Anda di halaman 1dari 1

a.

Sebuah studi pada 320 kasus pleuritis TB, hanya 41% yang
terkonfirmasi bakteriologis, sedangkan 59% berdasarkan gambaran
klinis (cairan pleura eksudat dengan kadar ADA ≥35U/l; perbaikan
efusi setelah pemberian OAT) dan tidak ada kecurigaan penyebab lain.
Terbukti TB pada studi tersebut yaitu adanya gambaran granuloma
pada biopsi pleura dan isolasi Mycobacterium Tuberculosis dari cairan pleura atau
sputum.7
b. Pasien juga dikonsulkan ke TS Neurologi pada perawatan hari ketujuh dengan kecurigaan
meningitis TB berdasarkan nyeri kepala persisten sejak awal masuk RS, diikuti kesadaran apati
sejak hari kelima perawatan, demam terus menerus dan kaku kuduk positif. Hal ini didukung
oleh hasil CT-Scan kepala yang menunjukkan gambaran penebalan kontras yang enhancement
ruang subarachnoid dan basal cistern sugestif meningitis disertai hydrocephalus communicans.
Terapi oleh TS Neurologi berupa dexamethasone 5mg/12 jam/intravena selama 3 hari,
mecobalamin 500 mg/24 jam/intravena, dan merlopam 2 mg/12 jam/oral.
c. Meningitis TB biasanya disertai manifestasi klasik seperti demam, nyeri kepala, muntah, deficit
neurologis, dan tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial. Pada gambaran radiologis sering
didapatkan enhancement meningeal basal, hydrocephalus, dan infark parenkim. Hydrocephalus
diakibatkan eksudat inflamatori yang menghambat aliran serebrospinal pada ruang subarachnoid.
Diagnosis meningitis TB dapat ditegakkan berdasarkan manifestasi klinis dan cairan
serebrospinal tanpa konfirmasi mikrobiologi. Pada cairan serebrospinal dapat ditemukan
pleiositosis dominan limfosit, peningkatan kadar protein (100-500 mg/dL) dan kadar glukosa
rendah. Pemeriksaan bakteri tahan asam sebaiknya dilakukan pada cairan serebrospinal,
walaupun dengan

Anda mungkin juga menyukai