Anda di halaman 1dari 13

TUGAS INDIVIDU

RESUME MATERI 9-14

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Public Speaking

Dosen Pengampu : Aan Mohammad Burhanudin,MA

Disusun Oleh :

Mirna Tri Kartika

KPI 3A

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI SYEKH NURJATI CIREBON

Jl. Perjuangan, Sunyaragi, Kec, Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat

45131

Tahun 2022
PERTEMUAN : 9

Dimensi Komunikasi Non Verbal

Menurut CommGAP (2022) Dimensi dalam komunikasi non verbal secara tradisional terbagi
dalam beberapa dimensi yang diantaranya yaitu :

a). Penampilan fisik

Menurut pandangan CommGAP (2022), Bahwa penampilan fisik tergolong pada pesan non
verbal, karena penampilan fisik dapat digunakan sebagai penilaian seseorang terhadap orang
lain, dalam sebuah komunikasi non verbal penampilan fisik merupakan pesan pertama yang
ditangkap, dilihat, dan diterima, oleh orang lain. Seperti hal nya ketika seorang pembicara
menaiki panggung dan ia mengenakan pakaian yang begitu rapih, maka para audiens akan
menangkap suatu pesan non verbal tersebut, yang dimana mengatakan bahwa orang tersebut
memiliki kepribadian yang disiplin, dan hal tersebut tanpa di kasih tahu oleh seorang
pembicara tadi. Selain itu juga penampilan fisik dijadikan sebagai daya tarik untuk
meningkatkan kredibilitas seseorang. (Marlina, 2022:16)

b). Wilayah dan ruang pribadi(proxemic)

Ruang pribadi merupakan ruang individu yang dikenakan sebagai usaha untuk
mempertahankan diri dari orang lain, dengan kata lain ruang pribadi adalah ruang privasi.
Sedangkan wilayah merupakan area yang lebih besar yang dapat di kontrol oleh diri sendiri,
dan dapat menyediakan privasi. Dengan mempunyai wilayah dan ruang pribadi, maka jika
kita menyerang wilayah orang lain akan menimbulkan orang lain tidak nyaman dan adanya
keinginan mereka untuk mempertahankan ruangnya dengan cara berpaling dari orang yang
ingin menyerang wilayah dan ruang pribadi nya atau menciptakan penghalang agar wilayah
dan ruang pribadi mereka tidak di rusak oleh orang lain, seperti contoh orang yang hidupnya
individualis yang selalu menutup diri kepada orang lain, sedangkan orang yang kolektivis
lebih menyukai keramaian dan selalu terbuka kepada siapapun. (Marlina, 2022:17)

c). Ekspresi wajah

Dimensi dalam ekspresi wajah ini merupakan alat bantu atau media dalam mengartikan
pesan-pesan non verbal, dan ekspresi wajah juga berguna untuk mengekspresikan emosi atau
sikap kepada orang lain, tanpa harus berbicara secara langsung. Para ahli komunikasi
mengkategorikan ekspresi wajah dalam enam kategori yang sudah mewakilkan dalam suatu
pesan verbal, diantaranya, bahagia, sedih, terkejut, takut, marah, jijik (Marlina, 2022:17)

d). Gerakan dan postur

Suatu gerakan dan juga postur tubuh mencerminkan dalam sebuah pesan komunikasi, seperti
misalnya, ketika seroang publik speaker berbicara dengan postur tubuh yang tegak, maka hal
tersebut menandakan bahwa ia memiliki kepercayaan diri yang tinggi.(Yusnita Eri Arvianti,
2022:17)

e). Sentuhan

Sentuhan atau bisa juga disebut komunikasi taktil, menurut CommGAP (2022), bahwa
sentuhan itu dapat menimbulkan berbagai macam makna, seperti contoh, berjabat tangan
yang menandakan bahwa ia memberikan ucapan selamat, atau bisa juga mengajak kenalan.
Hal itu termasuk pada pesan non verbal. Biasanya dalam sebuah sentuhan komunikasi non
verbal hanya sebagai pelengkap dalam sebuah komunikasi verbal. (Marlina, 2022:17)

f). Kontak mata

Kontak mata menandakan bahwa adanya suatu pertukaran pesan antara komunikator dan juga
komunikan. Dalam dunia publik speaking kontak mata terhadap audiens perlu dilakukan,
agar menandakan bahwa kita mengajak ia berdiskusi dan berbicara. (Marlina, 2022:18)

g). Isyarat Vokal

Isyarat vokal, biasanya terdapat dalam kegiatan public speaking yang meliputi dari intonasi
suara, kualitas, volume, dan juga nada suara. Hal-hal tersebut dapat menekankan pada makna
yang terdapat dalam komunikasi verbal, namun dalam isyarat vokal juga termasuk dalam
komunikasi non verbal yang dimana terdapat suatu pemaknaan di dalamnya, seperti hal nya
ketika seseorang berbicara "yaudh terserah" dengan nada pelan maka dalam suatu komunikasi
non verbal memaknai bahwa ia pasrah terhadap lawan berbicara nya, namun berbeda lagi
dengan orang yang berbicara dengan nada tinggi maka pemaknaan nya bahwa ia sedang
marah dan juga capek. (Marlina, 2022:18)

h). Waktu (kronemik)

Cara seseorang berbicara dengan menggunakan waktu agar dapat mengomunikasikan banyak
informasi nonverbal tentang dirinya. Individu dapat melihat waktu sebagai durasi peristiwa,
interval antara peristiwa, atau sebagai pola interval (rutinitas atau siklus perilaku). Individu
mungkin juga memiliki orientasi waktu psikologis yang berbeda yang mempengaruhi
bagaimana ia berpikir dan memahami waktunya dalam kehidupan sehari-harinya. Individu
mungkin lebih berorientasi pada masa lalu, menggunakan masa lalu untuk membentuk masa
kini, atau berorientasi ke masa depan, dengan bekerja menuju hari esok. Perorangan juga bisa
memanfaatkan pengertian waktu dari sudut budaya sehingga penting untuk menyadari
perbedaan-perbedaan ini dan potensi dampaknya terhadap komunikasi. (Marlina, 2022:18)
PERTEMUAN : 10

Kemampuan Publik Speaking

Permasalahan yang utama dalam public speaking itu satu yaitu tidak adanya kepercayaan diri,
sehingga muncul gejala-gejala yang sering terjadi dalam kegiatan public speaking seperti hal
nya, grogi, kecemasan, nge-blank, dan juga gugup ketika berbicara. Namun ada juga sebagian
orang yang mengalami permasalahan public speaking itu karena mereka kurangnya
pengetahuan dan juga wawasan, ada juga yang takut salah atau takut akan penilaian orang
terhadap dirinya.

Menurut Jalaludin Rahmat (2011), bahwa kecemasan yang terjadi dalam public speaking itu
disebabkan oleh beberapa hal diantaranya yakni :

a). Tidak tahu apa yang harus dilakukan, dalam hal ini biasanya seseorang cemas akan
sesuatu yang tidak mereka ketahui, seperti hal nya mereka tidak tahu harus memulai
pembicaraan seperti apa, tidak tahu akan mengakhiri pembicaraan seperti apa dan lain
sebagainya

b). Tahu bahwa ia akan dinilai, ketika ia mengetahui bahwa ketika ia berbicara pastinya akan
mendapatkan penilaian dari orang lain, maka dengan hal itu akan membuat ia takut, cemas
dan juga grogi ketika hendak berbicara

c). Kecemasan komunikasi dapat menimpa bagi siapa saja bukan hanya bagi pemula, Orang
yang terbiasa berbicara di depan umum bahkan orang-orang yang sudah terkenal sebagai

pembicara yang handal juga bisa mengalami kecemasan saat melakukan public speaking.

Biasanya hal ini terjadi jika pembicara berhadapan dengan situasi yang asing dan tidak

siap. (Makalah Kelompok)

Tips dan Solusi Pemecahan Masalah dalam Public Speaking

1. Rileks, ketika hati kita merasa cemas atau jantung berdebar-debar maka kita bisa
merilekskan pikiran kita dengan cara tarik napas berulang-ulang kali
2. Selalu basahi mulut kita agar tenggorokan tidak kering

3. Usahakan beri senyuman pada orang-orang sekitar agar kecemasan dan juga grogi sedikit
mengurang

4. Terakhir, untuk lebih lancar nya lagi, kita perlu siap kan secara matang dari segi materi
yang akan di bahas, hal itu akan membantu juga untuk meningkatkan kepercayaan diri kita.

PERTEMUAN : 11

Penyusunan Naskah Pidato

Naskah Pidato merupakan sebuah teks karangan ide atau gagasan yang di buat seseorang
untuk disampaikan di hadapan khalayak umum. Berpidato merupakan kegiatan berbicara di
depan publik dalam rangka menyampaikan suatu informasi yang berhubungan dengan
kegiatan tersebut. (Saeful Aep Hamidin, 2020:12)

Adapun beberapa hal yang perlu disiapkan untuk menyusun naskah dalam pidato diantaranya
yaitu :

1). Tentukan tema

Dalam sebuah kepenulisan apapun pasti hal yang perlu disusun pertama yaitu menentukan
sebuah tema, agar pidato kita ingin didengar dan diperhatikan maka kita perlu memilih tema
yang menarik, yang sesuai dengan rangkaian kegiatan tersebut. Tema dapat membantu kita
untuk mengusai materi dalam isi pidato, lalu agar tema itu tetap terlihat menarik sebisa
mungkin pembahasan dalam pidato tidak terlalu panjang, agar tema yang sudah ditentukan
itu tidak kemana-mana. (Saeful Aep Hamidin, 2020:27)

2). Tentukan tujuan pidato

Setelah menentukan tema langkah selanjutnya yakni menentukan tujuan kita dalam berpidato,
ketika kita berpidato kita mesti tahu tujuan apa yang hendak dicapai dalam berpidato tersebut,
semisal dalam acara peringatan maulid Nabi Muhammad Saw maka tentu tujuan kita dalam
berpidato dalam acara itu yaitu mengajak audiens untuk mengingat sejarah perjuangan dan
kelahiran Nabi Muhammad Saw. (Saeful Aep Hamidin, 2020:28)

3). Menganalisis suasana dan siapa pendengarannya

Langkah selanjutnya yaitu menganalisis para audiens yang akan mendengar pidato kita,
dalam langkah ini perlu untuk diperhatikan karena jika kita menyampaikan sebuah pidato
dengan gaya bahasa ilmiah akan tetapi, audiens nya dari kalangan awam yang tidak mengerti
bahasa-bahasa yang di ucapkan itu, maka penyampaian pidato tersebut tidak akan berhasil
dalam mencapai tujuan. Karena mereka tidak paham apa yang kita sampaikan tersebut, maka
dari itu perlu halnya untuk menganalisis audiens dan juga suasana. (Saeful Aep Hamidin,
2020:28)

4). Kumpulkan data-data informasi untuk menyusun pidato

Data-data informasi untuk menyusun naskah pidato dapat kita temukan di berbagai macam
sumber dari majalah, buku, koran, televisi, ataupun bisa dari pengalaman kita sendiri.

(Saeful Aep Hamidin, 2020:28)


PERTEMUAN : 12

Teknik Menyampaikan Pidato

Dalam melakukan suatu kegiatan kita pasti perlu yang namanya persiapan entah dari mental,
fisik, materi, ataupun penampilan. Begitu pula dengan kegiatan berpidato dalam hal kegiatan
berpidato kita perlu adanya persiapan yang matang, agar pidato yang kita sampaikan ke
audiens dapat tersampaikan dan dimengerti dengan baik. Maka dari itu berikut ini ada
beberapa persiapan yang harus di perhatikan seseorang sebelum melakukan kegiatan pidato.

a). Menentukan tema dan juga menyempitkan pembahasan dalam pidato, hal ini bertujuan
agar tema yang sudah kita buat tidak kemana-kemana

b). Tentukan tujuan pidato kita, jika kita dalam berpidato bertujuan untuk mengajak audiens
maka sebisa mungkin dalam isi pidato itu didukung dengan berbagai fakta dan sumber
informasi yang akurat, dengan begitu audiens akan percaya dan mampu terpengaruh dengan
pidato kita

c). Latihan dengan suara yang nyaring

Tahap-tahap penyampaian pidato :

a). Sikap dan kepribadian dalam berpidato

Dalam penyampaian pidato suatu sikap dan kepribadian kita perlu diperhatikan, hal ini demi

menarik perhatian para audiens. Dalam sikap dan kepribadian juga ada beberapa hal yang
harus

kita perhatikan diantaranya yaitu :


1. Berpakaian yang rapi, bersih, dan juga nyaman untuk dilihat oleh orang lain dan dipakai
oleh

kita, dalam hal penampilan kita perlu menyesuaikan situasi dalam kegiatan pidato tersebut

2. Jika berpidato dalam keadaan duduk, maka sebelum duduk kita mesti berdiri dengan tegak

terlebih dahulu, tatapan mata tetap ke arah depan

3. Jika berpidato dalam berdiri, usahakan posisi badan tidak membungkuk dan sebisa jangan
terlalu

menggerakan tangan

4. Terakhir, tutur kata harus sopan

b). Percaya diri Dan Pengendalian Diri

Kepercayaan diri dapat mengendalikan situasi yang gugup, biasanya orang yang tidak
memiliki

kepercayaan diri yang tinggi mereka akan sering menggerakan tangan, menggaruk kepala,
ataupun
PERTEMUAN : 13

Peningkatan Publik Speaking

Untuk meningkatkan publik speaking bagi seseorang ataupun diri kita, yang perlu kita
pahami pertama yaitu teknik dalam berpublik speaking, seperti hal-hal apa saja yang harus di
hindari ketika berpublik speaking dan hal-hal yang harus dilakukan dalam publik speaking
semisal menghafal materi, dan juga menambah wawasan dalam materi. Bagi pemula yang
ingin mencoba dalam berbicara di depan umum maka langkah awal yang perlu ia lakukan
adalah mencoba bergabung dalam organisasi-organisasi yang ada di kampus, ikuti seminar,
dan coba untuk berani untuk berbaur kepada banyak orang.

Namun orang yang sudah pandai dalam publik speaking-pun perlu juga adanya peningkatan
dalam publik speakingnya, hal ini berguna agar ketika ia ditunjuk sebagai pembicara maka
hal yang ia bicarakan nya itu tidak monoton bagi khalayak. Agar hal yang ia sampaikan atau
bicarakan itu tidak monoton maka yang perlu ia tingkatkan adalah metode penyampaiannya,
kemudian wawasannya dalam mengusai materi dan lain sebagainya.
Pertemuan : 14

Peluang Dan Tantangan Profesi Da'i Dan Seorang Publik Speaker

Di Era Digital

Pesatnya perkembangan era digital saat ini dapat dijadikan sebuah peluang bagi seorang da'i
ataupun seorang publik speaker, namun karena kemajuannya tersebut juga dapat membuat
seorang da'i mendapatkan sebuah tantangan juga. Karena tidak semua yang terdapat pada era
digital saat ini dapat memberikan sisi postif akan tetapi masih banyak yang memberikan sisi
negatif nya, seperti yang kita lihat pada era saat ini banyak fenomena-fenomena sosial yang
terjadi di era sekarang seperti banyaknya kenakalan pada remaja, penyebaran hoax, dan
kejahatan-kejahatan lainnya yang dilakukan pada dunia maya. Sehingga dengan fenomena-
fenomena yang terjadi saat ini, seorang da'i ataupun seorang publik speaker sangat diperlukan
guna menuntun ataupun menata kembali perilaku sosial manusia, serta mengajak manusia
agar bijak dalam menggunakan media sosial nya tersebut.
Dalam hal ini seorang da'i atau publik speaker dituntut agar mampu dalam mengembangkan
pada sistem informasi, dari cara pengemasan materinya, medianya dan lain sebagainya, selain
itu juga ia mesti mampu dalam berkomunikasi yang baik di media sosial, yang dimana tidak
bertele-tele dalam menjelaskan suatu permasalahan ataupun nasihat, selain itu juga seorang
da'i dan publik speaker pada era digital saat ini harus berperan sebagai pendidik, serta
penyuluh agama dalam mengatasi sebuah fenomena yang terjadi pada saat ini.

Namun di sisi lain juga dengan adanya perkembangan era digital saat ini membuat suatu
aktivitas dakwah dapat dilaksanakan secara luas sehingga semua kalangan dapat ikut serta
dalam mendengarkan dan melihat aktivitas dakwah yang disebarkan oleh seorang da'i tanpa
ada batas waktu. Aktivitas dakwah akan terus ada sepanjang manusia itu hidup dan sepanjang
zaman itu berkembang, sehingga dakwah semakin berkembangnya suatu zaman maka
aktivitas dakwah juga mesti harus berkembang mengikuti dari zaman tersebut sehingga
dakwah tersebut dapat dirasakan dan dapat membawa seluruh umat manusia kepada kebaikan
yang sesungguhnya. Bagi seorang public speaker juga kemajuan digital saat ini dapat di
jadikan sebuah peluang bagi dirinya, karena ia dapat memberikan sebuah motivasi,
pengarahan bagi semua audiens nya,

SUMBER REFRENSI :

Burhanudin, A. M., & Syathori, A. (2019). Peningkatan Public Speaking Mahasiswa Jurusan KPI:
Upaya Mencetak Da’i yang Rahmatallil ‘Alamin. ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi, 10(1), 1-21.

Anggraeni Dewi, & Saryanti Dwi,dkk, . (2021). SENI BERBICARA: YUK BELAJAR PUBLIK SPEAKING .
Yogyakarta .
Agatha Trisari S. (2021). Publik Speaking Sebuah pengantar singkat berbicara di depan umum.
Bogor .
Sutrisno Edy. Dakwah Digital di Era Milenial. Malang.

Adha Kholifatul. (2014). Panduan Mudah Public Speaking .Yogyakarta.

Kusuma, A. R. (2019). Penerapan Keterampilan Berbicara Dalam Pidato.

Dwihartanti, M., & Progo,K.K (2005). Tata Cara Berpidato. Yogyakarta: Laporan Kegiatan Pengabdian
Pada Masyarakat di Kabupaten Kulonprogo.

Anda mungkin juga menyukai