Defisit Diri Repan
Defisit Diri Repan
DISUSUN OLEH :
M.Repan Saputra
202201015
TAHUN 2023
KONSEP TEORI
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP TEORI
1. Definisi perawatan diri
Menurut Casto (2010) defisit perawatan diri adalah gangguan persepsi tentang
suatu objek atau gambaran. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh pelaksanaan
standar asuhan keperawatan difisit perawatan diri akan mempengaruhi
kemampuan kognitif dan psikomotor pasien dalam merawat diri. Sedangkan
menurut Thomas (2012) defisit
perawatan diri merupakan salah dengan gangguan jiwa satu gejala yang sering
ditemukan pada pasien.
Menurut Tomas (2012) defisit perawatan diri merupakan salh satu gangguan
kejiwaan atau suatu gejala yanf sering ditemmukan pada pasien.
2. Etiologi
Menurut Dep Kes (2000) dalam Deden Dermawan 2013, penyebab kurang
perawatan diri adalah:
1) Faktor predisposisi
2) Faktor presipitasi
a) Body Image
b) Praktik Sosial
d) Pengetahuan
e). Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh dimandikan.
f) Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan
diri seperti penggunaan sabun, sampo dan lain-lain.
Menurut Depkes (2000) dalam Deden Dermawan 2013 tanda dan gejala klien
dengan defisit perawatan diri adalah :
1) Fisik
2) Psikologi
3) Sosial
a) Interaksi kurang
b) Kegiatan kurang
c) Tidak mampu berperilaku sesuai norma d) Cara makan tidak teratur, BAK dan
BAB di sembarang tempat, gosok gigi dan mandi tidak mampu mandiri. Data
yang biasa ditemukan dalam defisit perawatan diriadalah
1) Data subyektif
2) Data obyektif
Dampak masalah ddefisit perawatan diri terdiri dari 2 dampak fisik dan
psikologi
Dampak fisik banyak gangguan esehatan yang diderita seseorang kareena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan denngan baik, gangguan fisik yang terjadi
adalah gangguan itegritas kulit, ganggua membran mukosa mulut, infeksi pada
mata dan telinga. Sedangkan dampak psikososial kebutuhan dicintai,
membutuhkan kebutuhan harga diri, gangguan fiisik
5. Jenis-jenis defisit perawatan diri / Hambatan yang terjadi
Adatif
Maladatif
Pola perawatan Kadang perawatan Tidak melakukan
diri seimbang diri kadang tidak peawatan
7. Pohon masalah
Causa
Risiko tinggi isolasi sosial
Masalah keperawatan :
a. Defisist perawatan diri
b. Harga diri rendah
c. Resiko tinggi isolasi sosial
8. Penatalaksanaan
1. Pengkajian
a. Identitas Klien
Identitas ditulis lengkap meliputi nama, usia dalam tahun, alamat, pendidikan,
agama, status perkawinan, pekerjaan, jenis kelamin, nomor rekam medis dan
diagnosa medisnya.
b. Alasan masuk
Menanyakan kepada klien/keluarga/pihak yang berkaitan dan tulis hasilnya, apa
yang menyebabkan klien datang kerumah sakit, apa yang sudah dilakukan oleh
klien/keluarga sebelumnya atau dirumah untuk mengatasi masalah ini dan
bagaimana hasilnya. Klien dengan defisit perawatan diri biasanya dilaporkan oleh
keluarga bahwa klien sering melamun, menyendiri, dan terlihat berbicara sendiri,
menarik diri dari lingkungan.
d. Faktor predisposisi
Menanyakan apakah klien pemah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu,
pengobatan yang pernah dilakukan sebelumnya, adanya trauma masa lalu, faktor
genetik dan silsilah orang tuanya dan pengalaman masa lalu yang tidak
menyenangkan.
e. pemeriksaam fisik
1. TTV:
2. Kepala :
a. Inspeksi: biasanya di kepala pasien tampak kotor, rambut tidak pernah di sisir,
rambut tampak berminyak.
b. Palpasi biasanya rambut rontok, volume rambut tipis, terasa lengket ketika di
pegang.
3. Wajah :
a. Mata
1. Inspeksi:
a) Inspeksi
b). Palpasi
5. Tubuh
a. Inspeksi
b. Palpasi
6. Kaki
a. Inspeksi
1. Biasanya pada kuku pasien tampak hitam, kotor 2.Biasanya kaki pasien tampak
kotor karena jarang menggunakan alas kaki.
f. Psikososial
1) Genogram
2) Konsep diri
Biasanya persepsi pasien tentang tubuhnya, bagian tubuh yang disukai, reaksi
pasien terhadap bagian tubuh yang disukai dan tidak disukai.
Biasanya dikaji status dan posisi pasien sebelum pasiendirawat, kepuasan pasien
terhadap status dan posisinya,kepuasan pasien sebagai iaki-laki atau perempuan
Biasanya berisi harapan pasien terhadap kedaan tubuhyang ideal, posisi, tugas,
peran dalam keluarga, pekerjaanatau sekolah, harapan pasien terhadap lingkungan
sekitar,serta harapan pasien terhadap penyakitnya.
g. Hubungan sosial
h. spiritual
1) Nilai dan keyakinan : Biasanya nilai dan keyakinan terhadap agama pasien
terganggu karna tidak menghirauan lagi dirinya.
i. Status mental
1) Penampilan
Biasanya penampilan pasien sangat tidak rapi, tidaktahu cara berpakaian, dan
penggunaan pakaian tidaksesuai.
3) Aktivitas motorik
Biasanya klien tampak lesu, gelisah, tremor dankompulsif
4) Afek
6) Persepsi
7) Proses pikir
8) Adaptif
Biasanya pasien tidak mau berbicara dengan oranglain, tidak bisa menyelesikan
masalah yang ada, pasientidak mampu berolahraga karena pasien selalu malas.
9) Maladaptif
12) Pengetahuan
No Data Masalah
1 Subjektif Defisit perawatan diri
1. menolak melakukan perawatan diri
Objektif:
3. adanya ketombe
3. rambut rontok
7. mulut bau
8. telinga tampak kotor
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
5. Sasilitasi kemandirian,
bantu mampumelakukan
perawatan diri
Edukasi
1. Anjurkan melakukan
perawatan diri secara
konsisten sesuai kemampuan
A. Pengkajian
a. Anamnesa
TD : 120/80 mmhg
N :82 x/ menit
P : 24 x/ menit
b. wajah
1. mata
2. mulut
c. tangan
d. tubuh
a) inspeksi : tubuh pasien tercium bau yang khas, kulit tampak kering namun bersih
e. kaki
Psikososial
Genogram
Keterangan :
: perempuan
: laki-laki
: pasien
: meninggal
b. Konsep diri
No Kriteria pemeriksaan Hasil Pemeriksaan
1. Citra tubuh Pasien mengatakan menyukai semua bagian
tubuhnya dan tidak ada yang tidak disukainya
5. Harga diri Saat ini pasien berusia 55 tahun namun belum juga
menikah pasien belum menikah karena pasien
merasa tidak mempunyai pekerjaan tidak ada yang
mau dengannya karena memiliki masalah kejiwaan
c. Hubungan sosial
2. Peran seta dalam Di rumah sakit pasien kurang aktif dalam aktivitas
kegiatan kelompok yang dibuat oleh pihak rumah sakit pasien
kelompok/masyarakat lebih sering menyendiri daripada mengikuti kegiatan
selama di rumah sakit
d. Spiritual
e. Status mental
4. Afek Labil
a. Analisa data
No Data Masalah
1. Data subjektif : Defisit perawatan diri
1. menolak melakukan
perawatan diri
Data objektif :
Isolasi sosial
Skizofrenia (cause)
3. Intervensi Keperawatan
edukasi
a. anjurkan melakukan perawatan
diri secara konsisten sesuai
kemampuan
4. Implementasi Keperawatan
6. pasien mau
menggosok gigi
dan mandi kalau
ada perawat yang
menyuruh
5. Evaluasi Keperawatan
O:
1. pasien tampak bersih
2. pasien tampak rapi
3. gigi pasien tanpa bersih
4. badan pasien tidak tercium bau yang khas lagi
A: masalah teratasi
P : intervensi dihentikan