Makalah Literasi Perpus
Makalah Literasi Perpus
Disusun Oleh:
MPI C’19
Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan telah mendapatkan bantuan dari
bebagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu,
penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini.
Tidak lupa penulis haturkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah ikut
berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini, yaitu : Hairul Agust Cahyono, S.IPI.,
M.Hum selaku pengampu yang telah memberikan dukungan dan motivasi dalam penulisan
makalah.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENADULUAN........................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
LANDASAN TEORI.................................................................................................................2
BAB III.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
ANALISIS MAKALAH............................................................................................................6
BAB IV......................................................................................................................................7
PENUTUP..................................................................................................................................7
A. Kesimpulan.....................................................................................................................7
B. Saran................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8
ii
iii
BAB I
PENADULUAN
A. Latar Belakang
Literasi informasi merupakan kemampuan untuk menemukan dan menggunakan
informasi dalam kehidupan. Beberapa organisasi kepustakawanan memiliki definisi berbeda
mengenai konsep literasi informasi. Menurut Chartered Institute of Library and Information
Professionals (CILIP), literasi informasi adalah kemampuan berpikir secara kritis dan
menarik penilaian secara berimbang terhadap seluruh informasi yang ditemukan dan
digunakan. Kemampuan ini bermanfaat bagi seseorang untuk mencapai dan mengekspresikan
pandangan yang berbasis informasi yang memadai serta untuk terlibat sepenuhnya dalam
masyarakat. Sedangkan American Library Association (ALA) mendefinisikan literasi
informasi sebagai serangkaian kemampuan yang dibutuhkan seseorang untuk menyadari
kapan informasi dibutuhkan dan kemampuan untuk menempatkan, mengevaluasi, dan
menggunakan informasi yang dibutuhkan secara efektif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu literasi informasi?
2. Apa saja jenis literasi yang dapat mendukung literasi informasi di perpustakaan?
3. Apa peran pustakawan dalam Literasi Informasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui literasi informasi
2. Untuk mengetahui jenis literasi yang dapat mendukung literasi informasi di
perpustakaan
3. Untuk mengetahui peran pustakawan dalam literasi informasi
1
BAB II
LANDASAN TEORI
Literasi informasi merupakan terjemahan kata information literacy . kata literasi berasal
dari kata “literacy” dalam Bahasa Inggris yang berarti keberaksaraan atau kemelekan tentang
suatu hal Sebelum ini istilah yang digunakan dalam Bahasa Indonesia adalah melek huruf,
kemelekan huruf. 16Namun istilah yang diterima di kalangan pustakawan adalah literasi.
Istilah Literasi Informasi pertama kali diperkenalkan oleh Paul G. Zurkowski pada tahun
1974. Zurkowski pada saat itu menjabat sebagai presiden the information industry assocation,
mengusulkan bahwa prioritas utama dari program nasional U.S National Commission on
Libraries and Information Science adalah membangun sebuah program utama untuk
mencapai literasi informasi universal tahun 1984. Zurkowski berpendapat bahwa orang yang
terlatih dalam menerapkan sumber-sumber informasi dalam pekerjaan mereka, dapat
dikatakan information literate.
2
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Listerasi informasi
Istilah “information literacy” pertama kali dikemukakan oleh Paul Zurkowski yang
mengatakan orang yang literat informasi adalah orang-orang yang terlatih dalam aplikasi
sumberdaya dalam pekerjaanna (Behrens,1994). Literasi informasi sering disebut juga
dengan kemelekan informasi. Dalam bidang ilmu perpustakaan dan informasi, literasi
infromasi sering dikaitkan dengan kemampuan mengakses dan memanfaatkan secara benar
informasi yang tersedia. Pengertian literasi informasi yang sering dikutip adalah pengertian
literasi informasi dari American Library Association (ALA) : “Serangkaian kemampuan yang
dibutuhkan seseorang untuk mengenali kapan informasi dibutuhkan dan memiliki
kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi yang dibutuhkan
secara efektif”. Sedangkan pengertian literasi informasi menurut Endang Fatmawati
(2010:23) dalam Basuki yaitu: “Sebuah pemahaman dari seperangakat atau serangkaian
kemampuan/keterampilan yang dimiliki dan memungkinkan untuk mendapatkan jalan
keluar/solusi untuk memecah suatu masalah”.
Dari beberapa pengertian di atas dapat dimaknai bahwa literasi informasi adalah sebuah
usaha untuk mendapatkan “kompetensi” guna memecahkan sebuah masalah. Kompetensi
merupakan perpaduan antara pengetahuan, kemampuan, dan tingkahlaku. Keterampilan
dalam literasi ini mencakup kemampuan dalam mengidentivikasikan masalah, mencari dan
menemukan informasi, menyusun, mengorganisir. Perpustakaan dan literasi informasi
merupakan dua hal yang saling berhubungan, perpustakaan tanpa bahan perpustakaan dan
pustakawan yang memadai tidak akan membantu proses literasi informasi, perpustakaan
harus memfasilitasi pemustaka dengan teknologi dan informasi yang mendukung, sehingga
membawa dampak positif dan meningkatkan kualitas melek informasi.
Literasi digital merupakan keahlian yang berkaitan dengan penguasaan sumber dan
perangkat digital. Literasi digital mencakup pemahaman tentang web dan mesin pencari.
Pemustaka memahami bahwa tidak semua informasi yang tersedia di web memiliki kualitas
yang sama, dengan demikian pemustaka lambat laun dapat mengenali situs web mana yang
benar dan situas mana yang tidak dapat dipercayai. Dalam literasi digital ini pemustaka dapat
memilih mesin pemakai yang baik untuk kebutuhan informasinya, mampu menggunakan
mesin pencara secara efektif.
3
Menurut Davis & Shaw ( 2011), istilah literasi digital mulai popular sekitar tahun 2005.
Literasi digital bermakna kemampuan untul berhubungan dengan informasi hipertekstual
dalam arti bacaan takberurut berbantuan komputer, istilah literasi digital pernah digunakan
tahun 1980 an, secara umum bermakna kemampuan untuk berhubungan dengan informasi
hipertekstual dalam arti membaca non-sekuensial atau nonurutan berbantuan komputer.
Gilster (2007) kemudian memperluas konsep literasi digital sebagai kemampuan memahami
dan menggunakan informasi dari berbagai sumber digital, dengan kata lain kemampuan untuk
membaca, menulis dan berhubungan dengan informasi dengan menggunakan teknologi dan
format yang ada pada masanya.
Menurut Davis & Shaw ( 2011), istilah literasi digital mulai popular sekitar tahun 2005.
Literasi digital bermakna kemampuan untul berhubungan dengan informasi hipertekstual
dalam arti bacaan takberurut berbantuan komputer, istilah literasi digital pernah digunakan
tahun 1980 an, secara umum bermakna kemampuan untuk berhubungan dengan informasi
hipertekstual dalam arti membaca non-sekuensial atau nonurutan berbantuan komputer.
Gilster (2007) kemudian memperluas konsep literasi digital sebagai kemampuan memahami
dan menggunakan informasi dari berbagai sumber digital, dengan kata lain kemampuan untuk
membaca, menulis dan berhubungan dengan informasi dengan menggunakan teknologi dan
format yang ada pada masanya.1
1
Daryono, “Literasi Informasi Digital : Sebuah Tantangan Bagi Pustakawan”, Jurnal Ilmu Perpustakaan dan
Informasi Vol. 1 No. 2, 2017. Hal. 91-92.
4
3. Literasi Media (Media Literacy), didefinisikan sebagai kemampuan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menghasilkan informasi untuk hasil yang spesifik. Literasi media
merupakan solusi pengambilan keputusan dengan bantuan media.
4. Literasi Komputer (Computer Literacy), secara umum diartikan akrab dengan perangkat
komputer dan mampu menciptakan dan memanipulasi dokumen, serta akrab dengan
email dan internet. Literasi komputer merupakan solusi cepat mengetahui informasi
terbaru, atau perkembangan pengetahuan dengan teknik komunikasi online.
5. Literasi Jaringan (Network Literacy) adalah kemampuan untuk menentukan lokasi akses
dan menggunakan informasi dalam lingkungan jaringan pada tingkat nasional, regional,
dan internasional. Literasi jaringan sering juga disebut dengan peralatan atau perangkat
akses internet, atau system komunikasi berbasis jaringan.2
Walaupun konsep kolaborasi antara pustakawan dan dosen itu bukan hal baru, komitmen
untuk megnggunakan pendekatan belum menjadi sebuah trend. Rader (1995) menjabarkan
adanya tiga unsur yang sangat berpengaruh pada keberhasilan integrasi perpustakaan dan
ketrampilan riset (LI) kedalam kurikulum akademis:
2
Iskandar, “Literasi Informasi: Perspektif Pustakawan”, Jurnal Jupiter Vol. 15 No. 1, 2016, Hal. 11-12.
3
Abdul Karim Batubara, “Literasi Informasi Di Perpustakaan”, Jurnal Iqra’ Vol. 9 No. 1, 2015, Hal. 47-48.
5
ANALISIS MAKALAH
A. Judul
Makalah yang berjudul Literasi Informasi Pada Perpustakaan Digital menjelaskan
tentang pengertian dari literasi informasi sehingga pembaca bisa mengatahui tentang
literasi informasi dengan baik.
B. isi
Makalah ini berisi tentang literasi informasi pada perpustakaan digital yang berisi
tentang pengertian literasi informasi, jenis literasi yang dapat mendukung literasi
informasi di perpustakaan, peran pustakawan dalam literasi Informasi sehingga pembaca
bisa mengetahui apa literasi informasi.
C. Sumber
Sumber makalah ini berasal dari beberapa jurnal yang berkaitan dengan literasi informasi
dan dilengkapi dengan foonote disetiap sumber yang memudahkan para pembaca untuk
mengetahui sumbernya.
6
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
literasi informasi adalah sebuah usaha untuk mendapatkan “kompetensi” guna
memecahkan sebuah masalah. Kompetensi merupakan perpaduan antara pengetahuan,
kemampuan, dan tingkahlaku. Keterampilan dalam literasi ini mencakup kemampuan dalam
mengidentivikasikan masalah, mencari dan menemukan informasi, menyusun,
mengorganisir.
Literasi digital merupakan keahlian yang berkaitan dengan penguasaan sumber dan
perangkat digital. Literasi digital mencakup pemahaman tentang web dan mesin pencari.
Pemustaka memahami bahwa tidak semua informasi yang tersedia di web memiliki kualitas
yang sama, dengan demikian pemustaka lambat laun dapat mengenali situs web mana yang
benar dan situas mana yang tidak dapat dipercayai.
Literasi informasi menjadi sebuah ketrampilan pustakawan yang penting di era global
saat ini, sehingga literasi informasi bagi pustakawan tidak hanya ditandai sekedar melek
huruf maupun hanya sekedar bisa membaca saja. Namun sebenarnya aplikasinya lebih dari
itu, karena sudah seharusnya penguasaan literasi informasi menjadi bagian yang tak
terpisahkan dari pustakawan. Pustakawan harus menjadi manajer ilmu pengetahuan, karena
setiap harinya bergelut dengan berbagai sumber informasi. Menyikapi hal ini, maka mau
tidak mau pustakawan harus bisa menelusur informasi di perpustakaan baik secara manual
maupun online.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa IAIN Madura. Dan dalam
aktivitas pembuatan makalah ini dapat menjadikan bekal terhadap diri sendiri dan bermanfaat
bagi orang lain.
Pada saat pembuatan makalah, penulis menyadari bahwa banyak sekali kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Dengan sebuah pedoman yang bisa dipertanggungjawabkan dari
banyaknya sumber, penulis akan memperbaiki makalah tersebut. Oleh sebab itu, penulis
harapkan kritik serta sarannya mengenai pembahasan dari makalah ini.
7
DAFTAR PUSTAKA
Daryono, “Literasi Informasi Digital : Sebuah Tantangan Bagi Pustakawan”, Jurnal
Ilmu Perpustakaan dan Informasi Vol. 1 No. 2, 2017.
Karim Batubara, Abdul, “Literasi Informasi Di Perpustakaan”, Jurnal Iqra’ Vol. 9 No.
1, 2015.