Anda di halaman 1dari 12

[Journal Sharing]

HAND-HELD FAN AIRFLOW STIMULATION RELIEVES


DYSPNEA IN LUNG CANCER PATIENTS

Kartika Arin Andini

Pembimbing Akademik: Dr. Untung Sujianto, S.Kp, M.Kes.


Pembimbing Klinik: Ns. Ayu Suryaningtyas, S.Kep

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS XXXIII


UNIVERSITAS DIPONEGORO
2

Outline
Latar belakang

Metode Penelitian

Hasil dan Pembahasan

Implikasi di Indonesia

Jurnal Pendukung
3
Latar belakang

Sebagian besar masalah


pasien di ruangan
Rajawali 4B: OKSIGENASI

DYPNEA PADA
PASIEN CA PARU?


Hand-held Fan Airflow Stimulation Relieves Dyspnea in Lung

Tahun: 2017
Cancer Patients
Tipe materi/ artikel: Artikel jurnal (peer reviewed)
Publikasi: Asia-Pacific Journal of Oncology Nursing
Volume: 4 No: - Halaman: : 162-
167
Tujuan penelitian: Bagaimana efektifitas simulasi aliran udara dari
kipas angin genggam
Desain Eksperimen: Pre-test – Post-test
Studi Observasi : randomized, controlled, crossover trial study
Lokasi penelitian : Bangsal pernapasan di salah satu rumah sakit
rujukan nasional di Indonesia
5
BERBAGAI PERMASALAHAN YANG
MEMPENGARUHI SPIRITUALITAS PASIEN UKD
Populasi
Jumlah responden : 21 responden
Kriteria Inklusi :
▸ Pasien dengan diagnosa tumor/kanker paru
▸ Memiliki dyspnea yang dinilai menggunakan skrining subjektif dan Modified Borg
Scale (MBS) dengan 1–6, parameter yg dinilai meliputi RR, penggunaan otot
pernafasan, penggunaan cuping hidung.
I
▸ Saturasi oksigen >90%
▸ Hemoglobin >10 g/dl
▸ Menerima terapi oksigen nasal kanul
Kriteria Eksklusi :
▸ Pasien yang memiliki riwayat demam (>38° C) selama 48 jam sebelum penelitian
dilakukan
6

Metode atau intervensi yang digunakan

Kelompok Kontrol: Kelompok Intervensi:


 Latihan diafragma pernafasan  Latihan otot pernafasan
 Pemberian aliran udara dari
kipas angin genggam
 Pemberian sensasi dingin
kain basah yang ditempel
pada wajah tanpa
pengeringan
7

Stimulasi Aliran Udara

 Kipas angin genggam memiliki 3 baling-


baling

 Di putarkan di depan wajah pasien

 Kecepatan 4 km/jam yang diukur dengan


Mini Digital Anemometer.

 Diberikan selama 5 menit di setiap


responden, dilakukan 2 kali dalam 2
periode secara bergiliran.
8

Hasil Penelitian

PERUBAHAN PRE-POST DYSPNEA DAN RR ANTAR KELOMPOK

Parameter Mean ± SD Median P

MBS

Kontrol 0,69 ± 0,46 1 (0-1) 0,003

intervensi 1,21 ± 0,56 1(0-2)

RR

Kontrol 2,05 ± 0,80 2(1-3) 0,008

Intervensi 2,71 ± 0,85 3(1-4)


9

MEKANISME KINERA

Stimulasi > mechanoreceptors sistem pernapasan > jalur


saraf trigeminal > batang otak dan thalamus >korteks
somatosensori

umpan balik dari re-aferen impuls ke korteks


somatosensory dan memodifikasi persepsi
dyspnea. Modifikasi ini akan menurunkan
sensasi dyspnea.
10
Implikasi

o Hasil penelitian ini dapat diterapkan di


Indonesia terutama di Ruang Rajawali 3B
RSUP Dr. Kariadi karena sebagian besar
pasien memiliki masalah pernafasan.
o Perawat dapat menyediakan kipas angin
genggam ini agar sewaktu-waktu dapat
digunakan kepada pasien, untuk pemberian
sensasi dingin menggunakan kain basah yang
ditempel di wajah, perawat cukup memberikan
edukasi kepada kelurga.
11

JURNAL PENDUKUNG

▸ Hasil penelitian diatas didukung oleh penelitian yang


dilakukan oleh Sarah Galbraith, Petrea Fagan, Grad Dip
Phys, Paul Perkins, Andrew Lynch, dan Sara Booth dalam
penelitiannya yang berjudul Does the Use of a Handheld Fan
Improve Chronic Dyspnea? A Randomized, controlled,
Crossover Trial.
▸ Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan
skor VAS yang signifikan dari 1.5 hingga 14.5 dengan
median 7 setelah penggunaan aliran udara didepan wajah (
P=0,003).
12

TERIMA KASIH
Kartika Arin Andini
😉
22020114120053

Anda mungkin juga menyukai