Anda di halaman 1dari 12

Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran)

Volume 5 Nomor 6 November 2021 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/pjr.v5i6.8479

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INKUIRI TERHADAP


HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD

Santa Nadia Br Purba1, Reflina Sinaga2 , Juliana3, Patri Janson Silaban4


1,2,3,4
Universitas Katolik Santo Thomas, Medan, Indonesia
1
nadiasanta72@gmail.com, reflina_sinaga@ust.ac.id, 3anna.jait@gmail.com, 4patri.jason.silaban@gmail.com
2

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Tema Indahnya
Keragaman Di Negeriku Kelas IV SDN 060938 Medan Johor Tahun Pembelajaran 2020/2021. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV
SDN 060938 Medan Johor berjumlah 30 siswa. Pengambilan sampel menggunakan boring sampling dan sampel sebanyak 30 siswa. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa menggunakan model
pembelajaran Kooperatif Tipe Inkuiri termasuk ke kategori baik sekali dengan rata-rata 82.96. Pengujian normalitas diperoleh nilai signifikansi hasil
belajar adalah Lhitung >Ltabel yaitu 0.178>0.05. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa nilai signifikansi dari hasil belajar berdistribusi
normal. Pada pengujian korelas, nilai koefisien sebesar 0.621 artinya rhitung >rtabel yaitu 0.621> 0.361. Hasil pengujian uji-t dimana thitung >ttabel yaitu 4.195
> 1.697 sehingga Ha diterima. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan dari pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Inkuiri
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Tema Indahnya Keragaman Di Negeriku Kelas IV SDN 060938 Medan Johor Tahun Pembelajaran 2020/2021.

Kata Kunci: hasil belajar, model pembelajaran kooperatife tipe inkuiri

THE EFFECT OF COOPERATIVE TYPE INQUIRY LEARNING MODEL ON


STUDENTS’ LEARNING OUTCOMES AT GRADE IV ELEMENTARY SCHOOLS

ABSTRACT
This study aimed to determine the effect of using the Cooperative Type Inquiry learning model on students' learning outcomes on the theme of "Indahnya
Keberagaman di Negeriku" at grade IV SDN 060938 Medan Johor Academic Year 2020/2021. The population in this study were all students of grade
IV SDN 060938 Medan Johor Academic Year 2020/2021. The samples were chosen by boring sampling with 30 students. The method in this study was
descriptive-analytical. The results of this study indicated that the students' learning outcomes after the implementation of Cooperative Type Inquiry
models were categorized as excellent with an average of 82.96. The normality test obtained the significance score of learning outcomes was L count >
Ltable or 0.178 > 0.05. Based on the calculation, it was seen that the significance value of learning outcomes was normally distributed. The correlation
testing obtained the coefficient score for 0.621 in which r count ≥ rtable or 0.621 > 0.361. The result of the t-test was 4.195>1.697 meaning that Ha was
accepted. It indicated that there was a positive influence and significant effect of using the Cooperative Type Inquiry learning model on students'
learning outcomes on the theme of "Indahnya Keberagaman di Negeriku" at grade IV SDN 060938 Medan Johor Academic Year 2020/2021.
Keywords: learning outcomes, cooperative type inquiry

Submitted Accepted Published


22 Juli 2021 19 Oktober 2021 24 November 2021

Citation : Br Purba, S.N., Sinaga, R., Juliana, J., & Silaban, P.J. (2021). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Inkuiri
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD. Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran), 5(6), 1614-1625. DOI :
http://dx.doi.org/10.33578/pjr.v5i6.8479.

PENDAHULUAN
Pendidikan sangat penting dan tidak bisa perencanaan diharapkan kegiatan pembelajaran
diabaikan, terutama didalam persaingan yang menjadi terarah sesuai dengan tujuan yang
semakin meningkat. Pendidikan dilaksanakan ditentukan. Pelaksanaan pembelajaran meliputi
secara sistematis dan terencana agar tujuan dari kegiatan penyampaian materi dengan
pendidikan tersebut dapat tercapai sesuai yang menggunakan stategi atau model tertentu supaya
diharapkan melalui kegiatan pembelajaran efektif pembelajaran dapat berjalan efektif. Semakin
dan efesien. Kegiatan pembelajaran terdiri atas tinggi pendidikan yang akan dicapai seseorang
perencanaan, pelaksanaan penilaian. Perencanaan maka akan semakin baik kehidupannya.
mencakup pembuatan silabus dan rencana Menurut Sinaga (2021:162) menyatakan
pelaksanan pembelajaran (RPP). Melalui “Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan

Santa Nadia Br Purba, Reflina Sinaga, Juliana, Patri Janson Silaban | Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kooperatife Tipe Inkuiri
Halaman | 1614
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran)
Volume 5 Nomor 6 November | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/pjr.v5i6.8479

seseorang untuk meningkatkan potensi dirinya. disampaikan. Tujuan pendidikan tidak bisa lepas
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat dari kurikulum sekolah.
menentukan bagi perkembangan diri individu, Kurikulum yang diterapkan di Indonesia
terutama bagi bangsa dan Negara. Perkembangan adalah kurikulum 2013 (K-13) yang sejalan
zaman yang semakin modern terutama pada era dengan peraturan yang sudah ditetapkan.
globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang
sumber daya manusia yang unggul yang selalu menyempurnakan pola pembelajaran yang
berubah-ubah”. Pendidikan secara umum adalah perpusat kepada guru menjadi pola pembelajaran
suatu proses pengajaran terhadap pengetahuan, yang berpusat kepada siswa. Dalam hal ini guru
keterampilan, atau kebiasaan bagi peserta didik harus mampu menjadi fasilitator yang baik,
agar dapat mengetahui dan mengevaluasi mampu membangun potensi minat belajar dan
menerapkan ilmu yang didapatkan dari pelajaran keaktifan siswa. Salah satu model pembelajaran
di kelas maupun pembelajaran dari pengalaman yang mampu mengembangkan peran guru sebagai
didalam kehidupan sehari-hari. Dalam dunia motivator dan fasilitator yang baik untuk
pendidikan harus ada proses belajar mengajar membangun minat belajar siswa yaitu Kooperatif
dilakukan supaya adanya interaksi guru dengan Tipe Inkuiri.
siswa. Guru dalam pandangan di masyarakat Kooperatif Tipe Inkuiri adalah model
adalah seorang yang melakukan pendidikan di yang merencanakan siswa dalam melakukan
tempat tertentu, tidak mesti dilembaga formal, eksperimen sendiri secara luas supaya akan
tetapi juga dilingkungan masyarakat maupum di terjadi, memberikan pertanyaan, siswa
dalam rumah. Guru menduduki kedudukan yang berkeinginan mencari jawaban dengan sendiri.
terhormat dalam pandangan masyarakat, Dalam model ini menekankan siswa berfikir
dipandang dari kewibawaan guru sehingga secara kritis dan analitis karena setiap siswa
masyarakan tidak meragukan sosok seorang guru. dituntut mampu memecahkan suatu masalah atau
Dalam masyarakat meyakini bahwa gurulah yang penelitian. Pemilihan model yang tepat akan dapat
bisa mendidik anak-anak mereka menjadi orang membantu guru untuk meningkatkan hasil
yang berkepribadianyang baik. Dengan demikian pembelajaran dan menciptakan suasana kelas yang
disimpulkan bahwa guru adalah orang yang aktif.
mampu membimbing dan membina karakter anak Tematik merupakan pembelajaran yang
didik dengan baik, antara di lingkungan sekolah menggunakan tema dalam mengaitkan beberapa
dan diluar lingkungan sekolah. Guru merupakan mata pembelajaran sehingga dapat memberikan
tokoh utama dan menjadi contoh yang teladan bagi pengalaman bermakna kepada siswa. Tema
anak didiknya. Oleh karena itu guru harus dikembangkan dari luar mata pelajaran tetapi topik
memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk yang dibahas sejalan dengan standar isi dari setiap
mengenaik karakter dan memiliki karakter yang mata pelajaran. Dalam hal ini model pembelajaran
baik dalam dirinya sendiri, untuk mendapat hasil Kooperatif Tipe Inkuiri sesuai dengan
yang baik terhadap anak didik. Tugas seorang guru pembelajaran tematik.
bukan hanya sebagai mentransfer ilmu, tetapi guru Berdasarkan observasi awal di kelas IV
mampu menjadi motivator yang baik dan bisa SD Negeri 060938 Medan Johor dilakukan
menumbuhkan semangat baru dan minat siswa peneliti ada bebrapa hal faktor dari luar yang
untuk mendapat hasil belajar yang baik. Guru mempengaruhi hasil belajar anak didik. Faktor-
mempunyai tujuan agar peserta didik berhasil faktor tersebut antara lain sikap guru yang tidak
dalam setiap pembelajaran. Tujuan pembelajaran menentu, pengelolaan kelas, penggunaan media
dapat dicapai dengan melibatkan peran guru pembelajaran, pihak orang tua siswa. Sikap guru
sebagai fasilitator yang diharapkan memiliki cara yang tidak menentu selama proses pembelajaran
atau model mengajar yang baik dan mampu mempengaruhi hasil belajar siswa. Terkadang juga
memilih model pembelajaran yang tepat dan masih ada sikap guru otoriter, sikap guru tertutup
sesuai dengan konsep pembelajaran yang akan kepada siswa yang membuat siswa juga tertutup
terhadap guru. Jika guru belum bisa

Santa Nadia Br Purba, Reflina Sinaga, Juliana, Patri Janson Silaban | Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Inkuiri
Halaman | 1615
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran)
Volume 5 Nomor 6 November | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/pjr.v5i6.8479

mengoptimalkan sikap kepemimpinannya yang mepengaruhi tercapainya hasil belajar siswa.


digunakan dalam proses pembelajaran maka siswa Salah satunya model pembelajaran Kooperatif
tidak mendapatkan hasil belajar yang baik dan Tipe Inkuiri ini merupakan dimana siswa dapat
suasana di kelas tidak hidup dan membosankan. menemukan suatu masalah dan dapat menegtahui
Untuk mengatasi itu perlu dikembangkan sikap bagaimana cara untuk memecahkan masalah
yang demokratis dan terbuka terhadap siswa dalam suatu penelitian ataupun kegiatan
supaya siswa juga dapat terbuka kepada gurunya. pembelajaran yang menekankan berfikir kritis dan
Pengelolaan kelas juga dapat analitis pada siswa. Dengan model pembelajaran
mempengaruhi hasil belajar siswa. Jika guru yang tepat digunakan dalam sistem pembelajaran
berhasil dalam mengelola kelas maka akan tercipta akan mengobtimalkan dan memaksimalkan
suasana belajar yang kondusif dan terjadinya keberhasilan belajar di kelas serta menumbuhkan
hubungan baik antara guru dengan siswa. Model minat belajar siswa untuk mendapatkan hasil
pembelajaran Kooperatif Tipe Inkuiri sangat belajar yang baik.

Tabel 1. Nilai Ulangan Harian


KKM Muatan Jumlah Siswa Persentase Keterangan
Pelajaran (%)
≥ 70 B.Indonesia 12 40 % Tuntas
18 60 % Tidak Tuntas
≥ 70 IPA 11 36.67 % Tuntas
19 63.33% Tidak Tuntas

Berdasarkan tabel tersebut dari 30 siswa rendah. Para guru belum sepenuhnya
kelas IV SD Negeri 060938 Medan Johor, siswa melaksanakan pembelajaran secara aktif dan
yang tuntas belajarnya mencapai KKM sebanyak kreatif dalam melibatkan siswa serta belum
12 siswa (40%) yang tuntas dan yang 18 siswa melibatkan berbagai pendekatan/strategi
(60%) yang belum tuntas dalam muatan pembelajaran yang bervariasi berdasarkan
B.Indonesia dan dalam muatan IPA 11 siswa karakteristik mata pelajaran. Dalam proses belajar
(36.67%) dan yang belum tuntas mencapai KKM mengajar, guru hanya terpaku pada buku teks
sebanyak 19 siswa (63.33%). Dari jumlah siwa sebagai satu-satunya sumber belajar mengajar.
kelas IV masih banyak yang belum mencapai hasil
yang maksimal dalam pelajaran tematik, KAJIAN TEORETIS
permasalahan tersebut menunjukkan bahwa Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Inkuiri
adanya siswa yang kurang terlibat dalam proses Pembelajaran inkuiri suatu strategi yang
pembelajaran disebabkan karena guru mengajar membutuhkan siswa menemukan sesuatu dan
hanya menggunakan metode ceramah sehingga mengetahui bagaimana cara memecahkan masalah
siswa bosan dan malas untuk mengikuti kegiatan dalam suatu penelitian ilmiah. Hal ini tak berarti
pembelajaran. bahwa guru menghentikan memberikan suatu
Meningkatkan mutu pendidikan adalah bimbingan setelah problem disajikan kepada
tanggung jawab semua pihak terutama guru sangat pelajar. Akan tetapi, bimbingan yang diberikan
berperan penting di dalam proses pembelajaran. tidak hanya dikurangi direktifnya, tetapi diberi
Namun pada kenyataannya guru masih jauh dari responsibilitas yang lebih besar untuk belajar
yang diharapkan dalam penggunaan model dan sendiri. Dalam hal ini, perlu dibutuhkan kesiapan
media dalam proses pembelajaran sehingga dari peserta didik.
menjadi masalah serius, sehingga kualitas dalam Menurut Shohimin (2016:85) menyatakan
pembelajaran masih jauh dari yang diharapkan bahwa pembelajaran inkuiri adalah kegiatan
dalam pelakaran tematik. Masih banyak guru pembelajaran di mana siswa didorong untuk
menggunakan model konvensional dan belajar melalui keterlinatan aktif mereka sendiri
penugasan, sehingga hasil belajar siswa masih dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, dan

Santa Nadia Br Purba, Reflina Sinaga, Juliana, Patri Janson Silaban | Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Inkuiri
Halaman | 1616
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran)
Volume 5 Nomor 6 November | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/pjr.v5i6.8479

guru mendorong siswa memiliki pengalaman dan kesimpulan hasilnya pada suatu probilitas
melakukan percobaan yang memungkinkan siswa kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan
menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka metode kuantitatif akan diperoleh signifikansi
sendiri. perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan
Menurut Kurniasih & Sani (2016:113) antar variaber yang diteliti. Pada umumnya,
model pembelajaran inkuiri merupakan penelitian kuantitatif merupakan penelitian sampel
pembelajaran dengan seni merekayasa situasi- besar.
situasi yang sedemikian rupa sehingga siswa bias Menurut Sugiyono (2010:2) metode
berperan sebagai ilmuan. Siswa diajak untuk bisa penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah
memiliki inisiatif untuk mengamati dan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
menanyakan gejala alam, mengajukan penjelasan- kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut
penjelasan tentang apa yang mereka lihat, terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan
merancang dan melakukan pengujian untuk yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan
menunjang atau menentang teori-teori mereka, tertentu yang didasarkan pada ciri-ciri keilmuan
menganalisis data, menarik kesimpulan dari data yaitu, rasional, empiris, dan sistematis. Maka
eksperimen, merancang dan membangun model. metode penelitian yang digunakan dalam
Menurut Fathurrohman (2015:105) Model penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode
Pembelajaran Inkuiri adalah seni tentang deskriptif merupakan metode penelitian yang
mengajukan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan bermaksud menjelaskan kedudukan variabel yang
yang menghendaki pengamatan dan pengukuran, diteliti serta pengaruh antara suatu variabel dengan
pengajuan hipotesis, dan penafsiran, variabel yang lain. Penelitian ini akan dilaksanakan
pembangunan, pemgujian model melalui pada siswa kelas IV SD Negeri 060938 Medan
eksperimen, refleksi, dan pengakuan atas Johor Tahun pembelajaran 2020/2021. Tempat
kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari penelitian ini beralamat Jln. Luku 1 Kwala Bekala
metode pendidikan yang digunakan. Selama Medan Johor. Populasi penelitian menjadi penting
inkuiri, guru dapat mengajukan suatu pertanyaan karena sebagai objek/subjek dari suatu penelitian
atau mendorong sisiwa mengajukan pertanyaan- adalah bagian dari populasi. Populasi diartikan
pertanyaan mereka sendiri, yang dapat bersifat sebagai keseluruhan subjek penelitian. Menurut
oprn-ended, memberi peluang bagi siswa untuk Sugiyono (2010:80) menyatakan “Populasi adalah
mengarahkan penyelidikan mereka sendiri, dan wilayah generalisasi yang terdiri atas:
menemukan jawaban-jawaban yang mungkin dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
mereka sendiri, dan mengantar pada lebih banyak karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
pertanyaan lain. untuk dipelajari dan kemudian ditarik
Berdasarkan pendapat para ahli yang kesimpulannya”. Berdasarkan pendapat tersebut
dikemukakan diatas, dapat disimpulkan bahwa dan sesuai dengan judul penelitian ini maka
model pembelajaran inkuiri adalah rangkaian populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa
kegiatan pembelajaran yang menekanakan pada kela IV SD yang terdiri dari dua kelas yaotu IVA
keaktifan siswa untuk memiliki pengalaman (30 siswa) sehingga jumlah seluruh siswa kelas IV
belajar dalam menemukan konsep-konsep materi SD berkisar 30 siswa di SD Negeri 060938 Medan
berdasarkan masalah yang diajukan. Johor.
Menurut Sugiyono (2010:81) “Sampel
METODE PENELITIAN adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
Pendekatan penelitian ini adalah penelitian dimiliki oleh populasi tersebut”. Sampel penelitian
kuantitatif. Menurut (Azwar, 2016) penelitian ini adalah kelas IV SD Negeri 060938 Medan
kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data Johor Tahun Pembelajaran 2020/2021 yang
numerical (angka) yang diolah dengan metode berjumlah 30 siswa. Pengambilan sampel pada
statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif penelitian ini dilakukan Boring Sampling
dilakukan pada penelitian inferensial (dalam (Sampling Jenuh). Sugiyono (2010:85) “Boring
rangka pengujian hipotesis) dan menyadarkan Sampling adalah teknik penentuan sampel bila

Santa Nadia Br Purba, Reflina Sinaga, Juliana, Patri Janson Silaban | Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Inkuiri
Halaman | 1617
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran)
Volume 5 Nomor 6 November | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/pjr.v5i6.8479

smeua anggota populasi digunakan sebagai Instrument yang digunakan dalam


sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah penelitian ini berupa tes soal yang dibuat sendiri
populasi relative kecil, kurang 30 orang, atau oleh peneliti. Menurut Sugiyono (2010:121)
penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan instrument penelitian yaitu penelitian yang
kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel berkenan dengan validitas dan reabilitas
jauh adalah sensus, dimana semua anggota instrument dan kuantitas perkumpulan data
populasi dijadikan sampel”. berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan
untuk mengumpulkan data. Maka dalam penelitian
Teknik dan Alat Pengumpulan Data ini peneliti menggunakan tes sebagai instrument
Teknik pengumpulan data adalah cara penelitian.
yang digunakan untuk mengumpulkan data. Dengan demikian penggunaan instrument
Menurut Manullang & Pakpahan (2014:90). yaitu untuk mencari informasi yang lengkap
Teknik Pengumpulan data adalah merupakan cara mengenai suatu masalah instrument yaitu untuk
untuk mengumpulkan data-data yang relevan bagi mencari informasi yang lengkap mengenai suatu
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian masalah fenomena alam maupun social. Instrumen
adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui yang baik apabila memenuhi syarat sebagai
teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan instrument yang standar, instrument standar
mendapatkan data yang memenuhi standar data instrument itu valit atau tetap.
yang ditatapkan. Pengumpulan data yang
dilakukan dengan menggunakan dua teknik Uji Validitas
pengumpulan data yaitu tes dan non tes. Uji validitas adalah pengujian suatu alat
ukur yang digunakan untuk mengukur variabel
Teknik Tes yang ada. Menurut Arikunto (2018:211)
Menurut Darmadi (2014:137) menyatakan menyatakan validitas adalah suatu ukuran yang
tes adalah prosedur sistematik diminta individual menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau
yang dites direpresentasikan dengan suatu set kesahihan suatu instrument. Suatu instrument yang
stimuli jawaban mereka yang dapat menunjukkan kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
kedalam angka. Dalam penelitian, validitas tes ukur dengan
korelasi prodact moment : cara digunakan untuk
Observasi mengetahui tingkat validitas instrument pada
Observasi merupakan teknik pengumpulan penelitian ini adalah menggunakan rumus korelasi.
data dengan cara mengamati. Menurut Hadi Menurut Arikunto (2018:213) sebagai
(Sugiyono, 2010:145) observasi adalah suatu berikut :
proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun
dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua 𝑟𝑥𝑦 = N  XY − ( X )( Y )
diantara yang terpenting adalah proses-proses (N  X 2
− ( X ) )(N Y − (Y ) 
2 2 2

pengamatan dan ingatan.

Dokumentasi Keterangan :
Sebagian besar data yang tersimpan dalam rxy = koefisien korelasi antara x dan y, yaitu
bahan yang bentuk dokumentasi, Arikunto bilangan yang menunjukkan besar kecilnya
(2018:201) menyatakan bahwa dokumentasi yaitu hubungan antara variabel x dan variabel y
mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang N = banyaknya responden
berupa cacatan, transkip, buku, surat kabar, ∑X = jumlah seluruh skor X
majalah, notulen rapat, agenda, foto, dan ∑Y = jumlah seluruh skor Y
sebagainya. ∑ XY = jumlah hasil perkalian skor X dan Y

Uji Validitas Data dan Instrumen

Santa Nadia Br Purba, Reflina Sinaga, Juliana, Patri Janson Silaban | Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Inkuiri
Halaman | 1618
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran)
Volume 5 Nomor 6 November | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/pjr.v5i6.8479

Untuk menentukan instrument valid atau berbatukan SPSS ver 22.0. Rumus reabilitas
tidaknya diperlukan bantuan program SPSS Ver menggunakan rumus Alpha sebagai berikut:
22.0 adalah sebagai berikut :  2
r_11 =   
a. Jika rhitung ≥ dengan taraf signifikan 0,5%,  n  
  = 1 −
b
maka instrument tersebut dikatakan valid.  (n − 1)   2 
 

b. Jika rhitung ≤ dengan taraf signifikan 0,5%,  t 
maka instrument tersebut dikatakan tidak Arikunto (2018:239)
valid. Keterangan:
r_11 = Reliabilitas angket yang dicari
Uji Reabilitas 2 = Jumlah varians skor tiap-tiap item
 b
Reliabilitas ialah indeks yang 2
menunjukkan sejauh mana alat ukur yang 
t = Varians total
dipercaya. Menurut Arikunto (2018:221) bahwa
n = Banyaknya butir pertanyaan
sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpulan data karena
Interpretasi koefisien terhadap hasil
instrument sudah baik. Instrument yang baik tidak
perhitungan nilai koefisien korelasi r_11mengacu
akan bersifat terdendius mengarahkan responden
pada pendapat Arikunto (2018:89) sebagai berikut
untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Pada
:
penelitian ini menggunakan rumus Alpa dengan

Tabel 2. Interpretasi Koefisien Realibilitas


No Angka Korelasi Rentang kategori
1 0,000 – 0,199 Sangat rendah
2 0,200 – 0,399 Rendah
3 0,400 – 0,599 Sedang
4 0,600 – 0,799 Kuat
5 0,800 – 1,000 Sangat kuat

Uji Normalitas untuk memperoleh jawaban permasalahan


Dalam statistika parametris memberikan penelitian. Penelitian ini akan mengelola dan
syarat bahawa setiap variabel yang akan dianalisis menganalisis data dengan menggunakan Statistik
harus berdistribusi normal maka sebelum Program for Socoal Science (SPSS) 22.0 dan
pengujian hipotesis yang dillakukan terlebih teknik analisis data yang digunakan dalam
dahulu pengujian normalitas data. Uji normalitas penelitian ini adalahdengan cara analisis regresi
dilakukan pada kedua variabel yang akan diteliti linear berganda, uji hipotesis.
yaitu variabel bebeas (X) dan variabel terikat (Y).
Untuk mengetahui data berdistribusi normal atau Uji Korelasi
tidak, peneliti menggunakan analisa Kolmogrov- Untuk menegtahui aadda tidaknya
Smirnov dengan bantuan SPSS Ver. 22.0 hasil pengaruh antara variabel brbas (X) dengan variabel
perhitungan menunjukkan data berdistribusi terikat (Y), dengan rumus korelasi Product
nolmal jika nilai Asymp. Sign lebih besar dari 0.05 Moment yaitu :
maka data dapat dikatakan tidak berditribusi RXY = N  XY − ( X )( Y )
normal. Nilai Asymp. Sign dilihat dari hasil (N  X 2
− ( X ) )(N  Y
2 2
− ( Y ) 
2

pengujian pada perhitungan Kolmogrov Smirnov


test.
Arikunto (2018:213)
Teknik Pengolahan (Analisis Data)
Analisis data dilakukan setelah data Keterangan:
terkumpul. Proses analisis data merupakan usaha Rxy = Koefisioner korelasi Product moment

Santa Nadia Br Purba, Reflina Sinaga, Juliana, Patri Janson Silaban | Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Inkuiri
Halaman | 1619
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran)
Volume 5 Nomor 6 November | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/pjr.v5i6.8479

N = Jumlah seluruh siswa pembagian kuesioner dan soal di kelas. Dalam


Σx = Skor item pembagian kuesioner dan soal peneliti
ΣY = Skor total seluruh siswa mengucapkan salam terlebih dahulu kepada siswa
ΣXY = Jumlah hasil perkalian antara skor “X” dan kelas IV dan memberikan arahan kepada siswa
skor “Y” tentang pengisian kuesioner dan soal yang akan
Dapat disimpulkan bahwa rhitung> rtabel diberikan. Setelah kuesioner dan soal diisi dan
maka terdapat pengaruh antara variabel bebas dikembalikan kepada peneliti. Peneliti
dengan variabel terikat. Sebaliknya jika rhitung < memberikan pesan kepada siswa agar tetap selalu
rtabel maka tidak terdapat pengaruh antara semangat dalam belajar.
variabel bebas dengan variabel terikat.
Skor nilai Pre-test dan Post-test Kelas
Uji Hipotesis eksperimen
Pada penelitian ini, uji t digunakan Peneliti terlebih dahulu menggunakan
mengetahui sejauh mana variabel kompetensi guru tindakan awal atau Pre Test pada 30 siswa sebelum
mampu menjelaskan pengaruh terhadap variabel mulai pembelajaran untuk mengetahui
hasil belajat. Untuk mengetahui pangaruh setiap kemampuan siswa. Hasil Pre Test yang telah
variabel penelitimenggunakan uji t. Uji statistik t dilaksanakan menunjukkan bahwa kemampuan
pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh hasil belajar siswa pada subtema Keragaman Suku
pengaruh suatu variabel bebas dalam menerangkan Bangsa dan Agama di Negeriku masih rendah. Hal
variasi variabel terikat. Dengan rumus uji ini dapat dilihat dari nilai Pre Test dan Post-Tes
signifikasi korelasi product moment. Dengan siswa.
berbantukan program SPSSVer 222.0 Data Nilai Pre-test dan Post-test kelas
Adapun rumusnya, Sugiyono (2010:184) Eksperimen
sebagai berikut: a. Rata-rata (mean) variabel X1
∑𝑓𝑥 2.489
n−2 Mx = = = 82.96
t= r 𝑛 30
1− r2 b. Standar Deviasi Variabel X1
Sugiyono(2010:184) ∑𝑓𝑥2
SD = √
Keterangan: 𝑛
r =Koefisioner Korelasi 209.445
=√
n = Sampel 30
Hipotesis diterima jika thitung > ttabel = √6.981,5
begitu juga sebaliknya jika thitung< ttabel maka = 83.55
hipotesis ditolak , dengan taraf kesalahan 5%.. Keterangan :
SD = Standar Deviasi
HASIL DAN PEMBAHASAN ∑Fx = Jumlah dari hasil penelitian antara midpoint
Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD dari masing-masing interval, dengan frekuensinya
Negeri 060938 Medan Johor terletak di Jln. Luku N = Jumlah Siswa
I Kwala Bekala Medan Johor. Penelitian ini c. Standar Eror Variabel X1
dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh SD
model pembelajaran kooperatif tipe inkuiri
terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini SEm = N −1
dilakukan dalam dua dengan pembagian kuesioner 83,55
dan soal kepada siswa kelas IV.
Kegiatan yang dilakukan pertama kali = 30 − 1
yaitu peneliti datang ke sekolah untuk 83,55
menyampaikan surat izin penelitian dan
= 29
menjumpai kepala sekolah dan wali kelas IV untuk
meminta izin melakukan penelitian dan

Santa Nadia Br Purba, Reflina Sinaga, Juliana, Patri Janson Silaban | Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Inkuiri
Halaman | 1620
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran)
Volume 5 Nomor 6 November | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/pjr.v5i6.8479

83,55 SD = Standar Deviasi


N = Jumlah Siswa
= 5,38 1 = Bilangan Konstan
= 15.52 Dapat dilihat dari perbadingan nilai
Keterangan : tersebut melalui diagram batang yang dimana nilai
SEm = Mean yang dicari post-test lebih tinggi dibandingkan dengan pre-tes.

100

80

60

40 82.96
65.03
20

0
Pre Test Post Test

Gambar 1 Diagram Nilai Rata-Rata Pre Test dan Post Test

Berdasarkan diagram di atas, dapat dilihat belajar kelas IV terdistribusi normal atau tidak.
bahwa nilai rata-rata post test hasil belajar lebih Data yang diuji adalah data Pre Test sebelum
tinggi dari pada nilai rata-rata pre test sewaktu dilakukan tindakan atau tidak menggunakan
menjelaskan materi subtema Keragaman Suku perlakuan dengan data Post Test sesudah dilakukan
Bangsa dan Agama di Negeriku. tindakan dan perlakuan menggunakan model
Kooperatif Tipe Inkuiri. Hasil perhitungan uji
Uji Normalitas normalitas menggunakan program SPSS ver 22.
Uji Normalitas dilakukan untuk
mengetahui apakah data dari Post Test hasil

Tabel 4. Uji Normalitas


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 30
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 7.89112413
Most Extreme Differences Absolute .134
Positive .134
Negative -.108
Test Statistic .134
Asymp. Sig. (2-tailed) .178c

Pengambilan keputusan dengan 2. Nilai Signifikansi (sig) > 0.05 distribusi normal
mengambil taraf signifikan 5% adalah sebagai Nilai taraf signifikansi yang digunakan
berikut: oleh peneliti adalah taraf signifikansi 5% atau 0.05.
1. Nilai Signifikansi (sig) < 0.05 distribusi tidak Berdasarkan uji liliefors (kolmogrov smirnov)
normal didapatkan signifikansi sebesar 0.178 sehingga

Santa Nadia Br Purba, Reflina Sinaga, Juliana, Patri Janson Silaban | Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Inkuiri
Halaman | 1621
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran)
Volume 5 Nomor 6 November | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/pjr.v5i6.8479

disimpulkan 0.178 > 0.05 maka data kelas IV dari hasil belajar berdistribusi normal. Berikut
berdistribusi normal. Berdasarkan perhitungan gambar histogram dari normalitas:
tersebut dapat diketahui bahwa nilai signifikansi

Gambar 2 Histogram Uji Normalitas

Berdasarkan grafik histogram di atas bebas (X) variabel (Y), dan syarat untuk uji
bahwa data yang terdapat pada garis melengkung koefisien korelasi yaitu dengan melihat rhitung >
yang membentuk lonceng terbalik dan titik rtabel dengan rumus korelasi product moment.
tertinggi pada garis melengkung sejajar dengan 0. Untuk melihat pengaruh dari kedua variabel dapat
Serta banyaknya angka di sebelah 0 sama dilakukan dengan membandingkan antara rhitung
banyaknya yaitu -2 dan 3. Maka disimpulkan dengan rtabel . Dari perhitungan di atas secara
bahwa data tersebut seimbang. manual dapat dilihat nilai koefisien korelasi
sebesar 0,621. Sedangkan uji koefisien korelasi
Uji Koefisien Korelasi berbantuan SPSS ver 22 pada tabel di bawah ini:
Uji koefisien korelasi digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel

Tabel 5. Uji Koefisien Korelasi


Correlations

x y
X Pearson Correlation 1 .621**
Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
Y Pearson Correlation .621** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 30 30

Dari tabel di atas menujukkan bahwa nilai Kooperatif Tipe Inkuiri terhadap hasil belajar
koefisien korelasi sebesar 0.621. Dari tabel di atas siswa dan terdapat pengaruh antara model
nilai koefisien korelasi sebesar 0.621 artinya pembelajaran Kooperatif Tipe Inkuiri terhadap
rhitung (0.621) > rtabel (0.361). Maka terdapat hasil belajar siswa kelas IV SDN 060938 Medan
pengaruh yang kuat antara model pembelajaran Johor sebesar 67% dan sebanyak 33% dipengaruhi

Santa Nadia Br Purba, Reflina Sinaga, Juliana, Patri Janson Silaban | Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Inkuiri
Halaman | 1622
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran)
Volume 5 Nomor 6 November | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/pjr.v5i6.8479

oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian Ho: tidak ada pengaruh model
ini. pembelajaran Kooperatif Tipe Inkuiri terhadap
hasil belajar siswa
Uji Hipotesis (Uji-t) Ha: ada pengaruh model pembelajaran
Setelah data dinyatakan berdistribusi Kooperatif Tipe Inkuiri terhadap hasil belajar
normal dan sampel berasal dari populasi yang siswa
sama atau homogen, maka selanjutnya dapat Kriteria uji-t dapat dikatakan signifikan
dilakukan pengujian hipotesis menggunakan “uji apabila diperoleh harga p < 0,05. Serta hipotesis
t”. Statistik yang digunakan untuk menguji diterima (Ha) jika thitung >ttabel dan di tolak (Ho)
hipotesis penelitian adalah uji-t. Hipotesis yang jika thitung < ttabel . Hasil perhitungan hipotesis
diajukan adalah, uji t dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 6. Uji-t
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 28.739 13.009 2.209 .036
X .910 .217 .621 4.195 .000

Untuk mengetahui ada atau tidaknya 0.621 > 0.361. Berdasarkan perhitungan hasil
pengaruh dapat dilihat hasil signifikan yang penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
diperoleh 0.000 < 0.05. Hasil perhitungan uji-t dari model pembelajaran Kooperatif Tipe Inkuiri pada
SPSS ver 22 sebesar 4.195. Untuk mendukung tema Indahnya Keragaman di Negeriku subtema
hasil uji-t dari SPSS ver 22, maka berikut hasil uji- Keragaman Suku Bangsa dan Agama di Negeriku
t secara manual. Dapat diketahui dari nilai thitung > di SD Negeri 060938 Medan Johor Tahun
ttabel yaitu 4.195 > 1.697 yang artinya ada pengaruh Pembelajaran 2020/2021 dengan thitung > ttabel
model pembelajaran kooperatif Tipe Inkuiri dimana 4.195 > 1.697 pada taraf signifikan α =
terhadap hasil belajar siswa. 0,05. Siswa dengan tema benda-benda di sekitar
Hasil uji t secara manual sebesar kita subtema benda zat tunggal dan campuran.
4.195.Maka dapat diketahui dari nilai thitung > Dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak.
ttabel yaitu 4.195 > 1.697 yang artinya ada
pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Inkuiri terhadap hasil belajar siswa. Pada kelas IV dilakukan Pre Test dengan
soal pilihan berganda, diperoleh hasil nilai
Pembahasan terendah pre test 40 dan nilai tertinggi sebesar 76.
Pada kelas IV dilakukan Pre Test dengan Nilai rata-rata Pre Test 55.6 berada dengan
soal pilihan berganda, diperoleh hasil nilai kategori kurang. Kemudian di berikan perlakuan
terendah pre test 40 dan nilai tertinggi sebesar 76. dengan menggunakan model pembelajaran
Nilai rata-rata Pre Test 55.6 berada dengan Kooperatif Tipe Inkuiri pada tema Indahnya
kategori kurang. Nilai rata-rata Post Test 82.96 Keragaman di Negeriku subtema Keragaman Suku
berada dengan kategori baik sekali. Diperoleh nilai Bangsa dan Agama di Negeriku pembelajaran 1 di
rata rata angket siswa yaitu sebesar 53.56. Nilai SD Negeri 060938 Medan Johor Tahun
angket siswa terendah sebesar 52 dan nilai angket Pembelajaran 2020/2021 kelas IV adalah nilai
siswa tertinggi sebesar 70. Dengan persentase terendah 65 dan nilai tertinggi hasil post test
tertinggi sebesar 33.3% dan persentase terendah sebesar 100. Nilai rata-rata Post Test 82.96 berada
sebesar 10%. Hasil normalitas dengan dengan kategori baik sekali.
menggunakan taraf signifikan 5% atau 0.05 dengan Di akhir pembelajaran, diberikan angket
rhitung < rtabel yaitu 0.178 < 0.05. Dari hasil uji model pembelajaran yang akan di isi siswa sesuai
korelasi sebesar 0.621 artinya rhitung > rtabel yaitu langkah-langkah pembelajaran yang telah

Santa Nadia Br Purba, Reflina Sinaga, Juliana, Patri Janson Silaban | Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Inkuiri
Halaman | 1623
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran)
Volume 5 Nomor 6 November | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/pjr.v5i6.8479

dilaksanakan oleh guru dan siswa dengan 14 Idrisah, I. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran
pertanyaan. Diperoleh nilai rata rata angket siswa Inkuiri. 4(20), 196–207.
yaitu sebesar 53.56. Nilai angket siswa terendah Istarani. (2017). 58 Model Pembelajaran Inovatif.
sebesar 52 dan nilai angket siswa tertinggi sebesar Jakarta: Media Persada.
70. Dengan persentase tertinggi sebesar 33.3% dan Istirani, & Pulungan, I. (2018). Ensiklopedi
persentase terendah sebesar 10%. Pendidikan. Media Persada.
Berdasarkan hasil normalitas dengan Istirani, & Pulungan, I. (2019). Ensiklopedia
menggunakan taraf signifikan 5% atau 0.05 Pendidikan. Jakarta: Media Persada.
dengan rhitung < rtabel yaitu 0.178 < 0.05. Dari Kurniasih, I., & Sani, B. (2016). Ragam
hasil uji korelasi sebesar 0.621 artinya rhitung > Pengembangan Model Pembelajan.
rtabel yaitu 0.621 > 0.361. Berdasarkan Yogya: Kata Pena.
perhitungan hasil penelitian menunjukkan bahwa Kurniawan, D. (2020). Pembelajaran Terpadu
terdapat pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tematik (Teori, Praktik, dan Penilaian).
Tipe Inkuiri pada tema Indahnya Keragaman di Bandung: Alfabeta.
Negeriku subtema Keragaman Suku Bangsa dan Lubis, E. A. (2015). Strategi Belajar Mengajar.
Agama di Negeriku di SD Negeri 060938 Medan Bandung: Perdana Publishing.
Johor Tahun Pembelajaran 2020/2021 dengan Manullang, M., & Pakpahan, M. (2014).
thitung > ttabel dimana 4.195 > 1.697 pada taraf Metodologi Penelitian. Bandung:
signifikan α = 0.05. Siswa dengan tema benda- Citapustaka Media.
benda di sekitar kita subtema benda zat tunggal Ngalimun. (2017). Strategi dan Model
dan campuran. Dengan demikian Ha diterima dan Pembelajaran. Bandung: Aswaja
Ho ditolak. Pressindo.
Risa, U., Marungkil, P., dan A. R. (n.d.).
DAFTAR PUSTAKA Penerapan Metode Inkuiri Untuk
Anggraini, B. N. W., Syachruddin AR, S. A., & Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa
Ramdani, A. (2020). Pengaruh Penerapan Kelas IV SD Inpres Bajawali Kecamatan
Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Lariang Kabupaten Mamuju Utara.
Hasil Belajar Peserta Didik Tentang 3(2354-614X), 157–166.
Sistem Gerak. Jurnal Pijar Mipa, 15(1), Rumiyati, N. (2015). Pengaruh Model
32. https://doi.org/ Pembelajaran Inquiry Training.
10.29303/jpm.v15i1.1056 Rusman. (2019). Pembelajaran Tematik Terpadu
Arikunto, S. (2018). Prosedur Penelitian Suatu Teori, Praktik dan Penilaian. Jakarta: PT
Pendekatan Praktik. PT Rineka Cipta. Rajagrafindo Persada.
Artana, I., Dantes, P., & Lasmawan, M. (2015). Sagala, S. (2017). Konsep dan Makna
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Ipa Shohimin, A. (2016). 68 Model Pembelajaran
Ditinjau Dari Minat Belajar Siswa Kelas V Inovatif dalam Kurikulum 2013. Bandung:
Sd Negeri Di Gugus Vi Kecamatan Abang Ar-Ruzz Media.
Kabupaten Karangasem Tahun Pelajaran Sinaga, R., Mawati Zai, E., Anjelina, D., & Janson
2014/2015. Jurnal Pendidikan Dasar Silaban, P. (2020). Penerapan Model
Ganesha, 5(1), 124489. Problem Based Learning Untuk
Azwar, S. (2016). Metode Penelitian. Jakarta: Meningkatkan Hasil Belajar Tema
Pustaka Pelajar. Indahnya Kebersamaan Di Kelas IV. 6(2),
Darmadi, H. (2014). Metode Penelitian Pendidikan 344–349.
dan Sosial. Bandung: Alfabeta. Sinaga, R., Sitorus, & Janson Silaban, P. (2021).
Fathurrohman, M. (2015). Model-Model Pengaruh Pendidikan Karakter Terhadap
pembelajaran Inovatif (1st ed.). Ar-Ruzz Hasil Belajar Siswa Kelas IV Di SD Negeri
Media. 114344 Blok III Tanjung Pasir. XII(1),
162–169.

Santa Nadia Br Purba, Reflina Sinaga, Juliana, Patri Janson Silaban | Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Inkuiri
Halaman | 1624
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran)
Volume 5 Nomor 6 November | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/pjr.v5i6.8479

Slameto. (2019). Belajar dan Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif fan R&D. Alfabeta.
Susanto, A. (2016). Teori Belajar & Pembelajaran
di Sekolah Dasar. Kencana.
Yusuf, S., Suastra, I. W., & Tokan, M. K. (2019).
The effects of problem-based learning with
character emphasis and naturalist
intelligence on students’ problem-solving
skills and care. International Journal of
Innovation, Creativity and Change, 5(3),
1–26.

Santa Nadia Br Purba, Reflina Sinaga, Juliana, Patri Janson Silaban | Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Inkuiri
Halaman | 1625

Anda mungkin juga menyukai