Anda di halaman 1dari 3

A.

Pertanyaan awal:
1. Apakah bapak biasanya merancang pembelajaran dengan mempertimbangkan kebutuhan
belajar dan karakteristik peserta didik?
Ya, saya selalu berusaha merancang pembelajaran dengan memperhatikan kebutuhan
belajar dan karakteristik peserta didik. Hal ini penting untuk membuat pembelajaran
lebih relevan dan efektif.
2. Bagaimana strategi yang bapak lakukan untuk melibatkan peserta didik dalam proses
perencanaan pembelajaran?
Saya melibatkan peserta didik dalam proses perencanaan pembelajaran dengan
mengadakan diskusi terbuka, sesi tanya jawab, dan bahkan mungkin survei singkat untuk
mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang minat dan kebutuhan mereka.
B Pertanyaan untuk fase Empati (Empathize):
1. Bagaimana metode yang Bapak lakukan untuk memahami kebutuhan dan harapan peserta
didik dalam merancang pembelajaran?

Saya biasanya mengadakan pertemuan individual atau kelompok kecil dengan siswa untuk
mendengarkan cerita mereka dan mengetahui harapan serta pengalaman belajar mereka.

2. Jika bapak berkenan, bolehkan kami mengetahui contoh konkret ketika bapak mencoba
memahami perspektif peserta didik terhadap pembelajaran di kelas?

Sebagai contoh, saya pernah melakukan wawancara dengan beberapa siswa untuk
memahami bagaimana mereka merasakan pendekatan pengajaran saat ini dan apa yang
mereka harapkan dari pembelajaran di kelas.

C. Pertanyaan untuk fase Define (Pendefinisian Masalah):


1. Bagaimana metode yang Bapak lakukan dalam mengidentifikasi tantangan atau masalah yang
dihadapi peserta didik dalam pembelajaran?
Saya mengidentifikasi tantangan atau masalah dengan mengamati respon siswa terhadap
materi pembelajaran dan dengan mendengarkan keluhan atau kesulitan yang mereka
sampaikan.
2. Jika bapak berkenan, bolehkan kami mengetahui contoh spesifik masalah pembelajaran yang
Bapak definisikan dan apa solusi untuk permasalah itu?
Sebagai contoh, saya pernah mengidentifikasi masalah pemahaman konsep matematika
pada sekelompok siswa dan mencoba mencari solusi dengan cara yang lebih kreatif.
D. Pertanyaan untuk fase Ideate (Menghasilkan Ide):
1. Bagaimana cara yang Bapak lakukan untuk menghasilkan ide-ide kreatif dalam upaya
meningkatkan pengalaman belajar peserta didik?
Untuk menghasilkan ide-ide kreatif, saya melibatkan siswa dalam sesi brainstorming,
mencari inspirasi dari sumber-sumber luar, dan bahkan mendorong mereka untuk
mengemukakan ide-ide mereka sendiri.
2. Jika Bapak berkenan, bisakah Bapak berbagi pengalaman ketika Bapak menciptakan ide baru
untuk mengatasi kendala pembelajaran?
Sebagai contoh, ketika menghadapi tantangan dalam menjelaskan konsep turunan dan
integral, saya mengatasinya dengan menciptakan sebuah proyek penelitian kecil yang
melibatkan eksperimen sederhana.
E. Pertanyaan untuk fase Prototype (Pembuatan Prototipe):
1. Apakah Bapak pernah menciptakan prototipe atau percobaan dalam merancang metode
pembelajaran baru?
Saya pernah menciptakan prototipe atau percobaan dalam bentuk aktivitas pembelajaran
baru, seperti penggunaan teknologi atau penyajian materi dengan pendekatan yang
berbeda.
2. Jika ada, bolekah kami mengetahui contoh perubahan kecil yang telah Bapak ujikan ke
pembelajaran di kelas dan bagaimana dampaknya?
Sebagai contoh, saya mencoba menggunakan platform pembelajaran online untuk
memfasilitasi diskusi siswa dan mendapatkan umpan balik tentang efektivitasnya.
F. Pertanyaan untuk fase Test (Pengujian Prototipe):
1. Bagaimana cara yang biasanya Bapak lakukan untuk mengukur keberhasilan perubahan yang
telah bapak terapkan dalam pembelajaran?
Untuk mengukur keberhasilan perubahan, saya melibatkan siswa dalam diskusi reflektif,
dan mungkin memberikan kuis atau tugas untuk mengevaluasi pemahaman mereka.
2. Jika Bapak berkenan, bolehkan kami mengetahui mengenai pengalaman Bapak ketika
meminta umpan balik dari peserta didik terkait perubahan tersebut?
Sebagai contoh, setelah menerapkan perubahan pada metode evaluasi, saya meminta siswa
memberikan umpan balik tertulis tentang pengalaman mereka.
G. Pertanyaan untuk fase Implement (Penerapan Prototipe):
1. Bagaimana langkah-langkah yang Bapak lakukan untuk menyusun dan menerapkan perubahan
dalam proses pembelajaran?
Saya menyusun perubahan dalam proses pembelajaran dengan menyelaraskan dengan
kurikulum dan memastikan integrasi yang mulus.
2. Jika Bapak berkenan, bolehkah kami mengetahui apakah ada tantangan yang Bapak hadapi
ketika mencoba menerapkan ide-ide baru dan bagaimana Bapak mengatasi tantangan tersebut?
Sebagai contoh, ketika memperkenalkan proyek kolaboratif, saya berkoordinasi dengan
rekan guru untuk memastikan konsistensi dan mendukung implementasi di seluruh mata
pelajaran.
H. Pertanyaan untuk fase Refleksi:
1. Apakah Bapak sering melaksanakan refleksi pembelajaran dan mencari cara untuk terus
meningkatkan metode pembelajaran?
Saya secara teratur merefleksikan pembelajaran saya dan mencari masukan dari siswa
untuk menemukan cara untuk meningkatkan metode pengajaran saya.
2. Jika Bapak berkenan, bolehkah kami mengetahui bagaimana cara yang Bapak lakukan untuk
mengatasi tantangan dalam percobaan penerapan metode pembelajaran baru?
Sebagai contoh, saya pernah mengevaluasi efektivitas proyek penelitian dengan
mengadakan pertemuan reflektif bersama siswa untuk mengetahui aspek yang perlu
ditingkatkan.
I. Pertanyaan untuk penutup:
Pembelajaran yang melibatkan fase Empati, Pendefinisian Masalah, Menghasilkan Ide,
Pembuatan Prototipe, Pengujian Prototipe, dikenal sebagai pembelajaran yang menerapkan
Design Thinking. Menurut Bapak, bagimanakah manfaat potensial dalam mengadopsi
pendekatan tersebut dalam pembelajaran di kelas?
Menurut saya, mengadopsi pendekatan Design Thinking dalam pembelajaran dapat
membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan responsif. Dengan
fokus pada empati, pemahaman masalah, dan ideasi kreatif, kita dapat meningkatkan
pengalaman belajar siswa dan merancang pembelajaran yang lebih relevan dan efektif.

Anda mungkin juga menyukai