Anda di halaman 1dari 9

CRITICAL JOURNAL RIVIEW

( CJR )
KREDIBILITAS SEORANG PEMIMPIN
Disusun untuk Memenuhi Mata Kuliah Kepemimpinan
Dosen pengampu : Dr. Hariadi,M.Kes

Disusun Oleh :

Front wiel Buulolo


6223311047
PENDIDIKAN JASMANI KESHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A 2022/2023
REVIEW JURNAL

 IDENTITAS JURNAL INTI


Judul Sustaining Credible Leadership in Organizations.
Nama Jurnal STARTFORD
Website https://stratfordjournals.org/journals/index.php/journal-of-
human-resource/article/view/992/1237
Volume, nomor dan Vol 5, no 3 hal.8-95
Halaman
Tahun 2021
DOI https://doi.org/10.53819/81018102t2025
ISSN 2616-8421
Penulis Gilbert atuto angina
Penerbit Universitas Kristen pan-afrika, Nairobi,
Kenya
Reviewer Front wiel buulolo
Tanggal 9 nov 22
Jam 20:00

 ISI JURNAL INTI


untuk mengeksplorasi dan memahami kepemimpinan
Tujuan Penelitian
yang kredibel dalam sebuah organisasi
Subjek/Objek Penelitian Organisasi
Assesment Data Obsevasi

Metode penelitian Deskriptif

 Credible leadership developments

Leadership effectiveness has its foundation on credibility


Hasil Penelitian and authenticity as it underpins trust between the leaders
and their followers and is based also on the belief of the
followers towards their leaders' capability and authenticity
(Copeland, 2016). Leadership as a practice has always
been challenging. If coupled with a focus on authenticity
and credibility makes it even much of a challenge since
the sacrifice required to build and sustain this is much
hgher and very important (Avolio et al., 2005).
 Perkembangan kepemimpinan yang kredibel

Efektivitas kepemimpinan memiliki dasar pada


kredibilitas dan keaslian karena menopang kepercayaan
antara pemimpin dan pengikut mereka dan juga
didasarkan pada keyakinan pengikut terhadap
kemampuan dan keaslian pemimpin mereka (Copeland,
2016). Kepemimpinan sebagai praktik selalu menantang.
Jika digabungkan dengan fokus pada otentisitas dan
kredibilitas membuatnya menjadi tantangan besar karena
pengorbanan yang diperlukan untuk membangun dan
mempertahankannya jauh lebih tinggi dan sangat penting
(Avolio et al., 2005).

 Credible leadership practices


Based on the understanding of Kouzes et al. (2011);
Walumbwa et al. (2008) we can summarize the
components into two perspectives to better articulate the
factors that leaders need to act to build their authenticity
and credibility. The perspectives highlight the tensions
that the leaders undergo and what is required for them to
sustain credibility and authenticity. The two perspectives
are summarized as: (a) competence, which combines
competence and forward-looking elements from Kouzes et
al. (2011) and self-awareness and objectivity elements
from Walumbwa et al. (2008), and (b) trustworthiness,
which combines inspiring and honest elements from
Kouzes et al. (2011) and individual moral standing and
relational mastery from Walumbwa et al. (2008).
 Praktik kepemimpinan yang kredibel
Berdasarkan pemahaman Kouzes et al. (2011);
Walumbwa dkk. (2008) kita dapat meringkas komponen
menjadi dua perspektif untuk lebih mengartikulasikan
faktor-faktor yang pemimpin perlu bertindak untuk
membangun keaslian dan kredibilitas mereka. Perspektif
menyoroti ketegangan yang dialami para pemimpin dan
apa yang diperlukan bagi mereka untuk mempertahankan
kredibilitas dan keaslian. Kedua perspektif tersebut
diringkas sebagai: (a) kompetensi, yang menggabungkan
elemen kompetensi dan pandangan ke depan dari Kouzes
et al. (2011) dan elemen kesadaran diri dan objektivitas
dari Walumbwa et al. (2008), dan (b) kepercayaan, yang
menggabungkan elemen inspiratif dan jujur dari Kouzes
et al. (2011) dan kedudukan moral individu dan
penguasaan relasional dari Walumbwa et al. (2008).
 Trustworthiness practices:
Based on the extant literature review, the consistency of
organization leaders is what builds their trustworthiness.
Consistency in their communication, action, honesty,
beliefs, and moral standing (Aviola et al., 2005;
Walumbwa et al., 2008). Leaders, therefore, need to
consistently make decisions that are not contracting their
belief and moral standing, and their actions should be
consistent with the commitment they make to their
followers and employees, and other stakeholders in the
organization. This is what enables leaders to gain trust
and avoid conflicts both with followers and personal
moral conflicts. Kouzes et al. (2011) also highlight that
when leaders embody their organization's vision and
core values and challenge their followers to do as they
do, they are likely to increase their level of
trustworthiness.
 Praktik kepercayaan:
Berdasarkan tinjauan literatur yang ada, konsistensi
pemimpin organisasi adalah apa yang membangun
kepercayaan mereka. Konsistensi dalam komunikasi,
tindakan, kejujuran, keyakinan, dan pendirian moral
mereka (Aviola et al., 2005; Walumbwa et al., 2008).
Oleh karena itu, para pemimpin perlu secara konsisten
membuat keputusan yang tidak bertentangan dengan
keyakinan dan kedudukan moral mereka, dan tindakan
mereka harus konsisten dengan komitmen yang mereka
buat kepada pengikut dan karyawan mereka, serta
pemangku kepentingan lainnya dalam organisasi. Hal
inilah yang memungkinkan pemimpin memperoleh
kepercayaan dan menghindari konflik baik dengan
pengikut maupun konflik moral pribadi. Kouzes dkk.
(2011) juga menyoroti bahwa ketika para pemimpin
mewujudkan visi dan nilai-nilai inti organisasi mereka
dan menantang pengikut mereka untuk melakukan apa
yang mereka lakukan, mereka cenderung meningkatkan
tingkat kepercayaan mereka.

 Competence practices:
According to Kouzes et al. (2011); Wilson (2013)
competence entails placing the employees or followers at
the center of the organization's vision and mission.
Leaders work with their followers in consistently
undertaking future-focused taking action and
collaborative initiatives, engage in open and effective
communication to improve their shared experiences
within the organization context (Walumbwa et al., 2008).
For organization leaders to emphasize the future
innovative initiatives and forward-looking on the
organization's objectives and outcome, they have to
understand their strengths and weakness as leaders which
forms the bigger framework on understanding the
organizational context (Datta, 2015; Copeland, 2016).
 Praktik kompetensi:
Menurut Kouzes et al. (2011); Kompetensi Wilson (2013)
mensyaratkan menempatkan karyawan atau pengikut di
pusat visi dan misi organisasi. Para pemimpin bekerja
dengan pengikut mereka secara konsisten melakukan
tindakan yang berfokus pada masa depan dan inisiatif
kolaboratif, terlibat dalam komunikasi yang terbuka dan
efektif untuk meningkatkan pengalaman bersama mereka
dalam konteks organisasi (Walumbwa et al., 2008). Bagi
para pemimpin organisasi untuk menekankan inisiatif
inovatif di masa depan dan melihat ke depan pada tujuan
dan hasil organisasi, mereka harus memahami kekuatan
dan kelemahan mereka sebagai pemimpin yang
membentuk kerangka kerja yang lebih besar dalam
memahami konteks organisasi (Datta, 2015; Copeland,
2016).
Kesimpulan This paper has explored issues about credible leadership
in an organizational context. The recognition of a
widening credibility gap in many organizations should
serve as a rallying concern to the organization leaders
desiring to be authentic and credible and lead with
moral and ethical values. The review study has
described two critical perspectives that highlight the
practices that can build and erode credibility. This is to
enable leaders’ assess their intentional practices and
consistently align with practices that will accurately
build their competence and trustworthiness based on
how their followers see them. This review study
proposes that leaders can be able to project and
consistently improve their competence by engaging in
consistent practices such as creating clarity of vision for
the organization’s future, based on its strategic focus.
It’s also worth noting that organization leaders can also
lose credibility if they are engaged in unethical practices
that project them as untrustworthy.

Future empirical research could be undertaken to


understand and affirm the behaviors and practices that can
help leaders and followers sustain credibility in an
organizational context.

Makalah ini telah mengeksplorasi isu-isu tentang


kepemimpinan yang kredibel dalam konteks organisasi.
Itu pengakuan akan kesenjangan kredibilitas yang
melebar di banyak organisasi harus menjadi perhatian
utama kepada pemimpin organisasi yang ingin menjadi
otentik dan kredibel dan memimpin dengan moral dan
etika nilai-nilai. Studi tinjauan telah menggambarkan dua
perspektif kritis yang menyoroti praktik yang dapat
membangun dan mengikis kredibilitas. Ini untuk
memungkinkan para pemimpin menilai praktik yang
disengaja dan konsisten menyelaraskan dengan praktik
yang secara akurat akan membangun kompetensi dan
kepercayaan mereka berdasarkan bagaimana pengikut
mereka melihat mereka. Studi tinjauan ini mengusulkan
bahwa para pemimpin dapat proyek dan secara konsisten
meningkatkan kompetensi mereka dengan terlibat dalam
praktik yang konsisten seperti: menciptakan kejelasan visi
untuk masa depan organisasi, berdasarkan fokus
strategisnya. Itu juga layak mencatat bahwa pemimpin
organisasi juga dapat kehilangan kredibilitas jika mereka
terlibat dalam praktik yang tidak etis yang
memproyeksikan mereka sebagai tidak dapat dipercaya.
Penelitian empiris di masa depan dapat dilakukan untuk
memahami dan menegaskan perilaku dan praktik yang
dapat membantu para pemimpin dan pengikut
mempertahankan kredibilitas dalam konteks organisasi.

1. IDENTITAS JURNAL PENDUKUNG

KREDIBILITAS PEMIMPIN TERHADAP KINERJA PEGAWAI


Judul DINAS PENGENDALIAN LAHAN DAN TATA RUANG KABUPATEN
KUTAI TIMUR
Nama Jurnal Jurnal Paradigma
http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/KOMUNIKOLOGI/article/view/
Website
5458/2433
Volume nomor dan
VOL .1 no3 hal.402-419
Halaman
Tahun 2020
DOI http://dx.doi.org/10.30872/jp.v1i3.319
ISSN 2621-8267
Penulis Muhammad Jailani, M.Si
Penerbit Fakultas ilmu social UIN Sumatra utara medan, Indonesia
Reviewer Front wiel buulolo
Tanggal 9 nov 22
Jam 20:00

2. ISI JURNAL PENDUKUNG

Mengetahui pengarih signifikan pemimpin terhadap kinerja kariawan


Tujuan Penelitian
dinas pengendalian lahan dan tataruang kabupaten kutai timur

kariawan dinas pengendalian lahan dan tataruang kabupaten kutai


Subjek/Objek penelitian
timur
Assessment Data Observasi

Metode Penelitian Deskriptif

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kredibilitas pemimpin yang


terdiri dari kepercayaan dan tanggung jawab pemimpin sangat
berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pengendalian
Lahan dan Tata Ruang Kabupaten Kabupaten Kutai Timur.
Kualitas kepemimpinan
Hasil Penelitian
Dari sekian banyak kualitas kepemimpinan menurut Maxwell hanya
dipilih 14 kualitas kepemimpinan dengan alasan 14 kualitas ini secara
umum dirasa penting dan perlu ada dalam diri seorang pemimpin :
Kepercayaan, sikap yang baik, kompetensi, intregitas tanggung
jawab, hubungan social yang baik

Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat ditarik


kesimpulan sebagai berikut :
1. Secara parsial dapat diketahui pengaruh masing-masing variabel
bebas terhadap variabel terikat. Setelah dilakukan uji analisis secara
parsial (uji t) terlihat bahwa :
a. Variabel bebas yang teridiri dari kepercayaan (X1) berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pengendalian
dan Tata Ruang Timur Kabupaten Kutai Timur.
b. Variabel tanggung jawab pemimpin (X2) berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pengendalian dan
Tata Ruang Timur Kabupaten Kutai Timur.
2. Secara keseluruhan atau bersama-sama kredibilitas yang terdiri dari
kepercayaan dan tanggung jawab pemimpin berpengaruh terhadap
kinerja pegawai pada Dinas Pengendalian dan Tata Ruang Timur
Kabupaten Kutai Timur.
3. Secara deskriptif dari kedua variabel tersebut yang berpengaruh
dominan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pengendalian dan Tata
Ruang Timur Kabupaten Kutai Timur adalah kepercayaan dengan
nilai standard Coefisien beta lebih besar dari tanggung jawab
pemimpin.

Analisis kekuarangan dan kelebihan jurnal

Jurnal - jurnal Kelebihan Kekurangan


 Menjelaskan secara sistematis
dan mudah dipahami
 Pada bastrak mengambarkan
isi dari pada jurnal sehingga
memudahkan para pembaca
Olehkarna berbahasa inggris,
Jurnal inti mengikuti alur jurnal sampai
maka pembaca sangat terbatas
akhir
 Hasil penelitian telah
dicantumkan pada abstrak
 Mencantumkan hampir semua
hasil penelitian ke dalam jurnal
Masih terdapat beberapa kalimat
 Menjelaskan idepokok dengan yang sulit untuk dipahami.
sistematis dan mudah di Masih terdapat penomoran yang
Jurnal pembanding pahami kurang jelas tujuan nya, misal
 Bahasa yang di gunakan tidak penomoran suatu item dengan
berbelit belit angka 1 namun tidak memiliki
kelajutan nomor selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai