa : serum dan plasma = 140 mg/dl ---- darah lengkap = 120mg/dl
b Anak : 120 mg/dl
c Lansia : serum dan plasma = 160 mg/dl ---- darah lengkap = 140 mg/dl
C Tujuan
Mengetahui kadar gula darah pasien : gula darah puasa, gula darah 2 jam PP atau gula darah sewaktu
sebagai indikator adanya metabolisme karbohidrat
D Indikasi
1 Klien yang tidak mengetahui penyakitnya
2 DM tipe 1
3 DM tipe 2
E Lokasi Penusukan/ Penyuntikan
1 Darah kapiler :
a Ujung jari tangan (fingerstick) atau dan telinga, jika mengunakan lancet dilakukan pada
ujung jari
Ø Jari tengah atau jari manis dari tangan yang tidak dominan
Ø Pengambilan dilakukan dibagian tengah yang berdaging
Ø Jangan manusuk jari telunjuk karena lebih keras
Ø Jangan menusuk jari kelingking karena lebih tipis
b Untuk anak kecil dan bayi diambil ditumit pada 1/3 bagian tepi telapak kaki atau pada ibu jari
kaki.
c Lokasi pengambilan tidak boleh menunjukkan adanya gangguan peredaran seperti pucat,
vasodilatasi, kongesti.
2 Darah vena
a Vena mediana cubiti
b Vena jugularis supertisial
c Vena sinus sagitalis superior
d Femoralis
II KETERAMPILAN
A Tahap persiapan
1 Persiapan alat
a Alat periksa gula darah digital (glukotest, gluko M, Gluko-DR, dll)
b Gluko test strip
c Lanset dan alat pendorongnya (lancing device)
d Swab alcohol 70 %
e Sarung tangan
f Bengkok/ tempat sampah
g Lembar hasil periksa dan alat tulis
h Menampung Darah Dalam Tabung (jika melalui dara vena)
i Karet pembendung / stuing (darah vena)
j Spuit (dara vena)
2 Persiapa Pasien
a Pastikan identitas klien
b Kaji kondisi klien dan KGD terakhir
c Beritahu dan jelaskan pada klien atau keluarganya tindakan yg dilakukan
d Jika cek GD Puasa ; Sebelum dilakukan tindakan probandus/orang coba diberi informasi
untuk tidak makan (puasa) mulai jam 10 malam (sekitar 12 jam sebelum pengecekan
silakukan)
e Jaga privacy klien
f Posisi klien : duduk, tidur
B Tahap pelaksanaan
1 Tahap Orientasi
a Berikan salam, panggil klien dengan namanya (kesukaanya)
b Perkenalkan nama dan tanggung jawab perawat
c Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan pada klien/keluarga
2 Tahap Kerja
a Berikan kesempatan klien bertanya atau melakukan sesuatu sebelum kegiatan dilakukan
b Menanyakan keluhan utama klien
c Jaga privacy klien
d Memulai dengan cara yang baik
e Atur posisi yang nyaman bagi klien
f Gunakan sarung tangan bersih
g Siapkan alat yang akan digunakan di dekat anda. Pasang atau masukkan reagen strip ke dalam
alat.
h Pilih jari yang akan ditusuk (bisa jari tengah/jari manis)
i Lakukan desinfeksi pada ujung jari yang akan ditusuk dengan alkohol 70 %
j Tusuk jari ujung jari di bagian tepi dengan lanset
k Bila darah yang keluar sedikit, biarkan tangan tergantung ke bawah dan urut jari tersebut
beberapa kali kearah ujung jari.
l Kenakan tetes darah pada reagen strip
m Tunggu beberapa saat, dan anda akan melihat berapa nilai kadar glukosa anda.
n Tulislah hasil pada lembar kerja.
o Bandingkan dengan nilai ambang darah kapiler.
p Posisikan klien dalam posisi yang nyaman
q Lepas sarung tangan dan buang ke tempat sampah
r Cuci tangan
3 Tahap terminasi
a Melakukan evaluasi tindakan
b Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
c Berikan reinforcement positif
d Mengakhiri kegiatan
e Membereskan alat
f Mencuci tangan mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
III DOKUMENTASI
A Nama Pasien
B Rute / cara
C Waktu Tindakan (tgl dan jam)
D Catat tindakan yang telah dilakukan, tanggal dan jam pelaksanaan
E Catat hasil tindakan (respon subjektif dan objektif) di dalam catatan
CHECKLIST PENILAIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
D Indikasi
1 Klien yang tidak mengetahui penyakitnya
2 DM tipe 1
3 DM tipe 2
E Lokasi Penusukan/ Penyuntikan
1 Darah kapiler :
a Ujung jari tangan (fingerstick) atau dan telinga, jika mengunakan
lancet dilakukan pada ujung jari
Ø Jari tengah atau jari manis dari tangan yang tidak dominan
Ø Pengambilan dilakukan dibagian tengah yang berdaging
Ø Jangan manusuk jari telunjuk karena lebih keras
Ø Jangan menusuk jari kelingking karenalebih tipis
b Untuk anak kecil dan bayi diambil ditumit pada 1/3 bagian tepi telapak
kaki atau pada ibu jari kaki.
c Lokasi pengambilan tidak boleh menunjukkan adanya gangguan
peredaran seperti pucat, vasodilatasi, kongesti.
2 Darah vena
a Vena mediana cubiti
b Vena jugularis supertisial
c Vena sinus sagitalis superior
d Femoraralis
SKOR NI
BOB
PROSEDUR OT
LA
0 1 2 I
II KETERAMPILAN
A Tahap persiapan
1 Persiapan alat
a Alat periksa gula darah digital (glukotest, gluko M, Gluko-DR, dll)
b Gluko test strip
c Lanset dan alat pendorongnya (lancing device)
d Swab alcohol 70 %
e Sarung tangan
f Bengkok/ tempat sampah
g Lembar hasil periksa dan alat tulis
h Menampung Darah Dalam Tabung (jika melalui dara vena)
i Karet pembendung / stuing (darah vena)
j Spuit (dara vena)
2 Persiapa Pasien
a Pastikan identitas klien
b Kaji kondisi klien dan KGD terakhir
c Beritahu dan jelaskan pada klien atau keluarganya tindakan yg dilakukan
2 Tahap Kerja
a Berikan kesempatan klien bertanya atau melakukan sesuatu sebelum
kegiatan dilakukan
b Menanyakan keluhan utama klien
c Jaga privacy klien
d Memulai dengan cara yang baik
e Atur posisi yang nyaman bagi klien
f Gunakan sarung tangan bersih
g Siapkan alat yang akan digunakan di dekat anda. Pasang atau masukkan
reagen strip ke dalam alat.
h Pilih jari yang akan ditusuk (bisa jari tengah/jari manis)
i Lakukan desinfeksi pada ujung jari yang akan ditusuk dengan alkohol 70
%
j Tusuk jari ujung jari di bagian tepi dengan lanset
k Bila darah yang keluar sedikit, biarkan tangan tergantung ke bawah dan
urut jari tersebut beberapa kali kearah ujung jari.
l Kenakan tetes darah pada reagen strip
m Tunggu beberapa saat, dan anda akan melihat berapa nilai kadar glukosa
anda.
n Tulislah hasil pada lembar kerja.
o Bandingkan dengan nilai ambang darah kapiler.
p Posisikan klien dalam posisi yang nyaman
q Lepas sarung tangan dan buang ke tempat sampah
r Cuci tangan
SKOR NI
BOB
PROSESUR OT
LA
0 1 2 I
3 Tahap terminasi
a Melakukan evaluasi tindakan
b Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
c Berikan reinforcement positif
d Mengakhiri kegiatan
e Membereskan alat
f Mencuci tangan mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
III DOKUMENTASI
A Nama Pasien 0,9
B Rute / cara
C Waktu Tindakan (tgl dan jam)
D Catat tindakan yang telah dilakukan, tanggal dan jam pelaksanaan
E Catat hasil tindakan (respon subjektif dan objektif) di dalam catatan
NILAI = BOBOT X SKOR
Penguji
(....................................................................)