Anda di halaman 1dari 39

lOMoARcPSD|17135051

Laporan Praktikum Biologi (Pewarisan Sifat)

Praktikum Biologi Umum (Universitas Jember)

StuDocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)
lOMoARcPSD|17135051

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI UMUM 2

<PELACAKAN PEWARISAN SIFAT DAN PEDIGREE=

Oleh :

Nama :

NIM :

Kelompok :

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2021

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................... i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................2

1.3 Tujuan .......................................................................................................2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................3

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat, Hari, dan Waktu Penelitian.........................................................6

3.2 Alat dan Bahan .........................................................................................6

3.3 Prosedur sistematis ...................................................................................6

BAB IV. HASIL PENGAMATAN .......................................................................8

BAB V. PEMBAHASAN .....................................................................................12

BAB VI. PENUTUP

6.1 Kesimpulan .............................................................................................21

6.2 Saran .......................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................23

LAMPIRAN GAMBAR.......................................................................................25

LAMPIRAN COVER BUKU + ABSTRAK JURNAL .....................................26

ii

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Biologi adalah salah satu bagian dari IPA yang mempelajari tentang kajian
tentang kehidupan, makhluk hidup, dan lain-lain. Cakupan materi biologi
sangatlah luas. Bahan kajian ilmu biologi mulai dari organisme kecil hingga yang
Nampak seperti manusia. Biologi menjelaskan secara rinci mengenai kajian
kehidupan makhluk hidup. Salah satu contoh yang dikaji dalam ilmu biologi
adalah struktur tubuh penyusun mahkluk hidup, fungsi-fungsi organ tubuh
makhluk hidup, pertumbuhan, evolusi, persebaran, hingga taksonominya.

Salah satu ciri atau sifat dari makhluk hidup adalah mampu tumbuh dan
berkembang biak. Perkembangbiakan dapat terjadi melalui suatu dua cara yaitu
vegetatif dan generatif (perkawinan) yang nantinya akan menghasilkan suatu
keturunan. Keturunan mewarisi sifat parental (sel induknya), salah satu sifat
dikontrol oleh DNA di dalam inti maupun di luar inti. Pewarisan di luar inti sering
dihubungkan dengan efek maternal. Sitoplasma menyediakan lingkungan tempat
gen-gen mengambil peranan. Oleh karena itu induk betina diharapkan
mempengaruhi peranan gen-gen tertentu, lebih banyak daripada induk jantan
(Wahyuni, 2013).

Dalam pembahasan kali ini kita akan mempelajari mengenai pewarisan


sifat yang dilakukan oleh makhluk hidup. Pewarisan sifat atau biasa dikenal
dengan genetika adalah suatu cabang dari ilmu biologi yang mempelajari
mengenai pewarisan sifat yang diturunkan oleh induknya. Genetika merupakan
salah satu cabang dari ilmu biologi yang menjelaskan persamaan dan perbedaan
sifat yang diturunkan kepada makhluk hidup. Selain itu, genetika juga menjawab
pertanyaan yang berhubungan dengan apa yang diturunkan atau diwariskan dari
induk kepada keturunannya, bagaimana mekanisme dari materi genetika yang
diturunkan, dan bagaimana peran materi genetika tersebut dalam proses pewarisan
sifat (Koesmadji Wirjosoemarto, 12)

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

Pewarisan sifat inilah yang nantinya akan dijadikan sebagai ajuan dan
tolak ukur dalam penentuan pewarisan sifat dan karakter dari gen orang tuanya
kepada yang diwarisi sifat (yaitu anaknya).

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana cara mempelajari pewarisan sifat pada keluarga?


1.2.2 Bagaimana cara mengetahui pewarisan sifat yang dapat diturunkan dan
sifat yang tidak dapat diturunkan?
1.2.3 Bagaimana cara mengetahui penyebab sifat dapat diturunkan dan sifat
yang tidak dapat diturunkan?
1.2.4 Bagaimana cara mengidentifikasi sifat yang diturunkan dari masing-
masing anggota keluarga yang dilakukan observasi?
1.2.5 Bagaimana cara membuat peta silsilah anggota keluarga?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mahasiswa mampu mempelajari pewarisan sifat pada keluarga
1.3.2 Mahasiswa dapat menyebutkan dan menjelaskan pewarisan sifat yang
dapat diturunkan dan sifat yang tidak dapat diturunkan.
1.3.3 Mahasiswa menjelaskan penyebab sifat dapat diturunkan dan sifat yang
tidak dapat diturunkan
1.3.4 Mahasiswa mampu mengidentifikasi sifat yang diturunkan dari masing-
masing anggota keluarga yang dilakukan observasi
1.3.5 Mahasiswa mampu membuat peta silsilah anggota keluarga

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Sejarah singkat ditemukannya ilmu genetika saat ini, berasal dari jauh
sebelum teori pewarisan sifat ditemukan oleh Mendel. Pada jaman dahulu
manusia telah berusaha mengartikan dan memahami bagaimana sifat-sifat
diturunkan dari induk ke keturunannya. Konsep tentang pewarian sifat sebenarnya
sudah diketahui oleh peradaban manusia bahkan pada masa mesir kuno. Dalam
perspektif sejarah, ilmu genetika berkembang sebagai ilmu pengetahuan setelah
melalui berbagai tahapan dan penemuan yang mendahuluinya (Yunus Effendi,
180:17)

Melatar belakangi dari hasil penemuan dan penelitian dari Gregor Mendel
mengenai hukum pewarisan sifat yang kemudian menjadi dasar dalam penentuan
pewarisan sifat pada manusia. Sejak saat itulah ilmu tentang genetika semakin
berkembang pesat dan berasal dari pemikirannya yang membawa Gregor Mendel
dijuluki sebagai bapak genetika. Sifat dan ciri khas dari setiap makhluk hidup
didapat dari gen parental dari induknya yang mengikuti pola penurunan tertentu
(Ramandhani, 2013). Sifat-sifat manusia yang terkait autosom dapat disebabkan
oleh gen dominan ataupun resesif. Menurut Arsal (2012), penurunan yang
ditentukan oleh gen resesif ditandai dengan adanya pelompatan generasi dalam
munculnya suatu karakter pada individu, sedangkan gen dominan ditandai dengan
penurunan secara berkesinambungan atau tidak terjadinya pelompatan generasi
dalam pemunculannya.

Genetika adalah ilmu pewarisan faktor keturunan (hereditas) yang meliputi


studi mengenai apa yang dimaksud dengan gen, bagaimana gen dapat membawa
informasi genetik, gen direplikasikan dan dilewatkan dari generasi ke generasi,
dan bagaimana gen dapat mengekspresikan informasi di dalam organisme yang
akan menentukan karakteristik organisme yang bersangkutan. Informasi genetik di
dalam sel disebut genom. Genom sel diorganisasi di dalam kromosom. Kromosom
adalah suatu struktur yang mengandung DNA, dimana DNA secara fisik
membawa informasi herediter. Kromosom mengandung gen. Gen adalah segmen

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

dari DNA (kecuali pada beberapa virus RNA), dimana gen mengkode protein
(Dewi, 2017:06)

Hereditas adalah suatu gen yang diwariskan dari induk pada keturunannya
dan akan membuat keturunan yang dihasilkan memiliki karakter yang sama
seperti induknya. Warna kulit tinggi badan warna rambut, bentuk hidung bahkan
<penyakit warisan= merupakan dampak dan hasil dari penurunan sifat yang
diturunkan dari induknya kepada keturunannya. Hereditas itu sendiri dibawa oleh
oleh gen yang ada dalam DNA masing-masing sel makhluk hidup dan pada
makluk hidup multiseluler, tubuhnya tersusun atas puluhan sampai trilyunan sel
dengan massa DNA yang saling mengkait (Meilinda, 2017:63).

Definisi hereditas diartikan sebagai transmisi genetik dari orang tua pada
keturunannya merupakan suatu penyederhanaan yang berlebih karena
sesungguhnya yang diwariskan oleh orangtua kepada anaknya adalah satu set alel
dari masing-masing orang tua serta mitokondria yang terletak di luar nukleus (inti
sel), kode genetik inilah yang kemudian memproduksi protein yang berinteraksi
dengan lingkungan untuk membentuk suatu karakter fenotif (Mehler, 1996).
Istilah hereditas akan mengenalkan kita pada istilah terminologi gen dan alel
sebagai ekspresi alternatif yang terkait sifat. Setiap individu memiliki sepasang
alel yang memiliki kekhasan yang berbeda. Pasangan alel ini dinamakan genotif
apabila individu memiliki pasangan alel yang sama maka individu tersebut
bergenotipe homozigot dan jika berbeda maka disebut heterozigot (Campbell,
1999). Jadi karakter atau sifat merupakan fenotif dan manusia merupakan karakter
yang komplek dari interaksi genotif yang unik dan lingkungan yang khas.

Grimes dan Aufderheide menyampaikan pendapatnya tentang konsep


hereditas (bawaan), beliu menyatakan bahwa pada dasarnya setiap anak memiliki
sifat yang sama dengan prion yang menunjukkan hal yang sama produk gen dapat
ada di bawah dua (atau lebih) konformasi yang pergeseran tidak disengaja
menyebabkan infeksi baru dan menular secara sitoplasma fenotip (Beisson, 2008).
Hereditas merupakan faktor pertama yang mempengaruhi perkembangan individu

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

dalam lingkungannya. Dalam hal ini hereditas diartikan sebagai <totalitas


karakteristik individu yang diwariskan orangtua kepada keturunanya atau segala
potensi yang dimiliki, baik fisik maupun psikis yang dimiliki individu sejak masa
konsepsi (pembuahan ovum oleh sperma) sebagai pewarisan dari pihak orangtua
melalui gen-gen= (Yusuf, 2017).

Pewarisan sifat sangat menetukan sifat dan karakter yang diturunkan dari
orang tuanya kepada keturunannya. Dalam pewarisan sifat tak selamanya sifat
orang tua dimiliki oleh keturunannya. Semua itu tergantung pada gen yang
bersifat dominan atau resesif diantara kedua orang tuanya. Namun selain terdapat
gen yang resesif atau dominan terdapat pula kelainan genetik yang terjadi akibat
suatu anak tidak memiliki ciri-ciri dari orang tuanya. Kelainan genetik adalah
suatu kondisi di mana terjadi perubahan sifat dan komponen di dalam gen
sehingga menimbulkan penyakit. Kondisi ini dapat disebabkan oleh mutasi baru
pada DNA.

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat, Hari, dan Waktu Penelitian

a. Tempat :-

b. Hari :-

c. Waktu Penelitian :-

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

a. Alat Tulis

b. Buku dan Kamera

3.2.2 Bahan

a. Sampel Anggota Keluraga

3.3 Prosedur sistematis

Menyiapkan alat tulis dan kamera

Mengamati dan melakukan wawancara pada anggota keluarga

Mencatat karakteristik dari anggota keluarga dalam bentuk tabel

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

Mengambil foto untuk dijadikan peta silsilah keluarga

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

BAB IV. HASIL PENGAMATAN

AYAH () IBU ()
tahun tahun

SAYA () ADIK ()
tahun tahun

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

Keluarga
No. Karakteristik
Ayah Ibu Saya Adik
1. Foto
2. Umur
3. Bentuk Rambut Lurus Bergelombang Bergelombang Lurus
4. Warna Rambut Hitam Hitam Hitam Hitam
5. Bentuk Wajah Oval Oval Oval Oval
Warna Kulit Sawo Sawo
6. Sawo matang Sawo Matang
matang Matang
Postur dan Tegap – Tegap – Tegap – Tegap –
7.
Tinggi Tubuh Tinggi Sedang Pendek Pendek
8. Bentuk Hidung Mancung Pesek Pesek Pesek
9. Bentuk Alis Tebal Tipis Tebal Tipis
Mata Mata
10. Bentuk Mata Mata Dalam Mata Dalam
Dalam Dalam
11. Warna Mata Hitam Hitam Hitam Hitam
12. Suara Cempreng Cempreng Cempreng Cempreng
13. Bentuk Jari Panjang Pendek Pendek Panjang
14. Bulu tangan Sedikit Sedikit Sedikit Sedikit
Kondisi Kulit
15. Bermiyak Kering Kering Bermiyak
Wajah
Bibir atas Bibir atas
Bibir atas dan Bibir atas dan
16. Bentuk Bibir dan bawah dan bawah
bawah tebal bawah tebal
tipis tipis
17. Bentuk Telinga Oval Oval Oval Oval
Lidah
18. Bisa Tidak Bisa Tidak Bisa Bisa
menggulung
Tidak Tidak Tidak Tidak
19. Tulang pipi
Menonjol Menonjol Menonjol Menonjol
20. Kumis Ada – Tidak ada Tidak Ada Tidak ada

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

Tebal
Golongan
21. - - - -
Darah
Rambut pada
22. Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
dahi

Analisis penurunan sifat

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah saya lakukan mengenai


karakteristik yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya dapat saya
sampaikan sebagai berikut. Orang tua saya yaitu ibu saya dominan mewarisi
sifatnya kepada saya. Sedangkan bapak saya mewarisi sifat kepada adik saya. Ibu
saya mewarisi bentuk rambut yang sama bergelombang, warna rambut hitam,
memiliki bentuk wajah oval, dengan warna kulit sawo matang, postur tubuh dan
tinggi badan yang tegap dan pendek, bentuk hidung yang pesek, bentuk mata
dalam, warna mata hitam, suara yang cempreng, bentuk jari yang pendek, jumlah
bulu tangan yang sedikit,kondisi kulit yang kering, bentuk bibir atas dan bawah
tebal, bentuk telinga yang oval, tidak bisa menggulungkan lidah, tulang pipi yang
tidak menonjol, kumis yang tidak ada, dan tidak ada rambut pada dahi.

Sedangkan bapak saya mewarisi karakteristik pada adik saya yaitu terletak
pada bentuk rambut yang sama lurus, warna rambut hitam, memiliki bentuk wajah
oval, dengan warna kulit sawo matang, postur tubuh dan tinggi badan yang tegap
dan pendek, bentuk hidung yang pesek, bentuk mata dalam, warna mata hitam,
suara yang cempreng, bentuk jari yang panjang, jumlah bulu tangan yang
sedikit,kondisi kulit yang berminyak, bentuk bibir atas dan bawah tipis, bentuk
telinga yang oval, bisa menggulungkan lidah, tulang pipi yang tidak menonjol,
dan tidak ada rambut pada dahi.

10

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

BAB V. PEMBAHASAN

Genetika merupakan salah satu cabang dari ilmu biologi yang mencoba
menjelaskan persamaan dan perbedaan sifat yang akan diturunkan pada makhluk
hidup. Selain itu, genetika juga mencoba menjawab pertanyaan yang berhubungan
dengan apa yang diturunkan atau diwariskan dari induk kepada turunan nya,
bagaimana mekanisme materi genetika itu diturunkan, dan bagaimana peran
materi genetika tersebut (Yusuf, 2020:06). Awal mula ditemukannya hukum
pewarisan sifat itu sendiri sebenarnya berdasarkan pada penelitian dari beberapa
tokoh. Namun karena percobaan yang dilakukan oleh Gregor Mendel yang
menyatakan sifat dari induknya akan menurunkan pada generasi keturunannya dan
dibuktikan dengan keberhasilan hipotesisinya mengantarkannya pada sebuah
keberhasilan dan berkat penelitiannya tersebut beliau dianggap sebagai bapak
genetika.

John Gregor Mendel adalah orang yang pertama kali mengenalkan satu
mekanisme pewarisan sifat menurun melalui eksperimen sederhananya di bidang
genetika. Berdasarkan percobaan itu maka teori para ilmiah dari genetika saat itu
yakni The Blending Theory of Inheritance dinyatakan tidak benar. Sebelumnya
Mendel melakukan percobaan penyilangan dengan tanaman kapri (Pisum
sativum). Para ahli telah mempunyai pemikiran tentang adanya kehidupan yang
berkesinambungan, yang membawa faktor keturunan dari generasi ke generasi.
Namun para ahli tersebut tidak dapat menyelesaikan penelitianya dikarenakan
keterbatasan alat pada saat itu. Dan hanya Gregor Mendel yang dapat
membuktikan pewarisan sifat dengan pola perkiraan. (Yusuf, 2020:04).

Pada awalnya John Gregor Mendel membudidayakan sekitar 28.000 benih


tanaman kacang. Dari tanaman inilah beliau mendapatkan kesimpulan
bahwasanya induknya mewarisi sifat kepada keturunanya. Alasan beliau memilih
tanaman kacang sebagai bagian dari penelitiannya karena dari bentuk fisik kacang
ercis yang bisa dilihat dengan mata telanjang, seperti bentuk warna bunganya,
selain itu alasan kuat beliau memilih kacang ercis ini karena daur hidupnya

11

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

pendek dan lebih mudah dipelihara. Beruntung juga beliau mendapatkan


tumbuhan yang diploid (yang meiliki dua kromosom) yang dapat memudahkan
beliau dalam menganalisis data yang ditemukannya (Yusuf, 2020:04).

Hukum Mendel I menyatakan bahwa pewarisan sifat dari kedua gen induk
yang berupa pasangan dari dua alel yang nantinya akan mengalami pemisahan.
Pemisahan tersebut akan diterima oleh setiap gamet dengan jumlah satu gen induk
yang diterimanya. Hukum Mendel I biasa disebut dengan Hukum Segregasi
bebas. Hukum Segregasi Bebas adalah pewarisan sifat yang diturunkan induk
pada pembentukan gamet keturunan akan melalui pembelahan gen induk yakni
terjadi pada persilangan monohibrid. Monohibrid itu sendiri adalah persilangan
antar dua individu dengan spesies yang sama tetapi memiliki satu sifat yang
berbeda. Monohibrid nantinya akan menghasilkan keturunan pertama (F1) yang
seragam. Keturunan pertama (F1) monohibrid mempunyai fenotip yang serupa
dengan induknya yang dominan jika dominansi tampak sepenuhnya (Yusuf,
2020:05).

Sedangkan Hukum Mendel 2 atau biasa disebut dengan Hukum Asortasi


adalah hukum berpasangan secara bebas. Pada hukum ini setiap gen atau sifat
dapat berpasangan secara bebas dengan sifat atau gen yang lain. meskipun
demikian gen atau sifat yang dibentuk tidak akan berpengaruh pada gen untuk
sifat yang lain yang bukan termasuk alelnya. Hukum Mendel 2 ini hanya berlaku
pada persilangan dihibrid yaitu persilangan dengan dua sifat berbeda dengan dua
alel yang berbeda pula. Dalam pewarisan pasti terdapat dua jenis gen yang
mendominasi pada saat proses pembentukan gamet. Sifat ini memenentukan jenis
keturunan yang akan dihasilkan dari persilangan tersebut. Sifat yang dimaksud
adalah sifat gen yang resesif dan sifat gen yang dominan (Yusuf, 2020:05).

Dasar dari pemikiran Gregor Mendel inilah yang kemudian dijadikan dasar
dalam memperoleh sifat-sifat yang diinginkan dengan melakukan hibridisasi
(Pembentukan ikatan dupleks stabil antara dua rangkaian nukleotida yang saling
komplementer melalu perpasangan basa N. Hibridisasi dapat menunjukkan suatu

12

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

keseragaman sekuens. Pasangan DNA–DNA, DNA–RNA, atau RNA–RNA dapat


terbentuk melalui proses ini ). Berdasarkan jasanya dalam melakukan studi
genetika dengan melakukan persilangan pada kacang polong Mendel mendapat
julukan sebagai Bapak Genetika‖. Meskipun dalam perkembangannya genetika
tidak hanya membahas tentang faktor-faktor keturunan saja (Oktarisna et al 2013).

Dalam pewarisan sifat terdapat sifat yang dapat diturunkan dan sifat yang
tidak dapat diturunkan. Penurunan sifat ini terjadi karena adanya gen yang
dominan pada saat proses pembelahan terjadi. Kromosom merupakan benang-
benang halus yang berfungsi sebagai faktor pembawa sifat keturunan. Di dalam
kromosom terdapat substansi pembawa sifat keturunan yang terdiri atas senyawa
kimia yang disebut gen. Gen berfungsi sebagai penentu sifat-sifat suatu makhluk
hidup. Kromosom dan gen inilah yang mengendalikan pewarisan sifat pada
makhluk hidup.

Sifat yang diturunkan oleh orang tua kepada anaknya yaitu diantaranya
warna rambut dan warna kulit, bentuk rambut, tempat pelekatan cuping telinga,
golongan darah, tinggi badan, berat badan, dan kelainan genetik. Seseorang bisa
memiliki sifat-sifat yang berbeda dari indukya dikarenakan gen yang membentuk
perbedaan itu. Dalam tubuh manusia terdapat tiga macam gen, yaitu gen A, B, dan
C yang tugasnya mengkode pembentukan pigmen kulit, yaitu melamin. Pignen ini
yang nantinya menyebabkan kulit menjadi gelap. Variasi gen lain pada kulit yaitu
gen a, b, c. Orang yang memiliki gen AABBCC akan memiliki kulit sangat gelap,
sementara orang yang memiliki gen aabbcc akan memiliki kulit sangat terang.
Pada orang yang memiliki gen AaBbCc akan memiliki warna kulit sawo matang
(tengah-tengah antara sangat gelap dan sangat cerah). Begitu pula dengan warna
rambut yang juga ikut dipengaruhi oleh pigmen melamin.

Perbedaan pelekatan cuping telinga disebabkan karena adanya perbedaan


tipe perlekatan cuping telinga yang dikontrol oleh gen. gen yang berperan dalam
pelekatan cuping telinga yaitu gen G untuk jenis cuping telinga terpisah dan gen
jenis g untuk cuping telinga melekat. Jadi, seseorang yang memiliki gen G (baik
bergenotip GG atau Gg) akan memiliki tipe perlekatan cuping telinga terpisah,

13

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

sedangkan yang memiliki tipe perlekatan cuping melekat memiliki gen gg.
Perbedaan penggolongan darah manusia juga didasarkan pada setiap variasi atau
beberapa fenotif yang terdeteksi dalam darah dapat dianggap sebagai golongan
darah. Namun, istilah golongan darah biasanya merujuk pada antigen yang
muncul dalam sel darah khususnya untuk antigen pada sel darah merah (Andriko,
2020:114).

Istilah golongan darah mengacu pada seluruh sistem golongan darah yang
terdiri dari antigen sel darah merah yang sifatnya dikendalikan oleh serangkaian
gen yang terkait sangat erat pada kromosom yang sama (Andriko, 2020:114).
Sebuah antigen akan memunculkan sifat tertentu pada darah yang akan direspon
oleh antibodi tertentu pula. Dengan kata lain, golongan darah adalah pembedaan
sifat pada darah berdasarkan ada atau tidak antigen dan antibodi tertentu di dalam
darah. Antigen diartikan sebagai senyawa kimia yang dapat merangsang antibodi
dalam tubuh, antibodi secara spesifik akan bereaksi terhadap antigen tertentu
sehingga akan terjadi penggumpalan pada darah (Andriko, 2020:114)

Dan yang terakhir adalah faktor pewarisan sifat yang diturunkan dari
orang tua kepada anaknya yaitu tinggi badan dan berat badan. Gen yang
memengaruhi tinggi badan seseorang dinamakan gen HMGA2. Perubahan sebuah
huruf dasar di kode genetik HMGA2 yakni sebuah C (Cytosine) akan
memengaruhi tinggi badan seseorang. Seseorang yang hanya mendapatkan C dari
salah satu orangtuanya akan lebih tinggi setengah sentimeter dari yang hanya
memiliki T (Thymin). Jika seseorang memiliki C ganda, maka, ia akan lebih tinggi
satu sentimeter dari yang memiliki T ganda. Selain HMGA2, masih ada lagi gen-
gen yang berkaitan dengan tinggi badan.

Sedangkan gen yang mempengaruhi berat badan seseorang yang


diturunkan dari orang tua memiliki peran dalam mengatur kecepatan metabolisme
seseorang, level hormon tertentu seperti leptin (hormon yang mencegah rasa
lapar), ghrelin (hormon yang membuat lapar), deposisi lemak, dan lain sebagainya
yang berperan besar dalam menyebabkan seseorang menjadi gemuk atau
kurus. Namun pada dasarnya tinggi badan dan berat badan selain merupakan hasil

14

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

dari faktor keturunan, tidak menutup kemungkinan juga akibat dari pola aktivitas,
pola makan, dan olahraga seseorang menentukan dalam proses pertumbuhan. Gen
sangat berpengaruh dalam proses pewarisan sifat. Namun gaya hidup juga turut
ambil alih dalam proses pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Sifat yang
tidak diturunkan orangtua kepada anaknya yaitu diantaranya bakat, kemampuan,
dan usaha. Karena semua itu adalah sebuah usaha yang bisa dilakukan seseorang
tanpa butuh suatu pewarisan sifat dari orangtua.

Pada tubuh manusia, tedapat setiap sel somatik (somatic cell)-sel apa pun
selain yang terlibat dalam pembentukan gametmengandung 46 kromosom. Selama
mitosis, kromosom menjadi cukup terkondensasi sehingga bisa terlihat dengan
mikroskop cahaya. Karena kromosom berbeda-beda dalam ukuran, posisi
sentromer, dan pola pita berwarna akibat zat pewarna tertentu, kromosom yang
cukup terkondensasi dapat dibedakan satu sama lain melalui pemeriksaan
mikroskopik (Campbell, 2010:269). Secara total dalam tubuh manusia memiliki
23 pasang kromosom yang terdiri dari 22 pasang kromosom tubuh (autosom) dan
1 pasang kromosom seks (gonosom). Autosom mengandung gen yang diperlukan
untuk fungsi normal tubuh manusia.

Keberadaan pasangan kromosom homolog dalam setiap sel somatik


manusia merupakan akibat dari asalmuasal adanya seksual kita. Kita mewarisi
satu kromosom dari setiap pasangan dari masing-masing orangtua. Dengan
demikian, ke-46 kromosom dalam sel-sel somatik kita sebenarnya merupakan dua
set kromosom yang masing-masing terdiri atas 23 buah-satu set maternal (dari
ibu) dan satu set paternal (dari ayah) (Campbell, 2010:270). Pada perempuan
memiliki sepasang kromosom X homolog (XX), dan laki-laki memiliki satu
kromosom X dan satu kromosom Y (XY). Hanya sebagian kecil kromosom X dan
Y yang homolog. Sebagian besar gen yang terkandung dalam kromosom X tidak
memiliki pasangan di Y yang mungil, dan kromosom Y mengandung beberapa
gen yang tidak ada di X. Karena fungsinya adalah menentukan jenis kelamin
seseorang maka kromosom X dan Y disebut juga dengan kromosom seks (sex

15

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

chromosome). Kromosom-kromosom yang lain disebut autosom (autosome)


(Campbell, 2010:270).

Kromosom tubuh atau biasa dikenal dengan sebutan autosom adalah suatu
komponen kromosom yang terdapat dalam tubuh manusia yang fungsinya
mengatur dan mengendalikan sifat-sifat tubuh makhluk hidup. Kromosom ini
tidak memiliki peran dalam mengatur jenis kelamin. Autosom terdapat pada
individu jantan dan individu betina dengan jumlah yang sama dan berpasangan
(diploid) (Fiktor & Moekti, 2007:46). Sedangkan kromosom kelamin atau biasa
dikenal dengan nama genosom memiliki banyak nama lain, di antaranya aelosom
atau heterokromosom atau kromosom kelamin. Kromosom kelamin ini memiliki
susunan pasangan yang berbeda pada individu jantan dan betina. Pada manusia
gonosom berjumlah 1 pasang atau 2 buah kromosom. Sel kelamin (sel sperma
atau sel telur) dalam tubuh manusia hanya memiliki satu kromosm kelamin
(gonosom) sehingga sel kelamin dari betina hanya memiliki gonosom X. Adapun
sel kelamin jantan memiliki gonosom X atau Y yang akan menentukan jenis
kelamin individu setelah terjadi fertilisasi (Fiktor & Moekti, 2007:46).

Macam-macam kelainan yang disebabkan oleh autosom (kromosom


tubuh) adalah kelainan yang diturunkan oleh orangtua kepada anaknya dan tidak
memandang jenis kelamin. Kelainan yang disebabkan oleh autosom terbagi
menjadi dua jenis yaitu penyakit dominan dan penyakit resesif. Penyakit dominan
adalah kelainan akan terlihat dalam keadaan dominan homozigot atau dominan
heterozigot. Contohnya penyakit polidaktili adalah suatu kondisi ketika jumlah
jari tangan atau jumlah jari kaki lebih dari 10. Kondisi ini terjadi dikarenakan
genotip polidaktili yang berbentuk adalah PP atau Pp, sedangkan seharusnya
genotip normalnya berbentuk pp. Selanjutnya yaitu sindaktili merupakan suatu
kondisi jari-jari yang saling berlekatan karena terdapat gen yang mengatur
apoptosis sel terganggu. Genotip sindaktili pada kondisi normal berbentuk ss,
Sedangkan genotip sindaktili pada penderita jari-jari yang berlekatan adalah SS
atau Ss. Thalasemia adalah kelainan autosom yang terjadi karena pembentukan

16

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

hemoglobin jumlah sel darah merah sedikit. Selain itu, bentuk sel darahnya
abnormal dan ukurannya kecil (Irnaningtyas. 2018).

Sedangkan kelainan autosom penyakit resesif ini adalah kelainan yang


terlihat dalam keadaan resesif homozigot. Sebagai contoh dari kelainan dari
penyakit autosom resesif ini adalah albino. Albino terjadi karena adanya
kegagalan dalam pembentukan pigmen melanin (pigmen yang bertugas dalam
memberi warna tubuh) yang berfungsi untuk melindungi sinar UV. Genotip albino
adalah aa. Berbeda dengan genotip normal yaitu AA dan genotip normal dengan
gen albino yaitu Aa. Enilketonuria adalah kondisi dimana tubuh kekurangan
enzim fenilalanin hidroksilase. Enzim tersebut berfungsi untuk mengubah asam
amino fenilalanin menjadi tirosin. Sehingga yang akan terjadi tubuh penderitanya
kelebihan fenilalanin. Dan yang terakhir adalah anemia sel sabit disebut juga
dengan sicklemia. Pada jenis anemia ini, eritrositnya berbentuk bulan sabit
sehingga tidak bisa mengedarkan oksigen dengan sempurna ke seluruh bagian
tubuh. Pada kondisi normal eritrosit berbentuk bulat (Irnaningtyas. 2018).

Kelainan Gonosom (kromosom kelamin) merupakan suatu kelainan yang


diwariskan orangtua melalui kromosom gonosom dan terpengaruh pada jenis
kelamin. Kelainan gonosom ini juga terbagi menjadi 2, yaitu kelainan yang
disebabkan karena terpaut kromosom X dan kelainan yang terjadi karena terpaut
kromosom Y. Pada kasus yang disebabkan karena terpautnya kromosom X, gen
penyebab penyakit selalu bersama-sama dengan kromosom X. Contohnya adalah
penyakit buta warna (tidak dapat mengenali warna tertentu), pada dasarnya setiap
mata terdapat sel-sel yang mengandung pigmen yang akan beereaksi dengan
cahaya dan warna. Apabila sel pigmen tersebut mengalami kerusakan atau tidak
berfungsi, sehingga mata tidak dapat mendeteksi warna-warna tertentu atau
bahkan seluruh warna. Hal itulah yang menyebabkan seseorang mengalami buta
warna. Yang kedua adalah hemofilia (darah sulit membeku), keadaan ini terjadi
karena adanya mutasi genetik. Mutasi genetic ini terjadi menyebabkan darah
kekurangan protein pembentuk faktor pembekuan. Kekurangan faktor pembekuan

17

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

ini akan menyebabkan darah sukar membeku. Dan yang terakhir adalah
anodontia (penderita tidak memiliki gigi) (Irnaningtyas. 2018).

Sedangkan kelainan yang disebabkan oleh terpautnya kromosom Y


diantaranya Hypertrichosis (tumbuhnya rambut di bagian telinga wajah), pada
penyakit ini para ahli masih belum bisa menyimpulkan dengan pasti apa penyebab
terjadinya kelainan tersebut. Namun para ahli meyakini penyakit tersebut karena
adanya mutasi genetik yang merangsang pertumbuhan rambut menjadi
berlebihan. Dan yang terakhir adalah webbedtoes (jari berselaput), penyakit ini
terjadi ketika ada satu atau lebih jari-jari tangan dan kaki yang gagal berpisah
selama masa perkembangan tersebut. Sebaliknya, jari-jari tangan atau kaki
tersebut justru masih saling menempel dan seolah dilapisi oleh selaput. Penyakit
ini dapat terjadi karena adanya kelainan genetik seperti syndrome down
(Irnaningtyas. 2018).

Secara total dalam tubuh manusia memiliki 23 pasang kromosom yang


terdiri dari 22 pasang kromosom tubuh (autosom) dan 1 pasang kromosom seks
(gonosom). Dengan demikian, ke-46 kromosom dalam sel-sel somatik kita
sebenarnya merupakan dua set kromosom yang masing-masing terdiri atas 23
buah-satu set maternal (dari ibu) dan satu set paternal (dari ayah) (Campbell,
2010:270). Pada perempuan memiliki sepasang kromosom X homolog (XX), dan
laki-laki memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y (XY). Hanya sebagian
kecil kromosom X dan Y yang homolog. Sebagian besar gen yang terkandung
dalam kromosom X tidak memiliki pasangan di Y yang mungil, dan kromosom Y
mengandung beberapa gen yang tidak ada di X. Karena fungsinya adalah
menentukan jenis kelamin seseorang maka kromosom X dan Y disebut juga
dengan kromosom seks (sex chromosome). Kromosom-kromosom yang lain
disebut autosom (kromosom tubuh) (Campbell, 2010:270).

Kelainan yang disebabkan oleh bertambahnya atau berkurangnya jumlah


kromosom pada tubuh manusia seperti sindrom turner, jacob, patau, Edward,
metafemale, dan Klinefelter. Sindrom turner merupakan kelainan genetik yang
terjadi pada perempuan akibat dari kekurangan satu kromosom X. Biasanya,

18

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

perempuan memiliki kromosom seks XX yang berjumlah 46 buah, tetapi pada


penderita Sindrom Turner, kromosomnya menjadi XO dan hanya berjumlah 45
buah. Penderita Sindrom Turner juga mengalami infertile (Irnaningtyas. 2018).
Yang kedua ada sindrom jacob ini banyak diderita oleh kalangan pria. Sindrom
jacob terjadi karena ada 1 tambahan kromosom Y pada pria, sehingga jumlah
kromosomnya menjadi XYY. Meskipun menyebabkan kelainan genetik, sindrom
ini tidak diwariskan secara turun temurun. Yang ketiga yaitu sindrom klinefelter
adalah kelainan yang disebabkan oleh kelebihan kromosom X pada laki-laki. Oleh
karena itu, pada penderita sindrom klinefelter inu menyebabkan jumlah
kromosomnya menjadi XXY. Salah satu ciri fisik yang terlihat dari penderita
sindrom ini adalah payudara yang membesar (Irnaningtyas. 2018).

Yang keempat adalah sindrom patau atau sindrom Trisomy 13 terjadi


karena danya mutasi yang tidak sempurna pada kromsom. Pada penderita ini
terdapat 3 salinan kromosom dan mengalami kelainan pada kromosom ke-13.
Selain itu, sindrom patau terjadi karena adanya kondisi genetik, sehingga penyakit

ini hanya bisa diwariskan berdasarkan garis keturunan saja. Yang kelima adalah
sindrom edward terjadi akibat kelainan pada jumlah kromosom. Kromosom yang
mengalami kelainan pada sindrom edward adalah kromosom nomor 18. Salah satu
ciri bayi yang mengalami sindrom edward adalah jari yang tumpang tindih dengan
kondisi telapak tangan yang menggenggam. Dan yang terakhir adalah sindrom
metafemale atau sering juga disebut dengan sindrom wanita super. Sindro
metafemale menyebabkan penderitanya menjadi berperawakan lebih besar dari
wanita pada umumnya. Hal ini disebabkan kelebihan kromosom X pada
penderitanya, sehingga penderita Sindrom Metafemale biasanya memiliki
kromosom XXX.

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah saya lakukan mengenai


karakteristik yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya dapat saya
sampaikan sebagai berikut. Orang tua saya yaitu ibu saya dominan mewarisi
sifatnya kepada saya. Sedangkan bapak saya mewarisi sifat kepada adik saya. Ibu

19

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

saya mewarisi bentuk rambut yang sama bergelombang, warna rambut hitam,
memiliki bentuk wajah oval, dengan warna kulit sawo matang, postur tubuh dan
tinggi badan yang tegap dan pendek, bentuk hidung yang pesek, bentuk mata
dalam, warna mata hitam, suara yang cempreng, bentuk jari yang pendek, jumlah
bulu tangan yang sedikit,kondisi kulit yang kering, bentuk bibir atas dan bawah
tebal, bentuk telinga yang oval, tidak bisa menggulungkan lidah, tulang pipi yang
tidak menonjol, kumis yang tidak ada, dan tidak ada rambut pada dahi.

Sedangkan bapak saya mewarisi karakteristik pada adik saya yaitu terletak
pada bentuk rambut yang sama lurus, warna rambut hitam, memiliki bentuk wajah
oval, dengan warna kulit sawo matang, postur tubuh dan tinggi badan yang tegap
dan pendek, bentuk hidung yang pesek, bentuk mata dalam, warna mata hitam,
suara yang cempreng, bentuk jari yang panjang, jumlah bulu tangan yang
sedikit,kondisi kulit yang berminyak, bentuk bibir atas dan bawah tipis, bentuk
telinga yang oval, bisa menggulungkan lidah, tulang pipi yang tidak menonjol,
dan tidak ada rambut pada dahi.

20

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

BAB VI. PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Greogor Mendel adalah ilmuah penggagas ditemukannya hukum


pewarisan sifat. Berawal dari penemuan yang sederhana mengenai pewairsan sifat
yang diturunkan dari orangtua kepada keturunannya melalui percobaan kacang
ercis yang kemudian mengantarkan pada perkembangan teori pewarisan sifat yang
lebih maju. Sifat yang diturunkan orangtua kepada anaknya yaitu diantaranya
tinggi badan, berat badan, kelainan genetik, pelekatan cuping telinga, bentuk
rambut, warna rambut, golongan darah, dan lain sebagainya. Sedangkan yang
tidak diturunkan dari orangtua kepada anaknya adalah suatu usaha, bakat, dan
kemampuan. Autosom adalah kromosom tubuh, kromoosm ini diwariskan kepada
keturunanya tanpa memandang jenis kelamin. Sedangkan genosom atau
kromosom seks / kelamin yang penurunan sifatnya ditentukan oleh jenis
kelaminnya.

Macam-macam kelainan yang disebabkan oleh kromosom autosom dapat


dibedakan menjadi dua yaitu penyakit dominan dan penyakit resesif. Penyakit
dominan seperti polidaktili, sindaktili, huntington, dan thalasemia. Sedangkan
kelainan genetik pada kromosom autosom yaitu penyakit resesif seperti albino,
fenilketonuria, dan anemia sel sabit. Kelainan genetik pada genosom juga
dibedakan menjadi dua yaitu terpaut kromosom X dan terpaut kromosom Y.
Kelainan genetik yang disebabkan karena terpaut kromosom X yaitu buta warna,
hemophilia, dan anodontia. Sedangkan penyakit terpaut kromosom Y adalah
hypertrichosis (tumbuhnya rambut di bagian telinga wajah) dan webbedtoes (jari
berselaput).

Secara total didalam tubuh manusia memiliki 23 pasang kromosom yang


terdiri atas 22 pasang kromosom tubuh (autosom) dan 1 pasang kromosom seks
(gonosom). Dengan demikian jumlah totalnya sebanyak 46 yang masing-masing
terdiri atas 23 buah-satu set maternal (dari ibu) dan satu set paternal (dari ayah).

21

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

Pada perempuan memiliki sepasang kromosom X homolog (XX), dan laki-laki


memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y (XY).

6.2 Saran

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini terdapat kesalahan


yang dilakukan baik secara sengaja maupun tidak disengaja. Penulis juga
memohon maaf apabila terdapat penulisan kata atau kutipan yang tidak sesuai
dengan pedoman. Untuk kesalahan tersebut penulis mohon maaf. Dan semoga
laporan ini bisa mendatangkan manfaat untuk pembaca. Selain itu saran kami
tujukan juga kepada para asisten praktikum agar bisa menjelaskan secara rinci dan
jelas kepada praktikan agar dikemudian hari tidak ada praktikan yang merasa
kebingungan dengan kegiatan praktikum berlangsung.

22

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

DAFTAR PUSTAKA

Amini Nur, dkk. 2020. Faktor Hereditas Dalam Mempengaruhi Perkembangan


Intelligensi Anak Usia Dini. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Yogyakarta. Jurnal Buah Hati

Andriko, dkk. 2020. Struktur Aljabar Dalam Pewarisan Golongan Darah. FMIPA
UNTAN. Pontianak. Jurnal Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya
(Bimaster)

Arsal, A., F. 2012. Analisis Pedigree Cadel (Studi Kasus Beberapa Kabupaten di
Sulawesi Selatan). Jurnal Sainsmat. 1 (2): 156-166.

Campbell., Reece., Mitchell., (2010). Biology. Edisi ke-8. Diterjemahkan oleh


Erlangga. Jakarta

Effendi Yunus. 2020. Buku Ajar Genetika Dasar. Kabupaten Magelang. Penerbit
Pustaka Rumah C1nta

Irnaningtyas. (2018). Biologi untuk SMA/MA Kelas XII Kurikulum 2013 Revisi.
Jakarta: Erlangga.

Mehler B., (1996). Heredity and hereditarianism. Philosophy of Educatian and


Encyclopedia. Ed. J.J. Chambliss. Garland Publising.Inc.

Meilinda. 2017. Teori Hereditas Mendel: Evolusi Atau Revolusi (Kajian Filsafat
Sains). Universitas Brawijaya. Malang. Jurnal Pembelajaran Biologi

Mirayanti Yulia, dkk. 2017. Gen Frequencies Of Of Attached Earlobes,


Connected Eyebrows (Unibrow), Dimples, And Tongue-Rolling On
Subaya Village People, Kintamani, Bangli. Universitas Udayana. Bali.
Jurnal Simbiosis

Nusantari Elya. 2015. GENETIKA Belajar Genetika dengan Mudah &


Komprehensif. Yogyakarta. Penerbit Deepublish

23

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

Ramandhani, M. R. 2013. Penerapan Pattern Matching dalam Penentuan


Pewarisan Sifat Genetis Tetua pada Anaknya. Makalah IF2211 Strategi
Algoritma. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Warmadewi Dewi Ayu. 2017. Buku Ajar Mutasi Genetik. Universitas Udayana.
Denpasa, Bali

24

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

LAMPIRAN GAMBAR

25

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

LAMPIRAN COVER BUKU + ABSTRAK JURNAL

Buku

26

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

27

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

28

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

29

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

30

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

31

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

Jurnal

32

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

33

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

34

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

35

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

36

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai