Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH

“PENCATATAN PENDEKATAN METODE PENDEKATAM DOUBLE ENTRY”

OLEH
KELOMPOK 13
1. EMILIANA VIANASTI (1910020133)

2. PETRUS ALDINO B. WUTUN (1910020118)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMU DAN BISNIS
UNIVERSIYTAS NUSA CENDANA
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena aras
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yamg brjudul
“Pencatatan Demgam Metode Doible Entry” ini tepat waktu.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan Daerah,
dalam penulisan makalah ini penulis menyadari makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan sehingga kritikan dan saran yang sangat memabangun sangat diharapkan
oleh penulis demi kesempurnaan dari makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi siapapun yang membaca,dan dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan,petujuk,maupun pedoman bagi pembaca.

Kupang,2 Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB 1..............................................................................................................................................1
PENDAULUAN.............................................................................................................................4
1.2 Latar Belakang.....................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................4
1.3 Tujuan...................................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
2.1 Pengertian Metode Pencatatan Double Entry...................................................................5
2.2 Sejarah Metode Pencatatan Double Entry........................................................................5
2.3 Penerapan Metode Pencatatan Double Entry....................................................................7
2.4 Ciri-Ciri Dan Contoh Pencatatan Dengan Metode Double Entry...................................8
2.5 Kelebihan Dan Kelemahan Metode Pencatatn Double Entry........................................12
BAB III.........................................................................................................................................13
PENUTUP....................................................................................................................................13
3.1 PENUTUP...........................................................................................................................13
3.2 SARAN................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................14
BAB 1

PENDAULUAN
1.2 Latar Belakang
Setiap instansi pemerintah tentunya harus memahami system akuntansi dasar. Selain harus
memahami seliruh perisip dan konsep yang ada didalamnya,juga harus memahami metode
pencatatan transaksi dan keuangan. Pada umumnya,jenis pencatatn transaksi yang paling
umum digunakan adalah system single entry dan system double entry. Oleh karena itu kita
harus memahami pengertian dari system pembukuan doible entry.
Dalam benerapa tahun terakhir,system pembukuan double entry atau pencatatan ganda
sudah banyak digunakan didunia akuntansi. Pada umumnya,sitem pembukuan doible entry ini
bisa digunakan akuntansi maupun dalam dunia bisnis. System double entry ini bahkan sudah
dijadikan sebagai dasar pencatatan keuangan yang digunakan oleh banyak perusahaan maupun
instansi.
Pada system double entry, seluruh transaksi akan dicatat dalam bentuk debet dan kredit,dan
jumlah debet harus selalu sesuai dengan jumlah kredit. Tetapi,beberapa mungkin masih ada
yang belum memahami tentang bagaimna dan apa itu prmbukuan duble entry secara lengkap.

1.2 Rumusan Masalah


1.1.1 apa itu pencatatn double entry?
1.1.2 Bagaimanakan sejarah dari metode pencatatan double entry ?
1.1.3 Bagaimanakan penerapan dari metode pencatatan double entry ?
1.1.4 Apa saja ciri-ciri dari metode pengatatan double entry ?
1.1.5 Apa saja kelebihan dan kekurangan dari metode pencatatan double entry ?

1.3 Tujuan
1.3.3 untuk mengetahui apa itu pengatatan double entry
1.3.2 untuk mengetahui sejarah dari pencatatan double entry
1.3.3 untuk mengetahui bagaiman penerapan dari metode pencatatan double entry
1.3.4 untuk mengetahui oro-oiri dari dari metode penctatan double entry
1.3.5 untuk mengetahui kelebihn dan keurangan dari pencatatan double entry
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metode Pencatatan Double Entry


Sitem pencatatan double entry sering disebut juga system tata buku berpasangan. Menurut
pemendagri nomor 13 tahun 2006 ,yang melaksanakan sitem akuntansi ini adalah PPK,SKPD
pada level SKPD dan BUD pada level SKPKD. Menurut system ini,pada dasarnya suatu
transaksi ekonomi akan dicatat dua kali(double entry) double
=berpasangan/ganda,entry=pencatatan. Pencatatn pada system ini disebut juga dengan istilah
menjurnal. Dalam pencatatn tersebut ada sisi debet dan kredit,setiap transaksi pada double entry
juga akan dicatat dalam buku besar,akun buku besar neraca atau akun buku besar laba rugi,yang
mempunyai kolom dalam pembukuan untuk entri debet dan kredit.

2.2 Sejarah Metode Pencatatan Double Entry


Secara historis literature,double entry bookkeeping pertama kalinya ditemukan oleh seorang
pendeta ahli matematika di Italia yang bernama Lucas Pacioli. Dalam bukunya yang terbit pada
tahun 1494 dengan judul Summa De Arithmatica,Geometrica,Proportioni Et Propotionalita,yang
memuat suatu bab mengenai double entry bookkeeping system.
Namun belakangan setelah dilakukan berbagai penelitian sejarah dan arkeolgiter nyata
banyak data yang membuktikan bahwa jauh sebelum penulisan ini akuntansi sudah dikenal.
Vernon Kam (1990) dan dalam Harhap (1997) menyatakan bahwa”menurut sejarahnya,kita
mengetahui bahwa system pembukuan double entry muncul di Italia pada abad ke-13 itu,namun
adalah mungkin pencatatan metode double entry sudah ada sebelumya”.
Pada mulanya,akuntansi merupakan catatan-catatan yang disimpan sebagai bagian dari
system feudal pada abad pertengahan. Tuan-tuan tanah pada masa itu biasanya mengumpulkan
pajak dari penduduk. Dimana dana ini nantinya akan digunakan untuk keperluan pembangunan
wilayahnya,disamping juga untuk kepentingan pribadi.

Laporan tentang pemungutan dan perolehan pajak ini biasanya dibuat oleh salah satu staf
dari tuan tanah tersebut, catatan seperti ini juga biasanya dibuat oleh para pedagang yang
berniaga ke daerah atau negeri lain, sebagai dasar atau pedoman dalam penghitungan besarnya
keuntungan yang telah dihasilkan dari kegiatan perdagangannya. Dalam sejarah literatur
akuntansi konvensional banyak ditulis bahwa akuntansi pertama kalinya ditemukan oleh Lucas
Pacioli (seorang pendeta Italia) dengan bukunya yang berjudul Summa de Arithmatica,
Geometrica. Proportioni et Proportionalitas

Menurut Mattessich (1987), sistem pencatatan dengan menggunakan double entry sudah ada
sebelum Lucas Pacioli menemukannya. Lucas Pacioli sendiri bahkan dalam bukunya mencatat
bahwa apa yang ditulisnya tentang sistem pencatatan double entry adalah berdasarkan pada
metode yang telah digunakan di Vanice, Italia (yang sudah sejak lama ada dan berkembang). Ia
mengakui bahwa dirinya hanya menuliskan sebuah metode pencatatan pembukuan yang telah
ada sejak ratusan tahun sebelumnya, dan sudah digunakan secara umum oleh para pedagang pada
masa itu. Lucas Pacioli juga menyatakan bahwa bukan dirinyalah yang menemukan sistem
pencatatan atau pembukuan berganda tersebut.

Littleton (1961) menyebutkan bahwa seluruh karakteristik dari sistem pencatatan double
entry telah dikembangkan dari seratus tahun sebelum buku Lucas Pacioli muncul. Versi lamanya,
Peragallo, menyebutkan bahwa orang pertama yang menulis tentang sistem pencatatan double
entry adalah Benedetto Cortrugly, dengan bukunya yang berjudul Della Mercatua e del Mercante
Perfetto, yang selesai ditulis pada tahun 1458 (tiga puluh enam tahun sebelum buku Lucas
Pacioli muncul) dan diterbitkan pada tahun 1573. Ada juga pihak yang beranggapan bahwa
bahan-bahan mengenai sistem pencatatandouble entry sesungguhnya telah ditemukan di Florence
(Italia) pada tahun 1211, yaitu 283 tahun sebelum terbitnya buku Lucas Pacioli. Sejak tahun itu,
berkembanglah sistem pembukuan di Italia

Di Indonesia akuntansi sudah diperkenalkan sejak penjajahan Belanda sekitar pada tahun
1642, jejak yang dengan jelas bisa dikatakan berkaitan dengan praktek akuntansi di Indonesia
bisa ditemukan sekitar pada tahun 1747 ketika praktek pembukuan yang dijalankan oleh
Amphioen Sociteyt yang berkedudukan pusat di Jakarta. Dalam Era penjajahan Belanda
mengenalkan sebuah sistem double entry bookeeping (sistem pembukuan berpasangan)
sebagaimana praktek yang bangun oleh Luca Pacioli.
2.3 Penerapan Metode Pencatatan Double Entry
Dalam melakukan pencatatan double entry, setiap pencatatan harus menjaga keseimbangan
persamaan dasar akuntansi. Persamaan dasar akuntansi merupakan alat bantu untuk memahami
sistem pencatatan ini.

Rumus persamaan tersebut adalah sebagai berikut:

ASET + BEBAN UTANG + EKUITAS + PENDAPATAN

Suatu transaksi yang berakibat bertambahnya aset akan dicatat pada sisi debet sedangkan
yang berakibat berkurangnya aset akan dicatat pada sisi kredit. Hal yang sama dilakukan untuk
beban. Sedangkan untuk utang, ekuitas dan pendapatan, yaitu apabila suatu transaksi
mengakibatkan bertambahnya utang, maka pencatatan akan dilakukan pada sisi kredit,
sedangkan jika mengakibatkan berkurangnya utang, maka pencatatan dilakukan pada sisi debet.
Hal yang sama juga dilakukan untuk ekuitas dan pendapatan.

Untuk menerapkan sistem ini terlebih dahulu setiap transaksi harus dianalisa terlebih
dahulu,sedangkan menganalisa transaksi adalah menentukan dampak dari suatu transaksi
terhadap komponen laporan keuangan (aset, kewajiban,modal,beban, pendapatan). Tahapan
dalam menganalisa transaksi adalah sebagai berikut:

1. Menentukan komponen laporan keuangan yang terpengaruh

2. Menentukan nama akun dari komponen laporan yang terpengaruh

3. Menentukan akun yang di debet dan akun yang di kredit beserta jumlah rupiahnya
masing-masing.

Cara melakukan pencatatan sistem double entry atau menjumal ini adalah dengan mencatat
sisi debet tepat di sisi kiri dan mencatat sisi kredit agak menjorok ke kanan.
2.4 Ciri-Ciri Dan Contoh Pencatatan Dengan Metode Double Entry

1. Ciri-ciri Pencatatan dengan Metode Double Entry

1) Melibatkan dua akun atau lebih, yaitu paling sedikit satu akun pada sisi debet dan
satu akun pada sisi kredit.

2) Jumlah nilai pada sisi debet sama dengan jumlah nilai pada sisi kredit.

2. Contoh Pencatatan dengan Metode Double Entry

Contoh Soal 1:

1) Contoh transaksi yang melibatkan dua akun


Pada tanggal 15 februari 2021 PT.makmur jaya melakukan pembelian aset tetap
berupa meja seharga Rp1.000.000 secara tunai.

Analisis:

Pembelian tersebut dicatat ganda, yaitu:

.Terdapat penambahan Aset tetap yaitu berupa meja pada sisi debet sebesar
Rp1.000.000

Terdapat pengurangan kas di sisi kredit sebesar Rp1.000.0000 Transaksi tersebut dapat ditulis
dalam bentuk jurnal sederhana sebagai berikut:

Tanggal Uraian Debit Kredit

15/2/2021 Asset tetap 1.000.000  

  Kas   1.000.000
2.Contoh transaksi yang melibatkan lebih dari dua akun

PT.Makmur Jaya pada tanggal 16 februari 2021 melakukan Pembelian tanah


untuk membangun gedung seharga Rp200.000.000, setengahnya dibayar tunai dan
selebihnya dibayar secara angsuran.

Analysis:

Terdapat penambahan aset berupa tanah pada sisi debet sebesar Rp200.000.000

Terdapat pengurangan kas di sisi kredit sebesar Rp100.000.000

Terdapat penambahan utang di sisi kredit sebesar Rp100.000.000

Transaksi tersebut dapat ditulis dalam bentuk jurnal sederhana sebagai berikut:

Tanggal Uraian Debit Kredit


16/2/2021 Tanah 200.000.000
Kas 100.000.000
Utang 100.000.000

Contoh soal 2:

Berikut adalah transaksi dari SKPD Tentram dari Pemerintahan Kota Gema Riah selama
bulan Oktober tahun 2021.

1. Tanggal 1/10/2021 Surat Ketetapan Pajak (SKP) Daerah terbit dan dinyatakan bahwa
SKPD memiliki pendapatan pajak dari wajib pajak daerah sebesar Rp1.350.000. Akan
tetapi bendahara penerimaan belum menerima pembayarannya.

2. Tanggal 9/10/2021 SKPD menerima pembayaran dari wajib pajak sebesar Rp1.350.000.

3. Tanggal 10/10/2021 SKPD memesan pakaian dinas dengan beban diperkirakan sebesar
Rp1.050.000. pembayaran akan dilakukan pada saat pesanan telah selesai dan
dipertanggungjawabkan kepada bendahara pengeluaran SKPD.

4. Tanggal 17/10/2021Pakaian dinas yang dipesan telah selesai dan bendahara pengeluaran
SKPD telah menerima tagihan sebesar Rp1.050.000. Susunlah pencatatan transaksi diatas
dengan menggunakan pencatatan double entry.
Penyelesaiannya:

Analisis:

1. Pada tanggal 1/10/2021 Meskipun bendahara penerimaan belum menerima pembayaran


pajak daerah dari wajib pajak daerah, bagian akuntansi sudah harus mencatatnya sebagai
pendapatan pada sisi kredit sebesar yang tertera di SKP Daerah yaitu RP1.350.000,
sedangkan aset SKPD bertambah berupa piutang di sisi debet sebesar jumlah
Rp1.350.000.

2. Pada tanggal 9/10/2021, bendahara penerimaan menerima pembayaran pajak daerah dari
wajib pajak daerah sebesar SKP Daerah sehingga akan berakibat pada 2 hal, yaitu
bertambahnya aset (kekayaan) berupa kas sejumlah Rp1.350.000 dan berkurangnya
piutang (aset) sebesar Rp1.350.000. Karena bertambahanya aset harus dicatat pada sisi
debet maka pencatatan dilakukan pada sisi debet. Demikian pula karena berkurangnya
aset harus dicatat pada sisi kredit maka pencatatan dilakukan pada sisi kredit.

3. Untuk transaksi berikutnya, yaitu SKPD memesan pakaian dinas pada tanggal
10/10/2021 dengan beban diperkirakan sebesar Rp1.050.000. pembayaran akan dilakukan
pada saat pesanan telah selesai dan dipertanggungjawabkan kepada bendahara
pengeluaran SKPD. Maka, pada tanggal 10/10/2021 bagian akuntansi SKPD sudah harus
mencatat terjadinya beban pakaian dinas sebesar Rp1.050.000 tersebut dan akibanya
muncullah utang lancar SKPD. Karena bertambahnya beban harus dicatat pada sisi debet
maka pencatatan dilakukan pada sisi debet, dan sebaliknya karena bertambahnya utang
harus dicatat pada sisi kredit maka utang lancar dicatat pada sisi kredit.

4. Pada tanggal 17/10/2021, pakaian yang dipesan telah selesai dan bendahara pengeluaran
SKPD telah menerima tagihan sebesar Rp1.050.000 maka bagian akuntansi harus
mencatatnya dengan mengurangi utang lancar sebesar Rp1.050.000 dan kas berkurang
sebesar jumlah yang sama tersebut. Karena berkurangnya utang lancar harus dicatat pada
sisi debet, maka pencatatan utang lancar tersebut dilakukan pada sisi debet.
Transaksi-transaksi diatas dapat dicatat sebagai berikut:

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA GEMA RIAH

SKPD TENTRAM JURNAL UMUM

Tanggal Kode transaksi Uraian Ref Debet Kredit

1/10/2021 Xxxx121xxx41xxx Piutang 1.350.000


Pendapatan 1.350.000

9/10/2021 Xxxx111xxxx121 Kas 1.350.000


Piutang 1.350.000

10/10/2021 Xxxx52212xxxxx21 Beban pakaian dinas 1.050.000


1 Utang lancar 1.050.000

17/10/2021 Xxxx211xxxx111 Utang lancar 1.050.000


Kas 1.050.000
2.5 Kelebihan Dan Kelemahan Metode Pencatatn Double Entry
1. Kelebihan metode pencatatan double entry
1). Perhitungan yang akurat dan menunjukan semua saldo akun tidak seperti pada
pencatatan single entry
2). Posisi keuangan dan kinerja perusahaan dapat diakses atau dapat dilihat dengan cepat
3). Kesalaham yang terjadi dapat dilacak
4). Tidak akan terjadi kesalahan pencatatan karena debit dan kreditnya akan selalu sama
keculi human eror.
2. Kelemahan Metode Pencatatan Double Entry
1). proses pembukuannya rumit karena debit dan kredit yang harus balance dan tidak
semua orang memahami arus dari debit dan kredit
2). Biaya yang tidak sedikit karena membutuhkan beberapa pekkerja tambahan dan juga
staf ahli serta biaya pembukuan lainnya.
3). Waktu pembukuan akan lebih lambat karena perlu diserviskasi berulang kali apalagi
jika terdapat human eror dalam pencatatan.
BAB III

PENUTUP
3.1 PENUTUP
Double entry atau pencatatan ganda merupakan metode pencatatan transaksi
keuangan yang harus dilakukan dua kali,yaitu pada sisi debit dan kredit yang mana nilai
sisi debit harus sama dengan nilai yang ada di sisi kredit. Akun debit akan selalu berada
disisi kiri sedangkan akun kredit berada disisi kanan. Metode ini digunakan oleh seluruh
pihak yang harus menghasilkan laporan laba rugi dan neraca.
Sytem pembukuan berpasangan (double entry system) memepermudah perusahaan
dalam mengontrol setiap pencatatan transaksi keuangan,karena system ini lebih efisien
dan efektif dibandingakn system pembukuan tunggal(single entry system).
Untuk menerapkan double entry system terlebih dahulu setiap transaksi harus dianalisa
terlebih dahulu,sedangkan menganalisa transaksi adalah menentukan dampak dari suatu
transaksi terhadap komponen laporan keuangan:
asset,kewajiban,modal,beban,pendapatan

3.2 SARAN
Setelah mempelajari dan mengetahui tentang pencatatan dengan menggunakan
metode double entry di makalah ini,diharapkan pembaca dapat memahami materi yang
sudah dibuat dan mengetahui lebih dalam lagi mengetahui tentang metode pencatatan
double entry sehingga pemahaman kita semakin dalam.
DAFTAR PUSTAKA

Halim Abdul, Muhamad Syam Kusufi.2014. Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi 4,Jakarta:
Salemba Empat
Anggraeni,I,Priatna Husaeri.Pentingnya Double Entry System Dalam Akuntansi
Perusahaan.AKURAT/ jurnal ilmiah akuntansi FEUNIBBA,10(1),90-98

Anda mungkin juga menyukai