037 - Fardina Salsabilah F - Uas Sastra Hal
037 - Fardina Salsabilah F - Uas Sastra Hal
Mini Riset
Disusun oleh :
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat allah atas rahmat dan karunia- Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan mini riset yang berjudul Peran Bimbingan belajar
menulis di kelas I pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di MI Miftahul Ulum
Kunir, Lumajang dengan tepat waktu. Mini riset ini berisi tentang bimbingan
belajar menulis dikelas I pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
Saya menyadari bahwa mini riset ini jauh dari sempurna untuk itu saran
dan kritik yang membangun. Semoga mini riset ini dapat bermanfaat dan
memberikan berkah bagi pembaca dan khususnya penulis.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Kesimpulan ..................................................................................................13
B. Saran ............................................................................................................13
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
1
Neneng Sri Wulan, ‘PERKEMBANGAN MUTAKHIR PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA: KURIKULUM
2013 SEKOLAH DASAR’, Pendidikan, 1.2 (2014), 177–78.
2
Suastika.N, ‘Problematika Pembelajaran Belajar Dan Menulis Permulaan Di Sekolah Dasar’,
Pendidikan Dasar, 3.1 (2018), 57.
1
untuk proses belajar berbahasa atau pemerolehan bahasa dengan baik yang
bersifat formal maupun non formal. 3
2. Fokus Penelitian
3. Tujuan Penelitian
3
Ningsih, ‘Peran Guru Dalam Menulis Permulaan Menghadapi Abad 21’, Basindo, 3.1 (2019), 38–
43.
2
2. Mengukur efektifitas bimbingan belajar dalam membantu siswa kelas I
untuk menyusun kalimat sederhana yang koheren dalam bahasa Indonesia
3. Meneliti pengaruh bimbingan belajar dalam peningkatan kreativitas kelas I
menulis dalam bahasa Indonesia
4. Definisi Istilah
3
BAB II
KAJIAN TEORI
4
dkk Andri, A, ‘Analisis Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Matematika Pada Siswa SDN 01 Nanga
Kantuk’, Pendidikan Matematika, 2.1 (2020), 158–67.
5
Aryani Fauziah, ‘Analisis Pola Asuh Orangtua Dalam Upaya Menangani Kesulitan Membaca Pada
Anak Disleksia’, Pendidikan Anak Usia Dini, 5.2 (2020), 1128–37.
6
Suastika.N.
4
kesalahan atau kesulitan, ini akan ditunjukkan dalam hasiltulisan tangan yang
buruk dan tidak terbaca. 7
1) faktor keluarga:
bagaimana anak dibesarkan, hubungan antara orang tua dan anak, contoh atau
bimbingan orang tua, suasana rumah/keluarga, keadaan keuangan keluarga miskin
secara finansial atau terlalu kaya.
2) faktor sekolah:
7
P. T. Hadyanti, ‘Problematika Pembelajaran Menulis Permulaan Pada Masa Pandemi Covid-19’,
Basicedu, 6.1 (2022), 886–93.
5
Faktor eksternal meliputi
8
Dkk widodo supriyono, Psikologi Belajar (Bandung: Rineka cipta, 2004).
6
BAB III
PEMBAHASAN
A. Profil Madrasah
7
b. Data pendidik, tenaga pendidik dan peserta didik
Dari hasil wawancara yang kami lakukan kepada Ibu Kepala
Sekolah Mi Miftahul ulum Rambipuji bahwa jumlah total pendidik dan
tenaga pendidik disekolah berjumlah 21 orang, yang terdiri dari 1 kepala
madrasah, 15 guru kelas dengan ijazah S1, 4 Guru agama dan 1 guru
PJOK yang sudah berijazah S1. Dari hasil wawancara yang kami lakukan
bahwa semua guru kecuali guru tahfidz sudah berijazah S1, mulai dari
guru kepala sekolah, guru kelas, guru agama dan guru PJOK. Hal tersebut
sudah baik karena semua guru mapel sudah mengenyam penidikan di
bangku kuliah, meskipun dari guru tahfidz hanya berijazah SMA saja.
Karena guru tahfidz tidak ada persyaratan sebagai sarjana jadi pihak
sekolah tidak mempermasalahkan pada jenjang pendidikan terakhirnya.
8
Jumlah Peserta Didik MI Miftahul Ulum Sukorejo
B. Pembahasan
9
Dari hasil penelitian yang saya simpulkan bahwa anak kelas 1 sekolah dasar
bahwasanya mereka mempunyai pola pikir yang berbeda-beda, ada yang tulisanya
sudah benar akan tetapi masih belum terlihat rapi kemudian yang kedua ada anak
dalam penulisanya masih banyak yang salah sehingga guru harus paham betul
bagaimana tataan huruf dalam Bahasa indonesia, maka dari itu dengan adanya
peran dalam belajar menulis siswa dapat mengeksplorasikan sebuah kalimat yang
baik dan benar,
Di samping itu, salah satu siswa dalam kategori cukup memiliki kemampuan yang
cukup dalam penggunaan huruf kapital dan tanda baca, yaitu:
10
2) Siswa menggunakan huruf kapital sebagai huruf pertama pada nama orang
dengan benar, seperti contohnya "Rini".
3) Siswa kurang tepat dalam menulis huruf kapital sebagai huruf pertama pada
nama hari, misalnya "minggu".
4) Siswa menggunakan huruf kapital sebagai huruf pertama pada setiap kata di
judul dengan benar, seperti contohnya "Kisah Persahabatan".
5) Siswa menggunakan huruf kapital dengan tepat sebagai huruf pertama dalam
nama geografi, seperti contohnya "Surabaya".
7) Siswa menggunakan tanda koma dengan benar sebagai perincian dari sesuatu
hal, contohnya "Dia ramah, baik, dan selalu menolong."
8) Penempatan tanda koma antara anak kalimat dan induk kalimat kurang tepat,
seperti contohnya "Kita saling membantu jika kita sedang kesusahan, membantu
menghibur ketika sedih, dan memberi jajanan saat istirahat."
9) Tidak ada penempatan tanda baca koma di akhir kata penghubung kalimat,
misalnya "Jadi, aku sedih karena dia pindah ke rumah barunya di Bandung."
10) Siswa menggunakan tanda hubung dengan benar pada kata ulang, seperti
contohnya "bersama-sama".
Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui bahwa terdapat banyak indikator yang
mengalami kesalahan dalam penggunaan huruf kapital dan penempatan tanda
baca.
Sementara itu, siswa dalam kategori baik memiliki kemampuan yang baik dalam
penggunaan huruf kapital dan tanda baca, yaitu:
1) Tidak menggunakan huruf kapital sebagai huruf pertama pada awal kalimat.
11
2) Menggunakan huruf kapital sebagai huruf pertama dari unsur nama orang,
seperti contohnya "Rahma".
4) Siswa menggunakan huruf kapital di huruf pertama setiap kata di judul, kecuali
kata bantu, seperti contohnya "Berlibur dengan Keluarga".
5) Siswa menggunakan huruf kapital sebagai huruf pertama pada nama geografi,
seperti contohnya "Santolo".
7) Siswa menggunakan tanda baca koma pada unsur perincian, misalnya "kegiatan
pagi di rumah mandi, solat, makan, sekolah". Namun, kekurangannya adalah tidak
menggunakan "dan" pada penunjukan perincian yang terakhir.
12
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
Ningsih, ‘Peran Guru Dalam Menulis Permulaan Menghadapi Abad 21’, Basindo,
3.1 (2019), 38–43
Suastika.N, ‘Problematika Pembelajaran Belajar Dan Menulis Permulaan Di
Sekolah Dasar’, Pendidikan Dasar, 3.1 (2018), 57
widodo supriyono, Dkk, Psikologi Belajar (Bandung: Rineka cipta, 2004)
Wulan, Neneng Sri, ‘PERKEMBANGAN MUTAKHIR PENDIDIKAN
BAHASA INDONESIA: KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR’,
Pendidikan, 1.2 (2014), 177–78
14
14