Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS TEORI LATIHAN DAN APLIKASI

PEMBINAAN TEKNIK DAN KOORDINASI DALAM OLAHRAGA

Dosen Pengampu:

Dr. Emral M. Pd
Dr. Ridho Bahtra S. Si M. Pd
Dr. Alex Aldha Yudi, S.Pd, M.Pd

Disusun oleh :

Rahmat Hidayat 21340007


Tri Prasetyo 21340011

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN (S2)


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat, karunia

dan kasih sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini. Shalawat dan

salam penulis kirimkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya

dari zaman kebodohan kepada zaman yang penuh ilmu pengetahuan seperti sekarang ini,

sehingga penulis dapat menuntut ilmu pengetahuan dan menyelesaikan penulisan makalah

ini.

Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penulisan ini terdapat

kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap

adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak

ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang

membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang

kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di

masa depan.

Padang, Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I 4

A. Latar Belakang 4

B. Rumusan Masalah 6

C. Pembatasan Masalah 7

D. Tujuan Pembahasan 7

BAB II 8

A. Pengertian Pembinaan 8

B. Pengertian Teknik 10

C. Pengertian Koordinasi 12

D. Analisis Teknik Dasar dan Koordinasi Dalam Permainan Futsal 14

BAB III 20

A. Kesimpulan 20

B. Saran 20

DAFTAR PUSTAKA 21
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Olahraga merupakan aktivitas fisik yang bertujuan untuk menjaga kesehatan tubuh

dan meningkatkan kebugaran jasmani. Tingkat aktivitas jasmani akan mempengaruhi

kebugaran jasmani pada diri seseorang. Seseorang yang memiliki aktivitas jasmani yang

banyak atau aktif akan memiliki kebugaran jasmani yang lebih baik daripada yang pasif atau

kurang beraktivitas jasmani. Kebugaran jasmani adalah kemampuan fisik seseorang untuk

melakukan kegiatan sehari-hari tanpa merasa kelelahan yang berlebihan dan tentunya masih

memiliki cadangan energi. Semakin baik kebugaran jasmani seseorang maka akan semakin

baik juga kemampuannya dalam mengatasi aktivitas sehari-hari. Bisa dikatakan bahwa

kebugaran jasmani salah satu faktor penentu kesehatan dan ketahanan tubuh.

Dengan banyak berolahraga maka tubuh akan lebih fit dan terhindar dari berbagai

penyakit. Minat masyarakat terhadap olahraga semakin meningkat karena berbagai alasan.

Beberapa alasan tersebut adalah sebagai sarana menjaga kesehatan, sarana rekreasi, pengisi

waktu luang, serta sebagai sarana untuk meraih prestasi. Dengan meningkatnya ilmu

pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan mengakibatkan

terjadinya penurunan angka kematian karena faktor kesehatan. Untuk membantu

mempertahankan kebugaran jasmani tentunya dibutuhkan olahraga yang dilakukan secara

teratur dan mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang.

Komponen kebugaran jasmani dibagi menjadi tiga kelompok yaitu: Kebugaran

jasmani yang berhubungan dengan kesehatan terdiri dari lima komponen dasar adalah daya

tahan kardiovaskuler, kekuatan otot, daya tahan otot, fleksibilitas dan komposisi tubuh.

Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan ada enam komponen yaitu
keseimbangan, daya ledak, kecepatan, kelincahan, koordinasi dan kecepatan. Kebugaran

jasmani yang berhubungan dengan wellnes dipandang sebagai keadaan yang tidak sakit.

Kebugaran jasmani ini mempunyai hukum reversibility, pada prinsipnya manusia itu

mempunyai adaptasi yang tinggi, baik terhadap stress latihan maupun stress mental. Prinsip

latihan yang harus diperhatikan adalah reversible atau berkebalikan, maksudnya fungsi organ

manusia mempunyai sifat yang alami, yaitu akan meningkat jika diberi stress latihan atau

berlaku sebaliknya jika menghentikan aktivitas latihan. Agar fungsi organ tubuh tetap dalam

keadaan optimal, perlu mempertahankan latihan jasmani secara teratur dan terukur dalam

batas manusia masih hidup. Menghentikan latihan dalam periode waktu yang relatif lama,

fungsi organ manusia secara bertahap akan terus-menerus menurun. Kondisi ini akan

menyebabkan gangguan fungsi organ dan pada gilirannya akan mempengaruhi produktivitas

serta memperbesar biaya perawatan kesehatan.

Latihan kondisi fisik (physical conditioning) memegang peranan yang sangat penting

untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical fitness).

Selain berguna untuk meningkatkan kebugaran jasmani, latihan kondisi fisik merupakan

pro­gram pokok dalam pembinaan atlet untuk berprestasi dalam suatu cabang olahraga.

Menurut (Harsono,2015), ”faktor yang mempengaruhi prestasi dan keterampilan seorang atlet

adalah latihan. Latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih yang dilakukan secara

berulang-ulang, dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan serta intensitas

latihannya. Atlet yang rajin berlatih akan memiliki tingkat kebugaran jasmani yang baik dan

lebih mampu terhindar dari kemungkinan cedera yang biasanya sering terjadi jika seseorang

melakukan kerja fisik yang berat. Program latihan kondisi fisik perlu direncanakan secara

sistematis. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kemampuan sistem

tubuh. Proses latihan kondisi fisik yang dilakukan secara cermat, berulang-ulang dengan kian
hari meningkat beban latihannya, akan meningkatkan kebugaran jasmani. Hal ini akan

menyebabkan seseorang kian terampil, kuat dan efisien dalam gerakannya.

Salah satu faktor latihan dalam mencapai prestasi adalah teknik. teknik merupakan

faktor latihan yang kedua setelah fisik. walaupun faktor yang kedua, latihan teknik harus

diberikan lebih awal dari pada latihan fisik. Penguasaan teknik yang baik akan memudahkan

dalam menerapkan taktik bermain ataupun bertanding. Menurut Suharno (1975), teknik

adalah suatu proses gerakan dan pembuktian dalam praktek dengan sebaik mungkin untuk

menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang olahraga. Latihan teknik merupakan latihan

keterampilan untuk meningkatkan kesempurnaan teknik (skill). Keterampilan teknik

merupakan kemampuan melakukan gerakan-gerakan teknik yang diperlukan dalam cabang

olahraga. Menurut Bompa (1994), teknik mencakup keseluruhan struktur teknik dan

bagian-bagian yang tergabung dengan seksama dan gerakan-gerakan yang efisien seorang

atlet dalam usahanya melakukan tugas berolahraga.

Keterampilan teknik merupakan bagian penting dalam pencapaian prestasi. Tanpa

keterampilan teknik yang baik maka seorang atlet tidak mungkin akan mampu menampilkan

permainan atau gaya yang baik dan benar dalam suatu cabang olahraga. Teknik dalam setiap

cabang olahraga akan selalu berkembang sesuai dengan tujuan dan peraturan permainan yang

semakin tinggi tuntutannya, yaitu pencapaian keterampilan dan prestasi yang setinggi

mungkin. Upaya untuk mencapai tujuan tersebut maka latihan keterampilan teknik secara

proporsional harus mendapat prioritas utama dalam suatu susunan program latihan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah pada pembahasan makalah ini

adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan Olahraga?


2. Bagaimana cara melatih unsur-unsur kondisi fisik kekuatan, kecepatan daya

tahan dan lain-lain dalam?

3. Apa yang dimaksud dengan pembinaan?

4. Apa yang dimaksud dengan Teknik?

5. Apa yang dimaksud dengan Koordinasi?

6. Bagaimana teknik dasar dalam cabang olahraga Futsal?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka pada makalah ini dibatasi pembahasan

masalah adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan pembinaan?

2. Apa yang dimaksud dengan Teknik?

3. Apa yang dimaksud dengan Koordinasi?

4. Bagaimana teknik dasar dalam cabang olahraga Futsal?

D. Tujuan Pembahasan

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka tujuan pembahasan pada makalah ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pembinaan

2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Teknik

3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Koordinasi

4. Untuk mengetahui bagaimana teknik dasar dalam cabang olahraga Futsal


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembinaan

Menurut Mathis (2002:112), pembinaan adalah suatu proses dimana orang-orang

mencapai kemampuan tertentu untuk membantu mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu,

proses ini terkait dengan berbagai tujuan organisasi,pembinaan dapat dipandang secara

sempit maupun luas. Sedangkan Ivancevich (2008:46), mendefinisikan pembinaan sebagai

usaha untuk meningkatkan kinerja pegawai dalam pekerjaan lain yang akan dijabatnya

segera.Selanjutnya sehubungan dengan definisi tersebut, Ivancevich Mengemukakan

sejumlah butir penting yaitu, pembinaan adalah sebuah proses sistematis untuk mengubah

perilaku kerja seorang/kelompok pegawai dalam usaha meningkatkan kinerja organisasi.

Pembinaan terkait dengan keterampilan dan kemampuan yang diperlukan untuk pekerjaan

yang sekarang dilakukan. Jadi pembinaan dapat diartikan sebagai segala usaha, dan kegiatan

mengenai perencanaan, pengorganisasian, pembiayaan, penyusunan program, koordinasi,

pelaksanaan, dan berhasil guna untuk mencapai tujuan dengan hasil semaksimal mungkin.

Menyiapkan program pembinaan dan pengembangan prestasi segala aspek yang

berkaitan dengan olahraga yang memerlukan pengaturan, pendidikan,pelatihan, pembinaan,

pengembangan dan pengawasan. Melaksanakan pembinaan dan pengiriman atlet merupakan

hal yang penting agar atlet dapat bersemangat dalam latihan dan giat untuk berprestasi di

kanca daerah maupun nasional, beolahragaan berfungsi mengembangkankemampuan

jasmani, rohani dan sosial serta membentuk watak dan kepribadianbangsa yang bermartabat.

Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah memelihara dan meningkatkan kesehatan dan

kebugaran, prestasi, kualitas manusia,menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas,
disiplin, mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan

nasional serta mengangkat harkat dan martabat dan kehormatan bangsa.

Adapun fungsi-fungsi pembinaan sebagai berikut:

a. Menerapkan teori.

b. Membuat dan menggunakan rencana strategis dan taktis dengan menerima masukkan

c. Memudahkan pencapaian visi, misi, tujuan.

d. Memfasilitasi dan mempertahankan sumber-sumber yang ada (SDM,alat/fasilitas).

e. Menjaga atau mempertahankan moral yang baik.

f. Memfasilitasi atau memberikan program pelatihan dan pendidikan.

g. Menyediakan dan mempertahankan standar dalam bentuk kebijakan, prosedur,

peraturan dan regulasi.

h. Mengkoordinasikan disiplin dalam setiap kegiatan.

i. Memudahkan dan mempertahankan hubungan interpersonal.

j. Membangun dan mempertahankan kepercayaan dan kerja tim.

k. Membangun atau me-manage konflik.

l. Mengorganisir sumber daya manusia potensial.

Adapun tujuan umum pembinaan sebagai berikut :

1. Untuk mengembangkan keahlian, sehingga atlet dapat menyelesaikan pekerjaannya

lebih cepat dan efisien.

2. Untuk mengembangkan pengetahuan, sehingga atlet dapat menyelesaikan

pekerjaannya secara rasional, dan

3. Untuk mengembangkan sikap, sehingga menimbulkan kerjasama dengan rekan-rekan

satu tim yang baik

Secara umum ada tiga tahap pada pembinaan yaitu tahap perencanaan pembinaan, tahap

pelaksanaan pembinaan dan tahap evaluasi pembinaan. Program Pembinaan Olahraga Dalam
pelaksanaan Undang-undang tersebut maka Dinas Pemuda dan Olahraga melaksanakan

program yang terdiri dari :

1. Program peningkatan pembinaan atlet, pelatih dan wasit.

2. Program pembinaan dan pembibitan olahraga prestasi.

3. Program pembinaan dan pengembangan olahraga di kalangan pelajar dan mahasiswa.

4. Program pembinaan keolahragaan di Sekolah ( SD, SLTP, SLTA ).

5. Program pemberdayaan olahraga masyarakat.

6. Program peningkatan pembinaan kesegaran jasmani dan rohani.

7. Program pemberdayaan keolahragaan pondok pesantren.

B. Pengertian Teknik

Tujuan latihan teknik adalah untuk mempertinggi keterampilan gerakan dan

memperoleh otomatisasi gerakan dalam suatu cabang olahraga. Otomatisasi gerakan ditandai

oleh hasil gerakan yang konsisten, sedikit sekali atau jarang melakukan kesalahan gerakan,

dalam situasi dan kondisi yang berbeda-beda dan berubah-ubah selalu dapat melakukan

gerakan dengan konsisten. Teknik dibedakan menjadi tiga kategori yaitu teknik dasar, teknik

menengah dan teknik tinggi. Pengaturan teknik tersebut berdasarkan tingkatan kesulitan

dalam melakukan gerakan, kebutuhan kemampuan fisik yang mendukung keterampilan

teknik, banyaknya aspek lain yang mempengaruhi gerakan, kompleksitas dan variasi gerakan

teknik yang memerlukan koordinasi, dan tuntutan kebutuhan keterampilan teknik gerakan

dalam permainan.

1. Teknik dasar adalah suatu teknik dimana proses melakukan gerakan merupakan

fundamen dasar, gerakan dilakukan dalam kondisi sederhana dan mudah. Latihan

teknik dasar biasanya dilakukan oleh seseorang yang baru mempelajari teknik suatu

cabang olahraga tertentu dan mempunyai tingkat penguasaan keterampilan pemula.

Bahan latihan yang diberikan tentunya dimulai dari bagian-bagian gerakan teknik
dasar yang paling sederhana dan mudah. Kemudian dilanjutkan dengan gerakan

teknik dasar secara keseluruhan, tetapi masih dengan tingkat kesulitan gerakan yang

rendah. Gerakan teknik keseluruhan tersebut masih sangat mudah, belum banyak

kombinasi dan variasi gerakan yang lebih sulit.

2. Teknik menengah adalah suatu teknik dimana dalam melakukan gerakan menuntut

penggunaan kecepatan, kekuatan, kelincahan dan koordinasi yang lebih tinggi

daripada teknik dasar. Teknik menengah merupakan lanjutan dari teknik dasar. Untuk

dapat melakukan teknik menengah harus menguasai keterampilan teknik dasar lebih

dahulu.

3. Teknik tinggi adalah suatu teknik dimana dalam melakukan proses gerakan menuntut

tempo yang tinggi, koordinasi, keseimbangan, ketepatan yang tinggi serta gerakan

tersebut sulit, simultan dalam kondisi yang sangat berat (Bompa: 1994).

Langkah-langkah latihan gerakan teknik adalah sebagai berikut.

1. Pelatih memberikan penjelasan dan memperagakan gerakan teknik secara keseluruhan

tentang gerakan teknik yang akan dilatihkan.

2. Atlet melakukan latihan gerakan teknik dasar dengan memperhatikan kunci-kunci

gerakan.

3. Atlet melakukan latihan gerakan teknik dasar secara utuh dalam situasi dan kondisi

yang sederhana.

4. Tempo latihan ditingkatkan dan mengulang-ulang latihan teknik dasar dengan

menggunakan kekuatan, kecepatan dan koordinasi yang agak lebih sulit.

5. Mempersulit jenis dan bentuk-bentuk latihan teknik

6. Latihan keterampilan teknik lanjutan yang lebih tinggi.

7. Meningkatkan efektifitas gerakan teknik dibarengi dengan pembentukan fisik.

8. Mencoba keterampilan teknik dalam situasi permainan sederhana.


9. Penguasaan keterampilan teknik secara sempurna dan otomatis yang diterapkan dalam

pertandingan. (Suharno: 1985).

C. Pengertian Koordinasi

Koordinasi adalah kemampuan untuk berulang kali mengeksekusi urutan gerakan

lancar dan akurat. Ini mungkin melibatkan indra, kontraksi otot dan gerakan sendi

(MacKenzie, B.,2008). Koordinasi adalah kemampuan otot dalam mengontrol gerak dengan

tepat agar dapat mencapai suatu fungsi khusus (Grana dan Kalenak, 1991:253). Menurut

Schmidt (1988:265) dalam Sukadiyanto, koordinasi adalah perpaduan gerak dari dua atau

lebih persendian, yang satu sama lainnya saling berkaitan dalam menghasilkan satu

keterampilan gerak. Koordinasi merupakan hasil perpaduan kinerja dari kualitas otot, tulang,

dan persendian dalam menghasilkan satu gerak yang efektif dan efisien. Koordinasi

(coordination), adalah kemampuan seseorang mengintegrasikan bermacam-macam gerakan

yang berbeda kedalam pola gerakan tunggal secara efektif. Misalnya dalam bermain tenis;

seorang pemain akan kelihatan mempunyai koordinasi yang baik bila ia dapat bergerak ke

arah bola sambil mengayun raket, kemudian memukulnya dengan teknik yang benar (Sajoto,

1995: 9).

Komponen gerak terdiri dari energi, kontraksi otot, syaraf, tulang dan persendian

merupakan koordinasi neuromuskuler. Koordinasi neuromuskular adalah setiap gerak yang

terjadi dalam urutan dan waktu yang tepat serta gerakannya mengandung tenaga. Sebab

terjadinya gerak timbul oleh kontraksi otot, dan otot berkontraksi karena adanya perintah

yang diterima melalui sistem saraf. Koordinasi neuromuskuler meliputi koordinasi

intramuskular dan intravaskuler. Koordinasi intramuskuler adalah kinerja dari seluruh serabut

saraf dan otot dalam setiap kerja otot yang berkontraksi secara maksimum. Kinerja otot

tergantung dari interaksi serabut saraf dan serabut otot di dalam otot itu sendiri. Sedangkan

koordinasi intramuskuler menurut Pyke dalam Sukadiyanto (1991:140) yaitu melibatkan


aktivitas otot-otot bekerja sama dalam menampilkan satu gerak, sehingga dalam koordinasi

intramuskuler kinerjanya tergantung dari interaksi beberapa otot.

Kemampuan koordinasi hanya bisa diperbaiki melalui latihan. Oleh karena itu,

ketepatan penggunaan metode latihan, pengaturan beban yang tepat dan pemilihan materi

latihan yang sesuai akan sangat menentukan peningkatan kualitas koordinasi. Koordinasi

merupakan kemampuan yang kompleks karena tidak hanya ditentukan oleh sistem persarafan

pusat, tetapi juga ditentukan oleh faktor kondisi fisik seperti kekuatan, kecepatan,daya tahan

dan kelentukan. Kemampuan koordinasi yang baik akan dapat menghemat pemakaian tenaga

Hasil penelitian para ahli menunjukan bahwa koordinasi yang diperbaiki melalui latihan akan

dapat menghemat oksigen sampai 15%. Semakin baik kemampuan koordinasi maka semakin

mudah dan cepat dapat mempelajari bentuk-bentuk gerakan baru (Syarifuddin, 2011:123).

Menurut Aziz (2008:162) Komponen komponen dalam koordinasi adalah: (1) struktur

gerakan, (2) irama gerakan, (3) kelancaran gerakan, (4) Hubungan gerakan, (5) ketepatan dan

kekonstanan Gerakan, (6) Tempo gerakan, (7) luasnya gerakan.

Pada dasarnya koordinasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu koordinasi umum dan

koordinasi khusus (Bompa,1994:322).

a. Koordinasi umum merupakan kemampuan seluruh tubuh dalam menyesuaikan dan

mengatur gerakan secara simultan pada saat melakukan suatu gerak (Sage,1984:279).

Artinya, bahwa setiap gerak yang dilakukan melibatkan semua atau sebagian besar

otot-otot, sistem saraf, dan persendian. Untuk itu, koordinasi umum ini diperlukan

adanya keteraturan gerak dari beberapa anggota badan yang lainnya, agar gerak yang

dilakukan dapat harmonis dan efektif sehingga dapat harmonis dan efektif sehingga

dapat menguasai keterampilan gerak yang dipelajari. Koordinasi umum merupakan

unsur penting dalam penampilan motorik dan menunjukkan tingkat kemampuan yang

dimiliki seseorang
b. Koordinasi Khusus merupakan koordinasi antar beberapa anggota badan, yaitu

kemampuan untuk mengkoordinasikan gerak dari sejumlah anggota badan secara

simultan (Sage,1984:278). Pada umumnya setiap teknik dalam cabang olahraga

merupakan hasil perpaduan antara pandangan mata-tangan (hand eye-coordination)

dan kerja kaki (footwork). Koordinasi khusus merupakan pengembangan dari

koordinasi umum yang dikombinasikan dengan kemampuan biomotor yang lain

sesuai dengan karakteristik cabang olahraga. Ciri-ciri orang yang memiliki koordinasi

khusus yang baik dalam menampilkan keterampilan teknik dapat secara harmonis,

cepat, mudah, sempurna, tepat, dan luwes.

D. Analisis Teknik Dasar dan Koordinasi Dalam Permainan Futsal

1. Teknik Passing

Teknik passing futsal adalah salah satu teknik dasar dalam permainan futsal

yang sangat diperlukan oleh setiap pemain. Di lapangan yang rata dan juga

ukuran lapangan yang kecil diperlukan passing yang keras serta akurat

karena bola yang meluncur sejajar dengan tumit pemain. Keberhasilan dalam

mengumpan ditentukan oleh kualitasnya, tiga hal dalam kualitas mengumpan

yaitu keras, akurat dan dapat diterima oleh teman kita. Hampir sepanjang

permainan futsal memakai teknik passing. Untuk dapat menguasai

keterampilan passing, dibutuhkan penguasaan gerakan sehingga sasaran yang

diinginkan tercapai.
Langkah-langkah melakukan passing

a. Tempatkan kaki tumpu dengan berada di samping bola, bukan kaki

yang melakukan passing.

b. Gunakan kaki bagian dalam untuk melakukan passing. Kemudian

kunci atau kuatkan tumit supaya ketika bersentuhan dengan bola lebih

kuat. Kaki dalam dari atas di arahkan ke tengah bola ( Jantung )

selanjutnya di tekan ke bawah supaya bola tidak melambung.

c. Teruskan dengan gerakan lanjutan, yaitu sesudah sentuhan dengan bola

ketika melakukan passing, ayunan kaki jangan di hentikan.

2. Teknik Menahan Bola (Control)

Teknik dasar dalam keterampilan control atau menahan bola futsal seringkali

memakai telapak kaki (sole) namun juga bisa menggunakan kaki bagian luar

atau dalam bergantung bola yang diarahkan dan kecepatan bola. Dengan

permukaan yang rata, bola akan bergulir dengan cepat sehingga para pemain

harus bisa mengontrol dengan baik. Jika menahan bola jauh dari kaki, maka

lawan akan mudah dalam merebut bola. Menurut Andri Irawan bahwa dalam

menerima bola anda diharuskan untuk membuat tubuh anda sebagai target

yang lunak dengan menarik bagian tubuh yang akan menerima bola ketika

bola datang untuk mengurangi benturan. Setiap permainan futsal menuntut

para pemainnya untuk bisa menerima serta mengontrol bola dengan baik

karena situasi dan juga kondisi yang lebih kompleks daripada sepak bola.
Langkah-langkah kontrol bola dengan sol

a. Selalu melihat dan jaga keseimbangan ketika datangnya bola.

b. Sentuh ataupun tahan dengan memakai telapak kaki (sole), supaya

bola nya diam dan tidak bergerak serta mudah dikuasai.

3. Teknik Menggiring Bola (dribbling)

Teknik dribbling dalam olahraga futsal merupakan suatu keterampilan yang

penting dan mutlak yang harus dikuasai oleh setiap para pemain futsal.

Dribbling adalah kemampuan yang dimiliki oleh setiap pemain dalam

menguasai bola sebelum diberikan kepada temannya untuk menciptakan

peluang dalam mencetak gol. Menurut Asmar Jaya ( 2008:66 ) dribbling

adalah tendangan bola putus–putus atau pelan–pelan. Dalam futsal

menggiring bola bisa dilakukan dengan cara memakai telapak kaki, kaki

bagian luar dan juga punggung kaki. Tujuan dari dribbling adalah untuk

melewati lawan, membuka ruang untuk kawan, dan juga menciptakan peluang

untuk melakukan shooting ke gawang.


Langkah-langkah melakukan dribbling

a. Kuasai bola dan jaga jarak dengan lawan.

b. Jaga keseimbangan badan ketika melakukan

c. Fokuskan pandangan setiap kali bersentuhan dengan bola.

d. Sentuhan bola harus memakai telapak kaki secara berkesinambungan

4. Teknik Menendang (shooting)

Teknik shooting futsal adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh setiap

pemain futsal. Teknik ini merupakan cara yang digunakan untuk menciptakan

gol. Hal ini disebabkan seluruh pemain mempunyai kesempatan untuk

menciptakan gol dan juga memenangkan pertandingan atau permainan.

Justinus Lhaksana (2011:34) shooting mempunyai ciri khas laju bola yang

sangat cepat dan keras serta sulit untuk diantisipasi oleh penjaga gawang.

Shooting bisa di bagi menjadi dua teknik, yaitu shooting dengan memakai

punggung kaki serta ujung sepatu atau ujung kaki.


Teknik Shooting dengan Punggung Kaki

a. Tempatkan kaki tumpu di samping bola dengan jari – jari kaki yang

lurus menghadap ke arah gawang, bukan kaki yang untuk menendang.

b. Gunakan bagian punggung kaki untuk melakukan shooting.

Konsentrasikan pandangan ke arah bola yang tepat di tengah – tengah

bola ketika punggung kaki menyentuh bola.

c. Kunci atau kuatkan tumit agar ketika sentuhan dengan bola lebih kuat.

Teknik Shooting dengan Ujung Kaki

a. Posisi badan agak dicondongkan ke arah depan. Jika badan tidak

dicondongkan, maka kemungkinan besar perkenaan bola bagian bawah

serta bola akan melambung tinggi.

b. Teknik shooting dengan menggunakan ujung sepatu atau ujung kaki

sama halnya dengan shooting memakai punggung kaki, hanya bedanya

ketika melakukan shooting perkenaan kaki tepat di bagian ujung

sepatu atau ujung kaki.

c. Teruskan dengan gerakan lanjutan, sesudah sentuhan dengan bola

dalam melakukan shooting, ayunan kaki jangan dihentikan

5. Teknik Dasar Menyundul


Pentingnya menyundul bola dalam permainan futsal tidak seperti dalam

permainan sepak bola konvensional, akan tetapi terdapat situasi di mana perlu

menggunakan teknik menyundul bola untuk menghalau bola dari serangan

lawan serta dalam menciptakan gol. Menurut Andri Irawan ( 2009:37 ) tujuan

dari menyundul bola adalah yaitu untuk mengumpan, mencetak gol dan juga

mematahkan serangan lawan atau membuang bola.

Menurut Andri Irawan ( 2009 : 37 ) cara untuk melakukan teknik heading

futsal adalah sebagai berikut:

a. Melihat datangnya bola.

b. Buatlah tubuh seperti busur.

c. Jaga keseimbangan dengan cara melebarkan tangan.

d. Sentuh bola dengan menggunakan dahi ( Bagian kepala yang keras ).

e. Terdapat gerakan lanjutan sesudah sentuhan dengan bola, sehingga

jalannya bola akan lebih cepat kearah yang dituju.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Teknik dan koordinasi merupakan hal yang penting dimiliki oleh seorang atlet. Teknik

merupakan otomatisasi gerakan ditandai oleh hasil gerakan yang konsisten, sedikit

sekali atau jarang melakukan kesalahan gerakan, dalam situasi dan kondisi yang

berbeda-beda dan berubah-ubah selalu dapat melakukan gerakan dengan konsisten.

Sedangkan koordinasi merupakan kemampuan tubuh untuk melakukan perpaduan

gerak dari dua atau lebih persendian, yang satu sama lainnya saling berkaitan dalam

menghasilkan satu keterampilan gerak.

B. Saran

Dari hasil makalah kami yang telah kami tulis, kami mengharapkan adanya suatu

kritik dan saran yang membangun bagi kesempurnaan laporan ini, dengan adanya

laporan ini diharapkan supaya pengetahuan mengenai olahraga analisis teori dan

praktek pembinaan teknik dan koordinasi dapat dilakukan dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA

Azis, Ishak. 2008. Tes Pengukuran dan Evaluasi Pembelajaran.Padang: Fakultas Ilmu

Keolahragaan UNP

Bompa, Tudor O. 1986. Theory and Methodology of Training. The Key to Athletic

Performance. Dubuque, Kendall/Hunt Publishing.

Harsono. 2015. Coaching dan Aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta : Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

https://tmfadiel05.blogspot.com/2015/10/latihan-teknik.html dibuka pada tanggal 30

Maret 2023

http://www.makalah.my.id/2020/02/makalah-futsal-lengkap.html dibuka pada tanggal

30 Maret 2023

https://yakinchanel.blogspot.com/2018/03/makalah-tentang-koordinasi-gerak.html

dibuka tanggal 30 Maret 2023

MacKenzie, B. 2008 . Koordinasi (http://www.brianmac.co.uk/coord.htm , diakses 30

Maret 2023).

Sajoto. 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam Olahraga.

Dahara Prize: Semarang.

Septian Windy A. (2017) Peran Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) dalam

Pembinaan Atlet di Kota Samarinda

Syafruddin. 2011. Ilmu Kepelatihan Olahraga.Padang: UNP Press

Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 3 Tahun 2005), Jakarta :Harvarindo.

Anda mungkin juga menyukai