Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

DEFISIT PERAWATAN DIRI

OLEH :

Bau Santi Nur


70900121027

PRESEPTOR LAHAN PRESEPTOR INSTITUSI

( ) ( )

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XVII


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI ALAUDDIN MAKASSAR
2022
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Penampilan klien tampak tidak rapi, kuku tampak panjang dan kotor,
gigi tampak kuning dan rambut acak-acakan. Klien dibawa
keluarganya ke RSKD Dadi karena mengamuk sejak 5 hari yang lalu,
klien sudah 8 kali diopname. Klien mengatakan kadang-kadag
mendengar suara yang menjelek-jelekkan orang lain.
2. Diagonas Keperawatan
Defisit perawatan diri berhubungan dengan gangguan psikologi.
3. Tujuan Khusus
a. Strategi pelaksanaan pasien
1) Mengidentifikasi masalah perawatan diri: kebersihan diri,
berdandan, makan/minum, BAB/BAK.
2) Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri.
3) Menjelaskan cara dan alat kebersihan diri.
4) Melatih cara menjaga kebersihan diri, mandi, sikat gigi, cuci
rambut, potong kuku.
5) Memasukkan pada jadwal kegiatan harian untuk latihan
mandiri, sikat gigi (2 kali/hari), cuci rambut (2 kali/minggu),
potong kuku (1 kali/minggu).
b. Strategi pelaksanaan keluarga
1) Mendiskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien.
2) Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya
defisit perawatan diri (gunakan booklet).
3) Menjelaskan cara merawat defisit perawatan diri.
4) Melatih dua cara merawat: kebersihan diri dan berdandan.
5) Menganjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan
memberikan pujian.
4. Tindakan Keperawatan

SP 1 P SP 1 K
Identifikasi masalah perawatan Diskusikan masalah yang
diri: kebersihan diri, berdandan, dirasakan dalam merawat pasien.
makan/minum, BAB/BAK.
Jelaskan pentingnya menjaga Jelaskan pengertian, tanda dan
kebersihan diri. gejala, dan proses terjadinya
defisit perawatan diri (gunakan
booklet).
Jelaskan cara dan alat kebersihan Jelaskan cara merawat defisit
diri. perawatan diri.
Latih cara menjaga kebersihan Latih dua cara merawat:
diri, mandi, sikat gigi, cuci kebersihan diri dan berdandan.
rambut, potong kuku.
Masukkan pada jadwal kegiatan Anjurkan membantu pasien
harian untuk latihan mandiri, sikat sesuai jadwal dan memberikan
gigi (2 kali/hari), cuci rambut (2 pujian.
kali/minggu), potong kuku (1
kali/minggu).

5. Proses Pelaksanaan Tindakan


a. Orientasi
1) Salam terapeutik
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, perkenalkan saya
Santi mahasiswa profesi Ners dari Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar”.
“Nama bapak siapa? Senang dipanggil siapa?”
“Saya dinas pagi di ruangan ini dari pukul 08.00 – 13.00, selama di
rumah sakit ini saya akan membantu perawatan bapak”.
2) Evaluasi dan validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini?”.
“Bapak hari ini sudah mandi dan gosok gigi?”.
“Sepertinya bapak sering menggaruk kepala bapak, gatal ya pak?.
3) Kontrak
“Bagaimana kalau hari ini kita bicara tentang kebersihan diri?”.
“Kita akan bicara kurang lebih 20 menit, bapak setuju? Bapak mau
di mana bicaranya? Di sini saja?”.
b. Tahap kerja (langkah-langkah tindakan keperawatan)
“Berapa kali bapak mandi dalam sehari?”
“Menurut bapak apa kegunaan mandi?”
“Apakah bapat bisa merawat kebersihan diri bapak sendiri?”
“ Menurut bapak tanda-tanda orang yang tidak menjaga kebersihan
diri seperti apa? Badan gatal, kepala gatal, mulut bau dan apa
lagi?”
“Menurut bapak masalah apa yang bisa muncul jika kita tidak
menjaga kebersihan diri? Betul akan membuat gatal, berdaki, gigi
kuning dan sebagainya”
“Bisa bapak jelaskan pentingnya menjelaskan pentingnya menjaga
kebersihan diri? Benar, jadi selain itu menjaga kebersihan diri juga
akan membuat nyaman dan sebagian dari iman”.
“Bagaimana cara bapak menjaga keberishan diri?”.
“Alat-alat apa yang bapak gunakan untuk menjaga kebersihan diri?
Benar, bapak juga perlu memperhatikan kebersihan kuku,
kebersihan saat makan/minum, kebersihan saat BAB/BAK, serta
menggunakan handuk yang bersih setelah mandi”.
“Selain mandi, bapak bisa melakukan cara lain untuk membersih
diri? Jadi bapak belum tau ya?, Bapak bisa menjaga kebersihan diri
secara mandiri dengan mandi 2 kali/hari, gosok gigi 2 kali/hari,
cuci rambu 2 kali/minggu, potong kuku 1 kali/minggu”.
“Bagaimana kalau sekarang kita ke kamar mandi, saya akan
membantu bapak melakukan hal yang kita bahas tadi. Pertama-
tama siram seluruh tubuh bapak dengan air, lalu ambil shampo dan
gosok keseluruh kepala bapak, kemudian gunakan sabun untuk
tubuh bapak dan siram kembali tubuh bapak menggunakan air.
Jangan lupa gosok gigi sampai menyeluruh keseluruh gigi, berikan
sikatnya odol dan gosok ke gigi bapak lalu ambil air dan kumur-
kumur, setelah itu keluarkan air di dalam mulut bapak dan lap
mulut bapak dengan handuk yang bersih. Selanjurnya apak pakai
baju dan sisir rambutnya dengan baik. Sekarang saya akan
membantu bapak memotong kuku. Bapak hari ini bagus sekali
melakukannya saya sangat salut, semoga bisa terus dipertahankan
ya pak”.
“Saya masukkan ini ke dalam jadwal harian bapak ya? Semangat
ya bapak”.
B. Terminasi
1. Evaluasi respon klien
“Bagaimana perasaan bapak setelah mandi, mengganti pakaian dan
memetong kuku?”.
“Sekarang coba bapak ulangi cara menjaga kebersihan diri?”.
“Bapak sekarang tampak lebih nyaman dan segar ya?”.
2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih oleh klien sesuai hasil
tindakan yang telah dilakukan)
“Menurut bapak hal apa yang paling sulit dilakukan dari cara-cara
menjaga kebersihan diri tersebut?”.
“Jadi bapak semuanya masih perlu dilatih ya, mulai dari mandi 2 kali
sehari, gosok gigi 2 kali/hari, cuci rambut 2 kali/minggu, potong kuku
1 kali/minggu, bapak bisa ya berlatih setiap hari?”.
“Jadi saya akan memasukkan kegiatan ini kedalam jadwal harian
bapak dan akan saya beri tanda kalau sudah dilakukan, seperti M
(mandiri) kalau dilakukan tanpa disuruh, B (bantuan) kalau diingatkan
baru dilakukan, dan T (tidak) tidak melakukan meskipun diingatkan
dan disuruh”.
3. Kontrak yang akan datang
“Bapak besok kita bertemu lagi ya untuk melihat aktivitas harian
bapak dan membahas cara menjaga kebersihan dengan berdandan,
oke?”.
“Kita ketemu sekiar jam 08.00 pagi di tempat ini ya pak?”.
“Saya permisi dulu, sampai ketemu besok”
“Assalamualaikum”.

Anda mungkin juga menyukai