Anda di halaman 1dari 19

Peran bimbingan belajar menulis di kelas I pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia di MI Miftahul Ulum Sukorjo, Lumajang

Mini Riset

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa MI/SD

Dosen Pengampu : Dr. Khotibul Umam, M. A

Disusun oleh :

Fardina Salsabilah Fitriyah (212101040037)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PROGRAM STUDI GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat allah atas rahmat dan karunia- Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan mini riset yang berjudul Peran Bimbingan belajar
menulis di kelas I pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di MI Miftahul Ulum
Kunir, Lumajang dengan tepat waktu. Mini riset ini berisi tentang bimbingan
belajar menulis dikelas I pada mata pelajaran Bahasa Indonesia

Selanjutkan saya ucapkan terimakasih kepada bapak Dr. Khotibul Umam,


M.A selaku dosen pengampu pada mata kuliah bahasa dan sastra Indonesia
MI/SD yang telah memberikan tugas ini dan telah membimbing dan mengarakan.
Saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah mendukung baik
secara langsung maupun tidak langsung.

Saya menyadari bahwa mini riset ini jauh dari sempurna untuk itu saran
dan kritik yang membangun. Semoga mini riset ini dapat bermanfaat dan
memberikan berkah bagi pembaca dan khususnya penulis.

Jember, 3 juni 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................i

DAFTAR ISI ....................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................1

A. Latar Belakang ............................................................................................2

B. Fokus Penelitian ..........................................................................................2

C. Tujuan penelitian ........................................................................................2

D. Definisi Istilah .............................................................................................3

BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................4

BAB III PEMBAHASAN.................................................................................7

BAB IV PENUTUP ..........................................................................................13

A. Kesimpulan ..................................................................................................13

B. Saran ............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................14


BAB I

PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

Pendidikan bahasa indonesia di sekolah dasar memiliki peranan yang


sangat penting dalam upaya membentuk keterampilan siswa. Di kelas I adalah
tahapan awal dalam mempelajari mata pelajaran bahasa Indonesia, termasuk
dalam ketrampilan menulis. Bimbingan belajar menulis dapat memiliki peran
yang sangat signifikan untuk membantu siswa dalam upaya mengembangkan
kemampuan belajar menulis mereka. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi
dalam peran bimbingan belajar menulis di kelas 1 pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia di sekolah dasar 1

Menurut Nyoman Suastika pada tahun 2019, menulis ialah hasil


pemikiran yang mengandung makna mengungkapkan pikiran, gagasan, perasaan,
dan emosi penulis. Dengan menulis, siswa dapat menjaganya mengkomunikasikan
atau mengungkapkan sesuatu secara tertulis 2.

Pendidikan adalah fenomena dan usaha manusia yang terorganisisir di


mana orangberada dan berada. Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting
untuk mengembangan individu dan umat manusia secara keseluruhan,serta untuk
usaha membudidayakan manusia baik sebagai individu maupun sebagai
masyarakat. Pendidikan adalah proses seseorang dalam pengembangan
ketrampilan manusia, mealui sikap, dan bentuk-bentuk tingkah laku dengan
dihadapkan pada pengaruh lingkungan terpilih dan juga terkontrol (terutama dari
sekolah). Bahasa adalah sarana komunikasi, alat yang memegang peranan penting

1
Neneng Sri Wulan, ‘PERKEMBANGAN MUTAKHIR PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA: KURIKULUM
2013 SEKOLAH DASAR’, Pendidikan, 1.2 (2014), 177–78.
2
Suastika.N, ‘Problematika Pembelajaran Belajar Dan Menulis Permulaan Di Sekolah Dasar’,
Pendidikan Dasar, 3.1 (2018), 57.

1
untuk proses belajar berbahasa atau pemerolehan bahasa dengan baik yang
bersifat formal maupun non formal. 3

Pendidikan sebagai pengembangan bakat. Pada dasarnya semua orang


pasti mengalaminya berupa perkembangan dan kemampuan dalam mengembangk
an sesuai dengan potensinya. Kemampuan setiap individu dapat berkembang
dengan berlatih setiap harinya. Latihan tersebut tidak dialukan sendiri akan tetapi
juga membutuhkan orang lain untuk membantu mengembangkan potensi pada
dirinya. Karena tanpa bantuan orang lain anak itu akan lahir kehilangan
kemanusiaannya, orang-orang lain di sini mungkin orang tua atau guru.
Mementordan lainnya untuk bimbingan. Anak-anak sehingga dapat melakukan
semua tugas dan kewajiban dengan percaya diri. Karena yang dilakukan anak
setiap hari akan mengubah kepribadian itu sehingga terbentuk dalam diri anak
tersebut
membuatnya lebih baik. Dalam mengembangkan potensi yang diimilikinya,sehing
ga menjadikan anak tersebut lebih mandiri.

2. Fokus Penelitian

1. Bagaimana peran bimbingan belajar dalam membantu siswa kelas I untuk


mengenal huruf-huruf dan membentuk tulisan secara baik dan benar dalam
bahasa Indonesia?
2. Apa peran bimbingan belajar dalam membantu siswa kelas I untuk
menyusun kaliamat sederhana dalam Bahasa Indonesia?
3. Bagaiamana bimbingan belajar dalam merangsang kreativitas siswa kelas I
menulis dalam bahasa Indonesia?

3. Tujuan Penelitian

1. Mengevaluasi efektifitas bimbingan belajar untuk meningkatkan


pemahaman siswa kelas I terhadap huruf-huruf dan pembentukan tulisan
yang benar dalam bahasa Indonesia

3
Ningsih, ‘Peran Guru Dalam Menulis Permulaan Menghadapi Abad 21’, Basindo, 3.1 (2019), 38–
43.

2
2. Mengukur efektifitas bimbingan belajar dalam membantu siswa kelas I
untuk menyusun kalimat sederhana yang koheren dalam bahasa Indonesia
3. Meneliti pengaruh bimbingan belajar dalam peningkatan kreativitas kelas I
menulis dalam bahasa Indonesia

4. Definisi Istilah

1. Bimbingan Belajar: Bimbingan belajar ialah proses pemberian bantuan


tambahan dan pendampingan kepada siswa dalam memahami atau menguasai
materi pelajaran. Dalam konteks ini, bimbingan belajar menekankan pada
pengembangan keterampilan menulis siswa kelas 1 dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia.

2. Menulis: Menulis adalah kegiatan ekspresi atau penyampaian pikiran, gagasan,


atau informasi melalui tulisan. Dalam konteks ini, menulis merujuk pada
kemampuan siswa kelas I untuk membentuk huruf, mengembangkan kosa kata,
menyusun kalimat, dan mengekspresikan ide-ide mereka secara tertulis dalam
bahasa Indonesia.

3. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Mata pelajaran Bahasa Indonesia meliputi


pembelajaran tentang tata bahasa, kosa kata, membaca, menulis, mendengarkan,
berbicara, dan memahami teks dalam bahasa Indonesia. Di kelas I SD/MI, mata
pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan untuk memperkenalkan siswa pada dasar-
dasar bahasa Indonesia, termasuk kemampuan menulis.

4. Kelas 1 SD/MI: Kelas 1 SD/MI adalah tingkat awal pendidikan formal di


sekolah dasar. Siswa di kelas ini umumnya berusia sekitar 6-7 tahun. Fokus
pembelajaran pada kelas 1 adalah memperkenalkan siswa pada dasar-dasar
membaca, menulis, dan berhitung.

3
BAB II

KAJIAN TEORI

Kebiasaan belajar dengan baik dapat mempengaruhi dalam keberhasilan


belajar 4. Sebaliknya, kebiasaan belajar yang buruk akan tercermin dari hasil yang
dicapai. Penelitian menunjukkan bahwa waktu yang dihabiskan untuk
pendampingan belajar menulis pada tahap awal, baik di sekolah maupun oleh
orang tua, masih kurang memadai 5. Siswa yang menghadapi kesulitan dalam
belajar membutuhkan perhatian dan perhatian khusus dari orang tua, yang
merupakan sumber utama pendidikan bagi siswa. Oleh karena itu, siswa
sebaiknya bersama orang tua menetapkan aturan terkait waktu bermain,
mengerjakan tugas, dan latihan belajar menulis guna mencapai hasil yang lebih
baik. Menurut Nyoman Suastika pada tahun 2019, menulis ialah hasil pemikiran
yang mengandung makna mengungkapkan pikiran, gagasan, perasaan, dan emosi
penulis. Dengan menulis, siswa dapat menjaganya mengkomunikasikan atau
mengungkapkan sesuatu secara tertulis. Keterampilan menulis siswa sekolah
dasar harus diperhatikan siswa dapat mengikuti pembelajaran di kelas dengan baik
dan optimal 6. Saat belajar menulis Pertama-tama, fase pengenalan huruf adalah
fase pertama yang harus diajarkan kepada siswa dll Peralihan ke tahap pelatihan
secara tertulis menurut Hadyanti, pada tahun 2022. Menulis permulaan adalah
keterampilan menulis, yang diajarkan kepada siswa pada tahap awal yaitu di kelas
I. Keterampilan menulis terkait dengan itu kemampuan mengarang, yaitu
kemampuan mengungkapkan pikiran dan perasaan secara efektif tertulis menurut
Jamari, pada tahun 2015. Kemampuan seseorang untuk menulis karena datang
melalui belajar terus-menerus menyempurnakan keterampilannya. Jika terjadi

4
dkk Andri, A, ‘Analisis Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Matematika Pada Siswa SDN 01 Nanga
Kantuk’, Pendidikan Matematika, 2.1 (2020), 158–67.
5
Aryani Fauziah, ‘Analisis Pola Asuh Orangtua Dalam Upaya Menangani Kesulitan Membaca Pada
Anak Disleksia’, Pendidikan Anak Usia Dini, 5.2 (2020), 1128–37.
6
Suastika.N.

4
kesalahan atau kesulitan, ini akan ditunjukkan dalam hasiltulisan tangan yang
buruk dan tidak terbaca. 7

Menurut Ahmad dan Supriyono pada tahun 2004. Faktor-faktor penyebab


kesulitan belajar siswa yang mempertimbangkan faktor internal dan eksternal,
berikut ini dibahas secara lebih rinci:

 Faktor internal yang meiputi:

Sakit, kurang sehat, Cacat, Kecerdasan, Bakat, Minat, Motivasi,kesehatan mental


dan tipe belajar anak-anak.

 Faktor eksternal yang meliputi

1) faktor keluarga:

bagaimana anak dibesarkan, hubungan antara orang tua dan anak, contoh atau
bimbingan orang tua, suasana rumah/keluarga, keadaan keuangan keluarga miskin
secara finansial atau terlalu kaya.

2) faktor sekolah:

Guru, produsen peralatan, kondisi bangunan, kurikulum, waktu, kurang disiplin.

3) Media massa dan faktor lingkungan sosial:

film, televisi, majalah, kartun,teman, tetangga, kegiatan komunitas dan lain-lain


dll. menurut Yusuf dkk pada tahun 2004. Dengan menambahkan faktor
penghambat keberhasilan belajar ditunjukkan sebagai berikut:

 Faktor internal meliputi:

Rendahnya kemampuan belajar, motivasi belajarpendek, sakit,sikap pesimis,


sikap negatif terhadap pengajaran,kebiasaan buruk (kemalasan) dalam belajar,
panca indera tidak bekerja dengan baik optimal, mengalami stres.

7
P. T. Hadyanti, ‘Problematika Pembelajaran Menulis Permulaan Pada Masa Pandemi Covid-19’,
Basicedu, 6.1 (2022), 886–93.

5
 Faktor eksternal meliputi

Kurangnya kesempatan belajar, temanyang malas belajar, suasana kehidupan


keluarga tidak harmonis, suasana kehidupan sekolah yang kurang kondusif,
interaksi siswa dan guru kurang harmonis, proses pembelajaran tidak tertata
dengan baik, kesempatan belajar tidak mencukupi. Faktor-faktor di atas (eksternal
dan internal) secara langsung berinteraksi satu sama lain maupun tidak langsung
dalam pencapaian prestasi belajar. dalam proses pembelajaran pasti dihadapkan
dengan kesulitan dan kegagalan, jadi faktor-faktor ini hambatan keberhasilan
belajar harus disingkirkan sedini mungkin memberikan layanan bimbingan belajar
kelompok bagi siswa yang kesulitan serta siswa yang tidak mengalami kesulitan
dalam belajar dan menyediakan layanan bagi siswa dengan kebiasaan belajar yang
baik dan buruk. 8

8
Dkk widodo supriyono, Psikologi Belajar (Bandung: Rineka cipta, 2004).

6
BAB III

PEMBAHASAN

A. Profil Madrasah

Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum berawal dari sebuah


keinginan mengembangkan Madrasah Diniyah di lingkungan desa
Sukorejo. Didirikan oleh tiga Ulama` yaitu: Ky.Muslim, Ky. Mansyhur,
dan Ky. Thabrani pada tahun 1969. Berdiri dipusat kecamatan Sukorejo,
menjadikan MI Miftahul Ulum sebagai rujukan sekolah berbasis agama
Islam dilingkungnannya. Hingga kini MI Miftahul Ulum bukanlah sebagai
scond choice bagi warga Sukorjo.
Tahun 2004, merupakan awal perubahan high grade school bagi
MI Miftahul Ulum Sukorjo. Bekerjasama dengan pemerintah Australia
dalam program IAPBE menjadikan MI Miftahul Ulum Sukorejo semakin
menjadi pilihan utama masyarakat Sukorjo. Hingga kini, peserta didik MI
Miftahul Ulum Rambipuji telah mencapai 165 siswa dari berbagai desa,
tidak hanya dari desa Sukorejo saja tetapi warga masyarakat luar desa
banyak yang mendidik putra putrinya di MI Miftahul Ulum Sukorejo.
a. Letak Geografis
MI Mifahul Ulum Sukorejo merupakan lembaga dibawah yayasan
Miftahul Ulum Sukorejo dan salah satu madrasah binaan kementrian
Agama Kabupaten Lumajang yang beralamatkan di Jalan Sukorejo No. 09
RT. 03 RW 02 Sukorejo, kode pos:67383. Adapun lokasi MI Miftahul
Ulum Sukorjo ini terletak pada geografis yang cocok untuk proses belajar
mengajar yang terletak di tengah pemukiman penduduk. MI ini dibangun
dengan pertimbangan tata letak bangunan yang memberikan kenyamanan
untuk belajar. Hal ini dapat dilihat dari letak ruang belajar yang agak jauh
dari jalan raya sehingga kebisingan dari kendaraan motor dan kendaraan
umum yang melintasi jalan raya dapat diminimalisir dan siswa dapat
belajar dengan nyaman.

7
b. Data pendidik, tenaga pendidik dan peserta didik
Dari hasil wawancara yang kami lakukan kepada Ibu Kepala
Sekolah Mi Miftahul ulum Rambipuji bahwa jumlah total pendidik dan
tenaga pendidik disekolah berjumlah 21 orang, yang terdiri dari 1 kepala
madrasah, 15 guru kelas dengan ijazah S1, 4 Guru agama dan 1 guru
PJOK yang sudah berijazah S1. Dari hasil wawancara yang kami lakukan
bahwa semua guru kecuali guru tahfidz sudah berijazah S1, mulai dari
guru kepala sekolah, guru kelas, guru agama dan guru PJOK. Hal tersebut
sudah baik karena semua guru mapel sudah mengenyam penidikan di
bangku kuliah, meskipun dari guru tahfidz hanya berijazah SMA saja.
Karena guru tahfidz tidak ada persyaratan sebagai sarjana jadi pihak
sekolah tidak mempermasalahkan pada jenjang pendidikan terakhirnya.

Jumlah Pendidik dan Tenaga Pendidik

No Tugas Pokok L P JML SMA S1


1 Kepala Madrasah 1 1 1
2 Guru Kelas 4 11 15 15
3 Guru Agama 2 2 4 4
4 Guru PJOK 1 1 1
5 Guru Tahfidz / BTA 3 3 3
6 Penjaga Madrasah 1 1 1
11 14 25 4 21

8
Jumlah Peserta Didik MI Miftahul Ulum Sukorejo

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah


1 10 12 22
2 12 9 21
3 9 13 22
4 16 12 28
5 9 15 24
6A 6 16 22
6B 15 11 26
JUMLAH

B. Pembahasan

Bimbingan belajar menulis yang memiliki peran yang sangat penting


dalam kelas I pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar. Bimbingan
belajar menulis yang membantu siswa untuk mengembangkan ketrampilan yaitu
menulis dasar seperti mengenal huruf, membentuk kata dan menggabungkan kata
untuk menjadi kalimat yang baik dan benar. Disini guru menggunakan pendekatan
bermain dengan interaktif dalam membimbing belajar menulis, contohnya seperti
permainan kata, dengan aktivitas menulis kelompok.

Siswa juga menunjukkan peningkatan dalam motivasi kepercayaan diri


dalam menulis melalui partisipasi yang aktif . Bimbingan belajar menulis juga
membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan pola pikir yang kritis dan
ekspresi ide yang ia tulis.

9
Dari hasil penelitian yang saya simpulkan bahwa anak kelas 1 sekolah dasar
bahwasanya mereka mempunyai pola pikir yang berbeda-beda, ada yang tulisanya
sudah benar akan tetapi masih belum terlihat rapi kemudian yang kedua ada anak
dalam penulisanya masih banyak yang salah sehingga guru harus paham betul
bagaimana tataan huruf dalam Bahasa indonesia, maka dari itu dengan adanya
peran dalam belajar menulis siswa dapat mengeksplorasikan sebuah kalimat yang
baik dan benar,

Di samping itu, salah satu siswa dalam kategori cukup memiliki kemampuan yang
cukup dalam penggunaan huruf kapital dan tanda baca, yaitu:

1) Terdapat kesalahan dalam penggunaan huruf kapital di huruf pertama kata


pada awal kalimat yang ditulis oleh siswa.

10
2) Siswa menggunakan huruf kapital sebagai huruf pertama pada nama orang
dengan benar, seperti contohnya "Rini".

3) Siswa kurang tepat dalam menulis huruf kapital sebagai huruf pertama pada
nama hari, misalnya "minggu".

4) Siswa menggunakan huruf kapital sebagai huruf pertama pada setiap kata di
judul dengan benar, seperti contohnya "Kisah Persahabatan".

5) Siswa menggunakan huruf kapital dengan tepat sebagai huruf pertama dalam
nama geografi, seperti contohnya "Surabaya".

6) Terdapat kesalahan dalam penempatan tanda baca titik yang memisahkan


antara kalimat satu dengan kalimat lainnya.

7) Siswa menggunakan tanda koma dengan benar sebagai perincian dari sesuatu
hal, contohnya "Dia ramah, baik, dan selalu menolong."

8) Penempatan tanda koma antara anak kalimat dan induk kalimat kurang tepat,
seperti contohnya "Kita saling membantu jika kita sedang kesusahan, membantu
menghibur ketika sedih, dan memberi jajanan saat istirahat."

9) Tidak ada penempatan tanda baca koma di akhir kata penghubung kalimat,
misalnya "Jadi, aku sedih karena dia pindah ke rumah barunya di Bandung."

10) Siswa menggunakan tanda hubung dengan benar pada kata ulang, seperti
contohnya "bersama-sama".

Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui bahwa terdapat banyak indikator yang
mengalami kesalahan dalam penggunaan huruf kapital dan penempatan tanda
baca.

Sementara itu, siswa dalam kategori baik memiliki kemampuan yang baik dalam
penggunaan huruf kapital dan tanda baca, yaitu:

1) Tidak menggunakan huruf kapital sebagai huruf pertama pada awal kalimat.

11
2) Menggunakan huruf kapital sebagai huruf pertama dari unsur nama orang,
seperti contohnya "Rahma".

3) Tidak menggunakan huruf kapital pada nama hari, misalnya "minggu".

4) Siswa menggunakan huruf kapital di huruf pertama setiap kata di judul, kecuali
kata bantu, seperti contohnya "Berlibur dengan Keluarga".

5) Siswa menggunakan huruf kapital sebagai huruf pertama pada nama geografi,
seperti contohnya "Santolo".

6) Terdapat kesalahan dalam penempatan tanda baca titik yang memisahkan


antara kalimat satu dengan kalimat lainnya. Hal ini karena siswa mengalami
kesulitan dalam penempatan titik dan koma secara benar.

7) Siswa menggunakan tanda baca koma pada unsur perincian, misalnya "kegiatan
pagi di rumah mandi, solat, makan, sekolah". Namun, kekurangannya adalah tidak
menggunakan "dan" pada penunjukan perincian yang terakhir.

8) Terdapat ketidak konsistenan dalam penggunaan tanda.

12
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengembangan belajar menulis membantu siswa kelas 1 untuk


mengembangkan kemampuan dalam awal menulis mereka, sehingga siswa dapat
menyusun kalimat sederhana dengan menggunakan ide-ide mereka, dan juga
membantu siswa dalam memperluas kosa kata, sehingga membangun diri mereka
dalam keterampilan menulis, Di samping itu, salah satu siswa dalam kategori
cukup memiliki kemampuan yang cukup dalam penggunaan huruf kapital dan
tanda baca, yaitu:Terdapat kesalahan dalam penggunaan huruf kapital di huruf
pertama kata pada awal kalimat yang ditulis oleh siswa. Siswa menggunakan
huruf kapital sebagai huruf pertama pada nama orang dengan benar, seperti
contohnya "Rini".

B. Saran

Dengan menggunakan metode interaktif yang beragam akan membantu


siswa dalam menulis, sehingga siswa tersebut tidak bosan, Disini saya sebagai
penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya, tidak luput dari salah, maka dari
itu penulis membutuhkan masukan yang baik berupa kritik dan saran untuk
memperbaiki kekurangan dari mini riset ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

Andri, A, dkk, ‘Analisis Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Matematika Pada


Siswa SDN 01 Nanga Kantuk’, Pendidikan Matematika, 2.1 (2020), 158–67
Fauziah, Aryani, ‘Analisis Pola Asuh Orangtua Dalam Upaya Menangani
Kesulitan Membaca Pada Anak Disleksia’, Pendidikan Anak Usia Dini, 5.2
(2020), 1128–37
Hadyanti, P. T., ‘Problematika Pembelajaran Menulis Permulaan Pada Masa
Pandemi Covid-19’, Basicedu, 6.1 (2022), 886–93

Ningsih, ‘Peran Guru Dalam Menulis Permulaan Menghadapi Abad 21’, Basindo,
3.1 (2019), 38–43
Suastika.N, ‘Problematika Pembelajaran Belajar Dan Menulis Permulaan Di
Sekolah Dasar’, Pendidikan Dasar, 3.1 (2018), 57
widodo supriyono, Dkk, Psikologi Belajar (Bandung: Rineka cipta, 2004)
Wulan, Neneng Sri, ‘PERKEMBANGAN MUTAKHIR PENDIDIKAN
BAHASA INDONESIA: KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR’,
Pendidikan, 1.2 (2014), 177–78

14
14

Anda mungkin juga menyukai