Anda di halaman 1dari 54

KOMPLIKASI KRONIK

DIABETES DAN
PENCEGAHANNYA
Husaini Umar
PUSDILIP RS Dr Wahidin Sudirohusodo
Subbagian Endokrinologi dan Metabolik
Bagian Penyakit Dalam FKUH Makassar
KOMPLIKASI KRONIK
• MIKROANGIOPATI
Ginjal  Nefropati diabetik
Mata  Retinopati diabetik
• MAKROANGIOPATI
Jantung  Penyakit jantung koroner
Otak  Strok
Penyakit vaskuler perifer  Gangren
HIPERGLIKEMIA PADA DM
Berkaitan dengan disfungsi dan
kegagalan berbagai organ tubuh
Otak
Mata
Jantung
Usus
Ginjal & Alat Kelamin
Tungkai
KOMPLIKASI KRONIK
• MIKROANGIOPATI
Ginjal  Nefropati diabetik
Mata  Retinopati diabetik
RETINOPATI
DIABETIK (1)
Dikenal empat bentuk yaitu :
1. Tipe background
2. Tipe pre-proliferatif
3. Tipe proliferatif
4. Makulopati

Tipe background adalah paling ringan, sedang


tipe proliferatif penyebab kebutaan
RETINOPATI DIABETIK (2)
• Funduskopi  Oftalmoskopi
Retinopati non proliferatif
Retinopati proliferatif
• Erat kaitannya kontrol glukosa darah
• Pengobatan :
Kontrol Glukosa darah
Laser fotokoagulasi
Vitrektomi
Pengelolaan
konservatif
medikamentosa
Fotokoagulasi
Vitrektomi
NEFROPATI DIABETIK
(1)
1. Merupakan penyebab utama gagal ginjal
terminal di negara maju

2. Diperkirakan 40% DM tipe 1 menjadi nefropati


diabetik setelah menderita DM 20 tahun dan
5-10% pada DM tipe 2 dengan riwayat DM 20
tahun
NEFROPATI DIABETIK (2)
• Normal
• Mikroaalbuminuria
• Makroalbuminuria
• Gagal ginjal
• Gagal ginjal terminal (tahap
akhir)
NEFROPATI DIABETIK (3)
• Normal ( albustix negatif )
• Mikroalbuminuria (albumin 30-299 mg
/ hari atau 20 - 199 ug/ menit
• Makroalbuminuria (albumin urine >
300 mg / hari atau > 200 ug/ menit.
• Gagal ginjal
• Gagal ginjal terminal
NEFROPATI DIABETIK (4)
Diagnosis
1. Adanya proteinuri menunjukkan nefropati diabetik
2. Nefropati diabetik klinik bila tes Albustix posistif
sedikitnya 3 kali
3. Nefropati diabetik dini bila ditemukan mikroalbuminuri 2
sampai 3 kali pemeriksaan dalam 6 bulan
Normal urinary
albumin
secretion

Microalbuminuria - 40%

50%
Proteinuria (5-10 years)

20%
(20 year)

End Stage
Renal Disease
(ESRD)
Death
NEFROPATI DIABETIK (5)
Pengobatan
Kontrol glukosa darah
Kontrol hipertensi
Stop rokok
Diet rendah protein
Obat-obat: Penyekat ACE, ARB
Gagal ginjal kronik
Pengelolalan
konservatif dengan
diet dan obat2
Hemodialisis
Periteneal dialisis
Transplantasi ginjal
NEFROPATI DIABETIK
(6)
Pengobatan gagal ginjal terminal :
1. Hemodialisa

2. Transplantasi ginjal
MAKROANGIOPATI
• Penyakit Jantung Koroner (PJK)
Angina pektoris infark miokard
Mati mendadak
• Penyakit serebrovaskuler
Serangan iskemik transient
Strok
• Penyakit vaskuler perifer
Klaudikasi intermitten
Gangren
PENYAKIT JANTUNG KORONER

• Angina pektoris
• Infark miokart akut
• Mati mendadak (sudden
Cardiac arrest)
UKPDS 33.1998
Sekitar 50-75%
kematian pada DM
disebabkan oleh
Penyakit Jantung
Koroner
PENYAKIT JANTUNG KORONER

• Atasi faktor risiko


• Kendalikan kadar glukosa darah
• Pencegahan dengan aspirin,
statin
• Infark miokard akut  ICCU
KAKI DIABETES
Penyebab :
1. Gangguan vaskuler
2. Gangguan syaraf
3 Trauma / infeksi
Diawali iskemia  faktor eksternal
 inflamasi
KAKI DIABETES
Pasien DM 5-10% pernah /sedang
menderita kaki diabetik, 1%
terpaksa diamputasi
Amputasi non traumatik  50%
berasal dari DM
KAKI DIABETIK INFEKSI
Klasifikasi Wagner
Derajat 0 Kaki risiko tinggi, tanpa ulkus
Derajat 1 Ulkus permukaan tanpa infeksi
Derajat 2 Ulkus dalam, sering dengan selulitis,
tanpa abses, atau infeksi tulang
Derajat 3 Ulkus dalam dengan kelainan tulang
atau adanya abses
Derajat 4 Gangren lokal (ibu jari, atau telapak kaki)
Derajat 5 Gangren seluruh kaki
JMF 64
KAKI DIABETES
Pengobatan
Kontrol glukosa darah
Antibiotik
Perawatan luka
obat anti hemoerologik / anti
agregasi trombosit
PENYAKIT ARTERI PERIFER OKLUSIF
(Klaudikasio intermiten)

Klaudikasio intermiten, adalah nyeri tungkai bawah terutama disebabkan


oleh penyakit arteri perifer oklusif, sering ditemukan pada penderita
diabetes melitus.
Penyakit arteri perifer oklusif tidak semata-mata sebagai penyakit pada
tungkai bawah, tetapi juga merupakan petanda penting adanya penyakit
aterosklerosis sistemik yaitu penyakit arteri koroner dan strok.

JMF 69
(Beebe HG. Am J Cardiol 2001; 87 (suppl):14D)
KALSIFIKASI PENYAKIT ARTERI PERIFER
OKLUSIF – KLASIFIKASI FONTAINE

• Derajat I : Rasa dingin, kesemutan

• Derajat II : Klaudikasi intermiten

• Derajat III : Nyeri istirahat

• Derajat IV : Ulkus, nekrosis (gangren


spontan)

JMF 70
MANIFESTASI KLINIS
Keluhan
• Kaki dingin
• Klaudikasi intermiten pada betis dan kaki
• Nyeri istirahat terutama pada malam hari

Tanda
Kulit teraba dingin
Nadi arteri kaki, poplitel, atau femoral abnormal
Rambut kaki gugur, kuku menjadi tebal, luka
yang sukar sembuh

JMF 71
DIAGNOSIS

• Klinis
• Pemeriksaan vaskuler non-invasif
dan invasif
• Pemeriksaan “Angkle – Brachial
Index” (ABI)
• Arteriografi

JMF 72
PENATALAKSANAAN
Medik
• Terhadap faktor risiko
- diabetes melitus, hentikan rokok,
dislipidemia, hipertensi
• Obat
- Pentoxyphyllin
- Antiplatelet agregasi trombosit
aspirin, cilostazol
Pembedahan
• angioplasti, revaskularisasi, ateroktomi

JMF 73
Pencegahan
• Primer : mencegah agar tidak timbul
DM
• Sekunder : Mencegah agar pasien DM
tidak berkomplikasi
• Tersier :Mencegah agar tidak terjadi
kecacatan pd pasien DM yg sudah
berkomplikasi
Pencegahan primer
• Nutrisi
• Atasi Kegemukan
• Kegiatan jasmani kurang
• Atasi hipertensi
• Kembali ke pola hidup tradisional
• Umur > 45 thn , periksa glukosa teratur
• TGT/GDPT  Intensive Life style,
obat2
Pencegahan sekunder
• Atasi hiperglikemia
• Atasi Hipertensi
• Perawatan kaki
• Pencegahan PJK
• Protein diet
Pengelolaan
gagal jantung
Pengelolaan
penyempitan
koroner
Konservatif dan
medikamentosa
Invasif 
bedah pintas
koroner
angioplasti
Pengelolaan konservatif medikamentosa,
debridemen
Atasi infeksi
Pertahankan oksigenasi jaringan  stent atau cincin
Pencegahan tersier
• Meninggal
• Cacat
• Buta
• Gagal ginjal
• PJK
• Amputasi
USAHA PENCEGAHAN TERSIER
• PEMBULUH DARAH OTAK STROKE
• MATA  KEBUTAAN
• GINJAL  GAGAL GINJAL KRONIK 
MEMERLUKAN HD, TRANSPLANTASI
• KAKI
RINGKASAN
• Komplikasi akut dan komplikasi kronik
• Komplikasi kronik > akut
• Komplikasi akut memerlukan tindakan
darurat
• Komplikasi kronik meliputi berbagai
organ
• Perlu kontrol glikemik dalam mengatasi
komplikasi kronik disamping faktor
risiko lainnya (makroangiopati)

Anda mungkin juga menyukai