Analisis Pembinaan Teknik Dan Koordinasi
Analisis Pembinaan Teknik Dan Koordinasi
Dosen Pengampu:
Dr. Emral M. Pd
Dr. Ridho Bahtra S. Si M. Pd
Dr. Alex Aldha Yudi, S.Pd, M.Pd
Disusun oleh :
Puji serta syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat, karunia
dan kasih sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini. Shalawat dan
salam penulis kirimkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya
dari zaman kebodohan kepada zaman yang penuh ilmu pengetahuan seperti sekarang ini,
sehingga penulis dapat menuntut ilmu pengetahuan dan menyelesaikan penulisan makalah
ini.
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
BAB I 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 6
C. Pembatasan Masalah 7
D. Tujuan Pembahasan 7
BAB II 8
A. Pengertian Pembinaan 8
B. Pengertian Teknik 10
C. Pengertian Koordinasi 12
BAB III 20
A. Kesimpulan 20
B. Saran 20
DAFTAR PUSTAKA 21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Olahraga merupakan aktivitas fisik yang bertujuan untuk menjaga kesehatan tubuh
kebugaran jasmani pada diri seseorang. Seseorang yang memiliki aktivitas jasmani yang
banyak atau aktif akan memiliki kebugaran jasmani yang lebih baik daripada yang pasif atau
kurang beraktivitas jasmani. Kebugaran jasmani adalah kemampuan fisik seseorang untuk
melakukan kegiatan sehari-hari tanpa merasa kelelahan yang berlebihan dan tentunya masih
memiliki cadangan energi. Semakin baik kebugaran jasmani seseorang maka akan semakin
baik juga kemampuannya dalam mengatasi aktivitas sehari-hari. Bisa dikatakan bahwa
kebugaran jasmani salah satu faktor penentu kesehatan dan ketahanan tubuh.
Dengan banyak berolahraga maka tubuh akan lebih fit dan terhindar dari berbagai
penyakit. Minat masyarakat terhadap olahraga semakin meningkat karena berbagai alasan.
Beberapa alasan tersebut adalah sebagai sarana menjaga kesehatan, sarana rekreasi, pengisi
waktu luang, serta sebagai sarana untuk meraih prestasi. Dengan meningkatnya ilmu
jasmani yang berhubungan dengan kesehatan terdiri dari lima komponen dasar adalah daya
tahan kardiovaskuler, kekuatan otot, daya tahan otot, fleksibilitas dan komposisi tubuh.
Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan ada enam komponen yaitu
keseimbangan, daya ledak, kecepatan, kelincahan, koordinasi dan kecepatan. Kebugaran
jasmani yang berhubungan dengan wellnes dipandang sebagai keadaan yang tidak sakit.
Kebugaran jasmani ini mempunyai hukum reversibility, pada prinsipnya manusia itu
mempunyai adaptasi yang tinggi, baik terhadap stress latihan maupun stress mental. Prinsip
latihan yang harus diperhatikan adalah reversible atau berkebalikan, maksudnya fungsi organ
manusia mempunyai sifat yang alami, yaitu akan meningkat jika diberi stress latihan atau
berlaku sebaliknya jika menghentikan aktivitas latihan. Agar fungsi organ tubuh tetap dalam
keadaan optimal, perlu mempertahankan latihan jasmani secara teratur dan terukur dalam
batas manusia masih hidup. Menghentikan latihan dalam periode waktu yang relatif lama,
fungsi organ manusia secara bertahap akan terus-menerus menurun. Kondisi ini akan
menyebabkan gangguan fungsi organ dan pada gilirannya akan mempengaruhi produktivitas
Latihan kondisi fisik (physical conditioning) memegang peranan yang sangat penting
Selain berguna untuk meningkatkan kebugaran jasmani, latihan kondisi fisik merupakan
program pokok dalam pembinaan atlet untuk berprestasi dalam suatu cabang olahraga.
Menurut (Harsono,2015), ”faktor yang mempengaruhi prestasi dan keterampilan seorang atlet
adalah latihan. Latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih yang dilakukan secara
berulang-ulang, dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan serta intensitas
latihannya. Atlet yang rajin berlatih akan memiliki tingkat kebugaran jasmani yang baik dan
lebih mampu terhindar dari kemungkinan cedera yang biasanya sering terjadi jika seseorang
melakukan kerja fisik yang berat. Program latihan kondisi fisik perlu direncanakan secara
sistematis. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kemampuan sistem
tubuh. Proses latihan kondisi fisik yang dilakukan secara cermat, berulang-ulang dengan kian
hari meningkat beban latihannya, akan meningkatkan kebugaran jasmani. Hal ini akan
Salah satu faktor latihan dalam mencapai prestasi adalah teknik. teknik merupakan
faktor latihan yang kedua setelah fisik. walaupun faktor yang kedua, latihan teknik harus
diberikan lebih awal dari pada latihan fisik. Penguasaan teknik yang baik akan memudahkan
dalam menerapkan taktik bermain ataupun bertanding. Menurut Suharno (1975), teknik
adalah suatu proses gerakan dan pembuktian dalam praktek dengan sebaik mungkin untuk
menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang olahraga. Latihan teknik merupakan latihan
olahraga. Menurut Bompa (1994), teknik mencakup keseluruhan struktur teknik dan
bagian-bagian yang tergabung dengan seksama dan gerakan-gerakan yang efisien seorang
keterampilan teknik yang baik maka seorang atlet tidak mungkin akan mampu menampilkan
permainan atau gaya yang baik dan benar dalam suatu cabang olahraga. Teknik dalam setiap
cabang olahraga akan selalu berkembang sesuai dengan tujuan dan peraturan permainan yang
semakin tinggi tuntutannya, yaitu pencapaian keterampilan dan prestasi yang setinggi
mungkin. Upaya untuk mencapai tujuan tersebut maka latihan keterampilan teknik secara
proporsional harus mendapat prioritas utama dalam suatu susunan program latihan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah pada pembahasan makalah ini
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka pada makalah ini dibatasi pembahasan
D. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka tujuan pembahasan pada makalah ini
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembinaan
mencapai kemampuan tertentu untuk membantu mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu,
proses ini terkait dengan berbagai tujuan organisasi,pembinaan dapat dipandang secara
usaha untuk meningkatkan kinerja pegawai dalam pekerjaan lain yang akan dijabatnya
sejumlah butir penting yaitu, pembinaan adalah sebuah proses sistematis untuk mengubah
Pembinaan terkait dengan keterampilan dan kemampuan yang diperlukan untuk pekerjaan
yang sekarang dilakukan. Jadi pembinaan dapat diartikan sebagai segala usaha, dan kegiatan
pelaksanaan, dan berhasil guna untuk mencapai tujuan dengan hasil semaksimal mungkin.
hal yang penting agar atlet dapat bersemangat dalam latihan dan giat untuk berprestasi di
jasmani, rohani dan sosial serta membentuk watak dan kepribadianbangsa yang bermartabat.
Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah memelihara dan meningkatkan kesehatan dan
kebugaran, prestasi, kualitas manusia,menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas,
disiplin, mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan
a. Menerapkan teori.
b. Membuat dan menggunakan rencana strategis dan taktis dengan menerima masukkan
Secara umum ada tiga tahap pada pembinaan yaitu tahap perencanaan pembinaan, tahap
pelaksanaan pembinaan dan tahap evaluasi pembinaan. Program Pembinaan Olahraga Dalam
pelaksanaan Undang-undang tersebut maka Dinas Pemuda dan Olahraga melaksanakan
B. Pengertian Teknik
memperoleh otomatisasi gerakan dalam suatu cabang olahraga. Otomatisasi gerakan ditandai
oleh hasil gerakan yang konsisten, sedikit sekali atau jarang melakukan kesalahan gerakan,
dalam situasi dan kondisi yang berbeda-beda dan berubah-ubah selalu dapat melakukan
gerakan dengan konsisten. Teknik dibedakan menjadi tiga kategori yaitu teknik dasar, teknik
menengah dan teknik tinggi. Pengaturan teknik tersebut berdasarkan tingkatan kesulitan
teknik, banyaknya aspek lain yang mempengaruhi gerakan, kompleksitas dan variasi gerakan
teknik yang memerlukan koordinasi, dan tuntutan kebutuhan keterampilan teknik gerakan
dalam permainan.
1. Teknik dasar adalah suatu teknik dimana proses melakukan gerakan merupakan
fundamen dasar, gerakan dilakukan dalam kondisi sederhana dan mudah. Latihan
teknik dasar biasanya dilakukan oleh seseorang yang baru mempelajari teknik suatu
Bahan latihan yang diberikan tentunya dimulai dari bagian-bagian gerakan teknik
dasar yang paling sederhana dan mudah. Kemudian dilanjutkan dengan gerakan
teknik dasar secara keseluruhan, tetapi masih dengan tingkat kesulitan gerakan yang
rendah. Gerakan teknik keseluruhan tersebut masih sangat mudah, belum banyak
2. Teknik menengah adalah suatu teknik dimana dalam melakukan gerakan menuntut
daripada teknik dasar. Teknik menengah merupakan lanjutan dari teknik dasar. Untuk
dapat melakukan teknik menengah harus menguasai keterampilan teknik dasar lebih
dahulu.
3. Teknik tinggi adalah suatu teknik dimana dalam melakukan proses gerakan menuntut
tempo yang tinggi, koordinasi, keseimbangan, ketepatan yang tinggi serta gerakan
tersebut sulit, simultan dalam kondisi yang sangat berat (Bompa: 1994).
gerakan.
3. Atlet melakukan latihan gerakan teknik dasar secara utuh dalam situasi dan kondisi
yang sederhana.
C. Pengertian Koordinasi
lancar dan akurat. Ini mungkin melibatkan indra, kontraksi otot dan gerakan sendi
(MacKenzie, B.,2008). Koordinasi adalah kemampuan otot dalam mengontrol gerak dengan
tepat agar dapat mencapai suatu fungsi khusus (Grana dan Kalenak, 1991:253). Menurut
Schmidt (1988:265) dalam Sukadiyanto, koordinasi adalah perpaduan gerak dari dua atau
lebih persendian, yang satu sama lainnya saling berkaitan dalam menghasilkan satu
keterampilan gerak. Koordinasi merupakan hasil perpaduan kinerja dari kualitas otot, tulang,
dan persendian dalam menghasilkan satu gerak yang efektif dan efisien. Koordinasi
yang berbeda kedalam pola gerakan tunggal secara efektif. Misalnya dalam bermain tenis;
seorang pemain akan kelihatan mempunyai koordinasi yang baik bila ia dapat bergerak ke
arah bola sambil mengayun raket, kemudian memukulnya dengan teknik yang benar (Sajoto,
1995: 9).
Komponen gerak terdiri dari energi, kontraksi otot, syaraf, tulang dan persendian
terjadi dalam urutan dan waktu yang tepat serta gerakannya mengandung tenaga. Sebab
terjadinya gerak timbul oleh kontraksi otot, dan otot berkontraksi karena adanya perintah
intramuskular dan intravaskuler. Koordinasi intramuskuler adalah kinerja dari seluruh serabut
saraf dan otot dalam setiap kerja otot yang berkontraksi secara maksimum. Kinerja otot
tergantung dari interaksi serabut saraf dan serabut otot di dalam otot itu sendiri. Sedangkan
Kemampuan koordinasi hanya bisa diperbaiki melalui latihan. Oleh karena itu,
ketepatan penggunaan metode latihan, pengaturan beban yang tepat dan pemilihan materi
latihan yang sesuai akan sangat menentukan peningkatan kualitas koordinasi. Koordinasi
merupakan kemampuan yang kompleks karena tidak hanya ditentukan oleh sistem persarafan
pusat, tetapi juga ditentukan oleh faktor kondisi fisik seperti kekuatan, kecepatan,daya tahan
dan kelentukan. Kemampuan koordinasi yang baik akan dapat menghemat pemakaian tenaga
Hasil penelitian para ahli menunjukan bahwa koordinasi yang diperbaiki melalui latihan akan
dapat menghemat oksigen sampai 15%. Semakin baik kemampuan koordinasi maka semakin
mudah dan cepat dapat mempelajari bentuk-bentuk gerakan baru (Syarifuddin, 2011:123).
Menurut Aziz (2008:162) Komponen komponen dalam koordinasi adalah: (1) struktur
gerakan, (2) irama gerakan, (3) kelancaran gerakan, (4) Hubungan gerakan, (5) ketepatan dan
Pada dasarnya koordinasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu koordinasi umum dan
mengatur gerakan secara simultan pada saat melakukan suatu gerak (Sage,1984:279).
Artinya, bahwa setiap gerak yang dilakukan melibatkan semua atau sebagian besar
otot-otot, sistem saraf, dan persendian. Untuk itu, koordinasi umum ini diperlukan
adanya keteraturan gerak dari beberapa anggota badan yang lainnya, agar gerak yang
dilakukan dapat harmonis dan efektif sehingga dapat harmonis dan efektif sehingga
unsur penting dalam penampilan motorik dan menunjukkan tingkat kemampuan yang
dimiliki seseorang
b. Koordinasi Khusus merupakan koordinasi antar beberapa anggota badan, yaitu
sesuai dengan karakteristik cabang olahraga. Ciri-ciri orang yang memiliki koordinasi
khusus yang baik dalam menampilkan keterampilan teknik dapat secara harmonis,
1. Teknik Passing
Teknik passing futsal adalah salah satu teknik dasar dalam permainan futsal
yang sangat diperlukan oleh setiap pemain. Di lapangan yang rata dan juga
ukuran lapangan yang kecil diperlukan passing yang keras serta akurat
karena bola yang meluncur sejajar dengan tumit pemain. Keberhasilan dalam
yaitu keras, akurat dan dapat diterima oleh teman kita. Hampir sepanjang
diinginkan tercapai.
Langkah-langkah melakukan passing
kunci atau kuatkan tumit supaya ketika bersentuhan dengan bola lebih
Teknik dasar dalam keterampilan control atau menahan bola futsal seringkali
memakai telapak kaki (sole) namun juga bisa menggunakan kaki bagian luar
atau dalam bergantung bola yang diarahkan dan kecepatan bola. Dengan
permukaan yang rata, bola akan bergulir dengan cepat sehingga para pemain
harus bisa mengontrol dengan baik. Jika menahan bola jauh dari kaki, maka
lawan akan mudah dalam merebut bola. Menurut Andri Irawan bahwa dalam
menerima bola anda diharuskan untuk membuat tubuh anda sebagai target
yang lunak dengan menarik bagian tubuh yang akan menerima bola ketika
para pemainnya untuk bisa menerima serta mengontrol bola dengan baik
karena situasi dan juga kondisi yang lebih kompleks daripada sepak bola.
Langkah-langkah kontrol bola dengan sol
penting dan mutlak yang harus dikuasai oleh setiap para pemain futsal.
menggiring bola bisa dilakukan dengan cara memakai telapak kaki, kaki
bagian luar dan juga punggung kaki. Tujuan dari dribbling adalah untuk
melewati lawan, membuka ruang untuk kawan, dan juga menciptakan peluang
Teknik shooting futsal adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh setiap
pemain futsal. Teknik ini merupakan cara yang digunakan untuk menciptakan
Justinus Lhaksana (2011:34) shooting mempunyai ciri khas laju bola yang
sangat cepat dan keras serta sulit untuk diantisipasi oleh penjaga gawang.
Shooting bisa di bagi menjadi dua teknik, yaitu shooting dengan memakai
a. Tempatkan kaki tumpu di samping bola dengan jari – jari kaki yang
c. Kunci atau kuatkan tumit agar ketika sentuhan dengan bola lebih kuat.
permainan sepak bola konvensional, akan tetapi terdapat situasi di mana perlu
lawan serta dalam menciptakan gol. Menurut Andri Irawan ( 2009:37 ) tujuan
dari menyundul bola adalah yaitu untuk mengumpan, mencetak gol dan juga
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknik dan koordinasi merupakan hal yang penting dimiliki oleh seorang atlet. Teknik
merupakan otomatisasi gerakan ditandai oleh hasil gerakan yang konsisten, sedikit
sekali atau jarang melakukan kesalahan gerakan, dalam situasi dan kondisi yang
gerak dari dua atau lebih persendian, yang satu sama lainnya saling berkaitan dalam
B. Saran
Dari hasil makalah kami yang telah kami tulis, kami mengharapkan adanya suatu
kritik dan saran yang membangun bagi kesempurnaan laporan ini, dengan adanya
laporan ini diharapkan supaya pengetahuan mengenai olahraga analisis teori dan
praktek pembinaan teknik dan koordinasi dapat dilakukan dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Azis, Ishak. 2008. Tes Pengukuran dan Evaluasi Pembelajaran.Padang: Fakultas Ilmu
Keolahragaan UNP
Bompa, Tudor O. 1986. Theory and Methodology of Training. The Key to Athletic
Harsono. 2015. Coaching dan Aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta : Departemen
Maret 2023
30 Maret 2023
https://yakinchanel.blogspot.com/2018/03/makalah-tentang-koordinasi-gerak.html
Maret 2023).
Sajoto. 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam Olahraga.
Septian Windy A. (2017) Peran Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) dalam