Disusun Oleh:
Kelompok 9 & 10
Disusun Oleh:
Kelompok 9 & 10
Mengetahui,
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh:
Kelompok 9 & 10
Mengesahkan,
Ketua Jurusan Keperawatan
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan
yang berjudul Roleplay MAKP Manajemen Keperawatan di Ruang Nilam III
RSUD. Dr. H. Moch. Ansari Saleh ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi
tugas stase manajemen keperawatan. Selain itu, laporan ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang manajemen keperawatan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terimakasih kepada pembimbing klinik,
pembimbing akademik dan pihak RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh
Banjarmasin yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.
Kami menyadari, laporan yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami
harapkan untuk menyempurnakan laporan desiminasi awal ini sehingga
mampu memberikan manfaat bagi pembaca dan menambah ilmu dalam
keperawatan.
Kelompok 9 & 10
iv
DAFTAR ISI
Halaman
COVER……………………………………………………………………………………i
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI.......................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Tujuan......................................................................................................... 2
C. Manfaat.......................................................................................................3
A. Tinjauan Teori..............................................................................................4
B. Tujuan MAKP..............................................................................................4
B. Pengorganisasian......................................................................................14
C. Pelaksanaan Kegiatan...............................................................................15
E. Media.........................................................................................................15
F. Kriteria Evaluasi.........................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………24
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berkembangnya informasi dan teknologi dalam menghadapi era
globalisasi memberikan dampak positif terhadap pola pikir masyarakat saat
ini baik terhadap ekonomi, sosial, politik dan kesehatan. Fenomena ini dapat
dilihat dari semakin tingginya tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan
yang optimal. Tingginya tuntutan masyarakat tersebut tantangan bagi
perawat untuk mengalami perubahan dalam sistem pelayanan. Perubahan ini
merupakan cara untuk mempertahankan diri sebagai profesi dan berperan
aktif dalam mengahdapiera globalisasi. Salah satu pelaksana perubahan
yang nyata adalah memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas
manajerial keperawatan yang andal (Nursalam, 2017).
Proses manajemen keperawatan dalam aplikasnya di lapangan berada
sejajar dengan proses keperawatan sehingga keberadaan manajemen
keperawatan dimaksudkan untuk mempermudah proses keperawatan
sehingga dapat mengarahkan keperawatan menuju profesional. Model
praktik keperawatan professional (MAKP) merupakan suatu tatanan dalam
struktur, proses, dan nilai profesional yang bertujuan untuk meningkatkan
asuhan keperawatan. Aspek struktur adalah penetapan jumlah keperawatan,
penetapan standar rencana keperawatan. Sedangkan aspek proses adalah
penggunaan metode untuk memberikan asuhan keperawatan. Melalui
penataan struktur dan proses keperawatan diharapkan hubungan perawat
dank lien berkesinambungan. Hubungan perawat dan klien yang akan
menfasilitasi penerapan nilai- nilai professional yang meliputi: otonomi,
kesinambungan, dan akuntabilitas untuk mempertanggung jawabkan asuhan
yang diberikan. Rumah sakit dalam mengembangkan suatu model
keperawatan akan menata mengenai tenganya, jenis tenaga yang
dibutuhkan, adanya standar rencana perawatan yang sudah baku, dan
ditentukannya metode pemberian asuhan keperawatan sesuain dengan
kondisi ruangan (Nursalam, 2017).
Salah satu sistem pelayanan keperawatan profesional adalah dengan
melaksanakan Model Asuhan Keperawatan Tim. Model perawatan Tim
nursing merupakan salah satu model praktek Keperawatan professional
1
2
B. Tujuan
Tujuan MAKP Menurut Nursalam terbagi menjadi 2 yaitu (Nursalam, 2017). :
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktik manajemen keperawatan, mahasiswa
memahami prinsip manajemen keperawatan dan model pemberian asuhan
keperawatan professional
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktik klinik manajemen keperawatan, mahasiswa
mampu:
a. Menganalisis lingkungan ruang perawatan, menghitung kebutuhan
tenaga keperawatan di suatu ruangan perawatan.
b. Melaksanakan peran sesuai dengan model MAKP yang telah
ditentukan.
c. Melakukan supervisi keperawatan
d. Melakukan ronde keperawatan
e. Melakukan timbang terima keperawatan
f. Melakukan penerapan sentralisasi obat
g. Melakukan Discharge Planning
h. Mendokumentasikan asuhan keperawatan dengan menggunakan model
Problem, Intervensi dan Evaluasi (PIE)
3
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan suatu ruang rawat
sehingga dapat memodifikasi metode penugasan yang akan
dilaksanakan
b. Mahasiswa dapat mengumpulkan data dalam penerapan MAKP di
Ruang Nilam III RSUD DR. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin
c. Mahasiswa dapat mengetahui masalah dalam penerapan MAKP di
Ruang Nilam III RSUD DR. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin
d. Mahasiswa dapat menganalisis masalah dengan metode SWOT dan
menyusun rencana strategi.
e. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dalam menerapkan model
asuhan keperawatan profesional di Ruang Nilam III RSUD DR. H. Moch.
Ansari Saleh Banjarmasin
2. Bagi Perawat Ruang Nilam III RSUD DR. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin
a. Melalui Praktik Manajemen Keperawatan dapat diketahui masalah-
masalah yang ada di Ruang Melati yang berkaitan dengan pelaksanaan
MAKP.
b. Melalui Praktik Manajemen Keperawatan perawat ruangan dapat
melaksanakan MAKP dengan optimal
c. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal.
d. Terbinanya hubungan baik anara perawat dengan perawat, perawat
dengan tim kesehatan lain, dan perawat dengan pasien serta keluarga.
e. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri perawat.
3. Bagi Pasien dan Keluarga pasien
a. Pasien dan keluarga mendapatkan pelayanan yang memuaskan
b. Tingkat kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan tinggi
c. Bagi Institusi Pendidikan Institusi pendidikan memperoleh bahan
d. masukan dan gambaran tentang pengelolaan ruangan dengan
e. pelaksanaan MAKP.
4
BAB II
TARGET DAN LUARAN
A. Tinjauan Teori
Model praktik keperawatan profesional (MPKP) adalah suatu sistem
(struktur, proses dan nilai-nilai profesional), yang memfasilitasi perawat
profesional, mengatur pemberian asuhan keperawatan, termasuk lingkungan
tempat asuhan tersebut diberikan (Ratna Sitorus & Yuli, 2017).
Model praktik keperawatan profesional (MPKP) adalah suatu sistem
(struktur, proses dan nilai-nilai profesional), yang memfasilitasi perawat
profesional, mengatur pemberian asuhan keperawatan, termasuk lingkungan
tempat asuhan tersebut diberikan. Aspek struktur ditetapkan jumlah tenaga
keperawatan berdasarkan jumlah klien sesuai dengan derajat ketergantungan
klien. Penetapan jumlah perawat sesuai kebutuhan klien menjadi hal penting,
karena bila jumlah perawat tidak sesuai dengan jumlah tenaga yang
dibutuhkan, tidak ada waktu bagi perawat untuk melakukan tindakan
keperawatan.
Selain jumlah, perlu ditetapkan pula jenis tenaga yaitu PP dan PA,
sehingga peran dan fungsi masing-masing tenaga sesuai dengan kemampuan
dan terdapat tanggung jawab yang jelas. Pada aspek struktur ditetapkan juga
standar renpra, artinya pada setiap ruang rawat sudah tersedia standar renpra
berdasarkan diagnosa medik dan atau berdasarkan sistem tubuh.
Pada aspek proses ditetapkan penggunaan metode modifikasi
keperawatan primer (kombinasi metode tim dan keperawatan primer)
B. Tujuan MAKP
1. Menjaga konsistensi asuhan keperawatan
2. Mengurangi konflik, tumpang tindih dan kekosongan pelaksanaan asuhan
keperawatan oleh tim keperawatan.
3. Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan.
4. Memberikan pedoman dalam menentukan kebijakan dan keputusan.
5. Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan keperawatan
bagi setiap tim keperawatan
5
6
4. Peran kepala ruang penting dalam model tim. Model tim akan berhasil baik
bila didukung oleh kepala ruang.
Metode yang digunakan bila perawat pelaksana terdiri dari berbagai
latar belakang pendidikan dan kemampuannya.Metode ini menggunakan tim
yang terdiri dari anggota yang berbeda- beda dalam memberikan asuhan
keperawatan terhadap sekelompok pasien. Perawat ruangan dibagi menjadi 2
– 3 tim/ group yang terdiri dari tenaga professional, tehnikal dan pembantu
dalam satu grup kecil yang saling membantu. Dalam penerapannya ada
kelebihan dan kelemahannya yaitu (Nursalam, 2017) :
1. Kelebihan :
a. Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh.
b. Mendukung pelaksanakaan proses keperawatan.
c. Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah diatasi dan
memberi kepuasan kepada anggota tim.
2. Kelemahan :
a. Komunikasi antar anggota tim terbentuk terutama dalam bentuk
konferensi tim, yang biasanya membutuhkan waktu dimana sulit untuk
melaksanakan pada waktu-waktu sibuk.
b. Akuntabilitas dalam tim kabur
c. Jika perawat primer sedang tidak bertugas , kelanjutan asuhan akan
didelegasikan kepada perawat lain (associate nurse) :
1) Kepemimpinan
Kemampuan ini harus dipunyai oleh Ketua Tim, yaitu perawat
profesional (Registered Nurse) yang ditunjuk oleh Kepala Ruangan
untuk bertanggung jawab terhadap sekelompok pasien dalam
merencanakan asuhan keperawatan, merencanakan penugasan
kepada anggota tim, melakukan supervisi dan evaluasi pelayanan
keperawatan yang diberikan.
2) Komunikasi yang efektif
Proses ini harus dilaksanakan untuk memastikan adanya
kesinambungan asuhan keperawatan yang diberikan dalam rangka
memenuhi kebutuhan pasien secara individual dan membantunya
dalam mengatasi masalah. Proses komunikasi harus dilakukan
secara terbuka dan aktif melalui laporan, pre atau post conference
atau pembahasan dalam penugasan, pembahasan dalam
9
6. Pengawasan
a. Melalui komunikasi : mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan
ketua tim dalam pelaksanaan mengenai asuhan keperawatan yang
diberikan kepada pasien.
b. Melalui supervisi:
1) Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau
melalui laporan langsung secara lisan dan memperbaiki/
mengawasi kelemahannya yang ada saat itu juga.
2) Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir ketua
tim, membaca dan memeriksa rencana keperawatan serta catatan
yang dibuat selama dan sesudah proses keperawatan
dilaksanakan (didokumentasikan), mendengar laporan ketua tim
tentang pelaksanaan tugas.
3) Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan
rencana keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim.
Audit keperawatan.
asuhan keperawatan yang telah diberikan kepada pasien selama dirawat yang
berisi masalah-masalah pasien yang timbul dan masalah yang sudah teratasi,
taindakan keperawatan yang telah dilakukan dan pendidikan kesehatan yang
telah diberikan.
Pada pergantian dinas pagi-sore dilakukan peran anggota tim sore yang
didampingi oleh ketua tim. Komponen utama yang diinformasikan dalam
operan antara lain keadaan umum pasien, tindakan/intervensi yang telah
dilakukan dan atau tindakan yang belum dilakukan, hal-hal penting yang harus
diperhatikan oleh perawat dinas sore dan malam yang berkaitan dengan
perencanaan keperawatan pasien yang akan dibuat oleh ketua tim.
Selanjutnya bila perlu ketua tim melengkapi informasi penting yang belum
disampaikan kepada dinas sore. Anggota tim juga menulis laporan
pagi/sore/malam pada format yang tersedia
BAB III
RENCANA KEGIATAN
14
15
B. Pengorganisasian
Adapun tim kerja yang terbentuk adalah sebagai berikut :
Kepala Ruang : Eka Sulistiaty, S. Kep
Ketua Tim : Ni Komang Tri Mega yanti, S. Kep
Ketua Tim : Nor Atia S.Kep
Perawat Anggota I pagi : Merry Lidya, S.Kep
Perawat Anggota II pagi : Utari ermawati, S.Kep
Perawat Anggota I sore : Dona Kristina, S. Kep
Perawat Anggota II sore : Devi cahyana, S. kep
Perawat Anggota I malam : Raihana, S. Kep
Perawat Anggota II malam:
Pembimbing Akademik : M. Arief Wijaksono, S.Kep.,Ns., MAN
Pembimbing Klinik : Selpy Novita, S.Kep., Ners
Kepala Ruangan
Ketua Tim
C. Pelaksanaan Kegiatan
Hari/tanggal : Juli 2022
Pukul : 10.00 WIB
Topik : Disminasi Akhir
Tempat : Ruang Nilam III RSUD Moch. Ansari Saleh
D. Metode
1. Diskusi
2. Tanya Jawab
E. Media
1. Status Klien
2. Buku Laporan
3. Mekanisme Kegiatan
a. Mekanisme Kegiatan Saat Timbang Terima
Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana
Pre Timbang 1. Karu mengucapkan salam Karu
Terima dan membuka kegiatan
timbang terima
2. Karu melaporkan jumlah
pasien, BOR dan tingkat
ketergantungan pasien.
3. Karu mempersilahkan
katim pagi untuk
melaporkan kondisi pasien Katim
dan membuka diskusi
4. Katim pagi menyiapkan
semua dokumentasi
timbang terima (format
timbang terima dan rekam
medik)
5. Katim pagi menyampaikan
timbang terima untuk
masing-masing pasien
terdiri dari:
17
atau belum
dilaksanakan
serta memilih
prioritas yang
perlu
didiskusikan
Validasi data :
1. Memberikan
salam dan
memperkenal-
kan tim ronde
pada klien dan
keluarga
2. Mencocokkan Karu,
keperawatan
pada masalah
prioritas yang
telah dan yang
akan ditetapkan
4. Pasca 1. Evaluasi Karu,
Ronde pelaksanaan Supervisor,
ronde Perawat
2. Penutup konselor,
Katim dan
Anggota
Tim
22
F. Kriteria Evaluasi
1. Struktur :
a. Menentukan penanggung jawab MAKP.
b. Mendiskusikan bentuk dan penerapan MAKP yaitu tim-primer.
c. Melakukan pembagian peran perawat.
d. Menentukan diskripsi tugas dan tanggung jawab perawat.
e. Melakukan pembagian jadwal serta pembagian tenaga perawat.
2. Proses
Menerapkan MAKP
Tahap uji coba pada tanggal ?
Tahap pelaksanaan pada tanggal ?
3. Hasil
Mahasiswa mampu menerapkan MAKP tim primer sesuai dengan job.
DAFTAR PUSTAKA
25