Perdarahan uterus abnormal seringkali terjadi dengan gambaran klinik yang bervariasi
dan rumit. Angka kejadian mencapai 19.1 % dari semua kunjungan poliklinis untuk kasus
ginekologi. Selain itu dilaporkan bahwa sekitar 25% tindakan pembedahan ginekologi
dilakukan berkaitan dengan perdarahan uterus abnormal.
Perdarahan lucut yang terjadi pada bayi baru lahir perempuan merupakan keadaan
yang fisiologis, namun perdarahan pervaginam sebelum menarche merupakan keadaan yang
tidak normal. Pada masa reproduksi, yang dimaksud dengan perdarahan uterus abnormal
adalah meliputi perubahan-perubahan yang terjadi dalam hal frekuensi, durasi atau jumlah
darah yang keluar dalam siklus haid serta kejadian perdarahan diluar siklus haid. Pada masa
pasca menopause, yang dimaksud dengan perdarahan uterus abnormal adalah terjadinya
perdarahan per vagina setelah wanita yang bersangkutan berhenti haid selama lebih dari 12
bulan atau terjadinya perdarahan uterus pada wanita masa pasca menopause yang
mendapatkan terapi sulih hormonal selama lebih dari 12 bulan.
Pembahasan berikut menyangkut pendekatan praktis untuk menentukan etiologi
perdarahan uterus abnormal dan penatalaksanaannya.
Perdarahan uterus
disfungsi (diagnosa per
eksklusionum)
3.4 Evaluasi lanjutan atas dasar faktor resiko terjadinya karsinoma endometrium
Evaluasi lanjutan dari perdarahan uterus abnormal tergantung pada usia penderita dan
adanya faktor resiko untuk terjadinya karsinoma endometrium antara lain:
- Perdarahan pervagina dengan siklus anovulatoir
- Obesitas
- Nulipara
- Usia > 35 tahun
Diabetes melitus merupakan faktor resiko terjadinya karsinoma endometrium.
Penderita dengan siklus haid tidak teratur dan berkepanjangan memiliki resiko mengalami
DM tipe 2 dan diharuskan menjalani pemeriksaan skrining diabetes.
Karsinoma endometrium jarang terjadi pada wanita muda ( 15 – 18 tahun). Dengan
demikian maka wanita dewasa yang menderita perdarahan uterus disfungsi boleh diterapi
dengan terapi hormon dan observasi saja tyanpa pemeriksaan diagnostik lain.
Resiko terjadinya karsinoma endometrium meningkat dengan semakin bertambahnya
usia. Angka kejadian karsinoma endometrium adalah 10.2 kasus per 100.000 wanita usia 19 –
39 tahun. Angka kejadian karsinoma endometrium pada usia 40 – 49 tahun adalah 36.5 per
100.000. . American College of Obstetrician and Gynecology merekomendasikan untuk
melakukan evaluasi dengan baik pada penderita perdarahan uterus abnormal yang berusia
diatas 35 tahun.
Evaluasi endometrium (meliputi pencitraan dan pengambilan jaringan) disarankan
untuk dilakukan pada penderita resiko tinggi menderita karsinoma endometrium dan
penderita resiko rendah yang tidak memberikan respon bermakna dengan terapi
medikamentosa.
Penatalaksanaan perdarahan
Pil 35 mcg 2 – 4 kali sehari yang banyak namum tidak
selama 5 – 7 hari sampai bersifat gawat darurat
perdarahan berhenti dan
diikuti dengan penurunan
secara bertahap sampai 1 pil
1 kali perhari dan
dilanjutkan dengan
pemberian pil kontrasepsi
selama 3 siklus
3.7 Pembedahan
Bila terapi medis gagal atau terdapat kontraindikasi maka dilakukan intervensi
pembedahan. Terapi pilhan pada kasus adenokarsionoma adalah histerektomi, tindakan ini
juga dipertimbangkan bila hasil biopsi menunjukan atipia.
Tindakan Alasan