“FUNGSI GINJAL”
Disusun oleh :
KELOMPOK 5
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan.
Makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul “Fungsi Ginjal”.
.Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada Dosen pengampu mata kuliah
Gizi dan Diet yaitu Ibu Dr. Anna Sunita,SKM.M.Epid. dan semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Istilah gizi berasal dari bahasa Arab giza yang berarti zat makanan, dalam
bahasa Inggris dikenal dengan istilah nutrition yang berarti bahan makanan atau
zat gizi atau sering diartikan sebagai ilmu gizi. Pengertian lebih luas bahwa gizi
diartikan sebagai proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi
secara normal melalui proses pencernaan, penyerapan, transportasi, penyimpanan,
metabolisme, dan pengeluaran zat gizi untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal organ tubuh serta untuk menghasilkan tenaga.
(Djoko Pekik Irianto, 2006: 2).
Oleh sebab itu makanan yang kita konsumsi harus mengandung nutrisi
yang dapat memperlancar proses kerja ginjal dan agar ginjal terpenuhi
kebutuhannya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Ginjal merupakan organ berbentuk kacang, dengan ukuran kepalan tangan.
Ginjal berada di dekat bagian tengah punggung, tepat di bawah tulang rusuk, satu
di setiap sisi tulang belakang. Ginjal memainkan peranan penting dalam fungsi
tubuh, tidak hanya dengan menyaring darah dan mengeluarkan produk-produk sisa,
namun juga dengan menyeimbangkan tingkat-tingkat elektrolit dalam tubuh,
mengontrol tekanan darah, dan menstimulasi produksi dari sel-sel darah merah.
2
2.3 Fungsi homeostasis ginjal
Ginjal mengatur pH, konsentrasi ion mineral, dan komposisi air dalam darah.
Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion
hidronium dan hidroksil. Akibatnya, urine yang dihasilkan dapat bersifat asam pada
pH 5 atau alkalis pada pH 8. Kadar ion natrium dikendalikan melalui sebuah proses
homeostasis yang melibatkan aldosteron untuk meningkatkan penyerapan ion
natrium pada tubulus konvulasi. Kenaikan atau penurunan tekanan osmotik darah
karena kelebihan atau kekurangan air akan segera dideteksi oleh hipotalamus yang
akan memberi sinyal pada kelenjar pituitari dengan umpan balik negatif. Kelenjar
pituitari mensekresi hormon antidiuretik (vasopresin, untuk menekan sekresi air)
sehingga terjadi perubahan tingkat absorpsi air pada tubulus ginjal. Akibatnya
konsentrasi cairan jaringan akan kembali menjadi 98%.
3
mengalami gangguan nutrisi. Malnutrisi merupakan permasalahan yang sering
terjadi pada pasien CKD dengan hemodialisis, sehingga diperlukan makanan yang
cukup agar untuk menjaga statatus gizi normal dan mencegah terjadinya kematian.
Penentuan status gizi dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu menggunakan Indeks
Masa Tubuh (IMT) dan %LLA. Pengukuran status gizi pada pasien CKD dengan
terapi hemodialisis mempertinmbangkan adanya penumpukan cairan (edema)
akibat dari penurunan laju filtrasi glomerulus.
4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang.
sebagai bagian dari sistem urine, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama
urea) dari darah dan membuang nya bersama dengan air dalam bentuk urine. cabang
kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakit nya disebut dengan nefrologi.
3.2 Saran
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih belum sempurna, untuk
itu kami mengharapkan kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
5
DAFTAR PUSTAKA
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JLabMed/article/download/4768/pdf
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/bbaf9351825f250354768
68944b4f17f.pdf