modern yang padat resiko sering terjadi kejadian tidak diinginkan/KTD (adverse event) terjadinya injuri atau kematian pada pasien. Dalam proses pemberian layanan kesehatan dapat terjadi : Kesalahan diagnosis, pengobatan, pencegahan, serta kesalahan sistem lainnya yang berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien Keamanan adalah prinsip yang paling fundamental dalam pemberian pelayanan kesehatan dan sekaligus aspek yang paling kritis dari manajemen kualitas.
KESELAMATAN PASIEN (patient safety)
Sejarah patient safety
Laporan dari Institute of Medicine/IOM (1999) :
To err is human (Berbuat salah adalah
manusiawi), building a safer health system (membangun sistem kesehatan yang lebih aman) di Amerika Serikat dilaporkan terjadi 44.000 - 98.000 kematian setiap tahun akibat dari medical error yang sebenarnya dapat dicegah, angka ini hampir empat kali lipat dari kematian akibat kecelakaan lalulintas Laporan ini mengejutkan kalangan dunia kesehatan, bagaimana itu bisa terjadi?
Sejarah patient safety LANJUTAN
Laporan dari Institute of Medicine (1999) :
Padahal sejak masa sebelum masehi, Hippocrates
(bapak kedokteran modern) pernah mengemukakan Primum non nocere atau First, do no harm (melayani tanpa harus membahayakan) Sejak ada laporan IOM, berbagai negara mulai mengembangkan suatu gerakan yang disebut
Patient Safety (Keselamatan Pasien)
Sejarah LANJUTAN
Tahun 2004 Lembaga Kesehatan Dunia (WHO)
mendirikan lembaga World Alliance for Patient Safety
Sejarah LANJUTAN
Di Indonesia gerakan keselamatan pasien
dimulai pada tahun 2005 yaitu dengan didirikannya Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS) oleh Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI).
Trend & issue
Saat ini isu global yang sangat penting dalam
pelayanan kesehatan adalah keselamatan pasien (patient safety). Isu ini mulai dibicarakan kembali pada tahun 2000an, sejak laporan dari Institute of Medicine yang menerbitkan laporan: To err is human, building a safer health system, yang memuat data menarik tentang Kejadian Tidak Diharapkan/ KTD (Adverse Event). Organisasi kesehatan dunia (WHO) juga telah menegaskan pentingnya keselamatan dalam pelayanan kepada pasien sehubungan dengan data KTD di Rumah Sakit di berbagai negara menunjukkan angka yang tidak kecil berkisar 3 - 16%.
Trend & issue LANJUTAN
Gerakan keselamatan pasien dalam konteks
pelayanan kesehatan saat ini diterima secara luas di seluruh dunia. WHO kemudian meluncurkan program World Alliance for Patient Safety pada tahun 2004. Di dalam program itu dikatakan bahwa keselamatan pasien adalah prinsip fundamental pelayanan pasien sekaligus komponen kritis dalam manajemen mutu.
Trend & issue lanjutan
Di Indonesia, Perhimpunan Rumah Sakit
Seluruh Indonesia (PERSI) telah membentuk Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS) pada tanggal 1 Juni 2005, dan telah menerbitkan Panduan Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien. Panduan ini dibuat sebagai dasar implementasi keselamatan pasien di rumah sakit.
Trend & issue lanjutan
Dalam perkembangannya, Komite Akreditasi
Rumah Sakit (KARS) Kementerian Kesehatan telah pula menyusun Standar Keselamatan Pasien Rumah Sakit dalam instrumen Standar Akreditasi Rumah Sakit. Akreditasi rumah sakit saat ini adalah syarat mutlak yang harus dipenuhi setiap rumah sakit sebagai amanat Undang-undang no. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
Trend & issue lanjutan
Sejak berlakunya UU No. 8/1999 tentang
Perlindungan Konsumen dan UU No. 29/2004 tentang Praktik Kedokteran, muncul berbagai tuntutan hukum kepada dokter dan rumah sakit.
Salah satu cara mengatasi masalah ini adalah
dengan penerapan sistem keselamatan pasien di rumah sakit.
Trend & issue lanjutan
Dalam pelaksanaannya keselamatan pasien
akan banyak menggunakan prinsip dan metode manajemen risiko mulai dan identifikasi, asesmen dan pengolahan risiko. Pelaporan dan analisis insiden keselamatan pasien akan meningkatkan kemampuan belajar dari insiden yang terjadi untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama dikemudian hari.