Anda di halaman 1dari 31

FRAKTUR LUMBAL

oleh
Irene Fausta Wijono
406152029

KEPANITERAAN ILMU BEDAH


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIAWI
PERIODE 9 JANUARI 18 MARET 2017
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
TARUMANAGARA
Identitas Pasien
Nama : Tn. W
Usia 49 Th
Alamat : Kp. Cikalang
Pekerjaan : Buruh
Anamesa
Anamesa dilakukan pada tanggal 26
Januari 2017 secara autoanamesa
dan alloanamesa
Keluhan utama :Nyeri di area
pinggang
Keluhan tambahan :Kedua kaki
terasa kebas dan tidak dapat
digerakkan
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke RS dengan keluhan nyeri
pada pinggang yang menjalar ke kedua kaki
sejak 3 bulan SMRS. Pasien juga mengeluh
kedua kaki nya terasa kebas dan tidak dapat
digerakkan . Pasien tidak dapat merasakan
ketika pasien ingin BAB / BAK.
Keluhan mual , muntah disangkal pasien
Pasien memiliki riwayat tertabrak mobil truk 3
tahun SMRS, dimana pada saat itu pasien
sedang mengendarai motor dan terjatuh dari
motornya.
Riwayat penyakit dahulu : -
Riwayat penyakit keluarga : -
Pemeriksaan Fisik
KU : TSS
Kesadaran : Compos mentis
TTV : TD:130/80 mmhg, Nadi:
84x/menit, Suhu: 36,6 Pernapasan
20x/menit
Pemeriksaan sistem motorik :
Atrofi pada m.gastrocnemius dextra
& sinistra
Tonus otot (paha , betis, kaki )
menurun
Penilaian kekuatan otot 5/5 (lengan)
1/1 (kaki)
Penilaian sensasi nyeri , raba halus
menurun mulai dari paha ke arah
kaki
Status Lokalis
Pemeriksaan pada
kaki kanan dan
kiri :
Look : Jejas -, atrofi
+, tanda
peradangan
-,hipopigmentasi
+/+
Feel : Nadi teraba ,
nyeri tekan -,
hangat
Status Lokalis
Pemeriksaan
pinggang :
Look : Warna kulit
kehitaman, Scar -,
Jejas -, Tanda
peradangan
-,Edema -
Feel : Nyeri tekan -,
hangat
Move : ROM
berkurang
Resume
Pasien datang ke RS dengan keluhan nyeri
pada pinggang yang menjalar ke kedua
kaki sejak 3 bulan SMRS. Pasien juga
mengeluh kedua kaki nya terasa kebas dan
tidak dapat digerakkan . Pasien tidak dapat
merasakan ketika pasien ingin BAB / BAK.
Pasien memiliki riwayat tertabrak mobil
truk 3 tahun SMRS, dimana pada saat itu
pasien sedang mengendarai motor dan
terjatuh dari motornya.
Status Lokalis
Pemeriksaan pada
kaki kanan dan
kiri :
Look : atrofi
+,hipopigmentasi
+/+
Feel : Nadi teraba ,
hangat
Move : Tidak dapat
digerakkan
Status Lokalis

Pemeriksaan
pinggang :
Look : Warna kulit
kehitaman
Feel : hangat
Move : ROM
berkurang
Diagnosa Kerja
Fraktur lumbal
Penatalaksanaan
Tindakan : decompresi
Medikamentosa :
Ketorolac 3 x 30 mg
Neurobion 1 x 1
Methyl cobalamine : 3 x 1 gram
Prognosis
Ad vitam : dubia ad malam
Ad fungsionam : dubia ad malam
Ad sanationam : dubia ad malam
FRAKTUR LUMBAL
oleh
Irene Fausta Wijono
406152029

KEPANITERAAN ILMU BEDAH


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIAWI
PERIODE 9 JANUARI 18 MARET 2017
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
TARUMANAGARA
FRAKTUR LUMBAL
oleh
Irene Fausta Wijono
406152029

KEPANITERAAN ILMU BEDAH


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIAWI
PERIODE 9 JANUARI 18 MARET 2017
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
TARUMANAGARA
Definisi
Fraktur adalah terputusnya
kontinuitas tulang dan ditentukan
sesuai dengan jenis dan luasnya
Etiologi
1. Kecelakaan lalu lintas
2. Kompresi atau tekanan pada tulang belakang
akibat jatuh dari ketinggian
3. Kecelakaan sebab olah raga (penunggang
kuda, pemain sepak bola, penyelam, dll)
4. Luka jejas, tajam, tembak pada daerah
vertebra
5. Gangguan spinal bawaan atau cacat sejak
kecil atau kondisi patologis yang menimbulkan
penyakit tulang atau melemahnya tulang.
(Harsono, 2000).
Pattern of injury
1. Compression fracture
2. Burst fracture
3. Chance Fracture
4. Fracture dislocation
Tanda dan gejala
Kelumpuhan flasid
Anastesia,
HGangguan fungsi rectum dan
kandung kemih
bradikardia dan hipotensi
Sindrom sumsum belakang bagian
depan menunjukkan
Keelumpuhan otot lurik dibawah
tempat kerusakan disertai hilangnya
rasa nyeri dan suhu pada kedua
sisinya, sedangkan rasa raba dan
posisi tidak terganggu (Price &Wilson
(1995).
Kerusakan tulang belakang setinggi
vertebra lumbal 1&2 mengakibatkan
anaestesia perianal
gangguan fungsi defekasi, miksi,
impotensi
Fase Penyembuhan Tulang
1. Tahap pembentukan hematom
2. Tahap proliferasi
3. Tahap pembentukan kalus
5. Konsolidasi (6-8 bulan) dan
Remodeling (6-12 bulan)
Pemeriksaan Penunjang
1. Sinar x spinal : menentukan lokasi
dan jenis cedera tulang (fraktur atau
dislok)
2. CT scan : untuk menentukan
tempat luka/jejas
3. MRI : untuk mengidentifikasi
kerusakan syaraf spinal
Tatalaksana
Pemberian steroid dosis tinggi :
30-mg/kg IV bolus
(methylprednisolone) diberikan
dalam 15 menit dilanjutkan dosisa
5.4-mg/kg per jam .(dimulai 45 menit
kemudian )
Orthotic Devices Rigid
Orthotic devices eksternal dapan
menstabilkan tulang belakang
dengan cara mengurangi RM dan
meminimal kan stress
GOAL Surgery Neurosurgical intervention
1. decompression of the spinal cord or
nerve roots in patients with incomplete
neurologic deficits. These patients should
be decompressed expeditiously, especially
if there is evidence of neurologic
deterioration over time.
2. is the stabilization of injuries judged too
unstable to heal with external immobi-
lization only.

Anda mungkin juga menyukai