Anda di halaman 1dari 36

BAB IV

HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Studi Kasus

a. Gambaran Lokasi Studi Kasus

Tempat studi kasus dilaksanakan di Panti Rehabilitasi Bumi Kaheman

Bandasari Kecamatan cangkuang, Kabupaten Bandung pada tanggal

09 Mei 2023.

b. Pengkajian

1) Identitas Klien
a) Identitas Klien
Nama Inisial : Tn.A
Alamat : Jl.Jaksa Naranata No.26 Baleendah
Tanggal Lahir : Cirebon, 23-11-1968
Pendidikan : SMA
Suku Bangsa : Sunda
Agama : Islam
Informan : Petugas
Tanggal masuk RS : 26 Agustus 2018
Tanggal Pengkajian : 09 Mei 2023
Diagnosa Medik : Skizofrenia
No-Rekam Medik : 00-0147
b) Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn.S
Umur : 61 tahun

44
45

Jenis Kelamin : Laki-Laki


Hubungan dg Klien : Kakak Kandung
2) Alasan Masuk

Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 09 Mei 2023, klien

mengatakan tidak tahu alasannya dibawa ke Panti Rehabilitas

ini. Menurut data rekam medik pada tanggal 26 Agustus 2018

klien emosi tidak stabil merusak dan memecahkan kaca di

kantor rw kemudian 7 hari tidak keluar kamar

3) Faktor Predisposisi

a) Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ?

Klien mengatakan bahwa tidak pernah mengalami

gangguan jiwa sebelumnya

b) Pengobatan sebelumnya ?

Menurut klien belum pernah melakukan pengobatan

dimanapun. Menurut data rekam medik klien pernah

berobat sebelumnya tetapi putus pengobatan.

c) Riwayat Kekerasan

Menurut klien tidak pernah mengalami kekerasan dalam

keluarga, penolakan, ataupun penganiayaan

d) Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?

Menurut Klien tidak ada anggota keluarga yang mengalami

gangguan jiwa. Tetapi, menurut data rekam medik ada

keturunan dari kakeknya


46

e) Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan ?

Klien mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja dan tidak

ada masalah

4) Pemeriksaan Fisik
a) Tanda – Tanda Vital
Nadi : 82x/mnt
Respirasi : 20x/mnt
Suhu : 36.6ºC
TD : 130/90 mmHg
b) Antropometri
BB : 78 Kg
TB : 163 cm
5) Psikososial

a) Genogram

Keterangan

: Laki-Laki

: Perempuan

: klien dengan gangguan jiwa


47

: Tinggal satu rumah

: Klien

: Garis keturunan

: Meninggal

b) Konsep diri

(1) Gambaran diri

Klien mengatakan “Saya menyukai semua yang ada

ditubuh saya tidak ada yang saya tidak suka”

(2) Identitas diri

Klien mengatakan “Saya bangga menjadi seorang laki-

laki”

(3) Peran diri

klien mengatakan “Saya berperan sebagai anak 3 dari 3

bersaudara, saya tinggal bersama kaka saya yang

pertama”

(4) Ideal diri

Saat dilakukan pengkajian klien mengatakan bingung

dan tidak tahu

(5) Harga diri

Klien mengatakan “Saya merasa malu dan minder ketika

berbicara dan bergaul dengan orang lain”

Masalah keperawatan : Harga diri rendah


48

c) Hubungan sosial

(1) Orang yang berarti : klien mengatakan “orang yang

berarti adalah kedua orang tuanya, tetapi ayahnya sudah

meninggal dan hanya ada ibunya”

(2) Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : klien

mengatakan “belum pernah mengikuti kegiatan

kelompok dimasyarakat dan lebih senang sendirian

dirumah ”

(3) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : klien

mengatakan “tidak mau dan lebih senang merasa sendiri

karena merasa tenang”

Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

d) Spiritual

(1) Nilai dan Keyakinan : klien mengatakan “Saya beragama

islam dan percaya bahwa Allah SWT yang menciptakan

seluruh alam”

(2) Kegiatan ibadah : klien mengatakan “Saya selalu sholat 5

waktu dan berdzikir”

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

6) Status Mental

a) Penampilan

Klien berpakaian seperti biasa, terdapat banyak ketombe

pada rambut, kuku sedikit kotor dan panjang, kulit kering


49

Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri

b) Pembicaraan

Klien tidak mampu mengawali pembicaraan, berbicara

sangat pelan, ditengah pembicaraan tiba-tiba terhenti,

kurangnya kontak mata

c) Aktivitas Motorik

Klien tampak kaku, tegang saat dilakukan pengkajian dan

melakukan gerakan terbatas

d) Alam Perasaan

Klien mengatakan “Saya tidak merasakan apa-apa”

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

e) Afek

Jelaskan : Afek klien datar, klien terlihat kaku, pandangan

mata kosong

Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

f) Interaksi Selama Wawancara

Klien ketika diajak berbicara terkadang menunduk, kontak

mata kurang, volume suara pelan dan intonasi lambat

Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

g) Persepsi

Klien mengatakan tidak pernah merasakan, melihat,

mendengar hal yang tidak ada

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan


50

h) Proses Pikir

Pada saat dilakukan pengkajian klien selalu menjawab

pertanyaan dengan tepat, tetapi dengan respon yang lambat

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

i) Isi Pikir

Klien dapat mengontrol isi pikir, dan tidak ada gangguan

atau masalah

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

j) Tingkat Kesadaran

Pada saat dilakukan pengkajian klien mampu menjawab

orientasi tempat dengan benar ditandai dengan klien mampu

menyebutkan tempat klien saat ini dirawat

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

k) Memori

Memori jangka pendek : klien mengingat aktifitas yang

dilakukan pada pagi hari sampai menjelaang siang

Memori jangka panjang : klien mampu menjawab tanggal

lahir klien yaitu “ 19 oktober 1971” dan mampu menjawab

alamat rumah klien yaitu “Jl.Jakarta no 57”

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

l) Tingkat Konsentrasi Berhitung

Klien mampu berhitung dengan sederhana 2 kali

pertambahan dengan sederhana “ 2+2=4, 3+3=6”, 2 kali


51

pengurangan dengan sederhana “2-1=1, 3-2=1” dan 2 kali

perkalian dengan sederhana “2x2=4, 3x1=3”.

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

m) Kemampuan Penilaian

Klien mampu memutuskan antara makan terlebih dahulu

atau minum obat terlebih dahulu, klien menjawab “makan

terlebih dahulu”

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

n) Daya Tilik Diri

Klien mengatakan “ Saya sehat dan tidak ada masalah apa-

apa dalam dirinya”

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

7) Kebutuhan Persiapan Pulang

a) Makan

Pada saat dilakukan pengkajian klien menghabiskan 1 porsi

makan dan selalu memakan yang telah disediakan oleh panti

b) BAB/BAK

Klien mengatakan BAB/BAK selalu dilakukan dikamar

mandi dan tidak pernah dibantu oleh siapapun

c) Mandi

Klien selalu mandi 1x sehari tetapi tidak pernah

menggunakan sabun, shampo, dan tidak pernah menyikat

gigi

Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri


52

d) Berpakaian/Berhias

Klien berpakaian seperti biasanya, mampu memakai baju

sendiri tanpa bantuan orang lain dan mengganti baju 3 hari

sekali.

e) Istirahat atau tidur

Klien mengatakan bahwa ketika siang hari selalu beristirahat

dikamar, dan tidur malam tidak ada yang menganggu

f) Penggunaan Obat

Pada saat dilakukan pengkajian klien mampu meminum obat

secara mandiri dan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang

telah ditentukan

g) Pemeliharaan Kesehatan

Klien mengatakan mandi 1 kali sehari tanpa menggunakan

sabun

h) Aktivitas di dalam rumah

Klien tampak mengikuti kegiatan yang diadakan oleh panti,

seperti senam dan ice breaking

8) Mekanisme Koping

Klien mengatakan jika klien menghadapi masalah klien hanya

diam dan memendam masalah itu sendiri

9) Masalah Psikososial Dan Lingkungan

Klien mengatakan saat tinggal dirumah tidak ada masalah

apapun baik dari keluarga maupun dari luar/lingkungan


53

10) Pengetahuan Kurang Tentang

Pada saat dilakukan pengkajian klien mengatakan tidak

mengetahui sakit yang dideritanya sampai mengharuskan klien

dibawa ke panti rehab

11) Aspek Medik

Tabel 4.1 Aspek medik

No Nama Obat Dosis Jam Rute


1 Resperidone 2mg 2x1 07.30 dan19.30 Peroral
2 Trihexyphenedil 2mg 2x1 07.30 dan 19.30 Peroral
3 Diazepam 2mg 1x1 19.30 Peroral

12) Analisis Data

Tabel 4.2 Analisa Data


Data Masalah
DS :
- Klien mengatakan bahwa dirinya
ingin selalu sendirian dan merasa
tenang
- Klien mengatakan jika dirinya tidak
mau mendekati orang disekitarnya
terlebih dahulu Isolasi Sosial

DO :
- Klien terlihat menarik diri
- Kontak mata berkurang
- Terlihat tidak berminat berinteraksi
dengan orang lain
- Klien terlihat tidak bergairah/lesu
DS : Harga diri rendah
- Klien mengatakan malu saat
berinteraksi dengan orang
- Klien mengatakan tidak percaya diri
ketika berbicara dengan orang
DO :
- Klien terlihat berjalan menunduk
54

- Postur tubuh menunduk


- Kontak mata kurang
- Bergantung pada pendapat orang lain
DS : Defisit Perawatan diri
- Klien mengatakan mandi 1x sehari
tetapi tidak pernah menggunakan
sabun, shampo, dan menyikat gigi
- Klien mengatakan ganti baju 3 hari
sekali
DO :
- Klien tidak
mampu/mandi/mengenakan pakaian
secara mandiri
- Klien kurang minat melakukan
perawatan diri
- Klien berketombe dan tidak mampu
memotong kuku sendiri

(3) Diagnosa Keperawatan

Isolasi Sosial

Harga diri rendah

Defisit Perawatan diri


55

(4) Perencanaan Keperawatan

Tabel 4.3 Perencanaan Keperawatan


DX Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Isolasi Sosial Klien diharapkan : Setelah dilakukan tindakan selama 10x20 Strategi pelaksanaan Isolasi Sosial
1. Mampu membina hubungan menit diharapkan keterlibatan sosial SP 1
sosial meningkat dengan keriteria hasil : a. Identifikasi penyebab isolasi sosial
2. Mampu berinteraksi Indikator A T b. Tanyakan apa yang meyebabkan klien
3. Minat terhadap aktivitas Minat Interaksi 3 5 tidak berinteraski dengan orang lain
4. Melakukan tugas sesuai tugas Verbalisasi tujuan yang jelas 3 5 c. Diskusikan keuntungan bila klien
perkembangan usia Minat terhadap aktivitas 3 5 memiliki banyak teman dan bergaul
Keterangan : akrab dengan mereka
1 = Menurun d. Diskusikan kerugian bila klien hanya
2 = cukup menurun mengurung dir dan tidak bergaul
3 = sedang
4 = cukup meningkat dengan orang lain
5 =meningkat e. Jelaskan pengaruh isolasi sosial
Indikator A T
Verbalisasi Isoslasi sosial 2 4 terhadap kesehatan fisik pasien
Verbalisasi ketidak amanan 2 4 f. Berikan pujian terhadap kemampuan
ditempat umum
Verbalisasi perokupasi dengan 2 4 klien dalam mengungkapkan
diri sendiri perasaannya
Afek murung/sedih 2 4
SP 2
Perilaku bermusushan 2 4
a. Evaluasi SP 1
Keterangan :
b. Latih berkenalan dengan orang
1 = meningkat
2 = cukup meningkat pertama yaitu perawat
3 = sedang c. Berikan kesempatan mengungkapkan
4 = cukup menurun
perasaannya setelah pelaksanaan
5 = menurun
kegiatan. Yakinkan bahwa keluarga
56

Indikator A T mendukung setiap aktivitas yang


Perilaku sesuai dengan 3 5 dilakukan klien
harapan orang lain
SP 3
Perilaku bertujuan 3 5
Kontak mata 3 5 a. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1 dan
Tugas perkembangan 3 5 SP 2)
sesuai usia b. Latih pasien berkenalan dengan 2
Keterangan :
orang atau lebih
1 = memburuk
2 = cukup memburuk c. Masukkan dalam jadwal kegiatan
3 = sedang pasien
4 = cukup membaik
d. Latih kemampuan yang dipilih dan
5= membaik
diskusikan dalam jadwal kegiatan
klien seperti terapi aktifitas kelompok
SP 4
a. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1, 2
dan 3)
b. Mengajak klien dalam terapi aktifikas
kelompok
c. Mampu mengikuti terapi aktifitas
kelompok
d. Masukan kedalam jadwal kegiatan
klien
57

(5) Implementasi Keperawatan


Tabel 4.4 Implementasi Keperawatan
Diagnosa Implementasi Evaluasi Tanda
Tangan
Isolasi Selasa, 09 Mei 2022 Selasa, 09 Mei 2023
Sosial Jam : 10.00 WIB Jam : 10.30 WIB
1. Melakukan salam
terapeutik S:
R/pasien menjawab Indikator A T A Asrul
dengan pelan dan tidak Minat Interaksi 3 5 3
ada kontak mata Verbalisasi 3 5 3
2. Melakukan bina hubungan tujuan yang jelas
Minat terhadap 3 5 3
saling percaya aktivitas
R/ pasien belum mampu Keterangan :

berbicara dengan jelas dan 1 = Menurun


2 = cukup menurun
postur tubuh menunduk 3 = sedang
3. Mengenal penyebab 4 = cukup meningkat
5 =meningkat
isolasi Indikator A T A
R/ Pasien tidak mampu Perilaku sesuai 3 5 3
menjawab dan mengetahui dengan harapan
orang lain
penyebab isolasi sosial
Perilaku 3 5 3
4. Mengidentifikasi bertujuan
keuntungan dan kerugian Kontak mata 3 5 3
Tugas 3 5 3
berinteraksi
perkembangan
R/ pasien tidak mampu sesuai usia
menjawab dan tidak mau Keterangan :
kontak mata 1 = memburuk
2 = cukup memburuk
5. Melatih berkenalan 3 = sedang
dengan perawat 4 = cukup membaik
R/ pasien mau bersalaman 5 = membaik

dengan perawat dan


O:
menyebutkan nama
Indikator A T A
58

dengan pelan Verbalisasi 2 4 2


Isolasi sosial
6. Mengungkapkan perasaan
Verbalisasi tidak 2 4 2
R/ Pasien menjawab amanan ditempat
senang saat berkenalan umum
Verbalisasi 2 4 2
dengan postur menunduk perokupasi
dengan diri
sendiri
Afek 2 4 2
murung/sedih
Perilaku 2 4 2
bermusushan
Keterangan :
1 = meningkat
2 = cukup meningkat
3 = sedang
4 = cukup menurun
5 = menurun

A : Isolasi sosial belum teratasi


- Minat interaksi
- Minat terhadap aktivitas
- Verbalisasi isolasi sosial
- Kontak mata
- Perilaku bertujuan
- Verbalisasi tidak amanan
ditempat umum
- Afek murung/sedih
- Perilaku bermusuhan

P : Intervensi dilanjutkan
Strategi pelaksanaan isolasi sosial

Rabu, 10 Mei 2023


Jam 10.30 WIB
S:
Asrul
Indikator A T A
59

Minat Interaksi 3 5 3
Rabu, 10 Mei 2023 Verbalisasi 3 5 3
Jam 10.00 WIB tujuan yang jelas
Minat terhadap 3 5 3
1. Melakukan salam aktivitas
terapeutik Keterangan :

R/pasien menjawab dengan 1 = Menurun


2 = cukup menurun
pelan 3 = sedang
2. Melakukan bina hubungan 4 = cukup meningkat
5 =meningkat
saling percaya Indikator A T A
R/ pasien mulai mau Perilaku sesuai 3 5 3
dengan harapan
berbica pelan pelan dengan
orang lain
berbisik dan fokus Perilaku 3 5 3
teralihkan bertujuan
3. Mengenal penyebab isolasi Kontak mata 3 5 3
Tugas 3 5 3
R/ Pasien tidak
perkembangan
mengetahui penyebab sesuai usia
klien dibawa ke panti Keterangan :
4. Mengidentifikasi 1 = memburuk
2 = cukup memburuk
keuntungan dan kerugian 3 = sedang
berinteraksi 4 = cukup membaik
R/ pasien mengatakan tidak 5 = membaik

ada untungnya berbicara O:

dengan orang lain hanya Indikator A T A


Verbalisasi 2 4 2
seperlunya saja Isolasi sosial
5. Melatih berkenalan dengan Verbalisasi tidak 2 4 2
amanan ditempat
perawat umum
R/ pasien tidak mampu Verbalisasi 2 4 2
perokupasi
menyebutkan nama dengan diri
perawat pasien mengatakan sendiri
Afek 2 4 2
lupa murung/sedih
6. Mengungkapkan perasaan Perilaku 2 4 2
bermusushan
R/ Pasien menjawab
Keterangan :
senang saat berkenalan
1 = meningkat
kontak mata tidak lama 2 = cukup meningkat
60

3 = sedang
4 = cukup menurun
5 = menurun

A : Isolasi sosial belum teratasi


- Minat interaksi
- Minat terhadap aktivitas
- Verbalisasi isolasi sosial
- Kontak mata
- Perilaku bertujuan
- Verbalisasi tidak amanan
ditempat umum
- Afek murung/sedih
- Perilaku bermusuhan

P : Lanjutkan intervensi
Strategi Pelaksanaan Isolasi
Sosial

Kamis, 11 Mei 2023


Jam : 13.30 WIB
Asrul
S:
Indikator A T A
Minat Interaksi 3 5 4
Verbalisasi 3 5 3
tujuan yang jelas
Minat terhadap 3 5 3
aktivitas
Keterangan :
1 = Menurun
2 = cukup menurun
3 = sedang
4 = cukup meningkat
5 =meningkat
Indikator A T A
Kamis, 11 Mei 2023 Perilaku sesuai 3 5 3
61

Jam : 13.00 dengan harapan


1. Melakukan salam orang lain
Perilaku 3 5 3
terapeutik
bertujuan
R/pasien menjawab salam Kontak mata 3 5 3
2. Melakukan bina hubungan Tugas 3 5 4
perkembangan
saling percaya
sesuai usia
R/ pasien mampu Keterangan :
berkomunikasi dengan 1 = memburuk
menatap perawat meskipun 2 = cukup memburuk
3 = sedang
fokus dapat teralihkan
4 = cukup membaik
3. Mengenal penyebab isolasi 5 = membaik
R/ Pasien mengatakan
tidak ingat karna sudah O:
lama dibawa oleh kakanya Indikator A T A
karna klien tinggal dengan Verbalisasi 2 4 3
Isolasi sosial
kakanya Verbalisasi tidak 2 4 3
4. Mengidentifikasi amanan ditempat
umum
keuntungan dan kerugian Verbalisasi 2 4 3
berinteraksi perokupasi
dengan diri
R/ pasien mengatakan sendiri
kesepian Afek 2 4 2
murung/sedih
5. Melatih berkenalan dengan Perilaku 2 4 3
perawat bermusushan
Keterangan :
R/ pasien mampu
1 = meningkat
menyebutkan nama
2 = cukup meningkat
perawar 3 = sedang
6. Mengungkapkan perasaan 4 = cukup menurun
5 = menurun
R/ Pasien menjawab
senang dan bosan karena A : Isolasi sosial belum teratasi
ingin pulang - Minat interaksi
- Minat terhadap aktivitas
- Verbalisasi isolasi sosial
- Kontak mata
- Perilaku bertujuan
62

- Verbalisasi ketidak amanan


ditempat umum
- Afek murung/sedih
- Perilaku bermusuhan

P : Lanjutkan intervensi
Strategi pelaksanaan isolasi sosial Asrul

Jumat,12 Mei 2023


Jam 09.20 WIB
S:
Indikator A T A
Minat Interaksi 3 5 4
Verbalisasi 3 5 4
tujuan yang jelas
Minat terhadap 3 5 4
aktivitas
Keterangan :
1 = Menurun
2 = cukup menurun
3 = sedang
4 = cukup meningkat
5 =meningkat
Indikator A T A
Perilaku sesuai 3 5 4
dengan harapan
orang lain
Jumat, 12 Mei 2023
Perilaku 3 5 4
Jam : 09.00 WIB bertujuan
1. Mengevaluasi SP 1 Kontak mata 3 5 4
Tugas 3 5 4
R/ pasien mengatakan
perkembangan
kemarin mengobrol sesuai usia
2. Melatih berkenalan Keterangan :
dengan orang pertama 1 = memburuk
2 = cukup memburuk
yaitu perawat 3 = sedang
R/ pasien mengatakan 4 = cukup membaik
mengingat nama perawat 5 = membaik
63

dan menyebutkan ulang Indikator A T A


nama perawat dan nama Perilaku sesuai 3 5 4
dengan harapan
pasien serta mampu
orang lain
berjabatan tangan dengan Perilaku 3 5 4
perawat bertujuan
Kontak mata 3 5 4
3. Memberikan kesempatan
Tugas 3 5 5
mengungkapkan perasaan perkembangan
R/ pasien mengatakan sesuai usia
hanya seperlunya Keterangan :
1 = memburuk
berkomunikasi dengan
2 = cukup memburuk
keluarga karena malas 3 = sedang
4. Membantu menggunting 4 = cukup membaik
5 = membaik
kuku pasien
R/ pasien mau dibersihkan
O:
kukunya
Indikator A T A
Verbalisasi 2 4 4
Isolasi sosial
Verbalisasi 2 4 4
ketidak amanan
ditempat umum
Verbalisasi 2 4 4
perokupasi
dengan diri
sendiri
Afek 2 4 4
murung/sedih
Perilaku 2 4
bermusushan
Keterangan :
1 = meningkat
2 = cukup meningkat
3 = sedang
4 = cukup menurun
5 = menurun
Asrul
A : Isolasi sosial belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Strategi pelaksanaan isolasi sosial
64

Sabtu, 13 Mei 2023


Jam 11.20 WIB
S:
Indikator A T A
Minat Interaksi 3 5 4
Verbalisasi 3 5 4
tujuan yang jelas
Minat terhadap 3 5 4
aktivitas
Keterangan :
1 = Menurun
2 = cukup menurun
3 = sedang
4 = cukup meningkat
5 =meningkat
Indikator A T A
Perilaku sesuai 3 5 4
dengan harapan
orang lain
Perilaku 3 5 4
Sabtu, 13 Mei 2023 bertujuan
Jam 11.00 WIB Kontak mata 3 5 4
Tugas 3 5 4
1. Salam terapeutik
perkembangan
R/ pasien menjawab salam sesuai usia
2. Mengevaluasi SP 1 Keterangan :
R/ pasien mengatakan 1 = memburuk
2 = cukup memburuk
sudah berkenalan dengan 3 = sedang
perawat 4 = cukup membaik
3. Melatih berkenalan dengan 5 = membaik

orang pertama yaitu


perawat
R/ pasien mampu O:

mengingat nama perawat Indikator A T A


Verbalisasi 2 4 4
dan kontak mata mau Isolasi sosial
meskipun dengan suara Verbalisasi 2 4 3
ketidak amanan
pelan ditempat umum
4. Memberikan kesempatan Verbalisasi 2 4 3
65

mengungkapkan perasaan perokupasi


dengan diri
R/ pasien mengatakan
sendiri
ingin pulang dan pasien Afek 2 4 3
mengatakan tidak ada murung/sedih
Perilaku 2 4 3
masalah didalam bermusushan
keluarganya Keterangan :
1 = meningkat
2 = cukup meningkat
3 = sedang
4 = cukup menurun
5 = menurun

A : Isolasi sosial belum teratasi


- Minat interaksi
- Minat terhadap aktivitas
- Verbalisasi isolasi sosial
- Kontak mata
- Perilaku bertujuan
- Verbalisasi ketidak amanan
ditempat umum
Asrul
- Afek murung/sedih
- Perilaku bermusuhan

P : Lanjutkan intervensi
Strategi pelaksanaan isolasi sosial

Minggu, 14 Mei 2023


Jam : 10.20 WIB
S:
Indikator A T A
Minat Interaksi 3 5 4
Verbalisasi 3 5 4
tujuan yang jelas
Minat terhadap 3 5 4
aktivitas
66

Keterangan :
1 = Menurun
2 = cukup menurun
3 = sedang
4 = cukup meningkat
5 =meningkat
Indikator A T A
Perilaku sesuai 3 5 4
dengan harapan
orang lain
Perilaku 3 5 4
bertujuan
Kontak mata 3 5 4
Minggu, 14 Mei2023 Tugas 3 5 4
perkembangan
Jam 10.00 WIB
sesuai usia
1. Salam terapeutik Keterangan :
R/ pasien menjawab salam 1 = memburuk
2 = cukup memburuk
2. Mengevaluasi SP 1
3 = sedang
R/ pasien mengatakan 4 = cukup membaik
sudah berkenalan dengan 5 = membaik
perawat dan mampu
menyebutkan ulang O:
mengobrol dengan pelan Indikator A T A
3. Melatih berkenalan dengan Verbalisasi 2 4 4
Isolasi sosial
orang pertama yaitu Verbalisasi 2 4 5
perawat ketidak amanan
ditempat umum
R/ pasien mampu Verbalisasi 2 4 4
mengingat nama perawat perokupasi
dengan diri
dan kontak mata pasien sendiri
dapat fokus pada Afek 2 4 4
murung/sedih
pembicaraan Perilaku 2 4 5
4. Memberikan kesempatan bermusushan
Keterangan :
mengungkapkan perasaan
1 = meningkat
R/ pasien mengatakan
2 = cukup meningkat
kelurga tidak 3 = sedang Asrul
membuangnya tapi tidak 4 = cukup menurun
5 = menurun
terlalu dekag dengan
67

keluarga, pasien
mengatakan dekat dengan A : Isolasi sosial membaik
ibu dan kakak laki-lakinya P : Lanjutkan intervensi
saja Strategi pelaksanaan isolasi sosial

Senin, 15 Mei 2023


Jam 14.20 WIB
S:
Indikator A T A
Minat Interaksi 3 5 5
Verbalisasi 3 5 5
tujuan yang jelas
Minat terhadap 3 5 4
aktivitas
Keterangan :
1 = Menurun
2 = cukup menurun
3 = sedang
4 = cukup meningkat
5 =meningkat
Indikator A T A
Perilaku sesuai 3 5 4
dengan harapan
orang lain
Perilaku 3 5 4
bertujuan
Kontak mata 3 5 5
Tugas 3 5 5
perkembangan
sesuai usia

O:
Senin, 15 Mei 2023 Indikator A T A
Jam 14.00 WIB Verbalisasi 2 4 4
Isolasi sosial
1. Salam terapeutik Verbalisasi 2 4 4
R/ pasien mampu ketidak amanan
ditempat umum
menjawab salam Verbalisasi 2 4 4
2. Mengevaluasi kegiatan perokupasi
dengan diri
sendiri
68

yang lalu ( SP 1 dan SP 2) Afek 2 4 5


murung/sedih
R/ pasien mengatakan
Perilaku 2 4 5
berkenalan dengan bermusushan
perawat dan mengobrol Keterangan :

tentang penyakitnya 1 = meningkat


2 = cukup meningkat
3. Melatih berkenalan Asrul
3 = sedang
dengan 2 orang atau lebih 4 = cukup menurun
R/ pasien mengatakan 5 = menurun

hanya mau mengobrol


dengan Tn. A saja, pasien
A : Isolasi sosial belum teratasi
mau berjabatan tangan
P : Intervensi dilanjutkan
dengan perawat yang
Strategi pelaksanaan isolasi sosial
kontak mata kurang
4. Melatih kemampuan yang
dipilih
Selasa, 16 Mei 2023
R/pasien mengatakan mau
Jam : 09.20 WIB
untuk mengikuti terapi
S:
aktivitas kelompok
Indikator A T A
Minat Interaksi 3 5 4
Verbalisasi 3 5 4
tujuan yang jelas
Minat terhadap 3 5 4
aktivitas
Keterangan :
1 = Menurun
2 = cukup menurun
3 = sedang
4 = cukup meningkat
5 =meningkat
Indikator A T A
Perilaku sesuai 3 5 4
dengan harapan
orang lain
Perilaku 3 5 4
bertujuan
Kontak mata 3 5 4
Tugas 3 5 4
perkembangan
69

sesuai usia
Keterangan :
1 = memburuk
2 = cukup memburuk
3 = sedang
4 = cukup membaik
5 = membaik
Selasa, 16 Mei 2023
Jam : 09.00 WIB
1. Salam terapeutik
O:
R/ pasien mampu
Indikator A T A
menjawab salam
Verbalisasi 2 4 4
2. Mengevaluasi kegiatan Isolasi sosial
yang lalu ( SP 1 dan SP 2) Verbalisasi 2 4 5
ketidak amanan
R/ pasien mengatakan ditempat umum
berkenalan dengan Verbalisasi 2 4 4
perokupasi
perawat dan dengan dengan diri
temannya sendiri
Afek 2 4 4
3. Melatih berkenalan murung/sedih
dengan 2 orang atau lebih Perilaku 2 4 5 Asrul
bermusushan
R/ pasien mau berkenalan Keterangan :
dengan 3 perawat dan 2 1 = meningkat
pasien dengan suara pelan, 2 = cukup meningkat
kontak mata ada 3 = sedang
4 = cukup menurun
4. Melakukan terapi aktivitas 5 = menurun
kelompok
R/ pasien mengikuti terapi A : Isolasi sosial belum teratasi
aktivitas kelompok pasien P : Lanjutkan intervensi
tampak tersenyum saat Strategi pelaksanaan isolasi sosial
bersosialisasi dengan orang
lain meski terkadang
menunduk Rabu, 17 Mei 2023
Jam : 10.20 WIB
S:
Indikator A T A
Minat Interaksi 3 5 4
70

Verbalisasi 3 5 4
tujuan yang jelas
Minat terhadap 3 5 4
aktivitas
Keterangan :
1 = Menurun
2 = cukup menurun
3 = sedang
4 = cukup meningkat
5 =meningkat
Indikator A T A
Perilaku sesuai 3 5 4
dengan harapan
orang lain
Perilaku 3 5 4
bertujuan
Kontak mata 3 5 4
Tugas 3 5 4
perkembangan
sesuai usia
Keterangan :
1 = memburuk
2 = cukup memburuk
3 = sedang
4 = cukup membaik
5 = membaik

Rabu, 17 Mei 2023


Jam : 10.00 WIB O:

1. Evaluasi kegiatan ( SP 1, 2, Indikator A T A


Verbalisasi 2 4 4
dan 3) Isolasi sosial
R/ pasien mampu Verbalisasi 2 4 5
ketidak amanan
menyebutkan nama ditempat umum
perawat sebelumnya Verbalisasi 2 4 4
perokupasi
2. Melakukan terapi aktivitas dengan diri
kelompok sendiri
Afek 2 4 4
R/ pasien dapat murung/sedih
bersosialisa dengan orang Perilaku 2 4 5 Asrul
bermusushan
lain dan menyebutkan
Keterangan :
nama serta hobby nya
1 = meningkat
bersama dengan pasien lain 2 = cukup meningkat
71

3. Mengajarkan cara personal 3 = sedang


hygiene 4 = cukup menurun
5 = menurun
R/ pasien mau mandi
memakai sabun dan
A : Isolasi sosial teratasi sebagian
keramas dengan
P : Lanjutkan intervensi
menggunakan shampo
Strategi pelaksanaan isolasi sosial
4. Memasukan kedalam
jadwal kegiatan pasien
R/ pasien mencatat dibuku
kegiatan
Kamis, 18 Mei 2023
Jam : 10.20 WIB
S:
Indikator A T A
Minat Interaksi 3 5 4
Verbalisasi 3 5 4
tujuan yang jelas
Minat terhadap 3 5 4
aktivitas
Keterangan :
1 = Menurun
2 = cukup menurun
3 = sedang
4 = cukup meningkat
5 =meningkat
Indikator A T A
Perilaku sesuai 3 5 4
dengan harapan
orang lain
Perilaku 3 5 4
bertujuan
Kontak mata 3 5 4
Tugas 3 5 4
perkembangan
sesuai usia
Keterangan :
1 = memburuk
2 = cukup memburuk
3 = sedang
4 = cukup membaik
5 = membaik
72

O:
Indikator A T A
Kamis, 18 Mei 2023 Verbalisasi 2 4 4
Isolasi sosial
Jam : 10.00 WIB
Verbalisasi 2 4 5
1. Evaluasi kegiatan ( SP 1, 2, ketidak amanan
ditempat umum
dan 3)
Verbalisasi 2 4 4
R/ pasien mampu perokupasi
dengan diri
menyebutkan nama
sendiri
perawat sebelumnya dan Afek 2 4 4
murung/sedih
mampu mengikuti TAK
Perilaku 2 4 5
2. Mengajak pasien bermusushan
membersihkan halaman Keterangan :

depan 1 = meningkat
2 = cukup meningkat
R/ pasien mau 3 = sedang
membereskan halaman 4 = cukup menurun
depan dengan pasie lainnya 5 = menurun

3. Mengevaluasi pasien
A : Isolasi sosial teratasi
R/ pasien mau
P : Hentikan intervensi
berkomunikasi, kontak
mata ada, pasien terkadang
menunduk saat berbicara
tetapi ketika ada orang
baru saja, pasien mampu
berkenalan dengan 3
perawat lain dan 2 pasien
73
74

B. Pembahasan

Data pengkajian yang didapatkan dari klien Tn.A dengan diagnosa

skizofrenia dengan masalah keperawatan isolasi sosial. Hal tersebut sesuai dengan

teori menurut Soetji Ari (2017:196) bahwa gejala negatif yang ditumbulkan oleh

klien skizofrenia merupakan isolasi sosial, ekpresi emosional, dan berkurangnya

motivasi, berkurangnya tenaga untuk beraktifitas dan tidak mampu memulai

percakapan dengan orang lain.

Dalam etiologi menurut Suryani (2015) salah satunya yaitu pengalaman

trauma di masa lalu. Pada Tn. A tidak memiliki riwayat penganiyaan atau

pelecehan seksual baik menjadi korban atau pelaku. Tetapi, faktor genetik pada

Tn. A terdapat yang memiliki riwayat gangguan jiwa yaitu kakek Tn.A

Tanda tanda isolasi sosial pada Tn. A yaitu klien merasa tidak aman dengan

orang lain, menarik diri dari orang lain, , kontak mata kurang, merasa sedih/acuh,

kurangnya memperhatikan diri terbukti dengan pada Tn. A banyak ketombe dan

kulit tampak kering serta kuku yang panjang. Klien tidak merasa tidak dapat

melanjutkan hidupnya.

Dalam teori menjelaskan bahwa akibat isolasi sosial yaitu gangguan

persepsi sensori: halusinasi, risiko perilaku kekerasan, defisit perawatan diri.

Sedangkan yang dialami pada Tn. A yaitu Isolasi sosial, harga diri rendah, defisit

perawatan diri

Berdasarkan data yang telah diperoleh saat dilakukan pengkajian penulis

dapat merumuskan diagnosa Isolasi sosial, Harga diri rendah, dan defisit
75

perawatan diri tetapi penulis akan menggunakan satu masalah keperawatan yaitu

Isolasi Sosial yang sesuai dengan Standar Keperawatan Indonesia (SDKI) yang

dapat dilihat dari data mayor data subyektif yaitu klien merasa ingin sendirian,

merasa tidak aman di tempat umun dan data obyektif yang sesuai dengan klien

yaitu Tn.A menari diri, tidak berminat/menolak berinteraksi dengan orang lain.

Dan hal tersebut sesuai dengan klien Tn.A

Dalam tujuan strategi pelaksanaan isolasi sosial menurut Rahmawati, (2020)

ini bertujuan agar klien mampu menyelesaikan konflik yang dialaminya. Selain

itu klien juga diharapkan mampu mengenal penyebab isolasi sosial, mampu

berinteraksi dengan orang dan melakukan kegiatan yang dapat mengurangi tanda

dan gejala isolasi sosial . Pada Tn. A pasien tidak mengetahui penyebab isolasi

sosial karena lupa dan pasien mengatakan tidak ada masalah dengan keluarga,

pasien dekat dengan ibunya tetapi sudah meninggal dan kakak laki-laki nya.

Pada pemeriksaan fisik pasien isolasi sosial biasanya tidak terjadi

peningkatan atau penurunan pada sistem saraf otonom, seperti tekanan darah,

nadi, respirasi, dan suhu masih dalam batas normal. Pada Tn. A, pasien tidak ada

masaah dengan pemeriksaan fisik.

Pada klien dengan isolasi sosial klien menolak melihat dan menyentuh

bagian tubuhnya yang berubah atau tidak menerima perubahan tubuh setelah

terjadi atau yang akan terjadi, menolak penjelasan perubahan tubuh, persepsi yang

negatif tentang tubuh, mengungkapkan keputusasaan, dan mengungkapkan


76

kekuatan. Pada Tn. A klien menerima apa yang ada pada dirinya dan mensyukuri

masih bisa diberi kesehatan.

Pada klien dengan isolasi sosial bisa ditemukan tidak dapat memulai

pembicaraan, dan cara berbicara yang lambat. Pada Tn. A saat berbicara pasien

menundun berbicara pelan dan kontak mata kurang.

Pada intervensi strategi pelaksanaan isolasi sosial (Sp 1-4) selama 10 hari

dengan waktu kerja. Pada implementasi dilakukan selama 10 hari, 1x pertemuan

selama 20 menit dilakukan dengan SP 1 3 hari, SP 2 3 hari, SP 3 2 hari dan SP 4

selama 2 hari sesuai dengan intervensi. Dengan evaluasi sesuai dengan lembar

observasi pasien mengalami peningkatan dalam bersosialisasi menggunakan

strategi pelaksanaan isolasi sosial (SP 1- SP 4).

C. Keterbatasan

Pada penelitian yang dilakukan di Panti Rehabilitasi Bumi kaheman yang

menghambat yaitu kurang lengkapnya data pasien dan perawatan dilakukan oleh

pekerja sosial dan hanya ada 1 perawat sehingga kurang efektifitas dalam

perawatan yang efektif.


77

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Penerapan Strategi

Pelaksanaan (SP) Pada Klien Skizofrenia Dengan Masalah Isolasi Sosial Di Panti

Rehabilitasi Bumi Kaheman dapat disimpulkan pada pengkajian yang dilakukan

pada klien didapatkan klien menarik diri, tidak berminat/menolak berinteraksi

dengan orang lain, tidak ada kontak mata, terlihat lesu, tegang dan gerakan

terbatas, volume suara pelan, afek datar.

a. Diagnosa yang didapatkan dari pengkajian tersebut yaitu Isolasi sosial yang

mengacu pada Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) dan

disesuaikan dengan data mayor subyektif dan obyektif

b. Perencanaan yang dilakukan yaitu strategi pelaksanaan isolasi sosial yang

dilakukan selama 10 hari pertemuan, masing-masing pertemuan selama jam

kerja, dilakukan SP 1-SP 4

c. Pelaksanaan yang dilakukan yaitu dengan strategi pelaksanaan isolasi sosial

dilakukan selama 10 hari pertemuan, masing-masing waktu selama 20 menit .

SP 1 dilakukan selama 3 hari, SP 2 dilakukan selama 3 hari, SP 3 dilakukan

selama 2 hari dan SP 4 dilakukan selama 2 hari.

d. Evaluasi menggunakan lembar observasi strategi pelaksanaan isolasi sosial

dan sesuai dengan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) isolasi

sosial. Dengan kriteria hasil evaluasi isolasi sosial yaitu : minat berinteraksi
78

meingkat, verbalisasi tujuan yang jelas meningkat, minat terhadap aktivitas

meningkat, verbalisasi isolasi sosial menurun, verbalisasi ketidakamanan

ditempat umum menurun, verbalisasi perokupasi dengan diri sendiri menurun,

afek murug/sedih menurun, perilaku bermusuhan menurun, perilaku sesuai

dengan harapan orang lain membaik, perilaku bertujuan membaik, kontak

mata membaik, tugas perkembangan sesuai usia membaik dan mampu

melakukan strategi pelaksanaan sesuai dengan arahan.

2. Rekomendasi

Setelah penulis melaksanakan asuhan keperawatan selama 10 hari pada

tanggal 09 Mei 2023 – 18 Mei 2023 di Panti Rehabilitasi Bumi Kaheman. Penulis

dapat memperoleh pegalaman yang nyata sehingga dapat mengetahui kekurangan

dan hal yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan. Dengan demikian pada

kesempatan ini penulis menyampaikan beberapa saran yang bertujuan pada:

a. Peneliti Lain

Disarankan bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan strategi

pelasksanaan isolasi sosial yaitu lakukan evaluasi hasil dan pemantauan

selama beberapa hari setelah dilakukan strategi pelaksanaan isolasi sosial.

b. Klien dan Keluarga

Disarankan kepada keluarga untuk lebih mngetahui ilmu yang harus

dipersiapkan ketika menghadapi keluarga yang mengalami gangguan jiwa,

dan diharapkan keluarga memberikan dukungan kepada keluarga yang

mengalami gangguan jiwa.


79

c. Institusi Pendidikan

Disarankan bagi institusi diharapkan hasil penelitian ini dijadikan bahan

pembelajaran dan referensi bagi mahasiswa untuk meningkatkan pengetahuan

bahwa strategi pelaksanaan isolasi sosial dapat diimplementasikan bagi

penderita gangguan jiwa

d. Pengembangan Ilmu dan Teknologi

Disarankan menambahkan konsep yang dapat dijadikan sebagai acuan

penelitian lebih lanjut, dan dapat melengkapi literature review baik sumber

buku pustaka terbaru maupun jurnal yang dapat di akses.

e. Masyarakat

Disarankan bagi masyarakat agar lebih meningkatkan pengetahuan mengenai

orang dengan gangguan jiwa, dan mengetahui tindakan yang tepat untuk

menghadapinya

Anda mungkin juga menyukai