Anda di halaman 1dari 22

Memimpin Perubahan

Di Organisasi
KELOMPOK 4
1) Devi Ayana (1103620110)
2) Annisa Azyyati (1103620054)
3) Intan Rahmawati (1103620064)
4) Rizka Tri Maaidah (1103620001)
5) Ockta Puji Lestari (1103620128)
6) Mafaza Putra Ridha (1103620125)
7) Deffryan Octiorizaldy (1103620011)
8) Hanifah Aliya Rahmah (1103620016)
9) Risa Meryda Br. Silaban (1103620027)
10) M. Ali Azmi Alkatiri (1103620061)
Proses Perubahan Dalam Organisasi
Perubahan Organisasi adalah suatu proses dimana organisasi tersebut berpindah dari keadaannya yang
sekarang menuju ke masa depan yang diinginkan untuk meningkatkan efektifitas organisasinya.

Pengertian perubahan organisasi menurut para ahli :

● Menurut Hatch (1997) Perubahan organisasi secara sederhananya dapat diartikan adalah pembahasan
mengenai mengapa, kapan, dan bagaimana organisasi melakukan perubahan.

● Menurut Desplaces (2005) mengutip kajian yang dilakukan Poras dan Robertson's (1992) menyatakan
bahwa kebijakan perubahan yang dilakukan oleh organisasi hanya memberikan manfaat positif tidak
langsung bagi organisasi sebesar 38%.

Pramudyo, Gani Nur. 2017. PERUBAHAN ORGANSIASI, https://www.ganipramudyo.web.id/2017/05/perubahan-organisasi.html?m=1


PROSES LANGKAH STRATEGI
UNFREEZING Mempersiapkan kesediaan dan kesiapan seluruh elemen • Memanfaatkan ketidakpuasan dengan sistem
Pencairan kebekuan lama perusahaan untuk meyakini bahwa perubahan memang yang berlaku sekarang
diperlukan
• Membangun hubungan yang efektif dengan
orang yang terlibat dalam perubahan

• Meminimalisir adanya resistensi

CHANGE OF MOVEMENT Mempengaruhi gerak perubahan pada sistem yang tidak • Mulai melakukan perubahan
Gerakan menuju perubahan seimbang menuju arah baru yang diinginkan bersama
• Menerapkan gaya manajemen yang baru
Tahapan implementasi perubahan, orang mulai mencoba
• Memberi pelatihan pola-pola yang baru
perilaku baru dengan harapan akan menaikkan
efektifitasnya

REFREEZING Terjadi ketika pola perilaku baru sudah stabil Tahapan • Menyediakan dukungan sumber daya yang
Pembekuan Kembali dimana orang memandang bahwa perilaku baru yang diperlukan
equilibrium baru telah dicobanya selama periode “changing” menjadi
• Membuat kebijakan baru dalam merekrut
bagian dari orang tersebut
anggota yang sesuai dengan budaya
organisasi yang baru dan bekerja sesuai
sistem manajemen yang baru
Pramudyo, Gani Nur. 2017. PERUBAHAN ORGANSIASI, https://www.ganipramudyo.web.id/2017/05/perubahan-organisasi.html?m=1
Mempengaruhi Budaya Organisasi

Budaya organisasi berfungsi sebagai pedoman bagi anggota maupun kelompok dalam
organisasi untuk berperilaku dalam mengatasi masalah integrasi internal dan adaptasi
eksternal, dengan asumsi dasar keyakinan yang dianut bersama anggota organisasi yang
berfungsi untuk menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan
organisasi lainnya, menciptakan rasa identitas bagi para anggota organisasi, mempermudah
timbulnya komitmen kolektif terhadap organisasi, meningkatkan kemantapan sosial, serta
menciptakan mekanisme pembuat makna dan kendali, yang membantu membentuk sikap
dan perilaku para anggota organisasi

Moeljono, D. (2004). Cultured! Budaya Organisasi. Elex Media Komputindo


Enam faktor penting yang dapat
mempengaruhi budaya organisasi
01 02 03

Observed behavioral Dominant values


Norms (Norma)
regularities (Keteraturan (Nilai Dominan)
perilaku yang Diamati)

04 05 06

Philosophy (Filosofi) Rules (Aturan) Organization climate


(Iklim Organisasi)

Robbins, S. P., & Judge, A. Timothy (2011). Organizational behavior. Pearson education. New Jersey, 7458, 77-89.
Mengembangkan Visi Dalam budaya organisasi

(1) asumsi dasar yang menjadi akar yang melandasi


atau roh yang mengalir pada seluruh aktivitas
Dalam rangka pengembangan
organisasi perguruan tinggi.
budaya organisasi hal pertama (2) nilainilai organisasi, baik nilainilai kerja (work related
values), nilainilai pelayanan, nilainilai komunikasi
yang harus dilakukan adalah
organisasi, maupun nilainilai individual.
merancang postur budaya (3) normanorma perguruan tinggi, yang mengatur apa
yang boleh dan apa yang tidak boleh untuk
organisasinya, meliputi: dikerjakan.
(4) artefak, sebagai unsur budaya organisasi kasat mata
yang mewadahi nilai untuk dikomunikasikan.
(5) vehicle, untuk mewadahi dan penanaman nilainilai
perilaku.

Muhammad, S. (2018). Pentingnya pengembangan budaya organisasi pada perguruan tinggi. Jurnal Ilmiah WIDYA, 4(3).
Visi merupakan tahap pertama dalam perencanaan strategis. Pernyataan visi
seringkali merupakan kalimat tunggal untuk menjawab ingin menjadi apakah
kita dan apa yang ingin kita capai. Visi adalah sebuah pandangan atau rencana
kegiatan pada suatu organisasi pendidikan. Dimana visi di buat biasanya saat
sebuah organisasi itu akan dibentuk. Misi merupakan sebuah aktifitas yang
mengarah kepada rencana atau tujuan dari sebuah lembaga pendidikan
ataupun organisasi yang menjadi sebuah dasar dari sebuah kegiatan lembaga
yang menjurus pada sebuah tujuan.

Akbar, R. A., & Rukanto, R. (2017). Pengaruh Implementasi Visi dan Budaya Organisasi dalam Pendidikan terhadap Mutu Pendidikan.
JMKSP (Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan), 2(1), 127-142.
Prosedur Penerapan Untuk Mengembangkan
Visi Dalam Organisasi
Dalam menerapkan pengembangan visi organisasi, maka organisasi
memerlukan konsultan yang ahli dalam bidang perilaku dan pengembangan
organisasi. Konsultan tersebut bersifat sebagai agen pembaruan (agent of
change), dan fungsi utamanya adalah membantu warga organisasi menghadapi
perubahan, melalui teknik teknik pengembangan organisasi yang sesuai dengan
kebutuhan organisasi tersebut.

https://wiedwiputri.wordpress.com/2013/01/30/tahap-penerapan-pengembangan-organisasi/
Tahapan Proses penerapan pengembangan
organisasi

01 02
Tahap Pengamatan Sistem
Manajemen atau Tahap Pengumpulan Tahap Diagnosis dan Umpan Balik
Data

03 04
Tahap Pembaruan dalam Organisasi Tahap Implementasi Pembaruan

https://wiedwiputri.wordpress.com/2013/01/30/tahap-penerapan-pengembangan-organisasi/
Langkah dasar, yang perlu diterapkan dalam hal
menyelenggarakan diagnosis keorganisasian
➢ Mengenal dan menafsirkan masalah yang dihadapi, dan merasakan
kebutuhan akan perubahan

➢ Mendeterminasi kesiapan dan kemampuan organisasi yang bersangkutan


untuk berubah

➢ Mengidentifikasi sumber-sumber daya manajerial dan angkatan kerja untuk


perubahan dan

➢ Mendeterminasi sebuah strategi perubahan dan sasaran-sasarannya.

https://wiedwiputri.wordpress.com/2013/01/30/tahap-penerapan-pengembangan-organisasi/
Empat strategi untuk perubahan
tranformasional
Strategi perubahan transformasional melibatkan perencanan dan penerapan pengembangan yang
penting dan berjangka panjang. Perubahan tidak bersifat sedikit demi sedikit atau semata-mata
mengenai sistem dan prosedural.

Perubahan dalam hal yang mengendalikan organisasi.


Contoh : Suatu perubahan dari yang dikendalikan oleh produk menjadi dikendalikan oleh pasar.

Suatu perubahan dasar dalam hubungan antara atau diantara bagian organisasi.
Contoh : desentralisasi.

Perubahan besar dalam cara melakukan pekerjaan


Contoh : Pengenalan tekhnologi baru.

Perubahan kebudayaan dasar dalam norma, nilai atau sistem penelitian.


Contoh : Mengembangkan budaya yang terfokus pada anggota.

https://m4ibox.wordpress.com/2013/10/26/menyusun-visi-misi-tujuan-sasaran-dan-program-perusahaan/
Mengimplementasikan Perubahan dalam
organisasi melalui kepemimpinan efektif
Pemimpin efektif mengerjakan dengan menghargai bawahannya dengan kemampuan diri mereka
dalam mencapai visi yang telah diformulasikan dan bekerja untuk mewujudkannya.

Terdapat beberapa hal bagaimana pemimpin memotivasi bawahan yaitu:


1. Meyakinkan bawahan bahwa visi organisasi penting dan dapat dicapai
2. Menantang bawahan dengan tujuan, proyek, tugas, dan tanggung jawab dengan memperhitungkan
perasaan diri bawahan akan sukses, prestasi, dan kecakapan
3. Memberikan penghargaan kepada bawahan yang berkinerja baik dengan penghargaan, uang, dan
promosi.

Karmel, Barbara (1978), “Leadership: A Challenge to Traditional Research Methods and Assumptions,” Academy of
Management Review, 3: 475-482
Menurut Locke, et al, 1991 kepemimpinan didefinisikan sebagai suatu proses yang
menyebabkan orang lain melakukan tindakan untuk mencapai tujuan bersama.
Berdasarkan definisi ini terdapat tiga elemen dalam kepemimpinan yaitu:

● Kepemimpinan adalah konsep hubungan. Keberadaan kepemimpinan hanya dalam


hubungan dengan pihak lain yang disebut pengikut.
● Kepemimpinan adalah sebuah proses. Dalam memimpin, pemimpin harus mengerjakan
sesuatu.
● Kepemimpinan membutuhkan penyebab untuk bertindak. Pemimpin menyebabkan
pengikutnya untuk bertindak dengan berbagai cara seperti menggunakan otoritas
kekuasaannya, restrukturisasi organisasi, dan lain-lain.

Higgs, M (2003), “How can we make sense of leadership in the 21st century?,” Leadership and Organizational Development Journal, 24, 273-284.
Kepemimpinan yang Efektif di Era Perubahan
Kepemimpinan yang efektif akan mendorong bawahan untuk mengubah upaya
menjadi kinerja. Pemimpin dalam organisasi yang berubah selalu berhadapan
dengan pilihan terhadap gaya kepemimpinan yang mana yang tepat dan sesuai
untuk diterapkan di organisasi. Seorang pemimpin diharapkan dapat menampilkan
gaya kepemimpinan segala situasi tergantung kondisi dan situasi serta kepada
bawahan mana yang dipimpinnya. Seorang pemimpin yang hanya menampilkan
satu gaya saja akan kurang efektif. Selain itu diharapkan seorang pemimpin tampil
sebagai pemberi ilham dalam masa-masa sulit, sehingga terpancar rasa keyakinan
kepada pemimpin dalam diri bawahan.

Dirjen PMPTK. 2007. Kepemimpinan Pembelajaran Yang efektif. Jakarta: Kemdiknas


PETUNJUK PENERAPAN UNTUK MEMIMPIN
PERUBAHAN

Kreasi
Nilai

Idealisme- Visi
Karakter - strategi
intuisi aksi

Winardi. 2005. Manajemen Perubahan. Jakarta: Prenada


Inovasi dan pembelajaran dalam
memimpin perubahan di organisasi
Sebuah organisasi untuk berubah dan bahkan berkembang dan untuk itu diperlukan seorang pemimpin yang
kepemimpinannya dapat mendorong perilaku kreatif dan inovatif. Dua aspek kepemimpinan yang memiliki saling
keterkaitan yang kuat dimana keinovatifan hanya mungkin diperoleh dari seorang kreatif. Untuk dapat melakukan
hal itu seorang pemimpin harus dapat memahami dengan baik hal-hal yang dapat mempengaruhi kreatifitas
untuk sampai pada hal-hal yang inovatif.

● Jika seorang pemimpin telah mempu memposisikan diri sebagai seorang inovator maka ia dapat
mengembangkan perilaku anggota organisasi, misalnya untuk pengembangan pribadi anggota dapat
dilakukan dengan memberikan motivasi mereka, memberikan reward, memberi kesempatan kepada mereka
melakukan sesuatu untuk organisasi, dan lain sebagainya yang kesemuanya akan bermuara pada
kepercayaan diri, kebanggaan, kebahagiaan, yang pada akhirnya akan meningkatkan rasa ikut memiliki
organisasi.
● Sedangkan untuk pengembangan pemimpin ia dapat menghasilkamenghasilkan ide-ide, mengkombinasikan
ide-ide lama dengan ide-ide baru atau mungkin dapat bertindak sebagai katalisator guna mengembangkan
dan menerapkan inovasi-inovasi.

Jaudi. 2020. Kepemimpinan inovatif dalam pengembangan organisasi dan team. Journal of Islamic Education Management Vol. 1 No. 2.
https://media.neliti.com/media/publications/347265-kepemimpinan-inovatif-dalam-pengembangan-decd29be.pdf
Richard Denny mengemukakan pendapat bahwa Semua pemimpin dan motivator tim mengetahui
tentang hukum motivasi yakni "ketika motivasi tercipta, ia tidak bersifat abadi", maka perlu diciptakan
Iklim harus cocok. Prinsip ini, tentu saja diterapkan bukan hanya untuk memotivasi diri individu, tetapi
juga untuk mengubah kelompok menjadi sebuah tim. Agar menjadi termotivasi dan bahagia didalam
pekerjaan, ada lima prinsip yang dapat dilakukan yakni:

1. Mereka seharusnya mampu


2. Mereka harus sesuai untuk jabatannya
3. Mereka tidak boleh berpuas diri
4. Mereka harus merasakan sukses
5. Mereka harus mempunyai sikap yang tepat.

Jaudi. 2020. Kepemimpinan inovatif dalam pengembangan organisasi dan team. Journal of Islamic Education Management Vol. 1 No.
2. https://media.neliti.com/media/publications/347265-kepemimpinan-inovatif-dalam-pengembangan-decd29be.pdf
Petunjuk Penerapan untuk meningkatkan
pembelajaran dan Inovasi dalam Organisasi
1. Buatlah rumusan yang jelas 2. Gunakan metode atau cara 3. Gunakan berbagai macam
tentang inovasi yang akan yang memberi kesempatan alternatif pilihan (option)
diterapkan. untuk berpartisipasi secara untuk mempermudah
aktif dalam usaha merubah penerapan inovasi.
4. Gunakan data atau informasi pribadi maupun sekolah.
6. Gunakan kemanfaatan
yg ada untuk bahan 5. Gunakan tambahan data dari pengalaman sekolah
pertimbangan dlm untuk mempermudah atau lembaga yang lain.
menyusun perencanaan dan fasilitas terjadinya penerapan
penerapan inovasi. inovasi. 9. Mencari jawaban atas
8. Usahakan adanya beberapa pertanyaan
7. Berbuatlah secara positif
pengorganisasian kegiatan dasar tentang inovasi
untuk mendapatkan
yg memungkinkan terjadinya disekolah
kepercayaan.
kepemimpinan yang efektif.

8. . Rusdiana. H. A. 2014. Konsep Inovasi Pendidikan. Bandung: CV. Pustaka Setia


Contoh Kasus dalam Perubahan Organisasi
Perubahan-perubahan yang dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia diantaranya adalah

Perubahan Perubahan Perubahan Perubahan


logo teknologi Sistem Layanan

1. Logo DKA, PNKA, dan PJKA


Yang digunakan yaitu Yang dilakukan oleh PT KAI ini Pada tahun 2009, PT KAI
(Tahun 1953 – Tahun 1988)
menggunakan sistem baru merupakan perubahan strategi, melakukan restrukturisasi terhadap
2. Logo segilima warna biru
'Self Check In' atau cetak tiket dimana terdapat perubahan cara 4 layanan yaitu pelayanan,
PJKA (Tahun 1988- Tahun
secara mandiri yang tergolong kerja untuk meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan
1990)
perubahan strategi karena efisiensi, peningkatan penghasilan ketepatan waktu. Perubahan yang
3. Logo Perumka & PT Kereta
menggunakan cara kerja yang dan penggunaan sumber daya dilakukan olek PT KAI ini
Api (26 April 1991 – 28 Sep
baru dengan menggunakan teknologi untuk menerapkan merupakan perubahan strategi yang
2011)
sumber daya teknologi. sistem baru tersebut. cenderung radikal karena
4. Logo PT Kereta Api
melakukan perubahan arah/fokus
Indonesia (28 September
bisnis.
2011-sekarang)

http://faisalmaulana09.blogspot.co.id/2014/12/Manajemen-perubahan-pada-PT-KAI.html
Dampak Perubahan – Perubahan
Yang Terjadi Dalam PT KAI
Dampak yang terjadi setelah adanya perubahan pada sistem penjualan tiket PT KAI
yaitu menggunakan sistem 'Self Check In' adalah penumpang kereta api yang
sudah memesan tiket di cannel eksternal atau agen resmi dan sudah
mendapatkan kode pemesanan tidak perlu lagi antri di loket stasiun, karena bisa
mencetak sendiri di sistem self check tersebut. Hal ini membuat penumpang KA
tidak perlu membuang banyak waktunya untuk antri di loket stasiun. Bagi PT KAI,
adanya sistem ini mempermudah pekerjaan petugas karena semua telah
dilakukan secara komputerisasi.

http://faisalmaulana09.blogspot.co.id/2014/12/Manajemen-perubahan-pada-PT-KAI.html
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai